Anda di halaman 1dari 40

PETA KONSEP

TEKNOLOGI DIGITAL

Mempelajarai

Menganal Tegnologi digital Tegnologi telpon seluler

Menjelaskan tentang

 PengenalanTegnologi telpon
 Pengenalan Tegnologi digital seluler
 Tegnologi digital dalam proses  Cara Kerja telpon seluler
Transmisi Data
 Tegnologi Digital dalam proses
Penyimpanan Data
A. MENGENAL TEGNOLOGI DIGITAL
 Apasih Tegnologi digital itu menurut anda ..?
 Perhatikan kedua gambar !

 Catatlah persamaan dan perbedaan dari gambar


 Diskusikan dgn kelompok anda :
1. Identitas kedua benda tersebut di atas
2. Apakah kedua benda tersebut dapat melakukan aktifitas yang
sama
3. Jika kedua benda dapat melakukan aktifitas yg sama , apa
perbedaan keduanya
 Tulis hasil kesimpulan yang kelompok anda lakukan
Perhatikan gambar berikut ini
SIARAN TELEVISI ANALOG
layanan
Sistim siaran TV digital
TELPON SELULER
Telpon Rumah
 Teknologi digital : merupakan teknologi yang dimana
pengoperasionalannya tidak lagi banyak membutuhkan tenaga
manusia dan lebih cenderung pada sistem pengoperasionalannya
yang otomatis dan canggih dengan sistem komputer/format yang
dapat dibaca oleh komputer.
 Teknologi digital akan terus berkembang dan dipengaruhi oleh 3
hal yaitu :
Transisi digital => pertumbuhan industri produk digital yang sangat
pesat yang akan berimbas pada pertumbuhan produk analog yang
akan mengalami penurunan
Konvergensi jaringan => pemenuhan kebutuhan manusia di dalam
lingkungan (gaya hidup)
Infrastruktur digital => sesuatu yang di pelajari sebagai bagian dari
suatu produk
Pemanfaatan Teknologi Digital Diberbagai Bidang
B. MENGENAL TRANSMISI DATA

TRANSMISI DATA
Dapat Berupa

Data Analog Data Digital Dihasilkan oleh


Berhubungan dengan

1.Bilangan Biner Gerbang Logika

Mdnggunakan Saklar berupa


Dapat ditransmisikan melalui
1. Dioda
1. Transmisi seri 2. Transistor
2. Transmisi Paralel
B. MENGENAL TRANSMISI DATA
 Apasih transmisi data
 Lakukan pengamatan
 Siapkan dua buah HP , siapkan beebrapa buku pelajaran ,
cobalah memotret salah satu halaman di buku lalu kirimkan
hasil potretan kamu ke smartpone kedua dengan berbagai cara
( bloetooth, wi-fi, maupun internet)
 Lakukan diskusi dengan anggota kelompok anda utk menjawab
pertanyaan pertanyaan berikut :
a. Dimanakah digitalisasi dalam proses tramsmisi hasil
pengiriman foto tersebut
b. Bagaimana efektifitas dan manfaat dari proses transmisi yang
dapat dilakukan oleh sebuah smartphone
c. Buatlah laporan dan kesimpulan dari hasil diskusi kelompok
anda
Contoh hasil penyimpanan data :
1. Flesh Drive 4 Floppy Disk

2. Hard dist

3. Zip Drive
 Pengertian Gerbang Logika (Logic Gate) adalah dasar
pembentuk Sistem Elektronika Digital yang berfungsi untuk
mengubah satu atau beberapa Input (masukan) menjadi
sebuah sinyal Output (Keluaran) Logis.
 Gerbang Logika beroperasi berdasarkan sistem bilangan
biner yaitu bilangan yang hanya memiliki 2 kode simbol
yakni 0 dan 1 dengan menggunakan Teori Aljabar Boolean
 Gerbang Logika yang diterapkan dalam Sistem Elektronika
Digital pada dasarnya menggunakan Komponen-komponen
Elektronika seperti Integrated Circuit
(IC), Dioda, Transistor, Relay, Optik maupun Elemen Mekanikal
 Terdapat 7 jenis Gerbang Logika Dasar yang membentuk sebuah
Sistem Elektronika Digital, yaitu :
1. Gerbang AND
2. Gerbang OR
3. Gerbang NOT
4. Gerbang NAND
5. Gerbang NOR
6. Gerbang X-OR (Exclusive OR)
7. Gerbang X-NOR (Exlusive NOR)
 Tabel yang berisikan kombinasi-kombinasi Variabel Input
(Masukan) yang menghasilkan Output (Keluaran) Logis disebut
dengan “Tabel Kebenaran” atau “Truth Table”.
 Input dan Output pada Gerbang Logika hanya memiliki 2
level. Kedua Level tersebut pada umumnya dapat
dilambangkan dengan :
 HIGH (tinggi) dan LOW (rendah)
 TRUE (benar) dan FALSE (salah)
 ON (Hidup) dan OFF (Mati)
 1 dan 0
 Contoh Penerapannya ke dalam Rangkaian Elektronika yang
memakai Transistor TTL (Transistor-transistor Logic), maka
0V dalam Rangkaian akan diasumsikan sebagai “LOW” atau
“0” sedangkan 5V akan diasumsikan sebagai “HIGH” atau
“1”.
 Gerbang AND memerlukan 2 atau lebih Masukan (Input) untuk
menghasilkan hanya 1 Keluaran (Output). Gerbang AND akan
menghasilkan Keluaran (Output) Logika 1 jika semua masukan (Input)
bernilai Logika 1 dan akan menghasilkan Keluaran (Output) Logika 0
jika salah satu dari masukan (Input) bernilai Logika 0. Simbol yang
menandakan Operasi Gerbang Logika AND adalah tanda titik (“.”)
atau tidak memakai tanda sama sekali. Contohnya : Z = X.Y atau Z =
XY.
 Gerbang OR memerlukan 2 atau lebih Masukan (Input) untuk
menghasilkan hanya 1 Keluaran (Output). Gerbang OR akan
menghasilkan Keluaran (Output) 1 jika salah satu dari Masukan (Input)
bernilai Logika 1 dan jika ingin menghasilkan Keluaran (Output)
Logika 0, maka semua Masukan (Input) harus bernilai Logika 0
 Simbol yang menandakan Operasi Logika OR adalah tanda Plus (“+”).
Contohnya : Z = X + Y.
 Gerbang NOT hanya memerlukan sebuah Masukan (Input) untuk
menghasilkan hanya 1 Keluaran (Output). Gerbang NOT disebut juga
dengan Inverter (Pembalik) karena menghasilkan Keluaran (Output)
yang berlawanan (kebalikan) dengan Masukan atau Inputnya. Berarti
jika kita ingin mendapatkan Keluaran (Output) dengan nilai Logika 0
maka Input atau Masukannya harus bernilai Logika 1. Gerbang NOT
biasanya dilambangkan dengan simbol minus (“-“) di atas Variabel
Inputnya.
 Arti NAND adalah NOT AND atau BUKAN AND, Gerbang NAND
merupakan kombinasi dari Gerbang AND dan Gerbang NOT yang
menghasilkan kebalikan dari Keluaran (Output) Gerbang AND.
Gerbang NAND akan menghasilkan Keluaran Logika 0 apabila
semua Masukan (Input) pada Logika 1 dan jika terdapat sebuah
Input yang bernilai Logika 0 maka akan menghasilkan Keluaran
(Output) Logika 1.
 Arti NOR adalah NOT OR atau BUKAN OR, Gerbang NOR merupakan
kombinasi dari Gerbang OR dan Gerbang NOT yang menghasilkan
kebalikan dari Keluaran (Output) Gerbang OR. Gerbang NOR akan
menghasilkan Keluaran Logika 0 jika salah satu dari Masukan
(Input) bernilai Logika 1 dan jika ingin mendapatkan Keluaran
Logika 1, maka semua Masukan (Input) harus bernilai Logika 0.
 X-OR adalah singkatan dari Exclusive OR yang terdiri dari 2
Masukan (Input) dan 1 Keluaran (Output) Logika. Gerbang X-OR
akan menghasilkan Keluaran (Output) Logika 1 jika semua
Masukan-masukannya (Input) mempunyai nilai Logika yang
berbeda. Jika nilai Logika Inputnya sama, maka akan memberikan
hasil Keluaran Logika 0.
 Seperti Gerbang X-OR, Gerban X-NOR juga terdiri dari 2 Masukan
(Input) dan 1 Keluaran (Output). X-NOR adalah singkatan dari
Exclusive NOR dan merupakan kombinasi dari Gerbang X-OR dan
Gerbang NOT. Gerbang X-NOR akan menghasilkan Keluaran
(Output) Logika 1 jika semua Masukan atau Inputnya bernilai
Logika yang sama dan akan menghasilkan Keluaran (Output) Logika
0 jika semua Masukan atau Inputnya bernilai Logika yang berbeda.
Hal ini merupakan kebalikan dari Gerbang X-OR (Exclusive OR).
Komponen-komponen Elektronika  Transistor pada umumnya terbuat
Aktif yang bahan dasarnya terbuat dari bahan semikonduktor seperti
dari Semikonduktor diantaranya
Germanium, Silikon, dan Gallium
adalah :
Arsenide. Secara umum,
 Integrated Circuit
Transistor dapat dibagi menjadi 2
 Transistor kelompok Jenis yaitu Transistor
 Dioda Bipolar (BJT) dan Field Effect
Transistor (FET).
 Fungsi Transistor:
1. sebagai Penyearah,
2. sebagai Penguat tegangan dan daya,
3. sebagai Stabilisasi tegangan,
4. sebagai Mixer,
5. sebagai Osilator
6. sebagai Switch (Pemutus dan
Penyambung Sirkuit)
 Transistor yang terdiri dari 3 Lapisan Semikonduktor dan
memiliki 3 Terminal (kaki) yaitu
 Terminal Emitor yang disingkat dengan huruf “E”,
 Terminal Base (Basis) yang disingkat dengan huruf “B”
 Terminal Collector/Kolektor yang disingkat dengan huruf
“C”. Mekanikal
 Berdasarkan strukturnya, Transistor sebenarnya merupakan gabungan
dari sambungan 2 dioda. Dari gabungan tersebut , Transistor
kemudian dibagi menjadi 2 tipe yaitu Transistor tipe NPN dan
Transistor tipe PNP yang disebut juga dengan Transistor Bipolar.
Dikatakan Bipolar karena memiliki 2 polaritas dalam membawa arus
listrik.
 NPN merupakan singkatan dari Negatif-Positif-Negatif sedangkan PNP
adalah singkatan dari Positif-Negatif-Positif.
 IC / Sirkuit Terpadu adalah :
Komponen Elektronika Aktif
yang terdiri dari gabungan
ratusan, ribuan bahkan jutaan
Transistor, Dioda, Resistor dan
Kapasitor yang diintegrasikan
menjadi suatu Rangkaian
Elektronika dalam sebuah
kemasan kecil

 Transistor yang terdiri dari 3 Lapisan


Semikonduktor dan memiliki 3
Terminal (kaki) yaitu
 Transistor yang terdiri dari 3 Lapisan Semikonduktor dan
memiliki 3 Terminal (kaki) yaitu : ( Lihat diatas )
 Banyak sistem-sistem bilangan yang digunakan pada teknologi digital.
 Yang paling umum adalah:
1. sistem Bilangan desimal, 0,1,2,3,4,5,6,7,8,9
2. Sistim bilangan biner, 0,1
3. Sistim Bilanga oktal 0,1,2,3,4,5,6,7,
4. Sistim Bilangan heksadesimal. 0,1,2,3,4,5,6,7,8,9,A,B,C,D,E
 Sistem desimal tersusun atas 10 angka atau simbol, yang dikenal
dengan digit. Ke-10
 simbol ini adalah 0, 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9.
 Sistem desimal juga disebut sistem basis-10, karena mempunyai
10 digit.
 Kenyataannya, kata ”digit” adalah kata latin yang berarti ”jari-
jari”.
 Sistem desimal adalah suatu sistem nilai posisional di mana nilai
dari suatu digit tergantung kepada posisinya.
 Misalnya perhatikanlah bilangan desimal 634 ini artinya :
digit 4 sesungguhnya menyatakan 4 satuan.
digit 3 menyatakan 3 puluhan dan
digit 6 menyatakan 6 ratusan.
 Ringkasnya, 6 merupakan yang paling berbobot dari ketiga digit,
dikenal sebagai Most Significant Digit (MSD). 4 bobotnya paling
kecil dan disebut Least Significant Digit (LSD)
 Sistem bilangan biner atau sistem bilangan basis dua adalah
sebuah Sistim penulisan angka dengan menggunakan dua simbol
yaitu 0 dan 1
 Sistem bilangan biner modern ditemukan oleh Gottfried Wilhelm
Leibniz pada abad ke-17.
 Sistem bilangan ini merupakan dasar dari semua sistem bilangan
berbasis digital
 Sistem biner juga suatu sistem nilai posisional, dimana tiap-tiap
digit biner mempunyai nilainya sendiri atau bobot yang dinyatakan
sebagai pangkat 2.
 Dari sistem biner, kita dapat mengkonversinya ke sistem bilangan
Oktal atau Hexadesimal. Sistem ini juga dapat kita sebut dengan
istilah bit, atau Binary Digit.
 Pengelompokan biner dalam komputer selalu berjumlah 8, dengan
istilah 1 Byte/bita. Dalam istilah komputer, 1 Byte = 8 bit. Kode-
kode rancang bangun komputer, seperti ASCII, American Standard
Code for Information Interchange menggunakan sistem peng-
kode-an 1 Byte.
 biasanya berjumlah 8 digit, contohnya : 00010100. Setiap digit
dari bilangan biner mewakili bilangan berbasis 2.
 Misal bilangan biner 01000010 akan dikonversikan menjadi
desimal, cara menerjemahkannya adalah dengan menjumlahkan
digit-digitnya dari kanan ke kiri.

(0*1)+(1*2)+(0*4)+(0*8)+(0*16)+(0*32)+(1*64)+(0*128)=
0+2+0+0+0+0+64+0 = 66
 Oktal atau bil basis 8 adalah: sebuah sistim bilangan berbasis
delapan
 Simbol yang digunakan adalah 8 digit bilangan angka yaitu : 0
sampai 7 YAITU ( 0,1,2,3,4,5,6,7)
Sisitim Bil Oktal ke Desimal : 204(8) =... (10)
- Kalikan setiap digit bil. Oktal dgn nilai bil Oktal yaitu 8
- pangkatkan nilai Oktal dari 0 yang dimulai dari sebelah paling
kanan
- jumlahkan dari hasil perkalian tersebut
2 x 82 = 128 132 : 8 sisa 4
0 x 81 = 0 16 : 8 sisa 0
4 x 80 = 4+ 2
132 (10)

 Langkah:
- merupakan kebalikan dari konversi biner ke oktal.
- setiap digit oktal akan langsung dikonversi ke biner lalu hasilnya
digabungkan dari yg depan ke belakang
 Cont : Bil Oktal ke Desimal : 54 (8) = 101100 (2)

-5 (8) = 101(2) 5:2=1 4:2=0


-4 (8) = 100(2) 2:2=0 2:2=0
1 1
- B2 fx =OCTBIN(A2)
A B
1 biner Oktal
2 54 101100
3
 Langkah: (1)
- Konversi dahulu bil oktal ke bilangan desimal.
- dari desimal ke bilangan hexsadecimal
 Langkah: (2)
- konversi bil oktal ke biner, dari biner ke hexsadecimal,
kemudian bilangan biner tersebut dikelompokan setiap 4 digit
dimulai dari yg paling kanan
 Cont : Bil Oktal ke Desimal : 365 (8) = F 5 (16)

-3 (8) = 11(2) 3:2=1 6:2=0 5:2=1


-6 (8) = 110(2) 1 3:2=1 2 :2=0
-5 (8) = 101(2) 1 1
1111 0101(2) = F5 (16) 1111(2) = F (16) 0101(2) = 5(16)
 Heksadesimal adalah: sebuah sistim bilangan yang
menggunakan 16 simbol.
 Simbol yang digunakan adalah 8 digit bilangan angka yaitu : 0
sampai 9 di tambah dengan 6 simbol huruf yaitu : A hingga F .
Dimana A = 10, B = 11, C = 12, D = 13 dan F = 15
 Cont : Hexsadecimal ke Desimal : 7C6
- Kalikan setiap digit bil. Heksadecimal dgn nilai bil heksadecimal
yaitu 16
- pangkatkan nilai heksadecimal dari 0 yang dimulai dari sebelah
paling kanan
- jumlahkan dari hasil perkalian tersebut
7 x 162 = 1792
C x 161 = 192
6 x 160 = 6+
1990 (10)

 Cont : BILANGAN HEXSADECIMAL KE BILANGAN BINER


 Langkahnya :
- Dapat dilakukan langsung mengubah dengan 1 per satu digit bil.
Hexsadecimal ke Biner
- Catatan :
 setiap 1 digit bil. Hexsadecimal sama dengan 4 digit bilangan
Biner
 Bil. 0 yang berada disebelah paling kiri tidak mempunyai nilai
( tdk tertuis)
- Ubahlah BC5 menjadi Biner
B = 11 = 1011 11: 2 = 1 12 : 2 = 0 5 :2 = 1
C = 13 = 1100 5: 2 = 1 6:2=0 2 :2 = 0
5 x 160 = 0101 + 2: 2 = 0 3:2=1 1
101111000101 (2) 1 1

 Cont : BILANGAN HEXSADECIMAL KE BILANGAN OKTAL
 Langkahnya :
- Ubahlah bil Hexsadecimal ke dalam bil Biner
- Dari bilangan biner tersebut dikonversi ke dalam bilangan octal
- Catatan :
 setiap 1 digit bil. Oktal sama dengan 3 digit bilangan Biner
 Ubahlah BC5 menjadi Bil Oktal
B = 11 = 1011 11: 8 = 2 12 : 2 = 0 5 :3 = 1
C = 13 = 1100 3: 2 = 1 6:2=0 2 :3 = 0
5 x 160 = 0101 + 2: 2 = 0 3:2=1 1
101111000101 (2) blm tau 1 1
 Langkah:
- merupakan kebalikan cara konversi biner ke Hexsadecimal
- Ubah bil desimal lalu baru ke biner, ( harus selalu 4 digit biner ,
bila nilai hasil konversi tdk mencapai 4 digit biner maka
tambahkan angka 0 di depannya hingga mencapai 4 digit biner )
 Cont : Heksagonal ke Biner : F5 (16) = .... (2)
- Kalikan setiap digit bil. Heksadecimal dgn nilai bil heksadecimal
yaitu 16
- pangkatkan nilai heksadecimal dari 0 yang dimulai dari sebelah
paling kanan
- jumlahkan dari hasil perkalian tersebut
7 x 162 = 1792
C x 161 = 192
6 x 160 = 6+
1990 (10)
*

Anda mungkin juga menyukai