Anda di halaman 1dari 9

“TANGGUNG JAWAB HUKUM RUMAH SAKIT”

KELOMPOK 1

KUSNUL KHOTIMAH
MUHAMMAD RAHMAT HIDAYAT
MUHAMMAD SUBHAN
NADIA RIZKI AMALIA
NURMILATA HALUA
RAFLIANUR RAMADHAN
PENGERTIAN PELAYANAN KESEHATAN
Dasar Hukum Pelayanan Kesehatan

Pasal 53 UU Kesehatan, yaitu:


1. Pelayanan kesehatan perseorangan ditujukan untuk
menyembuhkan penyakit dan memulihkan kesehatan
perseorangan dan keluarga.
2. Pelayanan kesehatan masyarakat ditujukan untuk memelihara
dan meningkatkan kesehatan serta mencegah penyakit suatu
kelompok dan masyarakat.
2. Pelaksanaan pelayanan kesehatan sebagaimana dimaksud pada
ayat (1) harus mendahulukan pertolongan keselamatan nyawa
pasien dibanding kepentingan lainnya.
Pasal 54 UU Kesehatan yaitu:
1. Penyelenggaraan pelayanan kesehatan dilaksanakan secara
bertanggung jawab, aman, bermutu, serta merata dan
nondiskriminatif.
2. Pemerintah dan pemerintah daerah bertanggung jawab atas
penyelenggaraan pelayanan kesehatan sebagaimana dimaksud
pada ayat (1).
3. Pengawasan terhadap penyelenggaraan pelayanan kesehatan
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan oleh
pemerintah, pemerintah daerah, dan masyarakat.
Menurut A. A. Maulana (2013), Sistem Pelayanan Kesehatan memiliki tujuan yaitu:

PROMOTIF

REHABILITASI PREFENTIF

Tujuan Pelayanan Kesehatan

PREFENTIF
KURATIF
PRIMER

PREFENTIF PREFENTIF
TERSIER SEKUNDER
Manfaat Fasilitas Kesehatan

1. Sebagai akses utama pelayanan kesehatan

2. Meringankan beban biaya pengobatan

3. Sebagai tempat pengobatan dan pemulihan

4. Meningkatkan kesadaran akan kesehatan

5. Memenuhi kebutuhan masyarakat akan kesehatan


STRATEGI PENINGKATAN MUTU PELAYANAN

• Pelanggan dan harapannya


1

• Perbaikan kinerja
2

• Proses perbaikan
3

• Budaya yang mendukung perbaikan terus


4 menerus
TANGGUNG JAWAB HUKUM RUMAH SAKIT

Pasal 46 UU 44/2009 ttg RS


Rumah Sakit bertanggung jawab secara hukum terhadap semua kerugian yang
ditimbulkan atas kelalaian yang dilakukan oleh tenaga kesehatan di Rumah
Sakit.

Pasal 45 UU 44/2009
(1) Rumah Sakit tidak bertanggung jawab secara hukum apabila pasien
dan/atau keluarganya menolak atau menghentikan pengobatan yang dapat
berakibat kematian pasien setelah adanya penjelasan medis yang
komprehensif.
(2) Rumah Sakit tidak dapat dituntut dalam melaksanakan tugas dalam rangka
menyelamatkan nyawa manusia.

Anda mungkin juga menyukai