Keperawatan Medikal Bedah Ii

Anda mungkin juga menyukai

Anda di halaman 1dari 11

KEPERAWATAN MEDIKAL BEDAH II

SINDROM CUSHING

DISUSUN OLEH

KELOMPOK 4

DEVI RATNA SARI A. ( 172426008 SP )


DESTI ANGGRAINI ( 172426009 SP )
TAUFIK HIDIYAT ( 172426028 SP )

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN ( S1 )


FAKULTAS ILMU KESEHATAN ( FIKES )
UNIVERSITAS DEHASEN BENGKULU
T.A 2018/2019
DEFINISI
• Hiperkortikolisme atau disebut cushing syndrom pertama kali
dijabarkan oleh Harvey Cushing pada tahun 1932. Cushing syndrom
adalah keadaan yang disebabkan oleh aktivitas berlebih kelenjar
adrenal dengan konsekuensi hipersekresi glukokortikoid . ( Brunner
& Suddarth, 2014 )
• Sindrom cushing adalah suatu keadaan yang diakibatkan oleh efek
metabolik gabungan dari peninggian kadar glukokortikoid dalam
darah yang menetap. Kadar yang tinggi ini dapat terjadi secara
spontan atau karena pemberian dosis farmakologik senyawa-
senyawa glukokortikoid (Sylvia A. Price, 2009)
• Cushing syndrom merupakan istilah yang digunakan untuk
menyatakan keadaan akibat peningkatan konsentrasi glukortikoid di
sirkulasi darah (Pudek, M.R., 2011)
• Jadi, Cushing syndrom adalah suatu keadaan dari efek metabolik
gabungan yang disebabkan oleh aktivitas berlebih kelenjar adrenal
atau pemberian dosis farmakologi senyawa-senyawa glukokortikoid
yang menyebabkan hipersekresi glukokortikoid.
ETIOLOGI
• Sindroma Cushing terjadi akibat adanya hormon kortisol yang sangat tinggi di
dalam tubuh. Kortisol berperan dalam berbagai fungsi tubuh, misalnya dalam
pengaturan tekanan darah, respon tubuh terhadap stress, dan metabolisme
protein, karbohidrat, dan lemak dalam makanan.
• Sindroma Cushing dapat diakibatkan oleh penyebab di luar maupun di dalam
tubuh. Penyebab sindroma Cushing dari luar tubuh yaitu sindroma chusing
latrogenik yaitu akibat konsumsi obat kortikosteroid (seperti prednison) dosis
tinggi dalam waktu lama. Obat ini memiliki efek yang sama seperti kortisol pada
tubuh.
• Penyebab sindroma Cushing dari dalam tubuh yaitu akibat produksi kortisol di
dalam tubuh yang berlebihan. Hal ini terjadi akibat produksi yang berlebihan pada
salah satu atau kedua kelenjar adrenal, atau produksi hormon ACTH (hormon yang
mengatur produksi kortisol) yang berlebihan dari kelenjar hipofise. Hal ini dapat
disebabkan oleh :
Hiperplasia
Tumor kelenjar hipofise
Tumor ektopik
Gangguan primer kelenjar adrenal
Sindrom chusing alkoholik
Pada bayi, sindrom cushing paling sering disebabkan oleh tumor adrenokorteks
PATOFISIOLOGI
• Glukokortikoid meningkat karena berbagai faktor baik dari luar
maupun dalam tubuh, seperti yang sudah dijelaskan pada poin
etiologi chusing syndrome. Fungsi metabolik glukokortikoid atau
kortisol yang stabil dipengaruhi oleh jumlah sekresi glukokortikoid
atau kortisol. Kelebihan glukokortikoid dapat menyebabkan
perubahan berbagai kondisi di dalam tubuh khususnya fungsi
metabolik seperti dibawah ini:
• 1). Metabolisme protein
• 2). Metabolisme karbohidrat
• 3). Metabolisme lemak
• 4). Sistem kekebalan
• 5). Elektrolit
• 6). Sekresi lambung
• 7). Fungsi otak
• 8). Eritropoesis
MANIFESTASI KLINIS
Manifestasi klinis yang sering muncul pada penderita cushing syndrome antara lain :
1). Rambut tipis
2). Moon face
3). Penyembuhan luka buruk
4). Mudah memar karena adanya penipisan kulit
5). Petekie
6). Kuku rusak
7). Kegemukan dibagian perut
8). Kurus pada ekstremitas
9). Striae
10). Osteoporosis
11). Diabetes Melitus
12). Hipertensi
13). Neuropati perifer

Tanda-tanda umum dan gejala lainnya termasuk


1). Kelelahan yang sangat parah
2). Otot-otot yang lemah
3). Tekanan darah tinggi
4). Glukosa darah tinggi
5). Rasa haus dan buang air kecil yang berlebihan
6). Mudah marah, cemas, bahkan depresi
7). Punuk lemak (fatty hump) antara dua bahu
(National Endocrine and Metabolic Diseases Information Service, 2008)
PENATALAKSANAAN
• Penatalaksanaan Cushing Syndrome bergantung pada apa
penyebab hormon kortisol yang diproduksi secara berlebihan.
Penatalaksanaan dapat dilakukan secara pembedahan, radiasi,
kemoterapi atau penggunaan obat untuk menghambat kortisol. Jika
penyebabnya adalah penggunaan jangka panjang hormon
glukokortikoid yang digunakan untuk mengobati gangguan lain,
dokter secara bertahap akan mengurangi dosis hingga mencapai
dosis terendah namun tetap cukup untuk mengendalikan gangguan
itu. Setelah kontrol berhasil dilakukan, dosis harian hormon
glukokortikoid dapat ditingkatkan dua kali lipat dan diberikan pada
hari lain untuk mengurangi efek samping .
1). Hipofisis Adenoma
2). Ektopik ACTH Syndrome
3). Tumor Adrenal
PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK
• Pada pemeriksaan diagnostik dapat dilakukan dengan uji laboratorium
dengan memeriksa
1). hormon metabolik,
2). sel darah dan
3).glukosa.
• Pemeriksaan Diagnostik lain yang dilakukan adalah
1). Sampel darah,
2). Test supresi deksametason
3). Pengukuran kadar kortisol
4). Stimulasi CRF ( Corticotropin – Releasing Faktor).
5). Pemeriksaan Radioimunoassay ACTH plasma
6). Pemindai CT, USG atau MRI
PEMERIKSAAN PENUNJANG

Pemeriksaan penunjang Hasil


• a. Foto Rontgen tulang a. Osteoporosis terutama
pelvis, Kranium, kosta,
• b. Pielografi vertebra
b. Pembesaran adrenal
• Laminografi (Karsinoma)
Lokalisasi tumor adrenal
• c. Arteriografi c. Hiperplasi
• d. Scanning d. Tumor
• e. Ultrasonografi e. Hiperplasi
• f. Foto Rontgen Kranium f. Tumor Hipofisis
PROGNOSIS
• Sindrom Chusing yang tidak diobati akan fatal dalam beberapa
tahun oleh karena gangguan kardiovaskuler dan sepsis.
Setelah pengobatan radikal kelihatan membaik, bergantung
kepada apakah gangguan kerusakan kardiovaskuler
irreversibel.
• Pengobatan sustitusi permanen memberikan risiko pada
waktu klienmengalami stres dan dipelrukan perawatan
khusus. Karsinoma adrenal atau yang lainnya cepat menjadi
fatal oleh karena kakeksia dan atau metastasis.
KOMPLIKASI
• Komplikasi dari cushing syndrom diantaranya adalah:
1). Steroid Dementia Syndrome
2). Cerebro-Vascular Disease (Stroke)
3). Bone Complication

Anda mungkin juga menyukai