Anda di halaman 1dari 34

SKRIPSI

KONTROL DIRI MAHASISWA YANG KECENDERUNGAN PROKRASTINASI


AKADEMIK

DOSEN PEMBIMBING:
Dra. Yulidar Ibrahim, M.Pd, Kons.

Oleh:
DINIE THARA AZHARI
15006032/2015

JURUSAN BIMBINGAN DAN KONSELING


FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS NEGERI PADANG
2019
BAB I PENDAHULUAN
Undang-undang Nomor 20 Pasal 1 ayat 1 tahun 2003
tentang Sistem Pendidikan Nasional menyatakan bahwa
pendidikan adalah usaha sadar yang terencana untuk
mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran
agar individu secara aktif mengembangkan potensi
dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual, keagamaan,
pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan akhlak
Pendidikan mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya,
masyarakat, bangsa, dan negara.

Tujuan Pendidikan Nasional yaitu kondisi ideal yang


senantiasa diupayakan melalui proses pendidikan terutama
di Perguruan Tinggi. Tuntutan menjadi mahasiswa berbeda
dengan ketika menjadi siswa. Menurut Papalia (dalam
Layyinatus, dkk. 2018) peralihan ke perguruan tinggi
dengan standar pendidikan yang lebih tinggi dan tuntutan
untuk mengelola diri sendiri.
Menurut Ghufron & Rini (2017: 149) seseorang yang
mempunyai kesulitan untuk melakukan sesuatu sesuai
batas waktu yang telah ditentukan, sering mengalami
keterlambatan, mempersiapkan sesuatu dengan sangat
berlebihan, dan gagal dalam menyelesaikan tugas sesuai
batas waktu yang telah ditentukan, dikatakan sebagai
orang yang melakukan prokrastinasi akademik.

Prokrastinasi
Akademik

Menurut pandangan Ferrarri (dalam


Ghufron, 2017:154), prokrastinasi adalah
suatu pola perilaku (kebiasaan) yang
mengarah kepada trait, penundaan yang
dilakukan juga banyak berakibat negatif,
dengan melakukan penundaan banyak
waktu yang terbuang dengan sia-sia.
Sudrajat (dalam Syarifah Ainy, Mudjiran, &
Marjohan, 2017) kontrol diri dapat
diartikan sebagai perasaan bahwa seseorang
dapat membuat keputusan dan mengambil
tindakan yang efektif untuk menghasilkan
sesuatu yang diinginkan dan menghindari
sesuatu yang tidak diinginkan.

Kontrol Diri

Menurut Hurlock (dalam Syarifah Ainy, Mudjiran,


& Marjohan, 2017)individu yang memiliki kontrol
diri akan memiliki kesiapan diri untuk berperilaku
sesuai dengan tuntutan norma, adat, nilai-nilai
yang bersumber dari ajaran agama dan tuntutan
lingkungan masyarakat di mana individu tersebut
tinggal.
Wawancara yang peneliti lakukan dengan 10 orang
mahasiswa di Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Sumbar
Pariaman pada tanggal 26 Januari 2019, diperoleh hasil
bahwa adanya mahasiswa yang kebiasaan menunda-nunda
mengerjakan tugas, menyepelekan, mengabaikan, dan tidak
memperdulikan yang semestinya menjadi kewajibannya
sebagai mahasiswa untuk mengerjakan tugas tersebut.

Fenomena di
Lapangan

Peneliti juga mewawancarai beberapa orang dosen dan


petugas tata usaha di Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Sumbar
Pariaman pada tanggal 8 Febuari 2019, diperoleh keterangan
bahwa memang ada beberapa mahasiswa yang melalaikan
tugas, menyepelekan tugas, dan bahkan terlihat mahasiswa
yang mengerjakan tugas saat perkuliahan sedang
berlangsung.
Menurut Layyinatus, dkk. (2018) permasalahan yang umumnya
ditemui pada mahasiswa yaitu dalam bidang yang berkaitan dengan
akademik. Mahasiswa sering merasa kesulitan dan tidak mampu
mengerjakan tugas yang diberikan dosen. Hal tersebut
menyebabkan kemampuan mahasiswa tergolong rendah dalam
pemecahan permasalahan.

Permasalahan itu terkait dengan tugas-tugas,


tugas tersebut meliputi tugas individu
maupun tugas kelompok, seperti: paper, mini
Mahasiswa riset, praktikum, tugas lapangan, dan tugas-
tugas lain yang memerlukan tanggungjawab
mahasiswa sebagai penuntut ilmu.
Banyaknya tugas-tugas tersebut
membutuhkan waktu, tenaga, biaya, dan
perhatian yang tidak sedikit.
Di Indonesia, dalam penelitian Suriah dan Tjundjing
(2007) menunjukkan bahwa mahasiswa Fakultas Psikologi
Universitas Surabaya persentase 30,9% dari 316 mahasiswa
melakukan penundaan tugas akademik. Angga wijaya (2013) dalam
penelitiannya pada mahasiswa Fakultas Psikologi Universitas
Surabaya melaporkan bahwa 64 subjek (38,6%) dari 166 mahasiswa
cenderung tinggi melakukan prokrastinasi akademik.

Penelitian
Jaya (2016) penjelasan data-data tersebut
Pendukung memperlihatkan bahwa prokrastinasi merupakan perilaku
yang harus diperhatikan, mengingat jumlah mahasiswa
yang melakukan cukup banyak. (Devi Alviana & Warto,
2018).
Menurut Ferrari, dkk. (1995) berbagai hasil
penelitian menemukan aspek-aspek pada diri individu yang
mempengaruhi seseorang untuk mempunyai kecenderungan
perilaku prokrastinasi, antara lain, rendahnya kontrol diri
(self control), self consciuous, rendahnya self esteem, self
efficacy, dan kecemasan sosial.
B. Identifikasi Masalah
1. Adanya mahasiswa yang menunda untuk memulai
mengerjakan tugas.
2. Adanya mahasiswa yang menyepelekan tugas.
3. Adanya mahasiswa yang terlambat mengerjakan tugas.
4. Adanya mahasiswa yang terlambat mengumpulkan tugas.
5. Adanya mahasiswa yang melakukan kegiatan tidak sesuai
dengan schedule yang telah dibuat.
6. Adanya mahasiswa yang lebih memilih untuk mengerjakan
hal yang tidak penting dan menyenangkan bagi dirinya
dari pada mengerjakan tugas.
7. Adanya mahasiswa yang belum mampu mengontrol
dirinya untuk mengerjakan tugas tepat waktu.
8. Adanya mahasiswa yang belum mampu mengontrol
dirinya antara kegiatan yang tidak perlu dilakukan seperti
hiburan yang berlebihan.
C. Batasan Masalah

Berdasarkan latar belakang dan


identifikasi masalah dalam penelitian ini
maka pembahasan dalam penelitian ini
dibatasi untuk melihat kontrol diri
mahasiswa yang kecenderungan
prokrastinasi akademik di Sekolah
Tinggi Ilmu Ekonomi Sumbar Pariaman.
D. Rumusan Masalah
Berdasarkan identifikasi masalah dan batasan
masalah, maka rumusan masalah dalam penelitian
ini yaitu :
1. Bagaimana kontrol diri mahasiswa yang
kecenderungan prokrastinasi akademik dilihat
dari perilakunya?
2. Bagaimana kontrol diri mahasiswa yang
kecenderungan prokrastinasi akademik dilihat
dari kognitifnya?
3. Bagaimana kontrol diri mahasiswa yang
kecenderungan prokrastinasi akademik dilihat
dari pengambilan keputusannya?
E. Asumsi Penelitian
1. Setiap mahasiswa memiliki proses
belajar yang berbeda-beda.
2. Setiap mahasiswa memiliki cara belajar
yang berbeda-beda, ada mahasiswa yang
rajin mengerjakan tugas tepat waktu dan
ada mahasiswa yang ketika sudah
deadline baru memulai untuk
mengerjakannya.
3. Setiap mahasiswa memiliki kontrol diri
yang berbeda-beda.
G. Tujuan Penelitian

Tujuan yang hendak dicapai dalam penelitian


ini yaitu :
1. Mendeskripsikan kontrol perilaku mahasiswa
yang kecenderungan prokrastinasi akademik.
2. Mendeskripsikan kontrol kognitif mahasiswa
yang kecenderungan prokrastinasi akademik.
3. Mendeskripsikan kontrol pengambilan
keputusan mahasiswa yang kecenderungan
prokrastinasi akademik.
1. Teoretis

H. Manfaat
Penelitian

Peneliti
2. Praktis Dosen
Mahasiswa
BAB II. KAJIAN PUSTAKA
A. Prokrastinasi Akademik
1. Pengertian Prokrastinasi Akademik
2. Jenis-jenis Prokrastinasi Akademik
3. Ciri-ciri Prokrastinasi Akademik
4. Faktor Penyebab Prokrastinasi Akademik
5. Aspek-aspek Prokrastinasi Akademik
6. Akibat Prokrastinasi Akademik
B. Kontrol Diri
1. Pengertian Kontrol Diri
2. Aspek-aspek Kontrol Diri
3. Jenis-jenis Kontrol Diri
4. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kontrol Diri
C. Implikasi Layanan Bimbingan dan Konseling
1. Layanan Informasi
2. Layanan Konseling Individual
3. Layanan Bimbingan dan Konseling Kelompok
D. Kerangka Konseptual

Kontrol Perilaku
KONTROL DIRI
MAHASISWA YANG
KECENDERUNGAN KONTROL DIRI Kontrol Kognitif
PROKRASTINASI
AKADEMIK
Kontrol Keputusan

Layanan Informasi

IMPLIKASI LAYANAN Layanan Konseling


BIMBINGAN DAN Individual
KONSELING
Layanan Bimbingan
Kelompok
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN

A. Jenis Penelitian : Kuantitatif dengan menggunakan


metode deskriptif

B. Populasi dan Sampel


1. Populasi penelitian adalah mahasiswa Sekolah Tinggi
Ilmu Ekonomi Sumbar di Pariaman.
POPULASI

Tahun Masuk Jurusan Kelas Jumlah Keseluruhan


M-1 41 orang
Manajemen M-2 48 orang 138 orang
2016
M-3 49 orang
Akuntansi A-1 47 orang 100 orang
A-2 53 orang
M-1 47 orang
Manajemen M-2 39 orang 121 orang
2017
M-3 35 orang
Akuntansi A-1 40 orang 75 orang
A-2 35 orang
Total 434 orang
2. Sampel
a. Jumlah sampel : menggunakan rumus Taro Yamane

n = ___N___
Nd²+1
Keterangan:
n = Jumlah sampel
N = Jumlah populasi
e = Presesi yang ditetapkan (5%)

n = ___434____
434 (0,05)²+1
= ___434___
1.085 + 1
= __434__
2.085
= 209
b. Teknik pengambilan : Proportional random sampling
Sampel sub kelompok ... = Jumlah anggota kelompok x n
Jumlah seluruh kelompok
SAMPEL

Tahun Masuk Jurusan Kelas Jumlah Keseluruhan


M-1 20 orang
Manajemen M-2 23 orang 66 orang
2016
M-3 23 orang
Akuntansi A-1 23 orang 48 orang
A-2 25 orang
M-1 22 orang
Manajemen M-2 19 orang 59 orang
2017
M-3 17 orang
Akuntansi A-1 19 orang 36 orang
A-2 17 orang
Total 209 orang
Kriteria Pengambilan Sampel
1. Mahasiswa yang memiliki kecenderungan untuk
menunda-nunda mengerjakan tugas.
2. Mahasiswa yang memiliki kecenderungan terlambat
mengumpulkan tugas tepat waktu.
3. Mahasiswa yang memiliki kecenderungan memilih
untuk mengerjakan hal yang tidak penting dan
menyenangkan bagi dirinya dari pada mengerjakan
tugas.
DEFISINI OPERASIONAL
Kontrol Diri Prokrastinasi Akademik

Kontrol diri adalah


Individu yang memiliki
kemampuan individu untuk
kecenderungan menunda-nunda
menahan keinginan atau pekerjaan terjadi di lingkungan
dorongan sesaat yang akademik berkaitan dengan
bertentangan dengan tingkah penundaan mengerjakan tugas
laku atau pengendalian diri disebut prokrastinasi akademik.
baik itu perilaku, kognitif, Sebagai contoh penundaan
ataupun dalam pengambil mengerjakan tugas yaitu
keputusan agar tidak individu memiliki kesulitan
melakukan hal-hal yang untuk melakukan sesuatu sesuai
negatif menuju hasil yang dengan batas waktu yang telah
diinginkan. ditentukan sebelumnya.
PENGEMBANGAN INSTRUMEN
Jenis Instrumen

Pengembangan Penyusunan Instrumen


Instrumen

Uji Coba Instrumen

Instrumen kontrol diri


mahasiswa yang
kecenderungan prokrastinasi
akademik terdiri dari 40 item,
terdapat 32 item valid
Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah dengan


mengadministrasikan instrumen penelitian kepada sampel
penelitian yaitu skala yang dirancang dengan pernyataan
penelitian yang mengungkapkan perilaku kontrol diri mahasiswa
yang kecenderungan prokrastinasi akademik. Dalam
pengumpulan data mahasiswa diminta membaca dan
memahami item-item serta mengisi instrumen penelitian sesuai
dengan keadaan yang dialami mahasiswa, setelah itu instrumen
dikumpulkan oleh peneliti
Teknik Analisis Data
Teknik analisis data dalam penelitian ini
adalah dengan menggunakan teknik statistik,
yaitu teknik persentase. Dengan rumus:

P=
Keterangan :
P = Persentase
f = jumlah jawaban dari responden
n = jumlah responden
Setelah data dianalisis dengan rumus
persentase, maka dilakukan pengklasifikasian
terhadap hasil jawaban responden.
Pengklasifikasian data yang diperoleh
dideskripsikan dengan menghitung data atau
interval yang diperoleh dari rumus:
Kriteria Skor
SANGAT TINGGI ≥ Mean + 1,5 SD
TINGGI ≥ Mean + 0,5 SD s/d ˂ Mean + 1,5 SD
SEDANG ≥ Mean - 0,5 SD s/d < Mean + 0,5 SD
RENDAH ≥ Mean – 1,5 SD s/d < Mean – 0,5 SD
SANGAT RENDAH < Mean – 1,5 SD
Kriteria Pengolahan Data Hasil
Penelitian
Kriteria Skor
SANGAT TINGGI ≥ 140,65
TINGGI ≥ 123,95 - ˂ 140,65
SEDANG ≥ 107,25 - ˂ 123,95
RENDAH ≥ 90,55 - ˂ 107,25
SANGAT RENDAH ˂ 90,55
BAB IV
HASIL PENELITIAN
A. Deskripsi Data Hasil Penelitian
Kontrol diri mahasiswa yang kecenderungan prokrastinasi
akademik secara keseluruhan
Interval Skor Kategori f %
≥ 140,65 Sangat Tinggi (ST) 13 6
123,95 -140,65 Tinggi (T) 57 27
107,25 – 123,95 Cukup Tinggi (CT) 57 27
90,55 – 107,25 Rendah (R) 73 35
< 90,55 Sangat Rendah (SR) 9 5
Jumlah 209 100

Temuan penelitian ini mengungkapkan kontrol diri


mahasiswa yang kecenderungan prokrastinasi
akademik pada umumnya berada pada kategori
rendah.
B. Kontrol Perilaku

Interval Skor Kategori f %


≥ 61,5 Sangat Tinggi (ST) 15 7
53,5 -61,5 Tinggi (T) 56 27
45,5 – 53,5 Cukup Tinggi (CT) 63 30
37,5 – 45,5 Rendah (R) 64 31
< 37,5 Sangat Rendah (SR) 11 5
Jumlah 209 100

Temuan penelitian ini mengungkapkan kontrol diri


mahasiswa dalam mengendalikaan situasi dan
menghadapi stimulus yang tidak dikehendaki tergolong
rendah.
B. Kontrol Kognitif

Interval Skor Kategori f %


≥ 55,9 Sangat Tinggi (ST) 14 7
48,5 - 55,9 Tinggi (T) 51 24
41,1 – 48,5 Cukup Tinggi (CT) 71 34
33,7 – 41,1 Rendah (R) 62 30
< 33,7 Sangat Rendah (SR) 11 5
Jumlah 209 100

Temuan penelitian ini mengungkapkan kemampuan


mengantisipasi keadaan yang tidak menyenangkan dan
kemampuan menilai keadaan dengan memperhatikan
positifnya tergolong kategori sedang.
B. Kontrol Pengambilan Keputusan

Interval Skor Kategori f %


≥ 27,15 Sangat Tinggi (ST) 9 4
23,25 - 27,15 Tinggi (T) 60 29
19,35 – 23,25 Cukup Tinggi (CT) 62 30
15,45 – 19,35 Rendah (R) 68 32
< 15,45 Sangat Rendah (SR) 10 5
Jumlah 209 100

Temuan penelitian ini mengungkapkan tentang


memilih hasil dan tindakan berdasarkan sesuatu yang
diyakini yaitu tergolong pada kategori rendah.
Implikasi dalam Bimbingan dan
Konseling
1. Layanan informasi
2. Layanan konseling individual
3. Layanan bimbingan kelompok
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
1. Secara umum kondisi kontrol diri mahasiswa secara keseluruhan dikategorikan
rendah. Hal ini mengungkapkan bahwa mahasiswa secara umum tidak dapat
mengendalikan dorongan-dorongan dari dalam diri maupun dari luar diri
mahasiswa, baik kontrol perilaku, kontrol kognitif, dan kontrol keputusan.
2. Kontrol diri mahasiswa dalam mengendalikan situasi dan menghadapi stimulus
yang tidak dikehendaki (kontrol perilaku) dikategorikan rendah. Hal ini
mendeskripsikan bahwa mahasiswa masih memikirkan kesenangan-kesenangan
saja, seperti bermain dan menghabiskan waktu untuk hal yang tidak penting.
Mahasiswa cenderung belum mampu menahan diri dari hal yang dapat
merugikan dirinya sendiri.
3. Kontrol diri mahasiswa dalam kemampuan mengantisipasi keadaan yang tidak
menyenangkan dan kemampuan menilai keadaan dengan memperhatikan
positifnya (kontrol kognitif) dikategorikan sedang. Dalam hal ini, mahasiswa
mampu mengantisipasi keadaan yang tidak menyenangkan dengan cara
memperhatikan dosen dalam penyampaian materi dan memahami materi yang
diberikan oleh dosen.
4. Kontrol diri mahasiswa memilih hasil dan tindakan berdasakan sesuatu yang
diyakini (kontrol keputusan) dikategorikan rendah. Hal tersebut mengungkapkan
bahwa mahasiswa belum sepenuhnya yakin atas tindakan yang dipilihnya.
B. Saran
1. Hasil penelitian kontrol diri mahasiswa yang kecenderungan
prokrastinasi akademik ini berkategori rendah, dengan adanya hasil
penelitian ini semoga ke depannya di buka unit pelayanan konseling
untuk mahasiswa dapat bebas mengutarakan perasaan yang seang di
alami berkenaan dengan akademik dan sosial.
2. Bagi dosen disarankan untuk memperhatikan mahasiswanya mulai
dari hal-hal kecil seperti kehadiran, tugas, dan kemampuan untuk
mengambil keputusan.
3. Bagi mahasiswa disarankan untuk berfikir terlebih dahulu sebelum
mengambil tindakan, mengenali situasi yang dapat memberikan
dampak positif bagi diri sendiri, dan memanfaatkan waktu dengan
optimal untuk kegiatan yang positif.
4. Bagi peneliti selanjutnya diharapkan agar bisa lebih mengembangkan
penelitian ini dengan ruang lingkup yang lebih luas dan variabel yang
berbeda atau tetap dengan variabel yang sama dengan aspek yang
berbeda ditambah dengan variabel lainnya.
Sekian... dan
Terimakasih atas
perhatiannya...

WASSALAMUALAIKUM WR.WB

Anda mungkin juga menyukai