Anda di halaman 1dari 12

DENGUE

HEMMORHAGIC FEVER
(DHF)

Di susun Oleh :
ANNISA DIAN PUSPARANI
NIM. (108218012)
Pengertian
• Dengue Haemorrhagic Fever (DHF) merupakan penyakit demam
akut yang disebabkan oleh arbovirus yang masuk ke dalam tubuh
melalui gigitan nyamuk aedes aegypti (Padila, S.Kep, 2013). DHF
merupakan penyakit infeksi arbovirus akut yang masuk ke dalam
tubuh melalui gigitan nyamuk aedes aegypti yang menyerang anak,
remaja, dan dewasa yang ditandai dengan demam (Desmawati,
2013).

• Demam Berdarah Dengue (DBD) adalah penyakit yang disebabkan


oleh virus dengue dan ditularkan oleh vektor nyamuk aedes aegypti.
Penyakit ini sebagian besar menyerang umur <15 tahun, namun
dapat juga menyerang orang dewasa (Dinas Kesehatan Provinsi
Jawa Tengah 2013).
Etiologi

• Penyakit DBD disebabkan oleh virus dengue dari


kelompok arbovirus B, yaitu arthropod-born envirus
atau virus yang disebarkan oleh artropoda. Vector
utama penyakit DBD adalah nyamuk aedes aegypti 7
(didaerah perkotaan) dan aedes albopictus (didaerah
pedesaan) (Widoyono, 2008).
Klasifikasi
• Pembagian Derajat menurut (Soegijanto, 2006):
a. Derajat I : Demam dengan uji torniquet positif.
b. Derajat II : Demam dan perdarahan spontan, pada
umumnya dikulit atau perdarahan lain.
c. Derajat III : Demam, perdarahan spontan, disertai atau
tidak disertai hepatomegali dan ditemukan gejala-gejala
kegagalan sirkulasi meliputi nadi yang cepat dan lemah,
tekanan nadi menurun (<20 mmHg) /hipotensi disertai
ekstremitas dingin, dan gelisah.
d. Derajat IV : Demam, perdarahan spontan disertai atau
tidak disertai hepatomegali dan ditemukan gejala-gejala
renjatan hebat (nadi tak teraba dan tekanan darah tak
teratur).
Manifestasi Klinik
• Menurut Misnadiarly (2009): • Keluhan keluhan beberapa
1. Tidak nafsu makan pasien DBD, antara lain :
2. Muntah 1. Nyeri tenggorok
3. Nyeri kepala 2. Rasa tidak enak
4. Nyeri otot dan 3. Nyeri tekan pada
persendian lengkung iga kanan
4. Rasa nyeri perut yang
menyeluruh
5. Suhu badan biasanya
tinggi.
Patofisiologi
• Virus dengue masuk ke dalam tubuh manusia akan menyebabkan
mengalami viremia. Beberapa tanda dan gejala yang muncul seperti
demam, sakit kepala, mual nyeri otot, pegal seluruh tubuh, timbulnya
ruam dan kelainan yang mungkin terjadi pada sistem vaskuler.
• Penderita DBD, terdapat kerusakan yang umum pada sistem vaskuler
yang mengakibatkan terjadinya peningkatan permeabilitas dinding
pembuluh darah. Plasma dapat menembus dinding vaskuler selama
proses perjalanan penyakit, dari mulai demam hingga klien mengalami
renjatan berat. Volume plasma dapat menurun hingga 30%. Hal inilah
yang dapat mengakibatkan seseorang mengalami kegagalan sirkulasi.
Kebocoran plasma ini jika tidak segera di tangani dapat menyebabkan
hipoksia jaringan, asidosis metabolik yang pada akhirnya dapat
berakibat fatal yaitu kematian. Viremia juga menimbulkan agresi
trombosit dalam darah sehingga menyebabkan trombositopeni yang
berpengaruh pada proses pembekuan darah.
Komplikasi
• Menurut (Soedarto 2012) komplikasi DHF ada 6, yaitu :
a. Komplikasi susunan sistem syaraf pusat
b. Ensefalopati : Komplikasi neurologik ini terjadi
akibat pemberian cairan hipotonik yang berlebihan.
c. Infeksi
d. Kerusakan hati
e. Kerusakan otak
f. Resiko syok
g. Kejang kejang
Pemeriksaan Diagnostik
• Langkah - langkah diagnose medik pemeriksaan
menurut (Murwani, 2011):
1. Pemeriksaan hematokrit (Ht)
2. Uji torniquit
3. Tes serologi (darah filter)
4. Isolasi virus
Penatalaksanaan
• Derajat I : istirahat baring, makanan lunak (bila
belum ada nafsu makan dianjurkan minum yang
banyak 1500-2000cc/hari), diberi kompres dingin,
memantau keadaan umum, suhu, tensi, nadi dan
perdarahan, diperiksakan Hb, Ht, dan thrombosit
• Derajat II : bila terjadi epitaxsis darah dibersihkan
dan pasang tampon sementara, bila penderita sadar
boleh diberi makan dalam bentuk lemak sedapat
mungkin membatasi terjadi pendarahan, jangan sering
ditusuk,
Lanjutan..
• Derajat III : mengatur posisi tidur penderita, tidurkan
dengan posisi terlentang denan kepala extensi,
membuka jalan nafas dengan cara pakaian yang ketat
dilonggarkan, bila ada lender dibersihkan dari mulut
dan hidung, beri oksigen, diawasi terus-meneris dan
jangan ditinggal pergi, kalau pendarahan banyak (Hb
turun) mungkin berikan transfusi atas izin dokter, bila
penderita tidak sadar diatur selang selin perhatian
kebersihan kulit juga pakaian bersih dan kering.
Diagnosa Keperawatan
1. Peningkatan suhu tubuh (hipertermi) berhubungan dengan
proses penyakit (viremia).
2. Nyeri berhubungan dengan proses patologis penyakit
3. Gangguan pemenuhan kebutuhan nutrisi, kurang dari kebutuhan
berhubungan dengan mual, muntah, anoreksi
4. Kurangnya volume cairan tubuh berhubungan dengan
peningkatan permeabilitas dinding plasma
5. Keterbatasan mobilitas fisik berhubungan dengan rasa nyeri,
terapi tirah baring
6. Resiko terjadinya syok hypovolemik berhubungan dengan
kurangnya volume cairan tubuh
7. Resiko terjadinya perdarahan lebih lanjut berhubungan dengan
trombositopenia

Anda mungkin juga menyukai