TRANSCULTURAL ASSESSMENT
MODEL
Transcultural assessment merupakan pelayanan dari seorang perawat untuk menangani klien dengan latar
belakang budaya yang berbeda. Hal ini bertujuan untuk menghindari konflik perbedaan budaya
antara klien dengan perawat. Tuntutan kebutuhan masyarakat akan pelayanan kesehatan pun
meningkat, hal ini kita sebagai perawat perlu untuk mengetahui dan bertindak dengan tepat dalam
memberikan asuhan keperawatan kepada klien yang latar belakang atau kultur budaya yang berbeda.
Unsur Dasar Perkembangan Teori
Organisasi sosial
Kronologis Perkembangan Teori
Paradigma Keperawatan ada empat yaitu, manusia, sehat-sakit,
lingkungan, keperawatan.
1. Manusia
Manusia memiliki kecenderungan untuk mempertahankan budayanya pada setiap saat dimanapun
dia berada (Geiger and Davidhizar, 1995).
2. Sehat
Kesehatan merupakan suatu keyakinan nilai, pola kegiatan dalam konteks budaya, yang digunakan
untuk menjaga dan memelihara keadaan seimbang/sehat yang dapat diobservasi dalam aktivitas
sehari-hari
3. Lingkungan
Lingkungan didefinisikan sebagai keseluruhan fenomena yang mempengaruhi perkembangan,
kepercayaan dan perilaku klien. Lingkungan dipandang sebagai suatu totalitas kehidupan dimana
klien dengan budayanya saling berinteraksi. Secara umum lingkungan dibedakan menjadi dua, yaitu
lingkungan fisik dan lingkungan nonfisik.
4. Keperawatan
Asuhan keperawatan adalah suatu proses atau rangkaian kegiatan pada
praktik keperawatan yang diberikan kepada klien sesuai dengan latar belakang
budayanya. Asuhan keperawatan ditujukan memnadirikan individu sesuai dengan
budaya klien. Strategi yang digunakan dalam asuhan keperawatan adalah
perlindungan/mempertahankan budaya, mengakomodasi/negoasiasi budaya dan
mengubah/mengganti budaya klien (Leininger, 1991).
Komunikasi
•Kualitas komunikasi
•Apakah mereka berhati-hati, langsung, terbuka dalam komunikasi
mereka?
• Bagaimana keputusan dibuat? Apakah ada juru bicara?
• dll
• Ruang pribadi
Ruang
• Keintiman
• Zona pribadi & publik
• Sentuh
• Privasi
•Jadilah sangat menghormati struktur dan organisasi,
nilai-nilai agama dan kepercayaan, dan peran yang
Variasi Biologis ikut berperan karena mungkin ada alasan budaya yang bisa
menjelaskan sebuah penyakit genetik.
Kelebihan dan Kekurangan Teori
Teori ini bersifat komprehensif dan holistik
Teori ini sangat berguna untuk memaksimalkan pelaksanaan model-model teori lainnya
(teori Orem, King, Roy, dll).
Kelebihan Dapat mengatasi hambatan faktor budaya yang akan berdampak terhadap pasien, staf
keperawatan dan terhadap rumah sakit.
banyak digunakan sebagai acuan dalam penelitian dan pengembangan praktek keperawatan
Teori transcultural bersifat sangat luas sehingga tidak bisa berdiri
sendiri dan hanya digunakan sebagai pendamping dari berbagai
macam konseptual model lainnya.
Kekurangan
Teori transcultural ini tidak mempunyai intervensi spesifik dalam
mengatasi masalah keperawatan sehingga perlu dipadukan
dengan model teori lainnya.
Kemungkinan Model ini digunakan di
Negara sedang berkembang
Model ini sangat tepat di negara sedang berkembang karena di negara tersebut
masih kuat dengan kebudayaan negaranya yang kadang kebudayaannya
bertolak belakang dengan kesehatan.
Contohnya bayi yang memakai gelang perak agar terhindar dari penyakit panas
yang menimbulkan kejang-kejang.
Salah satu kritik dari model ini adalah bahwa luas dan kedalaman pemahaman konsep
mungkin tidak sesuai dengan penerapannya, kecuali jika seseorang benar-benar
memahami ilmu pengetahuan.
Misalnya, gagasan waktu dan maknanya dalam konteks budaya yang berbeda
mungkin tidak sepenuhnya dihargai. Penilaian dan intervensi memerlukan
pengetahuan sebelumnya tentang warisan budaya dan nilai, kepercayaan dan praktik
pasien. Keterbatasan perawat individual mungkin terlihat, namun kebutuhan untuk
belajar dapat digunakan sebagai perangsang. Selain itu, Tortumluoglu percaya bahwa
model tersebut tidak sepenuhnya mencakup keseluruhan deskripsi budaya.