Anda di halaman 1dari 65

Puskesmas Pacet

SISTEMATIKA PEMAPARAN

• Sekilas Profil Puskesmas Pacet


1

• Pogram Puskesmas
2

• Kalakarya MTBS
3
DATA DEMOGRAFI

Jumlah Penduduk th 2018 69,567 jiwa

Luas Wilayah 6938 ha

Kepadatan Penduduk 10.02 jiwa / ha

Kepesertaan JKN September 52.026 jiwa

Jumlah Desa 7 desa


VISI PUSKESMAS PACET

“Mewujudkan Masyarakat
Wilayah Puskesmas Pacet,
sehat secara mandiri”
MISI PUSKESMAS PACET
Memberikan pelayanan kesehatan dasar yang merata, bermutu,
dan berkualitas kepada masyarakat di wilayah kerja Puskesmas

Memberdayakan keluarga untuk hidup sehat secara mandirI

Mewujudkan lingkungan tempat tinggal dan tempat beraktivitas


yang sehat

Menyelenggarakan upaya pencegahan dan penanggulangan


penyakit menular serta penyakit tidak menular

Menyelenggarakan manajemen Puskesmas yang baik dan


berkesinambungan
GAMBARAN UMUM

Puskesmas Pacet merupakan salah satu Puskesmas di


Dinas Kesehatan Kabupaten Bandung yang beroperasi
di wilayah Kecamatan Pacet. Puskesmas Pacet berlokasi
di Jalan Cagak nomor 1 RT 03 RW 03 Desa Mayurung,
Kecamatan Pacet, Kabupaten Bandung.
Puskesmas Tampak Depan
PONED
Peta wilayah
Luas Wilayah, Jumlah RT dan RW di
wilayah Puskesmas Pacet

No. Nama Luas Wilayah Jumlah


Desa/Kelurahan (Ha) RT RW
1 Girimulya 814,78 38 12
2 Cikitu 612,776 47 11
3 Pangauban 795,16 59 15
4 Cinanggela 1108,56 29 8
5 Maruyung 166,71 54 10
6 Mekarsari 624,48 31 11
7 Mekarjaya 906,69 35 12
Jumlah 5029,156 293 79
Sasaran Penduduk Rentan
Kesehatan di wilayah kerja
Puskesmas Pacet
Desa/Kelur Jumlah Penduduk Rentan
ahan Bayi Balita Ibu Ibu Lansia Penduduk
(0-11 (12 -59 Hamil Nifas (>65) Miskin
bl) bl)
Girimulya 277 574 156 148 363 4105
Cikitu 287 805 164 156 377 4215
Pangauba 656
501 1066 276 263 8684
n
Cinanggel 285
218 459 125 119 2998
a
Maruyung 657 1332 365 348 861 9609
Mekarsari 363 776 200 191 475 5380
Mekarjaya 336 802 185 176 439 4886
Jumlah 2639 5814 1471 1401 3456 39877
Upaya Puskesmas
(Sesuai Permenkes 75/2014)

UKM
 UKM Esensial
 UKM Pengembangan
UKP

34
2. UPAYA KESEHATAN MASYARAKAT (UKM)

1. UKM ESENSIAL
2. UKM PENGEMBANGAN
UKM ESENSIAL

1 • PELAYANAN PROMOSI KESEHATAN

2 • PELAYANAN KIA - KB

3 • PELAYANAN GIZI

4 • KESEHATAN LINGKUNGAN

5 • PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN


PENYAKIT
UKM PENGEMBANGAN

KESEHATAN JIWA

KESEHATAN
UKS/UKGS/UKGMD
LANSIA

KESEHATAN MATA PERKESMAS


INOVASI DI PUSKESMAS PACET
 SALIMAH
(Selamatkan ibu hamil bermasalah)
 TIKORO
(Terapi Berhenti Merokok)
 GEMAS MENJAGA
(Gerakan Masyarakat Membangung
Jamban Keluarga)
SALIMAH
TIKORO
Gemas Menjaga
UKP
 Poli Umum
 Poli Gigi
 Poli MTBS
 Poli KIA-KB-Imunisasi
 POLI TB/DOTS
 Pelayanan Gawat Darurat/Imunisasi
 Konseling : Klinik Sanitasi, Gizi, HIV/AIDS, TIKORO
 Klinik Bersalin 24 Jam (PONED)
Pola Penyakit Terbesar Rawat Jalan
Puskesmas Pacet Tahun 2019
Januari 2019 Februari 2019
Pola Penyakit Terbesar Rawat Jalan
Puskesmas Pacet Tahun 2019
Maret 2019 April 2019
Pola Penyakit Terbesar Rawat Jalan
Puskesmas Pacet Tahun 2019
Mei 2019 Juni 2019
Latar Belakang
Kegitan Kalakarya MTBS ini merupakan kerja sama
anatara Dinas Kesehatan Kabupaten Bandung dengan
Yayasan Sayangi Tunas Cilik (YSTC), Guna mendukung
pengembangan strategi komunikasi melawan pnemonia
pada anak, bahwa pnemonia merupakan salah satu
kasus yang sangat membutuhkan perhatian untuk
segera ditangani. Sehingga perlu dihasilkan sebuah
kerangka acuan ditingkat Puskesmas untuk
memperkuat kepatuhan petugas dalam penanganan
pnemonia melalui pendekatan MTBS.
LATAR BELAKANG 2
1. Rendahnya jumlah petugas terlatih
MTBS
2. Perlu peningkatan kualitas pelayanan
MTBS di puskesmas
3. Pelatihan butuh biaya besar dan
petugas harus meninggalkan tempat
kerja untuk mengikuti pelatihan
4. Perlu pedoman untuk meningkatkan
kompetensi tenaga di tingkat
puskesmas yang terstandar
Kalakarya MTBS

salah satu metode peningkatan


kapasitas tenaga kesehatan dalam
menerapkan pelayanan balita sakit dan
bayi muda dengan pendekatan MTBS,
yang dilaksanakan melalui
pendampingan di Puskesmas
 Dalam pelaksanaan kalakarya MTBS,
peserta didampingi oleh pendamping
sambil dibimbing langsung untuk
melakukan tatalaksana balita sakit
maupun bayi muda sampai pada
akhirnya dihasilkan pelayanan kesehatan
balita yang berkualitas, yang ditandai
dengan kepatuhan petugas terhadap
standar.
PENDAMPING:
dokter, bidan atau perawat yang
telah dilatih MTBS, memenuhi
persyaratan sebagai pendamping,
dan bertugas membantu peserta
kalakarya MTBS dalam proses
pembelajaran.
PESERTA :
Perawat, bidan dan dokter puskesmas.
Diprioritaskan yang bertugas memberi pelayanan
terhadap bayi baru lahir atau balita, dan belum
mengikuti pelatihan Standarisasi MTBS. Petugas
yang pernah mengikuti pelatihan MTBS dapat
mengikuti kalakarya MTBS sebagai penyegaran.

Untuk sesi tertentu, kalakarya dapat dihadiri oleh


penanggung jawab unit penunjang (loket, gizi,
imunisasi, farmasi, laboratorium, IMS/HIV,
SP2TP, dll)
Persyaratan dan kriteria
PENDAMPING
1. Dokter, perawat atau bidan yang sudah terlatih
MTBS (memiliki sertifikat atau bukti telah
mengikuti Pelatihan Standarisasi MTBS) DAN
telah menerapkan MTBS minimal selama 6 bulan.
2. Bersedia mendampingi peserta selama periode
kalakarya MTBS
3. Bersedia melaksanakan pemantauan berkala
penerapan MTBS serta bimbingan teknis untuk
menjamin keberlangsungan penerapan MTBS.
Persyaratan dan Kriteria PESERTA
1. Bersedia mengikuti kalakarya secara
penuh.
2. Bersedia melayani balita sakit
maupun bayi muda dengan
pendekatan MTBS, baik sebagai tugas
pokok maupun tugas tambahan.
TAHAPAN PELAKSANAAN
KALAKARYA
1. Persiapan
a. Diseminasi informasi
b. Persiapan SDM
c. Persiapan bahan dan alat
d. Persiapan tempat
e. Persiapan biaya
2. Pelaksanaan Kalakarya
3. Monitoring dan Evaluasi
Diseminasi Informasi
 Dilakukan sebelum kalakarya dimulai
 seluruh petugas puskesmas perlu mendapat
informasi tentang konsep dasar MTBS termasuk
penerapan atau peningkatan penerapan MTBS serta
tujuan kalakarya dan langkah-langkah yang akan
dilakukan selama proses kalakarya.
 Kepala puskesmas harus mengajak semua tenaga
kesehatan yang ada untuk memahami dan berperan
aktif dalam penerapan MTBS sesuai dengan
kompetensi, tugas pokok dan fungsinya agar
pelayanan MTBS dapat berjalan optimal.
Desiminasi Informasi
Persiapan SDM
1. Menentukan pendamping;
Kepala puskesmas berkoordinasi dengan dinas
kesehatan kabupaten/kota dalam menentukan
pendamping yang memenuhi persyaratan dan kriteria
pendamping.
Untuk pendamping Kalakarya MTBS Puskesmas
Pacet adalah Ibu Dedeh Helpironi, S.ST
2. Peserta
 Dipilih oleh kepala puskesmas
 Tidak dipindahtugaskan dari pelayanan MTBS
sebelum ada pengganti.
Persiapan SDM
Persiapan Bahan dan Alat
1. Bahan
a. Buku Bagan MTBS (sejumlah peserta + pendamping)
b. Formulir Pencatatan Balita Sakit Umur 2 Bulan - 5 Tahun
c. Formulir Pencatatan Bayi Muda Umur Kurang dari 2 Bulan
d. Register Rawat Jalan Balita Sakit Umur 2 Bulan - 5 Tahun
e. Register Rawat Jalan Bayi Muda Umur Kurang dari 2 Bulan
f. Buku KIA
g. Modul Kalakarya MTBS (sejumlah peserta + pendamping).
h. Obat MTBS yang diberikan sebagai dosis pertama (parasetamol,
oralit), dan CONTOH obat yang akan diberikan ke ibu sebagai
bahan penyuluhan (zinc, amoxicillin)
i. Buku foto dan video MTBS (soft file)
Persiapan Bahan dan Alat
2. Alat
a. Laptop beserta video dan buku kumpulan foto
b. Boneka bayi
c. Timbangan berat badan untuk bayi dan anak
d. Alat ukur panjang badan
e. Tinggi badan
f. Termometer axilla
g. Pita pengukur LILA
h. ARI timer atau jam tangan yang memiliki detik
i. Gelas, sendok dan air matang

alat ukur tekanan darah (tensimeter, stetoskop, dan


manset anak), pulse oxymeter, bagan dinding,
formulir pencatatan dinding, formulir rujukan, LCD, Jika
spatula lidah sekali pakai/disposable, pen ada
Persiapan Alat dan Bahan
Persiapan Tempat

a. Pelaksanaan kalakarya tidak


memerlukan ruangan khusus.
b. Kegiatan kalakarya akan lebih efektif
dan efisien jika diselenggarakan di
puskesmas tempat peserta bekerja.
c. Tempat praktik klinis kalakarya dapat
disesuaikan dengan tempat kunjungan
balita dan bayi muda.
Persiapan Biaya
a. Pada umumnya penyelenggaraan kalakarya tidak
membutuhkan biaya, kecuali jika perlu
penggandaan buku bagan, modul, formulir
pencatatan, register rawat jalan, atau biaya
transport pendamping (jika pendamping berasal
dari luar puskesmas tempat kalakarya).

b. Sumber dana dapat berasal dari biaya operasional


APBD II, Bantuan Operasional Kesehatan (BOK),
dana kapitasi JKN, dana desa, atau dana lain yang
tidak mengikat sesuai ketentuan yang berlaku.
PELAKSANAAN KALAKARYA MTBS
 Waktu pembelajaran diatur secara
fleksibel sehingga tidak mengganggu
pelayanan rutin puskesmas
 proses pembelajaran diupayakan tidak
melebihi 2 (dua) bulan untuk setiap
periode
METODE PELAKSANAAN
 Seorang pendamping mendampingi 2-3
orang peserta
 metode:
membaca modul dan/atau buku
bagan, curah pendapat, diskusi, tanya
jawab, latihan studi kasus, penayangan
video dan/atau foto, simulasi,
demonstrasi, dan praktik klinis.
LANGKAH-LANGKAH
PELAKSANAAN
Terdiri dari 17 langkah
 Langkah 1 : Penjelasan umum

 Langkah 2-10 : Penilaian, klasifikasi dan


tindakan / pengobatan Balita sakit umur 2 bulan
sampai 5 tahun
 Langkah 11-16 : Penilaian, klasifikasi dan
tindakan / pengobatan Bayi muda umur kurang dari
2 bulan
 Langkah 17 : Pengisian Register Rawat Jalan dan Buku
KIA
LANGKAH-LANGKAH
 Langkah 1:
Penjelasan Umum (konsep dasar
MTBS, penjelasan bagan dan
formulir pencatatan)
 Langkah 2
Penilaian dan Klasifikasi untuk
Tanda Bahaya Umum, Batuk atau
Sukar Bernapas, dan Diare.
 Langkah 3:
Penilaian dan Klasifikasi untuk
Demam dan Masalah Telinga.
Penilaian dan Klasifikasi untuk Tanda Bahaya
Umum, Batuk atau Sukar Bernapas, dan Diare
LANGKAH-LANGKAH
 Langkah 4:
Penilaian dan Klasifikasi untuk Status
Gizi, Status Anemia, Status HIV,
Status Imunisasi, Pemberian Vitamin
A dan Menilai Masalah/ Keluhan Lain
pada Balita.
 Langkah 5:
Praktik Klinis Penilaian dan
Klasifikasi pada Balita Sakit
 Langkah 6:
Tindakan atau Pengobatan Balita
Sakit
Penilaian dan Klasifikasi untuk Status Gizi, Status
Anemia, Status HIV, Status Imunisasi, Pemberian Vitamin
A dan Menilai Masalah/ Keluhan Lain pada Balita.
Praktik Klinis Penilaian dan Klasifikasi
pada Balita Sakit
LANGKAH-LANGKAH
 Langkah 7:
Komunikasi dan Pencegahan Cedera
pada Anak
 Langkah 8:
Praktik Klinis Lengkap pada Balita
Sakit
 Langkah 9:
Pelayanan Tindak Lanjut Balita Sakit
 Langkah 10:
Praktik Klinis Pelayanan Tindak Lanjut
Balita Sakit
Praktik Klinis Pelayanan Tindak Lanjut
Balita Sakit
LANGKAH-LANGKAH
 Langkah 11:
Penilaian dan Klasifikasi untuk Kemungkinan
Penyakit Sangat Berat atau Infeksi Bakteri,
Ikterus, Diare, dan Status HIV pada Bayi Muda
 Langkah 12:
Penilaian dan Klasifikasi untuk Kemungkinan
Berat Badan Rendah dan Masalah Pemberian
ASI
 Langkah 13:
Tindakan atau Pengobatan Bayi Muda
LANGKAH-LANGKAH
 Langkah 14:
Praktik Klinis pada Bayi Muda
 Langkah 15:
Pelayanan Tindak Lanjut Bayi Muda
 Langkah 16:
Praktik Klinis Pelayanan Tindak Lanjut Bayi Muda
 Langkah 17:
Pengisian Register Rawat Jalan dan Buku KIA.
Pembahasan Setelah praktek klinis
MONITORING PELAKSANAAN
KALAKARYA MTBS

 Tujuan: Mengetahui proses,


faktor pengdukung , kendala
dan hambatan
selama pembelajaran
 Dilakukan oleh Kepala
Puskesmas dan/atau
penanggungjawab UKP
 Dilakukan saat pelaksanaan
kalakarya
Monitoring & Penutupan Kalakarya
MTBS
Sosialisasi Kalakarya MTBS kepada
seluruh karyawan Puskesmas Pacet
Pemeriksaan di MTBS
Serah terima barang Inventaris
untuk MTBS dari Save The Children

Anda mungkin juga menyukai