12 Aspek Keperilakuan Dalam Penganggaran
12 Aspek Keperilakuan Dalam Penganggaran
Penganggaran
Budgetary Slack
Anggaran merupakan bagian penting dalam
perusahaan atau organisasi sektor publik
Anggaran adalah alat pengendalian
Penting dan urgennya fungsi anggaran sebagai
perencana dan pengendali perusahaan
menjadikan penganggaran sebagai area penting
bagi keberhasilan perusahaan
Anggaran diharapkan menjadi rerangka kerja
untuk menentukan prestasi dan kinerja
karyawan
Lebih luas lagi, anggaran dapat mencerminkan
kesuksesan karyawan pada tugas yang
diberikan kepadanya
Anggaran dapat menjadi suatu pertimbangan,
melalui perbandingan antara prestasi yg
sebenarnya atau yg telah ditetapkan dalam
anggaran
Anggaran Sektor Publik
Berupa APBD, merupakan representasi
dari tujuan pemerintah
APBD roh dari manajemen pemerintah
daerah
Seringkali anggaran dijadikan sebagai satu-
satunya pengukur kinerja manajemen
Penekanan anggaran seperti ini dapat
memungkinkan timbulnya slack.
Penilaian kinerja berdasarkan tercapai atau
tidaknya target anggaran akan mendorong
bawahan menciptakan slack dengan tujuan
meningkatkan prospek kompensasi ke
depannya
Slack Anggaran
Perbedaan antara anggaran yg dinyatakan
dan estimasi anggaran terbaik yg secara
jujur dapat diprediksikan
Manajer menciptakan slack dengan
mengestimasikan pendapatan lebih rendah
dan biaya lebih tinggi
Yg mengetahui slack atau tidak adalah si
pembuat anggaran
Anggaran Keuangan
Ringkasan proyeksi laporan keuangan perusahaan
utk satu tahun ke depan
Dalam bahasa kuantitatif yg terukur.
Mencerminkan tujuan detail perusahaan dan
perencanaan utk mencapainya dengan sumber
daya yg terbatas
Basis dalam sistem pengendalian organisasi
Mencerminkan prinsip manajemen by exception
Prinsip ini mengakui kognitif inheren dan
keterbatasan rasional dari manajer dalam tugas
dan aktivitas mereka
Aspek Keperilakuan dlm Penganggaran
Mengacu pada perilaku manusia yg muncul
dalam proses penyusunan anggaran dan
perilaku yg didorong ketika manusia mencoba
utk hidup dg anggaran
Mengacu pada kegelisahan (job insecurity)
karena mengetahui bahwa batas pengeluaran
tidak akan dinaikkan tahun ini
Anggaran mengandung unsur keketatan,
ketakutan utk mengatakan kepada staf anda
bahwa tidak akan ada kenaikan bonus tahun ini
Rasa curiga yg bisa berkembang ketika kepada
departemen lain menerima kenaikan anggaran
terbesar secara spektakuler pada tahun2
belakangan ini.
Tiba2 ada pengeluaran yg krusial dan urgen ,
tetapi tidak ada dalam mata anggaran, maka itu
akan membuat kesulitan bagi pelaksana
anggaran
Anggaran dan proses penganggaran memiliki
dampak langsung dan menentukan dalam
memengaruhi perilaku manusia
Fungsi Anggaran
Menjelaskan kepada orang2 mengenai apa yg
diharapkan dari mereka kapan, dimana, dan
berapa hal tersebut harus sudah dilakukan dan
dioperasionalkan
Menetapkan limit terhadap pada apa yg dapat
dibeli dan berapa banyak yg dapat dibelanjakan
Membatasi tindakan diskresi manajemen
sekaligus mengukur kinerja
Ukuran standar terhadap mana hasil kinerja
dibandingkan
Aspek Keperilakuan
Karyawan merasakan tekanan dari
anggaran yg ketat,
Kegelisahan dari laporan kinerja yg buruk,
dan
Kegembiraan/Puas karena memenuhi
anggaran
Kinerja dinilai berdasarkan pencapaian
target anggaran dan efisiensi pelaksanaan
anggarn
Konsep Informasi Asimetris
Atasan/pemegang kuasa anggaran mungkin
mempunyai pengetahuan dan wawasan yg lebih
daripada bawahan/pelaksana anggaran
mengenai unit tanggung jawab
bawahan/pelaksana anggaran atau sebaliknya
Bila kemungkinan yg pertama terjadi, akan
muncul tuntutan atau motivasi yg lebih besar
dari atasan/pemegang kuasa anggaran kepada
pelaksana anggaran mengenai pencapaian
target anggaran terpasang
Bila kemungkinan kedua yg terjadi, pelaksana
anggaran akan menyatakan target terpasang yg
lebih rendah daripada yg dimungkinkan utk
dicapai
Keadaan dimana salah satu pihak mempunyai
pengetahuan dan informasi lebih daripada yg
lainnya terhadap sesuatu hal disebut informasi
asimetris
Informasi asimetris dapat dikurangi melalui
monitoring dan desain sistem informasi yg
lebih baik
Penganggaran Partisipatif
Utk memberikan pelayanan publik yg lebih
perform kepada masyarakat, karyawan
dituntut dapat meningkatkan kinerjanya
Kinerja dan prestasi dapat meningkat
apabila mereka terlibat secara aktif dalam
proses penyusunan anggaran
Mereka dituntut berpartisipasi supaya
anggaran menjadi lebih realistik
Meningkatkan kesadaran karyawan akan tugas
dan tanggung jawab yg dibebankan kepadanya
Karyawan tahu benar mengenai apa yg harus
dikerjakan dg pencapaian anggaran dg
menggunakan informasi terkini
Partisipasi karyawan akan berpengaruh
terhadap kinerja karyawan
Menimbulkan komitmen organisasional pada
karyawan bahwa anggaran merupakan
tujuannya
Konsekuensi disfungsional
Rasa tidak percaya diri
◦ Apakah mampu menjawab target yg dibebankan
Resistensi
◦ Apabila anggaran dibuat lebih realistis, maka akan
ada penolakan dari karyawan karena sebelumnya
telah menerima kenikmatan2 dari senjangan
anggaran
Konflik internal
◦ Fungsi anggaran sbg alat koordinasi akan
menimbulkan konflik jika ego antar departemen
muncul