Askep Glumerulonefritis
Askep Glumerulonefritis
1. Erni - 201233126
2. Isma juanita - 201233107
3. Tri Yuniati - 201233106
4. Veronica Aries Dk - 201133069
1.
Glomerulonefritis merupakan penyakit peradangan ginjal bilateral.
Peradangan dimulai dalam glomerulus dan bermanifestasi sebagai
proteinuria dan atau hematuria. Meskipun lesi utama pada glomerulus,
tetapi seluruh nefron pada akhirnya akan mengalami kerusakan,
sehingga terjadi gagal ginjal. Penyakit yang mula-mula digambarkan
oleh Richard Bright pada tahun 1827 sekarang diketahui merupakan
kumpulan banyak penyakit dengan berbagai etiologi, meskipun respon
imun agaknya menimbulkan beberapa bentuk glomerulonefritis.
Gejala glomerulonefritis bisa berlangsung secara mendadak (akut) atau
secara menahun (kronis) seringkali tidak diketahui karena tidak
menimbulkan gejala. Gejalanya dapat berupa mual-mual, kurang
darah (anemia), atau hipertensi. Gejala umum berupa sembab kelopak
mata, kencing sedikit, dan berwarna merah, biasanya disertai hipertensi.
Penyakit ini umumnya (sekitar 80%) sembuh spontan, 10% menjadi
kronis, dan 10% berakibat fatal.
Gambar : STRUKTUR GINJAL
Ginjal merupakan organ ganda yang terletak di daerah abdomen,
retroperitoneal antara vetebra lumbal 1 dan 4.
Tiap ginjal terdiri dari 8-12 lobus yang berbentuk piramid. Dasar piramid terletak
di korteks dan puncaknya yang disebut papilla bermuara di kaliks minor .
Panjang dan beratnya bervariasi yaitu ±6 cm dan 24 gram (pada orang dewasa)
Tiap ginjal mengandung ± 1 juta nefron (glomerulus dan tubulus yang
berhubungan dengannya ).
Tiap nefron terdiri dari glomerulus dan kapsula bowman, tubulus proksimal, anse
henle dan tubulus distal.
Antigen-antibodi produk
Sumber :Brunner & Suddarth’s textbook of medical-surgical nursing. — 12th ed. Suzanne C. Smeltzer .
Copyright © 2010 by Wolters Kluwer Health / Lippincott Williams & Wilkins.
1. Hematuria, proteinuria
Kerusakan pada rumbai kapiler glomerulus
2. Edema (sekitar mata/ seluruh tubuh)
Penurunan laju filtrasi glomerulus (LFG/GFR) yang mengakibatkan
ekskresi air, natrium, zat-zat nitrogen mungkin berkurang
Peningkatan aldosteron dapat juga berperan pada retensi air dan
natrium
3. Hipertensi
4. Peningkatan suhu badan
5. Mual, tidak ada nafsu makan
Akumulasi ureum dan kreatinin
7. Oliguri dan anuria
sebagai akibat berkurangnya filtrasi glomerulus
8. Anemia
hipervolemia disamping adanya sintesis eritropoetik yang menurun
Hipertensi
Dekompensasi Jantung
Dalam pemeriksaan laboratorium ditemukan adanya peningkatan hasil ureum, kreatinin dan elektrolit
(hiperkalemia), penyakit ini bila tidak ditangani secara cepat dan tepat dapat menyebabkan
komplikasi yang fatal yaitu terjadinya penurunan fungsi ginjal secara ireversible (Gagal ginjal Akut
sampai denghan kronik).
Diagnosa keperawatan yang muncul antara lain: Kelebihan volume cairan b.d penurunan keluaran
urin, retensi cairan dan natrium. Gangguan perfusi jaringan cerebral b.d retensi air dan hipernatremia,
Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh b.d mual, muntah, anoreksia, pembatasan diet dan
perubahan mambran mukosa mulut, Intoleransi aktivitas b.d keletihan, anemia, retensi produk sampah
dan prosedur dialisis, Gangguan harga diri b.d ketergantungan, perubahan peran, perubahan citra
tubuh dan fungsi seksual.
Saran :
Seorang perawat haruslah mampu mengetahui pengertian
dan penyebab dari penyakit Glomerulonephritis Akut, serta
mampu meningkatkan pelayanan kesehatan terama pada
penyakit GNA. Selain itu juga, perawat haruslah memahami
dan menjelaskan secara rinci mengenai tujuan medis, tata
cara yang akan di lakukan dan resiko yamg akan mungkin
terjadi.
Brunner and Suddarth, 2001. Keperawatan Medikal Bedah.
Ed.8 Vol.2. Jakarta : EEC