Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
&
KERACUNAN
• ANGGUN TRINA
• REYZA NOVIZAR
• RIPKA ROSALINA
• RIFKA GINTING
• TAMARA LINA
• NUR HALIMAH POHAN
• IDOLA KRONIKA
• KHAIRATUL HIKMAH
• SYOK
Syok adalah kondisi hilangnya volume darah sirkulasi efektif,
kemudian diikuti perfusi jaringan dan organ yang tidak adekuat, yang akibat
akhirnya gangguan metabolik selular. Pada beberapa situasi kedaruratan
adalah bijaksana untuk mengantisipasi kemungkinan shock. (Bruner &
Suddarth,2002).
Syok adalah suatu sindrom klinis akibat kegagalan akut fungsi
sirkulasi yang menyebabkan ketidakcukupan perfusi jaringan dan oksigenasi
jaringan, dengan akibat gangguan mekanisme homeostasis. (Toni Ashadi,
2006).
Syok dapat didefinisikan sebagai gangguan system sirkulasi yang
menyebabkan tidak adekuatnya perfusi dan oksigenasi jaringan. Jaringan
akan kehilangan oksigen dan bisa cedera. (Az Rifki, 2006)
• KERACUNAN
6. Sengatan serangga
Manifestasi klinis bervariasi dari urtikaria umum, gatal, malaise,
ansietas, sampai edema laring, bronkhospasme berat, syok dan
kematian. Umumnya waktu yang lebih pendek diantara sengatan
dan kejadian dari gejala yang berat merupakan prognosis yang
paling buruk.
7. Keracunan Gas
Karbon monoksida
Karbon dan oksigen dapat bergabung membentuk senyawa
karbon monoksida (CO) sebagai hasil pembakaran yang tidak
sempurna dan karbon dioksida(CO2) sebagai pemakaran
sempurna. Karbonmonoksida merupakan senyawa yng tidak
berbau, tidak berasal dan pada suhu udara normal dan tidak
dalam bentk gas yang tidak berwarna. Tidak seperti senyawa
CO mempunyai potensi yang bersifat racun yang berbahaya
karena mampu membentuk ikatan yang kuat dengan pigmen
darah yaitu hemoglobin. Sumber utama karbon monoksida pada
kasus kematian adalah kebakaran, kenalpot mobil, pemanasan
tida sempurna, dann pebakaran tidak sempurna dari produk
produk terbakar seperti bongkahan arang.
Macam-macam syok
Saluran kencing
• Produksi urine berkurang. Normal rata-rata produksi urine
pasien dewasa adalah 60 ml/jam (1/5 – 1 ml/kg jam).
Anti dotum (penawar racun)
Atropin sulfat ( SA ) bekerja dengan menghambat efek akumulasi
Akh pada tempat penumpukan.
Resusitasi.
Setelah jalan nafas dibebaskan dan dibersihkan,periksa pernafasan
dan nadi.Infus dextrose 5 % kec. 15- 20 tts/menit .,nafas
buatan,oksigen,hisap lendir dalam saluran pernafasan,hindari obat-
obatan depresan saluran nafas,kalu perlu respirator pada kegagalan
nafas berat.
Eliminasi.
Emesis, merangsang penderita supaya muntah pada penderita yang
sadar atau dengan pemeberian sirup ipecac 15 – 30 ml. Dapat
diulang setelah 20 menit bila tidak berhasil.
Katarsis,( intestinal lavage ), dengan pemberian laksan bila diduga
racun telah sampai diusus halus dan besar.
Tetap meemepertahankan (ABC)
• Airway : pertahankan agar jalan nafas tetap paten
• Breathing : memberi oksigen ,pertahankan SaO2 > 95%
• Circulation
Cek nadi untuk mengetahui kekuatan dan kecepatan irama nadi
Jika ada perdarahan Hentikan perdarahan dengan menekan langsung
Pemasangan IV line
Jika ada fraktur lakukan pembidaian
Disability : periksa tingkat kesadaran, respon pupil, dan fungsi
sensorik serta motorik
Exposure : membuka seluruh pakaian pasien periksa seluruh
permukaan tubuh dengan pemeriksaan DOTS
D: deformity (deformitas)
O: open wounds (luka terbuka)
T: tenderness (nyeri akut)
S: swelling (bengkak)
Folley catheter : catheter urin untuk mrngkaji balance cairan
Gatric tube : NGT untuk dekompresi lambung – meninimalkan
aspirasi
Heart Monitoring : lakukan pemeriksaan EKG jika perlu
TERIMAKASIH