Anda di halaman 1dari 46

Pertemuan [4&5]

Linear Program
(Metode grafik
dan Analisis Sensitifitas)
ANNISA INDAH PRATIWI, S.T, M.T.
Pengertian Linier Programing
Teknik pengambilan keputusan dalam
permasalahan yang berhubungan dengan
pengalokasian sumber daya secara optimal
Suatu model umum yang dapat digunakan
dalam pemecahan masalah pengalokasian
sumber-sumber yang terbatas secara
optimal
Title
Dalam model LP dikenal 2 (dua) macam “fungsi”
Fungsi tujuan adalah fungsi yang menggambarkan tujuan sasaran di dalam
permasalahan LP yang berkaitan dengan pengaturan secara optimal
sumberdaya-sumberdaya, untuk memperoleh keuntungan maksimal atau
biaya minimal. Pada umumnya nilai yang akan dioptimalkan dinyatakan
sebagai Z.
Fungsi batasan merupakan bentuk penyajian secara matematis batasan-
batasan kapasitas yang tersedia yang akan dialokasikan secara optimal ke
berbagai kegiatan.
MODEL LINEAR
PROGRAMMING
Kegiatan
Sumber
Pemakaian sumber per unit
Kegiatan (keluaran)
Kapasitas
Sumber

1 2 3 …. n

1 a11 a12 a13 …. a1n b1

2 a21 a22 a23 …. a2n b2

3 a31 a32 a33 …. a3n b3

… … … … … …

M am1 am2 am3 …. amn bm

ΔZ
pertambahan C1 C2 C3 Cn
tiap unit

Tingkat X1 X2 X3 Xn
kegiatan
Model Matematis
Fungsi tujuan:
Maksimumkan Z = C1X1+ C2X2+ C3X3+ ….+ CnXn
Batasan :
a11X11+ a12X2 + a13X3 + ….+ a1nXn ≤ b1
a21X11+ a22X2 + a33X3 + ….+ a2nXn ≤ b1
am1X11+ am2X2 + am3X3 + ….+ amnXn ≤ bm
Dan X1 ≥ 0, X2 ≥ 0, ………. Xn ≥ 0
Asumsi-asumsi Dasar Linier
Programming
Proportionality
Naik turunnya nilai Z dan penggunaan sumber atau fasilitas yang tersedia akan
berubah secara sebanding (proportional) dengan perubahan tingkat kegiatan
Additivity
Nilai tujuan tiap kegiatan tidak saling mempengaruhi, atau dalam LP dianggap
bahwa kenaikan dari nilai tujuan (Z) yang diakibatkan oleh kenaikan suatu kegiatan
dapat ditambahkan tanpa mempengaruhi bagian nilai Z yang diperoleh dari
kegiatan lain
Divisibility
Keluaran (output) yang dihasilkan oleh setiap kegiatan dapat berupa bilangan
pecahan. Demikian pula dengan nilai Z yang dihasilkan
Deterministic (Certainty)
Asumsi ini menyatakan bahwa semua parameter yang terdapat dalam model LP (aij,
bi Cj) dapat diperkirakan dengan pasti, meskipun jarang dengan tepat
Metode penyelesaian masalah:
◦ Grafis (2 variabel)
◦ Matematis (Simplex method)

1. Metode Grafis
Contoh Kasus :
PT Umnisi memiliki sebuah pabrik yang akan memproduksi dua
jenis produk yaitu astro dan cosmos. Untuk memproduksi kedua
produk, diperlukan bahan baku A, bahan baku B dan jam tenaga
kerja. Maksimum penyediaan bahan baku A adalah 60 kg per hari,
bahan baku B 30 kg per hari dan tenaga kerja 40 jam per hari.
Kebutuhan setiap unit produk akan bahan baku dan jam tenaga
kerja dapat dilihat pada tabel dibawah ini:
Jenis bahan Kg bahan baku dan jam tenaga kerja Maksimum
baku dan tenaga Astro Cosmos Penyediaan
kerja
Bahan Baku A 2 3 60 kg
Bahan Baku B - 2 30 kg
Tenaga Kerja 2 1 40 jam
Kedua jenis produk memberikan sumbangan keuntungan sebesar Rp 40 untuk astro
dan Rp 30 untuk cosmos. Masalahnya adalah bagaimana menentukan jumlah unit
setiap jenis produk yang akan diproduksi dalam setiap hari? (MAKSIMASI)
Jawab:
Definisi Variabel Keputusan:
X1 = jumlah produk astro yang diproduksi per hari
X2 = jumlah produk cosmos yang diproduksi per hari
Z = rupiah keuntungan per hari
Perumusan fungsi tujuan:
Z mak = 40x1 + 30x2
Perumusan Fungsi Kendala:
(1) 2x1 + 3x2 ≤ 60 (Bahan baku A)
(2) 2x2 ≤ 30 (Bahan baku B)
(3) 2x1 + 1x2 ≤ 40 (Jam tenaga kerja)
(4) X1≥ 0 (Non negativity)
(5) X2≥ 0 (Non negativity)
Kendala 1 (Bahan Baku A)
Kendala 2x1 + 3x2 ≤ 60 dapat dibuat persamaan menjadi 2x1 + 3x2= 60
Untuk lebih mudah membuat garis kendala, tentukan dua titik yang berlawanan
Jika X1 = 0
2x1 + 3x2 = 60
2 (0) + 3x2 = 60
x2 = 20
Jika X2 = 0
2 x1 + 3 x2 = 60
2 x1 + 3 (0) = 60
x1 = 30
(x1,x2) = (30,20)
Kendala 2 (Bahan Baku B)
Kendala 2x2 ≤ 30 dapat dibuat persamaan menjadi 2x2 = 30
2x2 = 30, x2 = 15
Kendala 3 (Jam tenaga kerja)
Kendala 2x1 + 1x2 ≤ 40 dapat dibuat persamaan menjadi 2x1 +
1x2 = 40
Untuk lebih mudah membuat garis kendala, tentukan dua titik
yang berlawanan
Jika X1 = 0
2x1 + 1 x2 = 40
X2 = 40
Jika X2 = 0
2x1 +1x2 = 40
X1 = 20
(x1.x2) = (20,40)
Mendapatkan Solusi Optimal
Dengan cara menggeser garis fungsi tujuan
Pada grafik terakhir solusi optimal tercapai pada titik C yaitu persilangan garis kendali 1 dengan kendali 3. Untuk
itu perlu dihitung nilai x1 dan x2 nya
2x1 + 3x2 = 60
2x1 + 1x2 = 40
_______________ _
2x2 = 20
x2 = 10
masukkan x2 = 10 ke dalam salah satu persamaan :
2x1 + 3(10) = 60
2x1 = 60-30
X1 = 15
Solusi optimum x1= 15 dan x2=10 sama seperti ditunjukkan pada titik C, selanjutnya dimasukkan ke dalam fungsi
tujuan Z:
Z = 40(15) + 30 (10)
= 600 + 300
= 900
Sehingga dapat disimpulkan bahwa kombinasi produk optimum adalah memproduksi 15 astro dan 10 cosmos
setiap hari, dengan maksimum keuntungan per hari Rp 900
Dengan cara mencari nilai Z setiap titik ekstrim

Titik ekstrim manakah diantara ABCDE Titik C (perpotongan garis 1 dan 3)


yang menghasilkan kombinasi x1 dan x2
dengan total nilai tujuan maksimum? 2x1 + 3x2 = 60

2x1 + x2 = 40
Titik A (0,0) _______________ _
Z mak = 40x1 + 30x2 X2 = 10
= 40 (0) + 30 (0) 2x1 + 3x2 = 60
=0 2x1 + 3(10) = 60
Titik B (20,0) 2x1 = 30
Z mak = 40x1 + 30x2 X1 = 15
= 40 (20) + 30 (0) (x1,x2) = (15,10)
= 80
Z mak = 40x1 + 30x2

= 40 (15) + 30 (10)

= 900
Titik D (perpotongan garis 1 dan Titik E (0,15)
3)
Z mak = 40x1 + 30x2
2x1 + 3x2 = 60
= 40 (0) + 30 (15)
2x2 = 15
= 450
Nilai x2 disibstusikan kedalam x1
2x1 + 3x2 = 60
Maka titik optimal berada pada
2x1 + 3(15) =60 titik C dengan keuntungan
maksimal Rp 900 dengan jumlah
2x1 = 15 yang harus diproduksi untukk
X1 = 7,5 x1=15 dan x2= 10

(x1,x2) = (7,5;15)
Z mak = 40x1 + 30x2
= 40 (7,5) + 30
(15)
= 750
Contoh Minimasi
Perusahaan makanan ROYAL merencanakan untuk membuat dua jenis
makanan yaitu Royal Bee dan Royal Jelly. Kedua jenis makanan tersebut
mengandung vitamin dan protein. Royal Bee paling sedikit diproduksi 2
unit dan Royal Jelly paling sedikit diproduksi 1 unit. Tabel berikut
menunjukkan jumlah vitamin dan protein dalam setiap jenis makanan:

Kandungan Jenis makanan Kebutuhan


per unit Royal Bee Royal Jelly minimum

Vitamin 2 1 8

Protein 2 3 12

Biaya per unit 100 80

Bagaimana menentukan kombinasi kedua jenis makanan agar


meminimumkan biaya produksi.
Definisi Variabel Keputusan:
X1 = Royal Bee
X2 = Royal Jelly
Perumusan fungsi tujuan:
Min.: Kebutuhan, Z = 100X1 + 80 X2 (dlm ribuan)
Perumusan Fungsi Kendala:

(1) Kendala kebutuhan (2) Kendala kebutuhan minimum


minimum vitamin : protein:
2X1 + X2  8 2X1 + 3X2  12
Jika X1 = 0 Jika X1 = 0
2x1 + x2 = 8 2x1 + 3x2 = 12
X2 = 8 X2 = 4
Jika X2 = 0 Jika X2 = 0
2x1 + x2 = 8 2x1 + 3x2 = 12
X1 = 4 X1 = 6
(x1,x2) = (4,8) (x1,x2) = (6,4)
(3) Kendala Produksi :
X1  2 : Produksi
minimum Royal Bee
X1= 2
X2  1 : Produksi
minimum Royal Jelly
X2 =1
(4) Kendala non-negatif:
CI  0; CE  0.
Mendapatkan Solusi Optimal

Titik A (perpotongan garis 2 dan Titik B (perpotongan garis 1 dan


4) 2)
(‘2) 2x1 + 3x2 = 12 2X1+ X2 = 8
(‘4) X2 = 1 (2) 2X1+3X2 = 12
Substitusikan 2x1 +3x2 =12 -2X2 = -4  X2 = 2
2x1 + 3 (1) = 12 2X1+ X2 = 8
2x1 = 9 2X1 + 2 = 8
X1 = 4.5 2X1 = 6  X1 = 3
Z = 100(4.5) + 80(1) = 530 Z = 100(3) + 80(2) = 460
Titik C (perpotongan garis 1 dan 3)
2X1+ X2 = 8
(’3) X1 =2
Substitusikan 2x1 +x2 =8
2(2) + x2 = 8
x2 = 4
Z = 100(2) + 80(4) = 520
Maka titik optimal berada pada titik B dengan biaya minimal Rp 460
dengan jumlah yang harus diproduksi untuk x1 3 dan x2 8
Penyelesaian dengan WinSB pada kasus 1

Langkah 1 : Pilihlah Linier dan Integer Programming

Klik File New


Langkah 2 Isikan tabel tersebut sesuai dengan Kasus 1

Lalu klik Ok

Langkah 3 Akan muncul tabel seperti diatas, masukkan nilai masing-


masing batasan dan tujuan sesuai dalam kasus
Setelah isikan semua nilai, klik tombol solve and analysis -> Graphic
Method
Selanjutnya akan muncul tampilan seperti gambar di bawah ini:
Setelah klik Ok akan muncul tampilan seperti gambar
di bawah ini :
Nilai yang didapatkan sama dengan hasil perhitungan manual, yaitu titik
optimal berada pada titik C, dengan kombinasi produk x1= 15 dan x2=
10 dan keuntungan Zmax = 900

Lakukan penyelesaian kasus 2 dengan WinSB


Analisis Sensitivitas

adalah bagaimana perubahan data terhadap solusi


optimum. Misalnya: terjadi perubahan kemampuan
penyediaan bahan baku, penyediaan jam tenaga kerja
atau keuntungan per unit.
Apabila terjadi perubahan seperti itu, apakah solusi
optimum masih berlaku? Haruskah diubah atau solusi
optimum dihitung dari awal?
Secara umum terdapat 3 pertanyaan yang ingin dijawab dalam
analisis sensitivitas:
oKendala mana yang dapat dilonggarkan (dinaikkan) dan seberapa
besar kelonggaran (kenaikan) dapat dibenarkan, sehingga
menaikkan nilai Z tetapi tanpa melakukan perhitungan dari awal.
Sebaliknya, kendala mana yang dapat dikurangi tanpa
menurunkan nilai Z dan tanpa melakukan perhitungan dari awal.
oKendala mana yang mendapat prioritas untuk dilonggarkan
(dinaikkan)
oSeberapa besar koefisien fungsi tujuan dapat dibenarkan untuk
berubah tanpa mengubah solusi optimal.
Contoh kasus akan digunakan kasus PT Umnisi

Definisi Variabel Keputusan:


X1 = jumlah produk astro yang diproduksi per hari
X2 = jumlah produk cosmos yang diproduksi per hari
Z = rupiah keuntungan per hari
Perumusan fungsi tujuan:
Z mak = 40x1 + 30x2
Perumusan Fungsi Kendala:
2x1 + 3x2 ≤ 60 (Bahan baku A)
2x2 ≤ 30 (Bahan baku B)
2x1 + 1x2 ≤ 40 (Jam tenaga kerja)
X1≥ 0 (Non negativity)
X2≥ 0 (Non negativity)
Solusi optimum tercapai pada titik C, dimana
nilai variabel keputusan x1=15 unit dan x2=10
unit dengan Zmak = 40(15) + 30 (10) = Rp 900
Dari perhitungan pencarian solusi optimum, akan
ditemukan kendala yang sudah habis terpakai (scarce)
atau full capacity dan kendala yang berlebihan
(redundant) atau idle capasity
Berdasarkan grafik, titik optimal berada di C yang merupakan perpotongan
garis 1&3, untuk itu kendala 1&3 kendala scare
Kendala (1) 2x1 + 3x2 ≤ 60 -> bahan baku A yang tersedia
Yang dipakai = 2(15) + 3(10) = 30+30 = 60
Bahan baku yang tersedia = bahan baku yang dipakai
Berari kendala bahan baku A full capacity

Kendala (3) 2x1 + 1x2 ≤ 40 -> jam tenaga kerja yang tersedia
Yang dipakai = 2(15) + 1(10) = 40
Jam tenaga kerja yang tersedia = jam tenaga kerja yang dipakai
Berarti kendala jam tenaga kerja dalam keadaan full capacity
Persoalan selanjutnya adalah...
Seberapa besar bahan baku A dan jam
tenaga kerja dapat dinaikkan sehingga
memberikan efek positif (menaikkan)
fungsi tujuan????
Perubahan Kapasitas Sumber Daya
Perubahan bahan baku A

Kemampuan penyediaan bahan baku A dapat dinaikkan hingga mencapai titik (F) yaitu
persilangan kendala (3) dan (2)

Kendala (3) 2x1 + 1x2 = 40

Kendala (2) 2x2 = 30

X2 = 15

Masukkan x2 =15 ke dalam persamaan (3)

2x1 + 1 (15) = 40

2x1 = 40 – 15

x1 = 22,5

Hasil x1=12,5 dan x2=15 disubstitusikan ke dalam kendala (1)

2x1 + 3x2

2 (12,5) + 3 (15) = 25 + 45 = 70

Berarti jumlah maksimum bahan baku A dapat dinaikkan sebesar 70-60 = 10

Daerah feasible berubah menjadi titik ABFe dan solusi optimum tercapai pada titik F
Jika penambahan bahan baku A dilakukan, maka nilai Z yang baru
adalah
Z = 40x1 + 30x2
= 40 (12.5) + 30 (15)
= 500 + 400
= 950
Berarti ada kenaikan nilai Z sebesar 950 – 900 = Rp 50
Jika penyediaan jam tenaga kerja ditambah, maka garis kendala (3)
akan bergeser ke kanan hingga mencapai titik (G). Pada titik (G) adalah
solusi optimum yang baru dengan nilai x1= 30 dan x2 = 0.
Untuk mengetahui maksimum jam tenaga kerja, substitusikan nilai x1
dan x2 ke dalam kendala (3)
2x1 + 1x2 = 2 (30) + 1 (0) = 60
Penggeseran kendala jam tenaga kerja hingga ke titik (G) akan
menambah jam tenaga kerja sebesar 60-40 = 20 jam.
Daerah fisibel akan berubah menjadi titik AGDE. Penambahan jam
tenaga kerja tersebut akan mengubah nilai Z maksimum menjadi
Zmak = 40x1+30x2
= 40 (30) + 30 (0) = 1200
Berarti menaikkan keuntungan
Z mak baru – Z mak lama
1200 – 900 = 300
Jika penambahan jam tenaga kerja sebanyak 20 jam diperoleh dari hasil kerja
lembur, dengan biaya Rp 10 per jam. Apakah kerja lembur tersebut cukup
ekonomis untuk dilaksanakan?
Total keuntungan setelah kerja lembur = Rp 1.200
Total keuntungan sebelum kerja lembur = Rp 900
Kenaikan keuntungan (shadow price) = Rp 300
Biaya kerja lembur 20 (10) Rp 200

Keuntungan bersih Rp 100

Kesimpulan : kerja lembur cukup ekonomis untuk dilaksanakan, karena


masih memberikan tambahan keuntungan sebesar Rp 100
Perubahan bahan baku B

Bahan baku B (kendala 2) hanya digunakan untuk memproduksi cosmos


(x2).
Kendala (2) 2x2 ≤ 30 bersifat tidak mengikat nonbinding atay
berlebihan.
Gambar diatas menunjukkan garis kendala (2) adalah (ED). Berapa
banyak bahan baku B dapat diturunkan sehingga titik C tetap optimum?
Pada titik C nilai x1=15 dan x2= 10, oleh karena itu bahan baku B hanya
digunakan untuk memproduksi cosmos (x2)
Maka maksimum dapat diturunkan hingga menjadi
2x2 = 2 (10) = 20
Atau turun sebesar 30-20 = 10
Penurunan ini tidak mempengaruhi nilai fungsi tujuan Z
Kendala Tipe Maksimum Maksimum
kendala penambahan penambahan Z

1 Scare 70 – 60 = +10 950 – 900 = +50


2 Abundant 20 – 30 = -10 900 – 900 = 0

3 Scare 60 – 40 = +20 1200 – 900 =


+300
Prioritas Perubahan Sumber Daya
Diantara penambahan bahan baku A dan jam tenaga kerja, kendala
manakah yang akan diprioritaskan untuk ditambah? Untuk menjawab
pertanyaan tersebut, digunakan konsep “nilai sumbangan per unit
sumber daya” dengan simbol (Yj)

Yj = Perubahan maksimum nilai Z optimal


Perubahan maksimum dalam sumber daya i
Bahan baku A (kendala 1)

Y1 = 950 – 900 = 50 = Rp 5 per unit bahan baku A


70 – 60 = 10

Jam tenaga kerja (Kendala 3)


Y3 = 1200 – 900 = 300 = Rp 15 per jam tenaga kerja
60 – 40 20
hasil perhitungan tersebut menunjukkan bahwa kendala 3 (jam tenaga kerja) diprioritaskan

untuk ditambah, karena memberikan nilai sumbangan per unit yang lebih besar
Perubahan Koefisien Fungsi
Tujuan
Seberapa besar koefisien fungsi tujuan dapat dinaikkan atau diturunkan
tanpa mengubah solusi?
Fungsi tujuan semula adalah Zmak = 40x1 + 30x2
Jika C1 dan C2 adalah masing-masing keuntungan per unit “Astro” dan
“Cosmos”, maka fungsi tujuan dapat ditulis
Z= C1X1 +C2X2

Gambar disamping memperlihatkan C1 naik


atau C2 turun pada sisi atas, sedangkan pada
sisi bawah C2 naik atau C1 turun
Kasus 1 perubahan koefisien C1 (astro)
Seberapa besar C1 dapat dinaikkan atau diturunkan (dengan asumsi C2 tetap 30)
sedemikian rupa sehingga titik C tetap optimal.
Naik atau turun nilai C1 dapat ditentukan dengan menyamakan slope Z dengan slope
kendala (1) dan slope kendala (3)
Jika fungsi tujuan Z =C1X1 + 30x2 maka sliope Z = C1/30
Slope kendala (1) = 2/3 dan slope kendala (3) = 2/1
Penurunan nilai C1 dapat ditentukan dari
C^1/30 = 2/3 = 3C_1= 60, atau minimum C_1= 20
Kenaikan nilai C1 dapat ditentukan dari :
C^1/30 = 2/1 = 1C_1= 60, atau minimum C_1= 60
Range dari C1 dapat dinaikkan atau diturunkan, agar titik C tetap optimum adalah 20
<C1<60. Jika C1 = 20 , maka titik solusi optimum berada pada titik C dan D.
Jika kurang dari 20, maka solusi optimum berada pada titik D
Kasus 2 perubahan koefisien C2 (cosmos)
Seberapa besar C2 dapat dinaikkan atau diturunkan (dengan asumsi C1 tetap
40) sedemikian rupa sehingga titik C tetap optimum. Seperti pada kasus 1,
kita dapat menyamakan slope Z dengan kendala (1) dan Slope kendala (3).

Jika fungsi tujuan Z= 40x1 +C2X2, maka slope Z= 40/C2


Slope kendala (1) = 2/3 dan kendala (3) = 2/1
Kenaikan nilai C2 dapat ditentukan dari :
40/C_2 = 2/3 = 2C_2= 120, atau minimum C_2= 60
Penurunan nilai C2 dapat ditentukan dari:
40/C_2 = 2/1 = 2C_2= 40, atau minimum C_2= 20
Range dari C2 dapat dinaikkan atau diturunkan, agar titik C tetap optimal
adalah 20<C2<60
Soal
1. Reddy Mikks Co. mempunyai sebuah pabrik kecil yang menghasilkan 2 jenis
cat yaitu utk interior dan eksterior. Bahan baku utk cat tsb adalah bahan A dan
bahan B, yang masing2 tersedia maksimum 6 ton dan 8 ton per hari. Kebutuhan
masing2 jenis cat per ton thdp bahan baku disajikan pada tabel berikut:
Kebuthn bahan baku per ton cat Ketersediaan
Bahan baku
Eksterior Interior Maksimum (ton)

Bahan A 1 2 6

Bahan B 2 1 8
Permintaan harian cat interior lebih tinggi dari permintaan cat eksterior, tetapi
tidak lebih dari 1 ton per hr. Sedangkan permintaan cat interior maksimum 2
ton per hari. Harga cat interior dan eksterior masing-masing 3000 dan 2000.
- Berapa masing-masing cat harus diproduksi oleh perusahaan utk
memaksimumkan pendapatan kotor?
- Lakukan analisis sensitifitas pada kasus tersebut, jika biaya lembur per
jam Rp 10
2. Seorang ahli penata diet merencanakan untuk membuat dua jenis makanan
yaitu makanan A dan makanan B. Kedua jenis makanan tersebut mengandung
vitamin dan protein. Jenis makanan A paling sedikit diproduksi 2 unit dan jenis
makanan B paling sedikit diproduksi 1 unit. Tabel dibawah menunjukkan
jumlah vitamin dan protein dalam setiap jenis makanan.

Jenis Makanan Vitamin (Unit) Protein (Unit) Biaya (Unit)


A 2 2 100
B 1 3 80
Minimum 8 12
Kebutuhan

Masalah ahli penata diet adalah bagaimana menentukan kombinasi kedua jenis
makanan, agar meminimumkan biaya produksi.
THANK YOU

Anda mungkin juga menyukai