Anda di halaman 1dari 75

BASIC SCIENCE

Vascular
VASCULAR
Histology
(Tortora, Gerrard J. 2014. Principles of
Anatomy & Physiology. 14th ed. USA : John
Wiley & Sons, Inc.)
Dinding
Vaskular

(Martini, Frederic. 2012.


Fundamentals of Anatomy &
Physiology. 9th ed. San Fransisco :
Pearson Education, Inc)
Penjelasan 
Klasifikasi Arteri
 A. elastik (konduksi)
 A. muskular (distribusi)
 Arteriol
Arteri Elastik (konduksi)
 Segar: kuning (elastin)
 Mis: aorta, a. karotis komunis, a. subklavia, dll
 Endotel: Weibel-Palade bodies (mengandung von
Willebrand factor: memfasilitasi koagulasi platelet)
 T. media: lamela fenestrata elastin (membran
fenestrata) + otot polos
 Lamina elastika eksterna
 Vasa vasorum
Arteri Muskular (distribusi)
 T. media tebal: otot polos (utama)
 Lamina elastika interna jelas, terkadang bifid internal elastic lamina
 Lamina elastika eksterna
Arteriol
 Arteri dengan ø < 0,1 mm
 Pada arteriol besar masih terdapat lamina elastika interna
 Metarteriol: otot polos tidak lengkap (tidak bersambungan)
Struktur Sensoris Spesial Arteri
 Sinus karotid
 Badan karotid
 Badan aortik
Sinus karotid
 Baroreseptor, mengetahui perubahan tekanan
darah
 Pada daerah a. karotis interna di bagian distal
percabangan a. karotis komunis
 T. adventisia relatif tebal + ujung saraf sensoris dari
saraf glosofaringeal (saraf kranial IX)
 T. media tipis
 Baroreseptor kecil juga terdapat pada aorta/ p.
drh besar
Badan Karotid
 Pada percabangan a. karotis komunis
 Ø 3 - 5 mm, mengandung katekolamin
 Memiliki ujung saraf kemoreseptor khusus yang
memonitor perubahan tingkat O2 & CO2 sesuai
dengan perubahan konsentrasi ion hidrogen
 Terdiri dari:
 Selglomus (tipe I)
 Sheath cell (tipe II)
Badan aortik
 Pada arkus aorta antara a. subklavia kanan & a. karotis komunis
kanan dan antara a. karotis komunis kiri & a. subklavia kiri
 Struktur & fungsi = badan karotid
Struktur Umum Kapiler
 Pembuluh darah terkecil
 Selapis sel endotel + lamina basal
 Perisit kontraktil
Klasifikasi kapiler
 Continuous capillaries
 Tidak terdapat pori/fenestra
 Pada otot, saraf, j. ikat

 Taut endotel: fascia okludentes (mencegah transport molekul)

 Transport substansi : carrier-mediated transport


 Kapiler fenestrata
 Mempunyai pori/fenestra yang tertutup diafragma,
kecuali pada glomerulus (tanpa diafragma)
 Pada pankreas, usus, kelenjar endokrin

 Kapiler sinusoid
 Dinding endotel & lamina basal diskontinue, fenestra
besar tanpa diafragma
 Sumsum tulang, hati, limpa, organ limfoid sinusoid
Regulasi aliran darah kapiler
 Anastomosis Arteriovenosa:
 Thermoregulasi
 Banyak terdapat pd kulit
 Glomera (glomus)
 Pada ujung jari, nail beds
 Menerima arteriol tanpa lamina elastika
 Lapisan otot polos yang kaya akan saraf

 Kanal sentral
 Dibentuk oleh metarteriol (dengan sfingter prekapiler)
di bag. proksimal dan thoroughfare channel (tanpa
sfingter) di bag. distal
VENA
 Mengembalikan darah ke jantung
 Pada potongan histologis: kolaps dinding tipis & kurang elastik
 Lebih banyak dari arteri, lumen >> : mengandung 70 % total volume
darah
Klasifikasi Vena
 Venula dan vena kecil
 Venula ~ kapiler, ø >>
 Vena kecil(ø >1 mm), perisit berganti otot polos

 Pertukaran zat dapat terjadi di venula postkapiler,


keluarnya leukosit
 Vena sedang
Ø < 1 cm
 Tanpa l. elastika interna
 Vena besar
 Mis: vena kava, v. iliaka, v. porta, dll
 J.i. subendotel tebal

 T. media umumnya berisi jaringan ikat


Tunika Intima
 Epitel selapis gepeng (sel endotel):
 Produksi kolagen II, IV, V; lamin, endotelin, oksida nitrit, faktor von
Willebrand
 Memiliki enzim terikat membran mis: ACE (Angiotensin Converting Enzyme)

 Jar. ikat subendotel


 Jar. ikat, sedikit otot polos
Lamina elastika interna (serat elastin): pada A. muskular
Tunika Media
 Lapisan paling tebal
 Terdiri dari otot polos(utama), serat elastin, kolagen III, proteoglikan

 Kapiler & venula postkapiler: tunika media diganti perisit

Lamina elastika eksterna: pada A. muskular besar


Tunika Adventisia
 Fibroblas, kolagen I, elastin
Vasa Vasorum
 Arteriol yang menyuplai t. media & t. adventisia pembuluh darah
besar
 Lebih banyak terdapat pada vena
Suplai Saraf
 Saraf vasomotor (simpatik): vasokonstriksi
 Saraf kolinergik (parasimpatik): vasodilatasi
Arteriol-Venula Arteri-Vena Sedang Aorta

Arteriol : bentuk 1 : Lamina elastika 1 : Tunika intima


bulat/lonjong, interna 2 : Tunika media
lamina elastika 2 : Tunika media (banyak serat
tidak lengkap elastin menutupi otot
3 : Tunika adventisia
Venula : seperti ban polos)
kempes 3 : Tunika adventisia
(Histologi Trisakti)
a : Vasa vasorum
Klasifikasi Pembuluh Darah

Arteri Vena Kapiler


Arteri Vena Kapiler
elastik besar kontinu

Arteri Vena Kapiler


muskular sedang fenestrata

Arteriol Venula Kapiler


sinusoid
Arteri
• Dinding berwarna kuning karena mengandung serat elastin yang
berfungsi memberi kelenturan dan daya regang sewaktu darah
Arteri elastik mengalir → menstabilkan aliran darah
(konduksi) • Aorta serta cabang-cabang utamanya, arteri brakiosefalika, karotis
komunis, subklavia, vertebralis, pulmonalis, dan iliaka komunis

Arteri • Cabang arteri elastik


muskular • Dinding mengandung lebih banyak serat otot polos yang berfungsi
untuk kontraksi dan relaksasi → mengendalikan banyaknya darah yang
(distribusi) menuju organ

• Cabang terkecil dari arteri muscular, d < 0,5 mm


Arteriol • Berfungsi menyalurkan darah ke pembuluh darah terkecil, kapiler
Vena
 Vena biasanya lebih banyak dan berdinding tipis, diameter lebih besar, dan
memiliki banyak variasi struktural
 Vena kecil-sedang terutama di ekstremitas, memiliki katup (valva). Karena
rendahnya tekanan darah di vena, aliran darah ke jantung di vena berjalan
lambat dan bahkan dapat mengalir balik. Adanya katup di vena membantu
aliran darah vena dengan mencegah aliran balik darah.

(Eroschenko, Victor P. 2008. Atlas Histologi diFiore : dengan Kolerasi Fungsional. Ed. 11. Jakarta : EGC)
• Berbentuk iregular dan
• Ditandai oleh lubang-lubang
berdiameter selebar 30-40
• Memiliki vesikel pinositik besar atau fenestra (pori)
𝜇𝑚 yang lebih besar
pada permukaan sel endotel pada sitoplasma sel endotel
ketimbang daripada
untuk transport makromolekul yang dirancang untuk
diameter kapiler lain, yakni
melintasi sitoplasma endotel pertukaran cepat molekul
sifat yang memungkinkan
• Otot, jaringan ikat, jaringan antara darah dan jaringan
aliran darah yang lambat di
saraf, kulit, organ pernapasan • Kelenjar dan jaringan
tempat ini
dan kelenjar eksokrin endokrin, usus halus, dan
• Hati, limpa, dan sumsum
glomerulus ginjal
tulang

(Mescher, Anthony L. 2016. Junqueira’s Basic Histology Text and Atlas. 14th ed. USA : McGraw-Hill)
(Martini, Frederic. 2012.
Fundamentals of Anatomy &
Physiology. 9th ed. San Fransisco :
Pearson Education, Inc)
(Tortora, Gerrard J. 2014.
Principles of Anatomy &
Physiology. 14th ed. USA :
John Wiley & Sons, Inc.)
VASCULAR
Faal
Sifat Vaskular
 Distensible (mudah meregang)  menyalurkan curah jantung yang
bersifat pulsatile dan menimbulkan pulsasi tekanan rata2  aliran
terus-menerus, lancar di dalam jaringan
 Pembuluh yang paling distensible adalah vena. Depat menampung
0.5 sampai 1.0 L darah tambahan
Distensibilitas Vaskular
 = fraksi kenaikan volume pada setiap peningkatan tekanan dalam
millimeter raksa
 Rumus : Peningkatan Volume / Peningkatan Tekanan x Volume Awal
 Artinya, kenaikan 1 mmgh menyebabkan peningkatan volume
pembuluh 1mL, yang awalnya berisi 10 mL darah, nilai
distensibilitasnya akan menjadi 0.1 per mmHg atau 10 persen per
mmHg.
Komplians vaskular

Jumlah total darah yang dapat ditampung di


bagian sirkulasiuntuk setiap mmHg
Pulsasi Tekanan Arteri
 Normal : Komplians percabangan arteri akan menurunkan pulsasi
tekanan sampai hamper tidak berpulsasi pada saat darah mencapai
kapiler.
SIRKULASI DARAH
SIRKULASI DARAH
 SISTEMIK  PULMONER
• Sirkulasi darah yang mengalir dari • Sirkulasi darah yang mengalir dari
jantung kiri ke seluruh tubuh dan jantung kanan ke paru-paru lalu
kembali ke jantung kanan. kembali ke jantung kiri.
• Jumlah volume darah mencapai • Dimulai dari darah kotor
4.7-5.7 liter pada orang dewasa. (mengandung CO2)  ventrikel
• Dimulai dari darah bersih dextra  arteri pulmonalis  paru-
(mengandung O2)  ventrikel paru  pertukaran CO2 dan O2 
sinistra  aorta  arteri-arteri  darah bersih  vena pulmonalis 
seluruh tubuh  darah kotor  atrium sinistra.
vena  vena cava inferior &
superior  atrium dextra  katup
tricuspid  ventrikel dextra.
HISTOLOGI
BASIC SCIENCE
Sistem Limfatik
Definisi
 Sistem limfatik terdiri atas anyaman pembuluh limfe yang luas dan
berhubungan dengan kelompok kecil jaringan limfatik yaitu kelenjar
limfe.
 membawa cairan dan protein yang hilang kembali ke darah.
Sistem limfatik terdiri dari :
terdiri dari anyaman pembuluh limfe (Plexus lymphaticus)
jaringan limfatik, yakni kelenjar limfe menghasilkan limfosit
organ limfatik (misalnya splen ,tymus, tonsil)
Pembuluh Limfatik
 Pembuluh limfe mempunyai struktur yang serupa dengan pembuluh
darah (vena kecil) dengan tunika intima yang terdiri dari sel endotel
dan lapisan jaringan ikat tipis.
 Tunika media yang terdiri dari serat otot polos sirkuler dan tunika
adventisia yang terdiri dari jaringan fibrosa sedikit serat otot polos.
 Pembuluh ini juga memiliki lebih banyak katub yang berasal dari
pelipatan endotel.
 Umumnya mudah kolaps sehingga sukar dilihat.
 Pembuluh ini juga dipersarafi dan telah diamati adanya spasme
maupun kontraksi alamiah berirama.
SISTEM
LIMFATIK
Faal
Faal
 Limfa berasal dari plasma darah yang keluar dari sistem kardiovaskular ke
dalam jaringan sekitarnya.
 Cairan ini kemudian dikumpulkan oleh sistem limfa melalui proses difusi ke
dalam kelenjar limfa dan dikembalikan ke dalam sistem sirkulasi.
 Di dekat persambungan vena cava dengan atrium kanan.
 Pembuluh limfa, seperti vena , mempunyai katup yang mencegah aliran
balik cairan menuju kapiler. Kontraksi ritmik (berirama) dinding pembuluh
tersebut membantu mengalirkan cairan ke dalam kapiler limfatik.
 Seperti vena, pembuluh limfa juga sangat bergantung pada pergerakan
otot rangka untuk memeras cairan ke arah jantung.(2)
 Komposisinya kira-kira sama dengan komposisi cairan interstisial.
Fungsi
 aliran cairan interestial
 mencegah infeksi
 pengangkutan lipid
Aliran Cairan Interstisial

 Dimulai pada ekstremitas dari sistem kapiler limfatik yang dirancang


untuk menyerap cairan dalam jaringan
 kemudian dibawa melalui sistem limfatik yang bergerak dari kapiler
ke limfatik (pembuluh getah bening) dan kemudian ke kelenjar getah
bening
 Getah bening ini disaring melalui benjolan dan keluar dari limfatik
eferen. Dari sana getah bening melewati batang limfatik dan
akhirnya ke dalam saluran limfatik
 Pada titik ini getah bening dilewatkan kembali ke dalam aliran darah
dimana perjalanan ini dimulai lagi.
Mencegah Infeksi
 Pertama sel makrofag menelan bakteri, ini dikenal sebagai
fagositosis. Kedua sel limfosit menghasilkan antibodi, ini dikenal
sebagai respon kekebalan tubuh.
Pengangkutan Lipid
 Jaringan kapiler dan pembuluh juga mengangkut lipid dan vitamin
yang larut lemak A, D, E dan K ke dalam darah, yang menyebabkan
getah bening berubah warna menjadi krem.
 Lipid dan vitamin yang diserap dalam saluran pencernaan dari
makanan dan kemudian dikumpulkan oleh getah bening pada saat ini
dikirimkan ke darah.
SISTEM
LIMFATIK
Anatomi
Anatomi Pembuluh Limfe
Perbedaan SL dan SD
Perbedaan SL dan SD
Perbedaan SL dan SD

Anda mungkin juga menyukai