Anda di halaman 1dari 12

TEKNIK REAKTOR

PEMBAHASAN Soal 10-6 dan 10-14


Disusun Oleh (Kelompok 2):
1. Nisti Amalia Sholihah/ 160405008
2. Ratih Pratiwi/ 160405012
3. Tengku Deliyana/ 160405016
4. Lidya Lumongga Siregar/ 160405018
5. Muhammad Jodi Alfayed/ 160405020
6. Khoirul Anwar Harahap/ 160405022
7. Elvi Sundari. 160405024
8. Dwi Ajeng Sukmawati/ 160405026
9. Dwi Nur Rahmadani/ 160405028
10. Winny/ 160405030
10.1 Diberikan dua reaksi : Penyelesaian :
Dari reaksi diatas berlaku persamaan:

Di mana R adalah produk yang diinginkan dan harus Distribusi produk (R / S) ditentukan oleh rasio k1 / k2
dimaksimalkan. Nilailah 4 skema yang ditunjukkan pada karena reaksi urutan yang sama sehubungan dengan A
Gambar P10.1, apakah baik atau tidak, berikan alasan tanpa dan B, jadi jika menginginkan lebih banyak R, seperti
menggunakan perhitungan yang rumit. dalam reaksi sederhana, yaitu maka XA membutuhkan
lebih besar. Ini dicapai dengan beroperasi dengan
kecepatan maksimum. Dengan asumsi isotermal
operasi, -rA meningkat ketika konsentrasi tinggi,
sehingga pertimbangkan semua hal di atas yaitu :
A. Cukup baik karena di sini CA dalam jumlah
berlebih. jadi formasi R sangat tinggi
dibandingkan dengan pembentukan S.
B. Semakin buruk karena kedua konsentrasi rendah
C. Tidak begitu baik. karena CB jumlahnya
berlebihan. Jadi laju pembentukan S adalah sangat
tinggi dibandingkan untuk tingkat pembentukan R.
D. CA dan CB lebih baik karena tinggi (Sangat bagus).
Gambar P10.1
10.6 Reaksi Trambouze - Reaksi secara paralel. Dengan serangkaian reaksi elementer dengan umpan
CA0 = 1 mol / liter dan v = 100 liter / menit, kami ingin memaksimalkan hasil fraksional, bukan
produksi S, dalam pengaturan reaktor pilihan Anda.

Komputer, melalui pencarian multidimensi (lihat masalah 3, Chem. Eng. Sci., 45, 595-614 (1990)) muncul
dengan pengaturan Gambar. P10.6, yang menurut penulis adalah optimum LOCAL, atau TITIK
STATION-ARY. Kami tidak tertarik pada optima LOKAL, jika hal-hal seperti itu ada. Kami tertarik untuk
menemukan GLOBAL yang optimal. Jadi dengan ini di pertengahan.
a) Apakah Anda menilai bahwa pengaturan dari Gbr. P10.6 adalah pengaturan terbaik
b) Jika tidak, sarankan skema yang lebih baik. Buat sketsa skema Anda dan hitung volume reaktor yang
Anda rencanakan untuk digunakan
Penyelesaian: Terlebih dahulu, evaluasi perolehan fractional yield
sesaat yaitu
d 0,2(0,025  0,2C A  0,4C A )  0,2C A (0,2  0,8C A )
2
0
(0,025  0,2C A  0,4C A ) 2
2
dt

 0,025  0,2C A  0,4C A


2

Pada kasus ini :


 0,2CA  0,8CA
Order A→R < order A→S < order A→T
0,4 CA2 = 0,025
Order reaksi adalah intermediet yang diinginkan. CA Tinggi CA = 0,25
A→R dan CA Rendah A→T. Sehingga harus ada
konsentrasi Intermediet A→S. Untuk menentukan CA Maka,
dengan kinerja maksimum harus menaikkan

Maksimum perolehan fraksi keseluruhan yaitu :


= 0,5

0,2C A

0,025  0,2C A  0,4C A
2
Sehingga solusi yang mungkin adalah konsentrasi CA = 0,25 mol/L
Karena CA0 = 1 sementara untuk memaksimumkan S, Ca
harus 0,25 ini berarti terjadi penurunan yang signifikan dari
konsentrasi awal (CA0) maka untuk kasus ini dibutuhkan
reaktor jenis MFR karena merupakan reaktor dengan
pengadukan atau pencampuran sempurna atau ideal
sehingga cocok untuk perubahan konsentrasi secara
signifikan
0.6
Instantaneous Performance

0.5

0.4

0.3

0.2

0.1

0.0
0.0 0.1 0.2 0.3 0.4 0.5 0.6 0.7 0.8 0.9 1.0 1.1
CA (mol/L)
10.6 bagian (b)
CA0 −CA CA0 −CA 1−0,25
τ = = = 7,5 menit
−rA 0,025+0,2 CA +0,4C2A 0,025+0,2 0,25 +0,4(0,252 )

V = τv0 = 7,5 100 = 750 ml


v0 = 100 L/menit
CA = 0,25 mol/L
CA0 = 1 mol/L
CS = 0,375 mol/L
CR+T = 0,375 mol/L
750 L

S
CS = ϕ CA0 − CA = 0,5 1 − 0,25 = 0,375
A
10.14 Untuk reaksi katalitik yang homogen A + B  B + B -rA = k CA CBdan dengan umpan CAo = 90 mol / m3, CBo = 10
mol / m3 yang kita inginkan 20% konversi reaktan A. Reaktor aliran apa atau kombinasi aliran reaktor yang terbaik karena
memberikan total volume terkecil reaktor yang dibutuhkan? Tidak perlu mencoba menghitung ukuran reaktor yang
dibutuhkan; hanya tentukan jenis sistem reaktor yang terbaik dan jenis aliran itu seharusnya digunakan.
Diketahui:
A + B → B + B , -rA = k.CA.CB
CA0 = 90 mol/ m3
CB0 = 10 mol/ m3
XA = 20 %
Ditanya: Jenis reaktor dan aliran ?
Penyelesaian:
Untuk menentukan nilai volume minimum, dimana akan meningkatkan efisiensi dan waktu produksi, perlu
diketahui bagaimana hubungan konversi terhadap laju reaksi.
A + B → B + B
M CA0 CB0
B CA0 XA CA0XA CA0 XA CA0XA
S CA0 (1 - XA)CB0 – CA0 XA CA0XA CA0 XA
CA = CA0 (1 - XA)
CB = CB0 – CA0 XA + 2 CA0 XA
CB = CB0 + CA0 XA
𝐶𝐵0
CB = CA0 ( +XA)
𝐶𝐴0

𝐶𝐵0 10
CB = CA0 (𝑀 +XA) ,dimana M = = = 0,111
𝐶𝐴0 90
Disubstitusikan persamaan CA dan CB ke dalam persamaan laju reaksi:
-rA = k.CA.CB
-rA = k.CA0 (1 - XA).CA0 (M + XA)
-rA = k.CA02(1 - XA)(M + XA)
−𝑟𝐴
= 902(1 - XA)(0,111 + XA)
𝑘
−𝑟𝐴
= 8100(1 - XA)(0,111 + XA)
𝑘
𝑘
Grafik Hubungan Konversi terhadap Laju Reaksi ( − 𝑣𝑠 − XA)
−𝑟𝐴
XA -rA/k k/-rA
0 900 0,00111
0,1 1539 0,00065
0,2 2016 0,000496
0,3 2331 0,000429
0,4 2484 0,000403
0,5 2475 0,000404
0,6 2304 0,000434
0,7 1971 0,000507
0,8 1476 0,000678
0,9 819 0,001221
• Untuk grafik
𝑘
−𝑟𝐴
− 𝑣𝑠 − XA terlihat kurva, mengalami penurunan pada rentang XA= 0-0,2.
Disarankan untuk menggunakan mixed flow reactor, dimana terlihat memerlukan volume
reaktor yang lebih kecil jika dibanding dengan menggunakan plug flow reactor, sehingga
menghasilkan laju reaksi yang tinggi dan memerlukan waktu reaksi τ paling minimal.
• Selain itu, dapat juga digunakan reaktor batch dengan tetes perlahan.
• Untuk konversi yang rendah, tipe aliran hanya sedikit mempengaruhi performa reaktor.
10.20
Professor Turton tidak menyukai penggunaan reaktor parallel, dan dia takut ketika merekomendasikan desain “terbaik”
untuk contoh 10.1. dia lebih suka menggunakan reaktor seri, sejauh ini contoh yang dia sarankan menggunakan desain
gambar tetapi tanpa daur ulang cairan. Tentuka fraksi yield S, 𝚽 (S/A), dapatkan design milik turtor dan lihatlah
kecocokan yang ditemukan di contoh 10.1
Diketahui:

Ditanya: Φ (S/A) =?
Penyelesaian:
V C −C
τ1 = = A0 1A1
25 −rA
V C −C 1 1
τ2 = = A1 2A2 dimana CA1 = 𝐶𝐴1 +
50 −rA 2 2
V CA2 − CA3 2 1
τ3 = = dimana CA2 = 𝐶𝐴2 +
75 −rA 1 3 3
V C − 0,25 3 1
τ4 = = A3 25 dimana CA3 = 𝐶𝐴3 +
100 −rA 4 4

Dapat dilihat bahwa terdapat 4 persamaan dan 4 variabel. Jadi harus diselesaikan dengan trial-and-error.Setelah diketahui
nilai CR ,maka selanjutnya dapat ditentukan nilai output masing masing reaktor. Untuk penyelesaian neraca massa reaktor,
lebih mudah jika digunakan metode grafik. Garis operasi reaktor terletak di perpotongan kurva –rA vs CA dengan garis
neraca massa(-rA) . -CA adalah garis lurus yang melewati konsentrasi inlet reaktor dan slope adalah -1/τ1 .
(-rA) = 0,025 + 0,2 CA + 0,4 (CA)2
Langkah-langkah yang digunakan dalam menyelesaikan kasus ini yaitu:
1. Dengan nilai nilai ini kurva (-rA) diperoleh dalam bentuk versus CA
2. Diasumsikan CA1 dan τ1 dihitung melalui persamaan 1.
3. τ1 dihitung dari nilai V
4. V dihitung dari nilai τ2 dan τ1,τ3
5. CA1’= 1/2 CA1 + 1/2 , dan titik operasi τ2 dihitung dari/pada reactor 2.
6. CA2’= 2/3 + 1/3 CA2, dan titik operasi τ3 dihitung dari/pada reactor 3.
7. CA3’= 3/4 CA3 + 1/4 , dan titik operasi τ4 dihitung dari/pada reactor 4.
8. Jika CA4 = 0,25, nilai asumsi dari CA1 adalah benar, jika tidak, kembali ke langkah ke-2.
Seharusnya CA1 = 0,3 Seharusnya CA1 = 0,25

1 − 0,3 25 1 − 0,25 25
𝑉= = 144,6281 𝐿 𝑉= = 187,5 𝐿
0,025 + 0,2 0,3 + 0,4 0,3 0,025 + 0,2 0,25 + 0,4 0,25

187,5 1
𝑇2 =
144,6281
= 2,8925 min →
1
= 0,3457 𝑚𝑖𝑛 −1 𝑇2 = = 3,75 min → = 0,2667 𝑚𝑖𝑛−1
50 𝑇2
50 𝑇2
144,6281 1 187,5 1
𝑇3 = = 1,9283 min → = 0,5186 𝑚𝑖𝑛−1 𝑇3 = = 2,5 min → = 0,4 𝑚𝑖𝑛−1
75 𝑇3 75 𝑇3
144,6281 1 187,5 1
𝑇1 = = 1,4462 min → = 0,6914 𝑚𝑖𝑛−1 𝑇1 = = 1,875 min → = 0,53333 𝑚𝑖𝑛−1
100 𝑇1 100 𝑇1

𝑚𝑜𝑙 0,25 1 𝑚𝑜𝑙


𝐶𝐴1 = 02,3 + 12 = 0,65 𝐶𝐴1 = + = 0,625
𝐿 2 2 𝐿
𝑚𝑜𝑙 2(0,25) 1 𝑚𝑜𝑙
𝐶𝐴2 = 2(03,3) + 13 = 0,5333 𝐶𝐴2 = + = 0,5
𝐿 3 3 𝐿
𝑚𝑜𝑙 3(0,25) 1 𝑚𝑜𝑙
𝐶𝐴3 = 3(04,3) + 14 = 0,475 𝐶𝐴1 = + = 0,4375
𝐿 4 4 𝐿

Anda mungkin juga menyukai