JURDING
JURDING
Di Susun Oleh :
Ni Kadek Priskila Septiani 42180272
Dokter Pembimbing :
dr. Trijanto Agung Nugroho., M.Kes., Sp.KK
Title Effectiveness of permethrin standard and
modified methods in scabies treatment
semua subyek 5 kelompok u/ bersih2, dipimpin oleh kepala kelompok dan diawasi
guru.
RESULTS
Dari 205 subyek di pesantren 188 subyek
: 17 subyek = tidak hadir pada hari pengumpulan data.
: 94 subyek penuh dengan scabies
prevalensi skabies di pesantren adalah 50%.
69 subjek yang dimasukkan ke dalam penelitian karena sisa dari
subyek menunjukkan infeksi bakteri sekunder yang parah.
Penelitian Hilmy di sebuah pesantren di Jakarta Timur. Interdigiti space stratum korneum
adalah area yang paling sering terkena pada pria dan perempuan yang tipis yang
mudah ditembus
oleh tungau
Area lain di mana subjek laki-laki memiliki lesi skabies yang tidak muncul
pada subjek wanita= ketiak, payudara, punggung, dan interdigiti space
kaki.
Permethrin 5%= lini pertama untuk skabies karena tingkat kesembuhannya
yang tinggi dan toksisitas yang rendah.
Studi ini menunjukkan bahwa angka kesembuhan skabies tinggi dan tidak
dipengaruhi oleh metode treatment.
Jadi, untuk pengobatan skabies, aplikasi permetrin hanya untuk lesi bisa diusulkan/
Direkomendasikan studi lanjutan dengan sampel yang lebih besar
KEKAMBUHAN
• RS dengan perawatan jangka panjang untuk orang tua 148 pasien
menderita scabies dirawat dengan permethrin angka kesembuhannya
Makigami 100%. Setelah disembuhkan, 50 pasien (34) scabies kambuh.
(2011)
Perawatan juga dilakukan secara bersamaan untuk semua subjek untuk memastikan
terjadinya pemberantasan skabies.
subjek diberikan informasi mengenai kebersihan dan gaya hidup sehat yang
berhubungan dengan scabies.
Lingkungan hidup para subyek juga dimodifikasi dengan berbagai cara seperti
mengganti seluruh kasur mereka dan mencuci linen tempat tidur mereka, pakaian dan
handuk dan meletakkannya di bawah sinar matahari.
Selain itu, kamar mereka ditata sedemikian rupa sehingga sinar matahari bisa
menembus ke dalam ruangan.
Kegiatan ini dilakukan oleh siswa di bawah pengawasan pemimpin siswa dan guru. Para
siswa juga diperintahkan untuk mandi dua kali sehari menggunakan sabun yang disediakan
oleh pesantren.
CONCLUSION
• prevalensi skabies di Pesantren X adalah 50%; prevalensi subyek
laki-laki adalah 55% dan subyek perempuan adalah 42%.
Tingkat penyembuhan
• Kelompok metode standar pada minggu III adalah 95,7%,
• Kelompok dengan metode modifikasi + sabun biasa= 91,3%,
• Kelompok modifikasi + sabun antiseptik= 78,3%.
Tingkat kekambuhan
• Pengobatan standar= 8,7%
• Pengobatan yang dimodifikasi + sabun biasa= 13%
• pengobatan yang dimodifikasi + sabun antiseptik= 26,1% (p = 0,250).
√
2. Was the assignment of patients to treatment randomised?
Were all of the patients who entered the trial properly accounted for at its
3. √
conclusion?
IS IT WORTH CONTINUING?
√
4. Were patients, health workers and study personnel blind to treatment?
There’s no difference
7. How large was the treatment effect? between standard and
modified treatment
Cured: p = 0,163
8. How precise was the estimate of the treatment effect? Recurrence: p= 0,250
P > 0,05
NO CAN’T
PERTANYAAN YES NO
. TELL
√
10. Were all clinically important outcomes considered?