Anda di halaman 1dari 30

LAPORAN KERJA PRAKTEK

ANALISA EFISIENSI BOILER PABRIK KELAPA SAWIT


DENGAN MENGGUNAKAN BAHAN BAKAR FIBRE DAN
CANGKANG

OLEH:
YOGI WIARNO NIM : D1131161035
ANDRIANUS JIMMY NIM : D1131161029
 LATAR BELAKANG

Indonesia memiliki potensi besar untuk memanfaatkan produk samping kelapa


sawit sebagai sumber energi terbarukan dan berkelanjutan khususnya Kalimantan Barat,
tepatnya di Sei melayu.
Demikian pula dengan halnya PT. SENTOSA PRIMA AGRO BGA yang bergerak
dibidang agro industri menggunakan sumber energi biomassa limbah kelapa sawit.
Sumber energi biomassa yang digunakan adalah berasal dari limbah padat pengolahan.
Limbah tersebut yang akan digunakan sebagai bahan ketel uap. Pemanfaatan biomassa
fiber dan cangkang secara optimal sangat berguna dalam hal peningkatan efisiensi boiler
dan akan digunakan berguna untuk menganalisa sistem kerja boiler .
Boiler atau ketel uap adalah suatu bejana/wadah yang di dalamnya berisi air atau
fluida lain untuk dipanaskan. Energi panas dari fluida tersebut selanjutnya digunakan
untuk berbagai macam keperluan, seperti untuk turbin uap, pemanas ruangan, mesin
uap, dan lain sebagainya.
Boiler mempunyai peranan yang sangat penting dalam kelangsungan
kinerja dari sebuah Pabrik Kelapa Sawit dengan kata lain bisa dikatakan sebagai
jantung dari Pabrik Kelapa Sawit. Fungsi dari boiler adalah menghasilkan uap
yang digunakan untuk kebutuhan proses pabrik, dan membangkitkan listrik untuk
kebutuhan pabrik.
Dimana uap ini nantinya akan digunakan untuk menggerakkan
turbin uap sebagai penghasil energi listrik untuk kebutuhan pabrik dan uap
keluaran turbin digunakan untuk proses perebusan (sterilizer) dan proses
pemurnian minyak (klarifikasi).
 RUMUSAN MASALAH
Berdasarkan penjelasan pada latar belakang, permasalahan yang akan
dihadapi pada boiler yang menggunakan bahan bakar fibre dan cangkang
antara lain :
1. Apakah uap yang dihasilkan boiler dengan bahan bakar fibre dan cangkang
cukup untuk menjalankan pabrik pengolahan minyak kelapa sawit ?
2. Berapakah campuran bahan bakar fibre dan cangkang yang baik untuk
digunakan pada ketel ?
3. Apakah yang terjadi apabila efisiensi boiler menurun ?
 BATASAN MASALAH

1. Nilai kalor bahan bakar boiler dari fibre dan cangkang akan diuji dengan
menggunakan alat bom kalorimeter.
2. Menghitung efisiensi ketel pipa air dengan memanfaatkan data yang ada di
lapangan.
 TUJUAN PENELITIAN

1. Menghitung nilai kalor bahan bakar fibre dan cangkang


2. Menganalisa efisiensi water tube Boiler
3. Mencari nilai enthalpy menggunakan software ChemicaLogic Steam
4. Menghitung jumlah konsumsi bahan bakar
 TINJAUAN PUSTAKA

1. Proses Produksi
Proses pengolahan minyak kelapa sawit di pabrik Sei Melayu yang memiliki
kapasitas 40 Ton / jam, dimulai dari penyediaan bahan baku sampai menjadi
produk, dimana bahan baku disini adalah tandan buah segar (TBS) kelapa sawit
dan produk yang di hasilkan yaitu Crude Palm Oil (CPO) dan Kernel.
PKS Sei Melayu memiliki 11 Stasiun dalam pengelolahan TBS:
1. Stasiun Fruit Reception / Penerimaan TBS
2. Stasiun Sterilizer / Rebusan
3. Stasiun Thresher
4. Stasiun Prees
5. Stasiun clarification / pemurnian
6. Stasiun Nut & Kernel
7. Stasiun Boiler
8. Stasiun power supply
9. Stasiun water Threatment / supply
10. Stasiun final effluent
11. Stasiun storage tank / Tangki timbun
2. BOILER
Boiler adalah alat untuk menghasilkan uap dengan bahan bakar cangkang
dan serabut. Boiler berfungsi untuk menghasilkan uap/steam dari air yang
dipanaskan di dalam pipa-pipa dengan tekanan dan temperature yang sesuai
dengan kapasitas boiler dan bertujuan untuk memaksimalkan pemakaian steam
turbin sehingga dapat mengurangi penggunaan mesin diesel (genset).
TYPE N.1200 R. TAKUMA WATER TUBE BOILER

Gambar 1. Boiler
BOILER PIPA AIR (WATER TUBE)
 KELEBIHAN
1. Sanggup bekerja dengan tekanan tinggi.
2. Berat boiler yang relatif ringan dibandingkan dengan kapasitas boiler.
3. Dapat dioperasikan dengan cepat, jadi dalam waktu singkat telah
dapat memproduksi uap.
 KEKURANGAN
1. Air pengisian harus selalu bersih.
2. Peka terhadap perubahan beban dan perlu pengawasan water level
kontrol yang sangat baik.
 BAGIAN BAGIAN PADA BOILER

1. Upper Drum
Terbuat dari low carbon steel dengan campuran chrome, vanadium, dan
molybdenum. Fungsinya adalah untuk menampung air umpan yang akan
didistribusikan ke pipa air pembangkit steam, dan menampung uap dari pipa
pembangkit.

Gambar 2. Upper Drum


2. Ruang Bakar (Furnace)
Bagian ini merupakan tempat terjadinya pembakaran bahan bakar yang
akan menjadi sumber panas, proses penerimaan panas oleh media air dilakukan
melalui pipa yang telah dialiri air, pipa tersebut menempel pada dinding tungku
pembakaran.

Gambar 3. Ruang bakar


3. Dust Collector
Fungsinya menangkap abu yang tidak sengaja terbawa gas panas,
sehingga tidak langsung terbuang ke udara.

Gambar 4. Duct Collector


4. Chimney
Berfungsi untuk membuang gas sisa pembakaran. Serta, fungsi lainnya
adalah menurunkan suhu gas panas dari dapur sebelum dibuang udara.

Gambar 5. chimney
5. Induced Draft Fan (IDF)
Berfungsi untuk memberikan tekanan negatif (vacuum pressure) pada
boiler serta mentransfer gas sisa pembakaran dari boiler menuju ke chimney.
Semakin tinggi temperature udara gas dan persentase oksigen yang keluar dari
stack maka mengindikasikan bahwa proses pembakaran di dalam boiler tidak
terjadi secara sempurna.

Gambar 6.IDF
6. Forced Draft Fan (FDF)
FDF terbagi menjadi 2 jenis yaitu :
1. Primary Draft Fan
Berfungsi untuk menghembuskan udara kedalam dapur pembakaran
dengan melewati bagian bawah boiler yang mempunyai tekanan positif.

Gambar 7. primary draft fan


2. Secondary Draft Fan
Berfungsi untuk memberikan tekanan positif pada boiler dan
mengontrol udara serta oksigen melalui sisi samping boiler yang dibutuhkan
pada proses pembakaran di dalam boiler dan juga menghembuskan/ melemparkan
ampas yang keluar dari feeder bahan bakar ke dalam ruang bakar untuk meratakan
dan menguraikan jatuhnya ampas di dalam dapur sehingga diharapkan dapat
menghasilkan pembakaran yang sempurna dan efisien.

Gambar 8. Secondary Draf Fan


7. Water Pump
Berfungsi untuk memompakan air yang akan digunakan untuk diolah dalam
boiler menuju deaerator.

Gambar 9. Water pump.


8. Deaerator
Deaerator digunakan untuk menghilangkan gas – gas yang tidak dapat
dikondensasi seperti oksigen, karbon dioksida dan ammonia dari air umpan boiler.
Pengeluaran gas – gas ini dari umpan akan mengurangi korosi terhadap karbon
steel dan copper. Sebagai hasilnya ini akan melindungi sistem air umpan dan
kondensat.
Deaerator selain berfungsi mengeluarkan gas – gas yang bersifat korosif juga
berfungsi untuk menaikkan suhu/memanaskan air pengisian boiler sebelum
dimasukkan ke dalam boiler untuk diproses menjadi uap.

Gambar 10. Dearator.


ANALISA DATA DAN PEMBAHASAN

 NILAI KALOR BAHAN BAKAR


Analisa percobaan dilakukan dengan mengunakan rumus sebagai berikut:
Nilai panas:
 Hasil analisa nilai kalor bahan bakar serabut kelapa sawit murni
(Fibre)
 Hasil analisa nilai kalor bahan bakar cangkang murni
 NILAI EFISIENSI WATER TUBE BOILER

efisiensi =
Nilai efisiensi
 Mencari nilai enthalpy menggunakan software ChemicaLogic Steam

Contoh simulasi mencari entalphy pada P = 22 bar dan T.gas buang=345C


menggunakan ChemicaLogic Steam
Contoh simulasi mencari entalphy pada T Dearator = 100 C menggunakan
ChemicaLogic Steam
 Menghitung jumlah konsumsi bahan bakar
 Kesimpulan
1. Banyaknya jumlah bahan bakar yang digunakan untuk operasi boiler tergantung dengan
nilai kalor terendah(LHV) dari bahan bakar boiler itu sendiri. Semakin tinggi nilai LHV
suatu bahan bakar semakin sedikit pula jumlah bahan bakar yang digunakan, begitupun
sebaliknya semakin rendah nilai LHV suatu bahan bakar semakin banyak pula jumlah
bahan bakar yang digunakan boiler tersebut untuk beroperasi.
2. Nilai efisiensi water tube boiler yang dihasilkan sebesar65,5 % .
3. Hubungan variasi suhu air umpan dengan efisiensi boiler tidak konstan melainkan tidak
teratur atau naik turun.
4. Nilai rata rata kalor bahan bakar serabut kelapa sawit murni (Fibre)
(HHV) = 128676,8 KJ/Kg
(LHV) = 125436,8 KJ/Kg
5. Nilai rata rata kalor bahan bakar cangkang murni
(HHV) = 188235,776 KJ/Kg
(LHV) = 184995,776 KJ/Kg
 Saran
1. Untuk meningkatkan efisiensi boiler lakukan pengecekan secara berkala dan
pembersihan pipa – pipa boiler secara berkala.
2. Temperatur air umpan lebih diperhatikan.
3. Dilihat dari segi ekonomi, bahan bakar fibre sangat cocok digunakan untuk
bahan bakar boiler, karena fibre tidak sama sekali memiliki nilai untuk dijual
berbeda dengan bahan bakar cangkang yang masih memiliki nilai jual ke
konsumen.
SEKIAN
DAN
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai