DIV Semester IV
Augustine
Firdausika F Dewi Bintang Fadillah Hanum Heni Suzana E
Tujuan Penggunaan
ELISA Toxo IgG diperuntukkan untuk mendeteksi antibodi kelas Immunoglobulin G (IgG)
Toxoplasma gondii dalam serum manusia
Toxoplasma menginfeksi hampir semua mamalia dan burung yang merupakan distribusi
terluas dari semua parasit intraseluler. Manusia menjadi terinfeksi melalui kontaminasi
dengan feses atau daging yang tidak dimasak atau memalui penularan langsung melalui
transfusi darah atau penularan bawaan.
Wanita hamil yang memperoleh toxoplasmosis selama trisemester pertama memiliki 25%
resiko penularan janin yang mengakibatkan aborsi spontan, lahir mati atau penyakit
berat. 65% bayi yang lahir dari wanita yang terinfeksi selama trisemester ketiga memiliki
infeksi subklinis yang akhirnya 85% mengalami perkembangan chorioretinitis atau
neurological sequelae.
Prinsip
Pada tahap inkubasi pertama memiliki kemiripan spesifik dengan anibodi (TOXO-IgG-Ab)
hadir di spesimen pasien atau kontrol yang mengikat antigen dalam fase solid. Pada
tahap akhir inkubasi komponen yang tidak terikat akan terbuang karena proses
pencucian. Untuk tahap inkubasi kedua konjugat anti-IgG (anti-human antibodi IgG,
konjugat peroksidase) ditambahkan yang mana mengikat secara khusus antibodi kelas
IgG yang mengakibatkan pembentukan khas immunocomplexes/ kompleks imun.
Catatan Prosedur
P1; jangan mencampur tutup botol kecil (tinggi kontaminasi). Jangan menggunakan reagen setelah
tanggal kadaluarsa
P2; jangan menggunakan reagen yang mungkin terkontaminasi atau terlihat dan berbau berbeda
dari biasanya
P3; catat spesimen dan kontrol dengan hati-hati di kertas dengan kertas kit
P4; MIC pilih nomor yang diperlukan dari microtiter strips
P5; dibuat duplo untuk kontrol. Pipet kontrol dan spesimen pada dasar microwell
P6; selalu tambahkan reagen dalam rangka dan waktu yang sama untuk meminimalisir perbedaan
waktu reaksi diantara sumur
P7; hindarkan atau buang terlebih dahulu gelembung udara pada proses inkubasi dan pembacaan
absorban
P8; SUB-inkubasi dalam gelap. SUB memulai reaksi kinetik yang mana diakhiri dengan STOP.
Prosedur Pencucian
Prosedur pencucian sangat penting. Prosedur pencucian yang tidak mencukupi akan menyebabkan hasil
yang memiliki presisi buruk atau hasil absorban tinggi palsu.
W2:
W1: Bila menggunakan mesin W3:
Lepaskan strip perekat, pencuci otomatis gunakan Setelah pencucian,
buang isi ke dalam larutan larutan pencuci (WASH). hilangkan cairan yang
natrium hipoklorit 5% dan Kemudian cuci strip 4 tersisa dengan mengetuk
tambahkan larutan WASH sampai 5 kali. Pastikan mikroplate di atas kertas
pada setiap well, buang larutan pencuci mengisi tissue.
setelah direndam selama semua well dengan baik
30 detik. Ulangi pencucian dan buang setelah 30
3 sampai 4 kali detik. (cairan yang tersisa
: < 15 µl).
Perhitungan Nilai Kontrol dan
Cut Off
Nilai rata-rata dari Negative Control (MNC), Cut-off Control (MCC), dan Positive Control
Low, Positive Control Medium, Positive Control High (MPCL, MPCM, MPCH) dihitung
berdasarkan contoh berikut:
𝑨𝟒𝟓𝟎 𝑫𝟏 + 𝑨𝟒𝟓𝟎 𝑬𝟏
𝐌𝐂𝐂 =
𝟐
TUJUAN PENGGUNAAN
TOXO IgM ELISA digunakan untuk mendeteksi kelas antibodi Immunoglobulin
M (IgM) terhadap Toxoplasma gondii dalam serum manusia
Toxoplasma hampir menginfeksi semua mamalia dan burung. Penyebaran
Toxoplasma yang paling banyak berasal dari parasit intraselular. Manusia dapat terinfeksi
melalui feses atau daging mentah, atau melalui inokulasi langsung melalui transfusi darah
atau transmisi kongenital.
Ibu hamil yang memperoleh toxoplasmosis pada trimester pertama memiliki
25% resiko dari transmisi fetal yang mengakibatkan aborsi spontan, stillborn (meniggal saat
lahir) atau penyakit yang parah. Enam puluh lima persen bayi yang lahir pada wanita yang
telah terinfeksi saat trimester ketiga memiliki infeksi subklinik yang akhirnya 85%
menimbulkan chrioretinitis atau neurogical squale.
Prinsip
HUMAN TOXO IgM ELISA menggunakan teknik direct ELISA
Pada tahap inkubasi pertama, antibodi spesifik yang sesuai (Antibodi TOXO
IgM) terdapat pada spesimen pasien atau kontrol yang akan berikatan dengan
antigen pada fase padat.
Pada akhir inkubasi, komponen yang tidak terikat dibuang dengan pencucian.
Persiapan
Alat
Mikropipet
HumaReader Elisa
Multichanel
Reagen dan Isi
P321 pengobatan spesifik (lihat tabel) Harus berada pada suhu kamar sebelum
dibuka.
P332+P313 Jika masih ada iritasi kulit : dapatkan
penanganan medis Bila tidak digunakan : disimpan kembali
dalam kantung zip-lock dan simpan pada
P337+P313 Jika masih ada iritasi mata : dapatkan
suhu 2-8°C
penanganan medis
Jangan menyentuh tepi atas atau dasar
sumur dengan jari
PERSIAPAN REAGEN WORKING LARUTAN PENCUCI
•
01
Bawa semua reagen pada suhu ruang
(15-25°C) sebelum digunakan. 02 1 Bagian diluen WS 25X
WORKINGKONJUGASOLUTION (WCON)
DIL CON 1 + 50 dengan C-DIL,seperti :
Disiapkan baru
03 setiap hari,
15 menit
sebelum
digunakan
PERSIAPAN
SPESIMEN
• Encerkan sampel 1+100 dengan
DILUENT. Spesimen : Serum
• Misalnya : 10 μL serum + 1 mL • Jangan menggunakan serum lipemik
DILUENT. atau serum hemolisis
• Campur hingga merata.
• Sampel yang sudah diencerkan • Spesimen disimpan selama 7 hari
dalam temperatur 2-8oC atau jika
dapat disimpan sampai dengan 48
lebih lama dalam temperatur -20oC.
jam pada suhu 2 – 8°C sebelum Bekukan dan cairkan hanya satu
dites. kali saja.
• P6 : Selalu tambahkan reagen dalam urutan dan waktu yang sama untuk
meminimalkan perbedaan waktu reaksi antar well. Ini penting untuk hasil
yang diduplo. Pemipetan spesimen tidak boleh lebih dari 5 menit. Kalau tidak,
pipet kontrol di posisi yang ditunjukkan di separuh waktu dari seri. Jika lebih dari
1 plate digunakan, ulangi kontrol untuk setiap plate.
• P7 : Hindari / hilangkan gelembung udara sebelum inkubasi atau pembacaan
absorban.
• P8 : SUB – inkubasi dalam keadaan gelap. SUB memulai reaksi kinetik, yang
mana akan diakhiri oleh STOP
• P9 : MIC – Ayunkan dengan lembut setelah pemipetan tanpa menumpahkannya
untuk memastikan semua tercampur. Jika ada bisa menggunakan plate shaker
(seperti : HUMAN humareader line)
PROSEDUR PENCUCIAN
Prosedur pencucian sangat penting. Prosedur pencucian yang tidak mencukupi akan menyebabkan
hasil yang memiliki presisi buruk atau hasil absorban tinggi palsu.
W1 W2 W3
Persiapan sampel:
Encerkan serum pasien 1:100 dengan DIL, misalnya 10 µl serum + 1 ml DIL, campur hingga merata
Sampel yang telah diencerkan harus digunakan pada hari yang sama.
Control negative, cut of control dan control positif siap digunakan campuran selama 5 detik
Sumur µl
STEP 1 A1 B1-C1 D1-G1 H1
(blanko) (control negative) (Cut off control), (control positif) (sample)
NC - 100 - -
CC, PC - - 100 -
Ssampel yang telah diencerkan 100
Campur secara hati-hati
MIC ditutup menggunakan strip perekat
Inkubasi 60 menit pada suhu 37°C
Lakukan pencucian 4 kali seperti yang sudah dijelaskan (lihat W1-W3)
WASH 300 300 300 300
STEP 2
WCON - 100 100 100
Campur secara hati-hati
MIC ditutup menggunakan strip perekat
Inkubasi selama 30 menit pada suhu 37°C
Lakukan pencucian 4 kali seperti yang sudah dijelaskan (lihat W1-W3)
WASH 300 300 300 300
STEP 3
SUB 100 100 100 100
Inkubasi selama 30 menit pada suhu 17-25°C
STOP 100 100 100 100
Campur secara hati-hati
Mengukur absorbansi pada 450 nm sesegera mungkin atau dalam 10 menit. Setelah mengakhiri reaksi, menggunakan panjang gelombang referensi 630-690 nm
SKEMA PEMIPETAN
STEP 1
Hasil yang positif harus dikaitkan dengan evaluasi klinis dan diagnosis prosedur.
Perhitungan yang diperoleh dimaksudkan untuk pertolongan dalam mendiagnosis
Karakteristik Kinerja
Catatan
Komponen kit stabil sampai tanggal kedaluwarsa
bahkan setelah dibuka.
Namun, kontaminasi potensial secara langsung terkait
dengan jumlah sampling.
Absorbansi kontrol dan sampel ditentukan menggunakan pembaca microwell ELISA atau
sistem yang otomatis (misalnya instrumen HUMAREADER atau ELISYS line). Hasil pasien
diperoleh dengan perbandingan dengan nilai cut-off atau dengan estimasi kuantitatif dalam IU/ml
berdasarkan kurva kalibrasi yang dibangun dengan nilai kontrol cut-off dan kontrol positif.
BAHAN YANG TERSEDIA DALAM KIT
Mikroplate Kontrol Cut-Off Kontrol positif Kontrol negatif
96 sumur dalam 15 IU/mL (kuning), 25 &
50 IU/mL, 1 mL dari <15 IU/mL, 1 mL
12x8 strip terpisah, 100 IU/mL (biru), 1 mL
10 mm Tris-buffered dari 10 mm Tris-
dilapisi dengan dari 10 mm Tris-buffered
saline mengandung buffered saline
antigen virus rubella saline dengan antibodi
antibodi rubella pada mengandung serum
yang tidak aktif IgG terhadap rubella pada
serum manusia. manusia normal,
. serum manusia. Siap
. hijau. Siap
untuk digunakan.
. digunakan
.
Reagen yang umum digunakan Pereaksi stabil hingga • Disegel dalam kantung
diluent, wash solution, substrat, tanggal kedaluwarsa yang aluminium dengan desiccant.
dan stop solution ada yang dinyatakan pada masing- • Harus pada suhu kamar
dapat ditukar antar lot dan kit masing label bila disimpan sebelum dibuka.
yang berbeda. Untuk uji IgG pada 2 ... 8 ° C. • Tidak digunakan: simpan
hanya digunakan buffer diluent Setelah pembukaan reagen kembali dengan dessicant ke
IgG. harus disimpan pada suhu 2 dalam kantung zip-lock dan
... 8 ° C dan digunakan simpan pada suhu 2...8°C
Semua reagen spesifik untuk lot
dalam waktu 60 hari (lihat Jangan menyentuh tepi atas atau
individual dan tidak boleh
juga "Catatan"). dasar sumur dengan jari
ditukar dengan lot yang lain.
Tidak ada reagen lain yang
harus digunakan bersama
dengan kit ini.
Pengambilan spesimen dan penyimpanan
• P2 : Jangan gunakan reagen yang terkontaminasi atau berbau berbeda dari biasanya.
• P3 : Catat spesimen dan kontrol dengan hati-hati pada lembar kerja yang disertakan dengan
kit.
• P5 : Lakukan duplo untuk kontrol. Pipet kontrol dan spesimen di bagian bawah microwell.
• P6 : Selalu tambahkan reagen dalam urutan dan waktu yang sama untuk
meminimalkan perbedaan waktu reaksi antar well. Ini penting untuk hasil yang diduplo.
Pemipetan spesimen tidak boleh lebih dari 5 menit. Kalau tidak, pipet kontrol di posisi yang
ditunjukkan di separuh waktu dari seri. Jika lebih dari 1 plate digunakan, ulangi kontrol untuk
setiap plate.
• P8 : SUB – inkubasi dalam keadaan gelap. SUB memulai reaksi kinetik, yang mana akan
diakhiri oleh STOP
PROSEDUR PENCUCIAN
W1: W2: W3:
Lepaskan strip Bila menggunakan Setelah
perekat, buang isi ke mesin pencuci pencucian,
dalam larutan otomatis gunakan hilangkan
natrium hipoklorit 5% larutan pencuci cairan yang
dan tambahkan (WASH). Kemudian tersisa dengan
larutan WASH pada cuci strip 4 sampai 5 mengetuk
setiap well, buang kali. Pastikan larutan mikroplate di
setelah direndam pencuci mengisi semua atas kertas
selama 30 detik. well dengan baik dan tissue.
Ulangi pencucian 3 buang setelah 30 detik.
sampai 4 kali. (cairan yang tersisa : <
15 µl).
Reagen dan specimen harus pada suhu ruang sebelum digunakan.
Persiapan Sampel : Encerkan serum pasien 1:100 dengan DIL-G, misalnya 10 μL serum + 1 mL, campur hingga merata.
Kontrol siap digunakan.
Well [μl]
Step 1 A1 B1/C1 D1/G1 H1…
Blanko NC CC, PC Spesimen
NC, duplo -- 100 -- --
CC, duplo, D1/E1 -- -- 100 --
PC, duplo, F1/G1 -- -- 100 --
Sampel yang diencerkan -- -- -- 100
MIC ditutup dengan menggunakan Adhesive Strips
Inkubasi selama 30 menit pada suhu 17…25°C
Lakukan pencucian 4 kali seperti yang sudah dijelaskan (lihat W1-W3)
WASH 350 350 350 350
Step 2
CON -- 100 100 100
MIC ditutup dengan menggunakan Adhesive Strips
Inkubasi selama 30 menit pada suhu 17…25°C
Lakukan pencucian 5 kali seperti yang sudah dijelaskan (lihat W1-W3)
Step 3
SUB 5103 100 100 100 100
Inkubasi selama 30 menit pada suhu 17…25°C
STOP 5104 100 100 100 100
Baca absorban pada panjang gelombang 450 nm sesegera mungkin atau kurang dari 30 menit. Setelah penghentian reaksi, gunakan panjang
gelombang referensi 630-690 nm (jika tersedia).
PERHITUNGAN NILAI CONTROL DAN CUT-OFF
Nilai rata-rata dari Negative Control (MNC), Cut-off Control (MCC),
dan Positive Control (MPC) dihitung sebagai berikut :
𝑨𝟒𝟓𝟎 𝐁𝟏 + 𝑨𝟒𝟓𝟎 𝐂𝟏
𝐌𝐍𝐂 =
𝟐
𝑨𝟒𝟓𝟎 𝑫𝟏 + 𝑨𝟒𝟓𝟎 𝑬𝟏
𝐌𝐂𝐂 =
𝟐