Anda di halaman 1dari 16

Aspek Keperilakuan dalam

Penganggaran
Budgetary Slack
 Anggaran merupakan bagian penting dalam
perusahaan atau organisasi sektor publik
 Anggaran adalah alat pengendalian
 Penting dan urgennya fungsi anggaran sebagai
perencana dan pengendali perusahaan
menjadikan penganggaran sebagai area penting
bagi keberhasilan perusahaan
 Anggaran diharapkan menjadi rerangka kerja
untuk menentukan prestasi dan kinerja
karyawan
 Lebih luas lagi, anggaran dapat mencerminkan
kesuksesan karyawan pada tugas yang
diberikan kepadanya
 Anggaran dapat menjadi suatu pertimbangan,
melalui perbandingan antara prestasi yg
sebenarnya atau yg telah ditetapkan dalam
anggaran
Anggaran Sektor Publik
 Berupa APBD, merupakan representasi
dari tujuan pemerintah
 APBD  roh dari manajemen pemerintah
daerah
 Seringkali anggaran dijadikan sebagai satu-
satunya pengukur kinerja manajemen
 Penekanan anggaran seperti ini dapat
memungkinkan timbulnya slack.
 Penilaian kinerja berdasarkan tercapai atau
tidaknya target anggaran akan mendorong
bawahan menciptakan slack dengan tujuan
meningkatkan prospek kompensasi ke
depannya
Slack Anggaran
 Perbedaan antara anggaran yg dinyatakan
dan estimasi anggaran terbaik yg secara
jujur dapat diprediksikan
 Manajer menciptakan slack dengan
mengestimasikan pendapatan lebih rendah
dan biaya lebih tinggi
 Yg mengetahui slack atau tidak adalah si
pembuat anggaran
Anggaran Keuangan
 Ringkasan proyeksi laporan keuangan perusahaan
utk satu tahun ke depan
 Dalam bahasa kuantitatif yg terukur.
 Mencerminkan tujuan detail perusahaan dan
perencanaan utk mencapainya dengan sumber
daya yg terbatas
 Basis dalam sistem pengendalian organisasi
 Mencerminkan prinsip manajemen by exception
 Prinsip ini mengakui kognitif inheren dan
keterbatasan rasional dari manajer dalam tugas
dan aktivitas mereka
Aspek Keperilakuan dlm Penganggaran
 Mengacu pada perilaku manusia yg muncul
dalam proses penyusunan anggaran dan
perilaku yg didorong ketika manusia mencoba
utk hidup dg anggaran
 Mengacu pada kegelisahan (job insecurity)
karena mengetahui bahwa batas pengeluaran
tidak akan dinaikkan tahun ini
 Anggaran mengandung unsur keketatan,
ketakutan utk mengatakan kepada staf anda
bahwa tidak akan ada kenaikan bonus tahun ini
 Rasa curiga yg bisa berkembang ketika kepada
departemen lain menerima kenaikan anggaran
terbesar secara spektakuler pada tahun2
belakangan ini.
 Tiba2 ada pengeluaran yg krusial dan urgen ,
tetapi tidak ada dalam mata anggaran, maka itu
akan membuat kesulitan bagi pelaksana
anggaran
 Anggaran dan proses penganggaran memiliki
dampak langsung dan menentukan dalam
memengaruhi perilaku manusia
Fungsi Anggaran
 Menjelaskan kepada orang2 mengenai apa yg
diharapkan dari mereka kapan, dimana, dan
berapa hal tersebut harus sudah dilakukan dan
dioperasionalkan
 Menetapkan limit terhadap pada apa yg dapat
dibeli dan berapa banyak yg dapat dibelanjakan
 Membatasi tindakan diskresi manajemen
sekaligus mengukur kinerja
 Ukuran standar terhadap mana hasil kinerja
dibandingkan
Aspek Keperilakuan
 Karyawan merasakan tekanan dari
anggaran yg ketat,
 Kegelisahan dari laporan kinerja yg buruk,
dan
 Kegembiraan/Puas karena memenuhi
anggaran
 Kinerja dinilai berdasarkan pencapaian
target anggaran dan efisiensi pelaksanaan
anggarn
Konsep Informasi Asimetris
 Atasan/pemegang kuasa anggaran mungkin
mempunyai pengetahuan dan wawasan yg lebih
daripada bawahan/pelaksana anggaran
mengenai unit tanggung jawab
bawahan/pelaksana anggaran atau sebaliknya
 Bila kemungkinan yg pertama terjadi, akan
muncul tuntutan atau motivasi yg lebih besar
dari atasan/pemegang kuasa anggaran kepada
pelaksana anggaran mengenai pencapaian
target anggaran terpasang
 Bila kemungkinan kedua yg terjadi, pelaksana
anggaran akan menyatakan target terpasang yg
lebih rendah daripada yg dimungkinkan utk
dicapai
 Keadaan dimana salah satu pihak mempunyai
pengetahuan dan informasi lebih daripada yg
lainnya terhadap sesuatu hal disebut informasi
asimetris
 Informasi asimetris dapat dikurangi melalui
monitoring dan desain sistem informasi yg
lebih baik
Penganggaran Partisipatif
 Utk memberikan pelayanan publik yg lebih
perform kepada masyarakat, karyawan
dituntut dapat meningkatkan kinerjanya
 Kinerja dan prestasi dapat meningkat
apabila mereka terlibat secara aktif dalam
proses penyusunan anggaran
 Mereka dituntut berpartisipasi supaya
anggaran menjadi lebih realistik
 Meningkatkan kesadaran karyawan akan tugas
dan tanggung jawab yg dibebankan kepadanya
 Karyawan tahu benar mengenai apa yg harus
dikerjakan dg pencapaian anggaran dg
menggunakan informasi terkini
 Partisipasi karyawan akan berpengaruh
terhadap kinerja karyawan
 Menimbulkan komitmen organisasional pada
karyawan bahwa anggaran merupakan
tujuannya
Konsekuensi disfungsional
 Rasa tidak percaya diri
◦ Apakah mampu menjawab target yg dibebankan
 Resistensi
◦ Apabila anggaran dibuat lebih realistis, maka akan
ada penolakan dari karyawan karena sebelumnya
telah menerima kenikmatan2 dari senjangan
anggaran
 Konflik internal
◦ Fungsi anggaran sbg alat koordinasi akan
menimbulkan konflik jika ego antar departemen
muncul

Anda mungkin juga menyukai