Anda di halaman 1dari 40

AskepLuka akar

Yessi A., S.Kep


Definisi

Luka bakar adalah kerusakan jaringan


akibat kontak langsung atau ter-exposure
panas,kimia,elektrik dan radiasi.
PENYEBAB LUKA BAKAR

■ Heat - dry or wet 63%


■ Contact - hot or cold 15%
■ Flash 10%
■ Chemical & Others 6%
■ Electrical 5%
■ Radiation 1%
Fire
Hot Water
Burns
(Scalds)
Hot Contact - Radiator
Burn
Cold Contact - Frost Bite
Electrical
Chemical - Wet Cement
Burn
Radiation - Sun Burn
Patofisiologi Luka Bakar

Inflamasi

Vasokonstriksi Pelepasan Histamin Protein keluar

TD Permiabilitas Kapiler Hipoproteinemia

Aliran darah
Cairan ke daerah luka Osmotik plasma
ke luka

Edema

Cairan intravaskuler

Syok
Faktor Penentu Masalah Luka
Bakar
■ Kedalaman Luka

■ Luas luka

■ Lokasi luka

■ Penyebab

■ Usia

■ General Health
KEDALAMAN LUKA
BAKAR
■ Superficial Dermal
• Beberapa nyeri,
erythema, oedema
tidak luas, bulae
■ Deep-dermal Burn
• Nyeri, erythema,
oedema, blisters
■ Sub-dermal Burn
• Tidak nyeri, warna kulit
bervariasi, oedema,
tanpa bullae
STAGE
LUAS LUKA
Metode : RULE of NINE
■ Kepala dan leher : 9%
■ Ekstremitas atas kanan : 9%
■ Ekstremitas atas kiri : 9%
■ Ekstremitas bawah kanan : 18 %
■ Ekstremitas bawah kiri : 18 %
■ Tubuh bagian depan : 18 %
■ Tubuh bagian belakang : 18 %
■ Perineum : 1%
Metode : LUND & BOWDER
■ Prinsip perhitungan berdasarkan usia

■ Butuh waktu lama dalam penghitungan

■ Lebih akurat
9%

9% 9%

Back 18% Front 18%


1%

18%
18%
WALLACE
‘Rule of 9’s’
LOKASI

■ Lebih berat jika luka pada : kepala,


leher dan dada.
■ Pada muka dan tangan
■ Perineum : komplikasi infeksi tinggi.
■ Joint : kontraktur
USIA
GENERAL HEALTH

■ Jantung dan pembuluh darah


■ Paru-paru
■ Ginjal
■ Metabolik
■ Neurologik
■ Pengguna obat dan alkohol (Drug abuse )
MEKANISME LUKA

■ Elektrik (Terberat)
■ Radiasi
■ Panas : Api
■ Kimia
■ Air panas
Diagnosa Keperawatan
■ Defisit volume cairan
■ Gangguan pertukaran gas
■ Risiko Infeksi
■ Nyeri
■ Gangguan perfusi jaringan
■ Gangguan kebutuhan nutrisi
■ Gangguan mobilisasi fisik
■ Cemas
■ Kerusakan integritas kulit
■ Gangguan konsep diri
PENATALAKSANAAN LUKA BAKAR

■ Emergent Phase
Saat injuri – perbaikan permiabilitas kapiler
(saat injuri s/d 48 – 72 jam)

Tujuan Utama : mencegah hipovolemik shock


dan mempertahankan fungsi organ vital.
Medical Management
■ Adequate ABC
■ Pengobatan trauma penyerta
■ Fluid resuscitation
■ Indwelling catheter
■ NGT
■ Vital signs
■ Pain management
■ Tetanus prophylaxis
■ Wound care
Nursing Interventions
■ Kaji tanda/gejala hipovolemia tiap jam selama
36 jam.
■ Monitor dan catat intake – output tiap jam.
■ Daily weight
■ Berikan I.V. cairan dan elektrolit
■ F. Baxter
■ 24 jam I ( % x BB x 4 cc RL )
■ ½ ⇒ 8 jam pertama
■ ½ ⇒ 16 jam berikutnya
■ Monitor elektrolit serum dan Ht
■ Pertahankan NGT terhadap suction
■ Monitor output gaster: jumlah, warna,
kandungan heme, dan pH.
■ Jaga kepatenan kateter
■ Monitor warna urine
■ Kaji tanda/gejala distress pernafasan
■ Monitor ABGs dan level carboxyHb.
■ Tinggikan kepala (tempat tidur)
■ Bantu: miring, batuk, nafas dalam, tiap 1-2 jam
selama 24 jam, kemudian tiap 2-4 jam.
■ Acute Phase
Hemodinamik stabil, permiabilitas kapiler baik dan
diuresis sudah mulai.
(48 – 72 jam setelah injuri)

Medical Management
■ Kontrol infeksi
■ Wound car
■ Penutup luka khusus
■ Autografting
■ Nutrisi
■ Pain management
■ Physical therapy
Nursing Interventions
■ Beritahu keluarga tentang kondisi pasien
■ Pertahankan normothermia
■ Adekuat perfusi jaringan
■ Mencegah perkembangan ulkus gaster
■ Melakukan kontrol nyeri
■ Mencegah infeksi
■ Berikan adekuat nutrisi
Acuan kebutuhan per hari
■ Protein : 2 – 4/kg BB sebelum luka bakar
■ Kalori : 3500 – 5000
■ Vitamin C : 1 – 2 gram
■ B Kompleks : 5 – 10 x kebutuhan normal
■ Mencegah gangguan mobilitas fisik
■ Berikan suport emosional dan bantu dalam
strategi koping.

Acute and Rehabilitation Phase:


■ Tingkatkan self care mandiri

■ Bantu dalam menerima perubahan body image.


TUJUAN PERAWATAN LUKA
BAKAR

■ Luka menutup /
sembuh lebih cepat
■ Berkurangnya /
hilang rasa nyeri
■ Mencegah
terjadinya infeksi
■ Mencegah terjadi
kecacatan
Exposure method

■ No dressing or any
other contact
■ Air control system
needed
■ Natural healing
process followed
Antimicrobial cream

■ Flamazine
■ Silver
sulphadiazine
ointment
Conventional
Dressings
Modern dressing :Film Dressings
KOMPLIKASI
LUKA BAKAR

■ Infeksi

■ Kontraktur

■ Scarring
ET

Anda mungkin juga menyukai