Anda di halaman 1dari 51

MATRIKS

MATRIKS

Standar Kompetensi
Menerapkan konsep-konsep matriks dalam
pemecahan masalah
Kompetensi Dasar
• Memahami matriks dan penggunaannya.
• Menerapkan operasi-operasi matriks dalam
pemecahan masalah.
• Mendeskripsikan jenis-jenis matriks dan
penggunaannya.
Indikator
• Menjelaskan pengertian matriks.
• Menjelaskan operasi-operasi pada matriks.
• Menjelaskan transpose dari suatu matriks.
• Menjelaskan jenis-jenis matriks.
• Menjelaskan transformasi elementer pada baris dan
kolom suatu matriks.
• Menjelaskan invers dari matriks.
Definisi
• Matriks adalah susunan angka atau bilangan, variabel, atau
parameter yang disusun atau dijajarkan secara empat persegi
atau empat persegi panjang menurut baris-baris dan kolom-
kolom.
• Dapat juga didefinisikan Matriks adalah suatu himpunan
kuantitas-kuantitas (yang disebut elemen), disusun dalam
bentuk empat persegi atau empat persegi panjang yang
memuat baris-baris dan kolom-kolom.
Notasi yang biasa digunakan

() [] ǁǁ
• Di dalam Matriks terdapat Ruang Baris (Row Space)
dan Ruang Kolom (Column Space) dari suatu Matriks
• Misal : Matriks A dengan ukuran (4 x 5) sebagai
berikut :

• Tiap – tiap baris/Kolom dari matriks A dapat dianggap


sebagai vektor dan disebut vektor baris/kolom
Notasi Matriks
• Matriks di lambangkan dengan huruf besar seperti A, B,
X, Y dan sebagainya.

• Matriks yang mempunyai I baris dan J kolom dan ditulis


A=(aij ), artinya suatu matriks A yang elemen-elemennya
aij, dimana indeks I menyatakan baris ke-i dan indeks J
menyatakan kolom ke-j dari elemen tersebut.
Contoh

• Matriks A, ukuran 2 x 2, artinya jumlah baris 2 dan jumlah kolom 2

• Matriks B, ukuran 3 x 1, artinya jumlah baris 3 dan jumlah kolom 1

• Matriks C, ukuran 1 x 5, artinya jumlah baris 1 dan jumlah kolom 5


• Matriks yang hanya mempunyai satu baris
disebut MATRIKS BARIS, sedangkan matriks yang
mempunyai satu kolom disebut MATRIKS KOLOM.

• Dua buah matriks A dan B dikatakan SAMA jika


ukuran matriks A dan matriks B sama (m x n) dan
berlaku aij = bij untuk setiap i dan j
OPERASI PADA MATRIKS
1. Penjumlahan Matriks
• Penjumahan matriks hanya dapat dilakukan terhadap matriks-
matriks yang mempunyai ukuran (orde) yang sama

• Misal, Jika A=(aij ) dan B=(bij ) adalah matriks-matriks


berukuran sama, maka A+B adalah suatu matriks C = (cij ) ;
dimana (cij ) = (aij ) +(bij ) atau [A]+[B] = [C] mempunyai
ukuran yang sama dan elemennya (cij ) = (aij ) +(bij ).
Contoh
• Jika
OPERASI PADA MATRIKS
2. Pengurangan Matriks
• Operasi pengurangan matriks sama dengan operasi
penjumlahan matriks, pengurangan matriks hanya
dapat dilakukan pada matriks-matriks yang
mempunyai ukuran yang sama.
3. Perkalian Matriks dengan Skalar
• Jika k adalah suatu bilangan skalar dan A=(aij ) maka
matriks kA=(kaij ) yaitu suatu matriks kA yang
diperoleh dengan mengalikan semua elemen matriks
A dengan skalar k.
• Mengalikan matriks dengan skalar dapat dituliskan di
depan atau dibelakang matriks.

• Misalnya [C]=k[A]=[A]k , maka (cij ) = (kaij ).


Contoh

• Jadi 2 (A + B) = 2A + 2B
4. Perkalian Matriks dengan Matriks
Diantara sifat dalam perkalian matriks adalah;
1. Jumlah banyaknya kolom matriks pertama sama
dengan jumlah banyaknya baris matriks kedua.
Misal; Jika matriks A berukuran m x p dan matriks B
berukuran p x n maka perkalian matriks A dengan
matriks B atau A*B adalah suatu matriks C=(cij ) yang
berukuran m x n dengan;
cij = ai1b1j + ai2b2j + ai3b3j + ………………….+ aipbpj
• Contoh

• Jadi matriks A (2x3) dikalikan dengan matriks B (3x2), hasilnya


matriks berordo 2x2
4. Perkalian Matriks dengan Matriks (lanjt)
Diantara sifat dalam perkalian matriks adalah;
2. Tidak Komutatif, A*B  B*A
3. Hukum Distributif, A*(B+C) = AB + AC
4. Hukum Assosiatif, A*(B*C) = (A*B)*C
5. Jika matriks A*B = 0, maka beberapa kemungkinan;
(i) A=0 dan B  0
(ii) A  0 atau B=0
(iii) A0 dan B0
6. Bila A*B = A*C, belum tentu B = C
5. TRANSPOS MATRIKS
• Jika diketahui suatu matriks A=aij berukuran mxn
maka transpos dari A adalah matriks AT =nxm yang
didapat dari A dengan menuliskan baris ke-i dari A
sebagai kolom ke-i dari AT.
• Misal;
5. TRANSPOS MATRIKS (lanjt)
• Beberapa Sifat Matriks Transpos :

T T T
a. (A+B) = A + B
b. (AT) T = A
T T
c. k(A ) = (kA)
d. (AB) T = BT AT

Buktikan sifat-sifat transpos a, b, c, dan d


JENIS-JENIS MATRIKS
1. Matriks Segitiga Bawah (Lower Triangular)

• Matriks Segitiga Bawah adalah matriks bujur sangkar


yang semua elemen di atas diagonal utama sama
dengan nol.
• Contoh;
JENIS-JENIS MATRIKS (lanjt)
2. Matriks Segitiga Atas (Upper Triangular)

• Matriks Segitiga Atas adalah matriks bujur sangkar


yang semua elemen di bawah diagonal utama sama
dengan nol.
• Contoh;
JENIS-JENIS MATRIKS (lanjt)
3. Matriks Nol
Matriks Nol merupakan matriks yang semua elemennya
nol.

Sifat-sifat;
• A+0=A, jika ukuran matriks A sama dengan ukuran
matriks 0
• A*0=0, begitu juga 0*A=0.
JENIS-JENIS MATRIKS (lanjt)
4. Matriks Bujursangkar
Merupakan matriks yang jumlah baris dan jumlah
kolomnya sama
Barisan elemen a11, a22, a33, ….ann disebut diagonal
utama dari matriks bujur sangkar tersebut.
• Contoh; Matriks berukuran 3x3
JENIS-JENIS MATRIKS (lanjt)
5. Matriks Diagonal
Merupakan matriks bujur sangkar yang semua elemen
diluar diagonal utamanya nol.

• Contoh
JENIS-JENIS MATRIKS (lanjt)
6. Matriks Satuan/Identitas (I)
Merupakan matriks yang semua elemen diagonalnya adalah 1.
Matriks Identitas mempunyai peran yang hampir sama dengan
angka 1 sebagai unsur identitas dalam perkalian aljabar
bilangan real.
• Contoh

• Sifat-sifat Matriks Identitas


A*I=A
I*A=A
JENIS-JENIS MATRIKS (lanjt)
7. Matriks Simetris
• Merupakan matriks bujursangkar yang elemennya
simetris secara diagonal.
• Dapat juga dikatakan bahwa matriks simetris adalah
matriks yang transposenya sama dengan dirinya
sendiri.
• Contoh
JENIS-JENIS MATRIKS (lanjt)
8. Matriks Anti Simetris
• Merupakan matriks yang transpose-nya adalah negatif
dari matriks tersebut. Maka AT= ─A dan aij= ─ aij,
dengan elemen diagonal utamanya = 0
• Contoh:
JENIS-JENIS MATRIKS (lanjt)
9. Matriks Tridiagonal
• Merupakan matriks bujursangkar yang semua elemen-
elemennya = 0, kecuali elemen-elemen pada diagonal
utama serta samping kanan dan kirinya.
• Contoh:
TRANSFORMASI ELEMENTER PADA BARIS DAN
KOLOM
1. Penukaran tempat baris ke-i dan baris ke-j (baris ke-i
dijadikan baris ke-j dan sebaliknya), ditulis ; Hij (A).
TRANSFORMASI ELEMENTER PADA BARIS DAN
KOLOM (lanjt)
2. Penukaran tempat kolom ke-i dan kolom ke-j (kolom ke-
i dijadikan kolom ke-j dan sebaliknya), ditulis ; Kij (A).
TRANSFORMASI ELEMENTER PADA BARIS DAN
KOLOM (lanjt)
3. Memperkalikan baris ke-i dg skalar ʎ ≠ 0, ditulis
TRANSFORMASI ELEMENTER PADA BARIS DAN
KOLOM (lanjt)
4. Memperkalikan kolom ke-i dg skalar ʎ ≠ 0, ditulis
TRANSFORMASI ELEMENTER PADA BARIS DAN
KOLOM (lanjt)
5. Menjumlahkan baris ke-i dg ʎ kali baris ke-j, ditulis
TRANSFORMASI ELEMENTER PADA BARIS DAN
KOLOM (lanjt)
6. Menjumlahkan kolom ke-i dg ʎ kali kolom ke-j, ditulis
LATIHAN
INVERS MATRIKS
• Invers Matriks adalah suatu matriks yang dikalikan dengan
matriks lainnya menghasilkan matriks Identitas (I).
• Misal

• Bila matriks A dikalikan dengan matris B, diperoleh

• Bila matriks B dikalikan dengan matris A, diperoleh

• Jadi, jelas bahwa berlaku hubungan AB = BA = I


INVERS MATRIKS (lanjt)
Dalam hubungan AB = BA = I, maka dikatakan bahwa;
• Matriks A adalah invers B atau B adalah invers A atau A
dan B merupakan dua matriks yang saling invers.
• Ungkapan matriks A adalah invers matriks B ditulis A = B-1
• Ungkapan matriks B adalah invers mariks A ditulis B = A-1
• Notasi A-1 tidak diartikan sebagai 1/A, sebab dalam
aljabar matriks tidak didefinisikan adanya operasi
pembagian
Determinan Matriks Persegi Berordo 2
• Jika matriks

• Maka yang dimaksud dengan determinan dari matriks A adalah

• Nilai dari determinan matriks A ditentukan oleh

• Jika det = 0, maka matriks tidak punya invers dan disebut matrik
Singular. Jika det ≠ 0, disebut matriks non-Singular
Determinan Matriks Persegi Berordo 2 (lanjt)
• Contoh

Karena determinan A = 5, maka diperoleh hubungan


- 2x – 3 = 5
2x = -8
x = -4
Jadi untuk nilai determinan A = 5, diperoleh nilai x = -4
Determinan Matriks Berordo 3
Dengan cara Sarrus
• Salin kolom ke-1 dan ke-2 dan letakkan pada kolom ke-4 dan
ke-5
• Kurangkan jumlah perkalian elemen-elemen pada diagonal ke
bawah dengan jumlah perkalian elemen-elemen pada diagonal
ke atas. (-) (-) (-)

(+) (+) (+)


Contoh

(-) (-) (-)


• Penyelesaian

(+) (+) (+)


= (31*7*3)+(32*-4*5)+(12*6*13) - (12*7*5) - (31*-4*13) - (32*6*3)
= 651 – 640 + 936 – 420 + 1612 – 576
= 1563
MINOR, KOFAKTOR, DAN ADJOIN
1. Pengertian Minor
• Minor adalah determinan dari satu matriks berordo 2 yang
berasal dari matrik berordo 3 yang dihapus satu baris ke-i
dan kolom ke-j.
• Minor dari determinan matriks dilambangkan |Mij|.
• Minor dari determinan matriks A ditulis sebagai minor aij.
MINOR, KOFAKTOR, DAN ADJOIN (lanjt)
Misal

• Jika baris pertama dan kolom pertama matriks A dihapuskan

• sehingga
MINOR, KOFAKTOR, DAN ADJOIN (lanjt)
Contoh

Penyelesaian
MINOR, KOFAKTOR, DAN ADJOIN (lanjt)
2. Pengertian Kofaktor
• Kofaktor dari aij adalah bentuk (-1)i+j |Mij|
• Kofaktor dari aij dilambangkan dengan αij.
• Jadi Kofaktor aij ditentukan dengan rumus;

αij = (-1)i+j |Mij|


MINOR, KOFAKTOR, DAN ADJOIN (lanjt)
Contoh

Tentukanlah kofaktor a11, a12, dan a13


Perhitungan
Kofaktor a11 adalah
Kofaktor a12adalah
Kofaktor a13adalah
MINOR, KOFAKTOR, DAN ADJOIN (lanjt)
3. Pengertian Adjoin Matriks Berordo 3
• Misal

Maka Adjoin matriks A (adj A) adalah matriks dalam


bentuk

Dengan αij adalah kofaktor dari aij


MINOR, KOFAKTOR, DAN ADJOIN (lanjt)
• Contoh

• Penyelesaian; dengan menghitung kofaktor seprti


• …. sampai α33
• Sehingga diperoleh
MINOR, KOFAKTOR, DAN ADJOIN (lanjt)
4. Menentukan Invers Matriks Berordo 3 dengan Adjoin

Invers Matriks A (A-1) berordo 3 adalah


TUGAS/LATIHAN
1.

2.

3.

Anda mungkin juga menyukai