FAKULTAS ILMU KESEHATAN ( FIKES ) UNIVERSITAS DEHASEN BENGKULU T.A 2018/2019 DEFINISI • Hiperkortikolisme atau disebut cushing syndrom pertama kali dijabarkan oleh Harvey Cushing pada tahun 1932. Cushing syndrom adalah keadaan yang disebabkan oleh aktivitas berlebih kelenjar adrenal dengan konsekuensi hipersekresi glukokortikoid . ( Brunner & Suddarth, 2014 ) • Sindrom cushing adalah suatu keadaan yang diakibatkan oleh efek metabolik gabungan dari peninggian kadar glukokortikoid dalam darah yang menetap. Kadar yang tinggi ini dapat terjadi secara spontan atau karena pemberian dosis farmakologik senyawa- senyawa glukokortikoid (Sylvia A. Price, 2009) • Cushing syndrom merupakan istilah yang digunakan untuk menyatakan keadaan akibat peningkatan konsentrasi glukortikoid di sirkulasi darah (Pudek, M.R., 2011) • Jadi, Cushing syndrom adalah suatu keadaan dari efek metabolik gabungan yang disebabkan oleh aktivitas berlebih kelenjar adrenal atau pemberian dosis farmakologi senyawa-senyawa glukokortikoid yang menyebabkan hipersekresi glukokortikoid. ETIOLOGI • Sindroma Cushing terjadi akibat adanya hormon kortisol yang sangat tinggi di dalam tubuh. Kortisol berperan dalam berbagai fungsi tubuh, misalnya dalam pengaturan tekanan darah, respon tubuh terhadap stress, dan metabolisme protein, karbohidrat, dan lemak dalam makanan. • Sindroma Cushing dapat diakibatkan oleh penyebab di luar maupun di dalam tubuh. Penyebab sindroma Cushing dari luar tubuh yaitu sindroma chusing latrogenik yaitu akibat konsumsi obat kortikosteroid (seperti prednison) dosis tinggi dalam waktu lama. Obat ini memiliki efek yang sama seperti kortisol pada tubuh. • Penyebab sindroma Cushing dari dalam tubuh yaitu akibat produksi kortisol di dalam tubuh yang berlebihan. Hal ini terjadi akibat produksi yang berlebihan pada salah satu atau kedua kelenjar adrenal, atau produksi hormon ACTH (hormon yang mengatur produksi kortisol) yang berlebihan dari kelenjar hipofise. Hal ini dapat disebabkan oleh : Hiperplasia Tumor kelenjar hipofise Tumor ektopik Gangguan primer kelenjar adrenal Sindrom chusing alkoholik Pada bayi, sindrom cushing paling sering disebabkan oleh tumor adrenokorteks PATOFISIOLOGI • Glukokortikoid meningkat karena berbagai faktor baik dari luar maupun dalam tubuh, seperti yang sudah dijelaskan pada poin etiologi chusing syndrome. Fungsi metabolik glukokortikoid atau kortisol yang stabil dipengaruhi oleh jumlah sekresi glukokortikoid atau kortisol. Kelebihan glukokortikoid dapat menyebabkan perubahan berbagai kondisi di dalam tubuh khususnya fungsi metabolik seperti dibawah ini: • 1). Metabolisme protein • 2). Metabolisme karbohidrat • 3). Metabolisme lemak • 4). Sistem kekebalan • 5). Elektrolit • 6). Sekresi lambung • 7). Fungsi otak • 8). Eritropoesis MANIFESTASI KLINIS Manifestasi klinis yang sering muncul pada penderita cushing syndrome antara lain : 1). Rambut tipis 2). Moon face 3). Penyembuhan luka buruk 4). Mudah memar karena adanya penipisan kulit 5). Petekie 6). Kuku rusak 7). Kegemukan dibagian perut 8). Kurus pada ekstremitas 9). Striae 10). Osteoporosis 11). Diabetes Melitus 12). Hipertensi 13). Neuropati perifer
Tanda-tanda umum dan gejala lainnya termasuk
1). Kelelahan yang sangat parah 2). Otot-otot yang lemah 3). Tekanan darah tinggi 4). Glukosa darah tinggi 5). Rasa haus dan buang air kecil yang berlebihan 6). Mudah marah, cemas, bahkan depresi 7). Punuk lemak (fatty hump) antara dua bahu (National Endocrine and Metabolic Diseases Information Service, 2008) PENATALAKSANAAN • Penatalaksanaan Cushing Syndrome bergantung pada apa penyebab hormon kortisol yang diproduksi secara berlebihan. Penatalaksanaan dapat dilakukan secara pembedahan, radiasi, kemoterapi atau penggunaan obat untuk menghambat kortisol. Jika penyebabnya adalah penggunaan jangka panjang hormon glukokortikoid yang digunakan untuk mengobati gangguan lain, dokter secara bertahap akan mengurangi dosis hingga mencapai dosis terendah namun tetap cukup untuk mengendalikan gangguan itu. Setelah kontrol berhasil dilakukan, dosis harian hormon glukokortikoid dapat ditingkatkan dua kali lipat dan diberikan pada hari lain untuk mengurangi efek samping . 1). Hipofisis Adenoma 2). Ektopik ACTH Syndrome 3). Tumor Adrenal PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK • Pada pemeriksaan diagnostik dapat dilakukan dengan uji laboratorium dengan memeriksa 1). hormon metabolik, 2). sel darah dan 3).glukosa. • Pemeriksaan Diagnostik lain yang dilakukan adalah 1). Sampel darah, 2). Test supresi deksametason 3). Pengukuran kadar kortisol 4). Stimulasi CRF ( Corticotropin – Releasing Faktor). 5). Pemeriksaan Radioimunoassay ACTH plasma 6). Pemindai CT, USG atau MRI PEMERIKSAAN PENUNJANG
Pemeriksaan penunjang Hasil
• a. Foto Rontgen tulang a. Osteoporosis terutama pelvis, Kranium, kosta, • b. Pielografi vertebra b. Pembesaran adrenal • Laminografi (Karsinoma) Lokalisasi tumor adrenal • c. Arteriografi c. Hiperplasi • d. Scanning d. Tumor • e. Ultrasonografi e. Hiperplasi • f. Foto Rontgen Kranium f. Tumor Hipofisis PROGNOSIS • Sindrom Chusing yang tidak diobati akan fatal dalam beberapa tahun oleh karena gangguan kardiovaskuler dan sepsis. Setelah pengobatan radikal kelihatan membaik, bergantung kepada apakah gangguan kerusakan kardiovaskuler irreversibel. • Pengobatan sustitusi permanen memberikan risiko pada waktu klienmengalami stres dan dipelrukan perawatan khusus. Karsinoma adrenal atau yang lainnya cepat menjadi fatal oleh karena kakeksia dan atau metastasis. KOMPLIKASI • Komplikasi dari cushing syndrom diantaranya adalah: 1). Steroid Dementia Syndrome 2). Cerebro-Vascular Disease (Stroke) 3). Bone Complication