Anda di halaman 1dari 65

SURVEILANS PENYAKIT

POTENSIAL KLB
Surveilans
Definisi :

 “Kegiatan pengamatan berkelanjutan melalui proses


pengumpulan, pengolahan, analisis dan interpretasi
serta penyebarluasan informasi kepada unit yang
membutuhkan untuk tindakan”
(WHO)

 “Pengamatan terus menerus dan dilaksanakan secara


sistematis terhadap penyakit atau masalah kesehatan
serta faktor-faktor yang mempengaruhinya agar
dapat dilakukan tindakan perbaikan atau penelitian
melalui kegiatan pengumpulan, pengolahan, dan
analisis/ interpretasi data, diseminasi informasi dan
komunikasi ke berbagai pihak terkait”.
(SK Menkes no 1116/Menkes/SK/VIII/2003
tentang penyelenggaraan sistim surveilans
epidemiologi kesehatan)
Surveilans …………………
Pengamatan (pengumpulan), analisis dan penanfsiran yang
sistematis dan terus menerus terhadap data kesehatan yang
mutlak perlu bagi perencanaan, penerapan, dan evaluasi
kegiatan kesehatan masyarakat, serta diseminasi yang tepat
waktu atas informasi tersebut bagi pihak-pihak yang perlu
mengetahuinya (CDC Atlanta).

• Informasi yang dihasilkan dari kegiatan surveilans


dideskripsikan berdasarkan variabel epidemiologi (orang,
tempat, dan waktu)
• Ujung akhir rantai surveilans adalah penerapan/peman-
faatan informasi tersebut untuk pencegahan dan penang-
gulangan (Surveillance is information by action, WHO)
Penerapan Surveilans dalam
Kes.Mas
Langkah pertama
 Pengenalan masalah (kecenderungan
suatu penyakit, penyakit baru, dsb)

Langkah kedua :
Memberikan besaran lingkup masalah
melalui pengumpulan & analisis terus
menerus (peningkatan insidens malaria
dan perluasan penyebarannya
Langkah ketiga
 Pengenalan faktor penyebab dgn studi
epidemiologi berdasar data surveilans
yang ada (Hubungan antara faktor risiko
tertentu dengan kejadian penyakit
tertentu)

Langkah keempat
Rancangan tindakan untuk menghenti-kan
transmisi penyakit yang telah dike-tahui
penyebabnya
Implementasi sesuai potensi dan kondisi
Tindakan berupaya
 Promotif (promotive prevention)
 Proteksi spesifik (specific protection)
 Deteksi dini dan tindakan/pengobatan segera
(early diagnosis and prompt treatment)
 Pemulihan (disability and rehabilitation)

Langkah kelima
Menilai efektivitas tindakan yang telah
dilakukan dengan menilai kecenderungan
penyakit
Umpan balik informasi hasil evaluasi ke
pihak yang perlu mengetahui
Perjalanan Alamiah Penyakit dan Beberapa Sumber Datanya
(Leon Gardis, Epidemiology. Second Edition, WB Saunders Company, 2000)

Sehat Hasil :
 Sembuh
 Kontrol
 Cacat
Serangan Tanda- Mencari Diagnosis Tindakan
penyakit gejala pengobatan pengobatan  Mati

Beberapa Interviews
Sumber data
Catatan medik dokter (physician records)

Catatan medik Rumah Sakit (Hospital records)


Konsep surveilans epidemiologi
Beberapa konsep surveilans epidemiologi sebagai berikut :
Menurut Depkes RI

Pemberian
Pelaporan
Umpan balik

Pengumpulan Pengolahan Analisis Tidak


data data data

Kegiatan utama :
1. Pengumpulan data terus Apakah
menerus investigasi
dan sistematis diperlukan
2. Analisis dan interpretasi
3. Pengambilan keputusan untuk Ya
melakukan tindakan
Investi- Pengambilan
gasi di- keputusan
laksana
-kan
Menurut Depkes Model Program ICDC

:
Informasi Informasi

Surveilans Audit Tindakan :


Epidemiologi (CM & PH) Intervensi masalah

Penyakit Faktor risiko

Intervensi : Intervensi : Intervensi :


• Pembentukan PEST/ • Pelatihan MTBS • SAF (tindakan koreksi)
DEST/TEPUS • Pelatihan Audit / QA • OR (penelitian terapan)
• Pelatihan • Pelatihan program kes • Perbaikan sistem/infra
• Protap/SOP mas. struktur
• Dukungan logistik • dll. • Pemberdayaan masyarakat
• Pendidikan • dll.
• dll.
Menurut WHO yang dimodifikasi

Bukti Action /
Data Informasi
(Evidence) tindakan

Dianalisis Diinterpretasi Pengambilan keputusan

• Survai/penelitian • Priority setting


• Time
• Kajian • Cost analisys
• Place
• Pendukung lain • Alternative option
• Person
• Sosial ekonomi • Relevancy system
• dll
• Karakteristik masy. • Sustainable
Pendekatan masalah model manajemen (input-proses-output)

Input : Proses : Output :

• SDM • Manajemen • Cakupan kegiatan


• Protap/juknis • Infrastruktur • Penemuan & peng-
• Dana • Pelatihan obatan kasus
• Instrumen • Sosialisasi • Jumlah pet.terlatih
• Alat/material • Pemberdayaan • dll
• dll. • Pelaksanaan sesuai
SOP
• dll.

Out come
Impact :
• Semua desa ter-akses
• Semua masyarakat men-
• Menurunnya angka
dapat pelayanan kes.
kesakitan/kematian
• Pelayanan kes. prima
• Kemandirian masy
(QA)
dalam bidang kes.
• dll
• dll
Sistem Kewaspadaan Dini- KLB …
 Sistem Kewaspadaan Dini KLB dikatakan berjalan dengan baik
 bila kegiatan pemantauan mingguan penyakit potensial
KLB/wabah telah dilaksanakan di masing-masing Puskesmas
 Kab/Kota dapat mendeteksi adanya peningkatan kasus penyakit
pot. KLB di Puskesmas

 Secara operasional kegiatan Pemantauan mingguan penyakit


di Puskesmas dapat mendeteksi adanya peningkatan kasus
penyakit potesial KLB di masing-masing desa
Lebih jauh lagi, apabila di masing-masing Desa (PKD atau
“Desa Siaga”) telah dapat mendeteksi/melaporkan adanya
penemuan kasus penyakit potensial KLB

 Penemuan kasus penyakit pot. KLB secara dini, merupakan


peluang untuk dapat melakukan renpons dan tindakan
pemutusan rantai penularan penyakit di wilayah tsb agar tdk
meluas
Sistem Kewaspadaan Dini- KLB …

 SKD-RS secara cepat dapat diketahui dan ditindaklanjuti


oleh Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota, tetapi dari
Puskesmas belum berjalan efektif, kalaupun dibangun
SKD, baru pada tahap kelengkapan dan ketepatan
laporan W2 dan pembuatan PWS penyakit.
 SKD-Puskesmas tidak hanya belum dapat mendeteksi
kemungkinan adanya peningkatan kasus, bahkan di
beberapa Kabupaten SKD belum berjalan baik.
 SKD- penyakit di tingkat Puskesmas perlu dibangun agar
dapat ditingkatkan kewaspadaan terhadap kemungkinan
adanya peningkatan penyakit.
Kegiatan SKD-KLB

1. Prinsip dasar :
 Pemantauan mingguan peny. Potensial
KLB ada di setiap Puskesmas (per desa)
 PWS Penyakit
 Pemantauan data pendukung penyakit
(Faktor risiko penyakit)
 PWS Faktor risiko
 Adanya jejaring informasi (surveilans)
dgn masy. (mis. Tet.Neo : T1, T2)
Kegiatan SKD-KLB…..

2. Operasional kegiatan
 Berdasarkan pemantauan mingguan
peny  ada indikasi peningkatan kasus
 PWS faktor risiko mendukung indikasi
peningkatan kasus
 Checking/kunjungan/observasi ke
lapangan
Observasi lapangan :

1. Kunjungan lapangan
 Menemui kader/tokoh masyarakat untuk
konfirmasi
 Apakah ada kasus lain
 Informasi faktor risiko (kunjungan ke
beberapa rumah)

2. Kunjungan ke bidan desa/PKD


Penegakan diagnosa lapangan
(konfirmasi klinis)Konfirmasi data
pendukung faktor risiko (mis. Status
imunisasi, Cak.jaga, SAB,dll)
Pendekatan kegiatan Sistem Kewaspadaan Dini
(SKD-KLB) dan Penanggulangan KLB

•Register peny •W1


•W2 •KD-RS
•So (lap.kewas.masy.)

SKD-KLB KLB

3
4

7
2
5
6

3
8
Pendekatan kegiatan Sistem Kewaspadaan Dini
(SKD-KLB) dan Penanggulangan KLB

•Register peny •W1


•W2 •KD-RS
•So (lap.kewas.masy.)

SKD-KLB KLB

•Kunj.kasus ke Pusk/PKD •Pembinaan DEST


3 •Pembinaan TEPUS
•Pemantauan mg peny.
di Kab & Pusk 4 •Kalakarya
•Lap.kewasp.masy. 7
2
5
Proposal 6 Penangulangan
Check ke lap Penanggulangan KLB
3 + Pasca KLB
•Ada kasus tambahan W1 •Surveilans ketat 8
•Ada Faktor risiko •Pemantapan SKD
•Clustering •Pemberdayaan masy.
•PFR
Pendekatan kegiatan Sistem Kewaspadaan Dini
(SKD-KLB) dan Penanggulangan KLB

•Register peny •W1


•W2 •KD-RS
•So (lap.kewas.masy.)

SKD-KLB KLB
•Adanya lap. kasus •Deteksi dini
•Adanya peningkatan •Memenuhi kriteria KLB
1 •Adanya keresahan masy.
•Kunj.kasus ke Pusk/PKD •Pembinaan DEST
3 •Pembinaan TEPUS
•Pemantauan mg peny.
di Kab & Pusk 4 •Kalakarya
•Lap.kewasp.masy. 7
2
5
Proposal 6 Penangulangan
Check ke lap Penanggulangan KLB
3 + Pasca KLB
•Ada kasus tambahan W1 •Penyel.epid •Surveilans ketat 8
•Ada Faktor risiko •Pengobatan •Pemantapan SKD
•Clustering •Pulta info (FR) •Pemberdayaan masy.
•PFR
•Stimulan penanggulangan
Implementasi SKD-KLB
A.Pemantauan data harian penyakit
(PWS harian peny.)

 Sumber data : register harian


penyakit rawat jalan/inap
Puskesmas
 Pelaksana : petugas Surveilans atau
P2M Puskesmas
Cara pelaksanaan :
Data kasus peny.menular potensi
KLB dari register harian diisi ke
dalam Form register harian
penyakit menurut wilayah desa
Dianalisa apakah ada peningkatan
kasus peny. Menular tsb di suatu
wilayah desa
Apakah peningkatan kasus tsb
sudah memenuhi kriteria KLB ?
Waktu : setiap hari setelah balai
pengobatan (BP) selesai
Form Harian Penyakit ….. …,
Puskesmas ……, Tahun …….
N Desa tgl 1 tgl 2 tgl 3 tgl 4 tgl 5 Dst..
o
1
2
3
4
5
Jumlah
Kegunaan :

 Kewaspadaan dini kemungkinan


terjadinya KLB di desa tertentu 
digunakan untuk pemantauan harian
terutama pada bulan terjadinya
peningkatan kasus berdasarkan grafik
pola maks-min penyakit
 Sebagai bahan/data rekapan register
mingguan penyakit
B.Pemantauan data mingguan penyakit
(PWS mingguan peny.)

 Sumber data : Rekapitulasi register harian penyakit


RJ/RI Pusk
 Pelaksana : Petugas Surveilans/P2M Puskesmas
 Cara pelaksanaan :
 Data kasus/kematian peny.menular dimasukan ke
dalam form register mingguan menurut wil. Desa &
minggu kjd.
 Dianalisa apakah ada peningkatan kasus
peny.menular tsb. di suatu wilayah desa
 Laporkan kepada Pimpinan Puskesmas
 Waktu : Setiap minggu, setiap hari senin minggu
berikutnya
Form Mingguan Penyakit ….. …,
Puskesmas ……, Tahun …….
N Desa Mg 1 Mg 2 Mg 3 Mg 4 Mg 5 Dst..
o
1
2
3
4
5
Jumlah
Kegunaan

 Kewaspadaan dini kemungkinan


terjadinya KLB di suatu desa 
untuk pemantauan mingguan
terutama pd minggu-minggu dalam
bulan terjadinya peningkatan kasus
berdasarkan grafik maks-min peny.
Utk Puskesmas ybs.
 Untuk melihat kecenderungan kasus
pd minggu yg berjalan dibanding
minggu sebelumnya
C.Pemantauan bulanan penyakit
(PWS bulanan penyakit)

 Sumber data :
 register kunjungan rawat jalan/inap
Puskwsmas
 Laporan LB1, atau
 Laporan LB1 Sentinel
 Pelaksana : Petugas surveilans/P2M
Puskesmas
 Cara pelaksanaan ~ PWS mingguan
peny.
 Gunanya :
 Untuk mengetahui ada/tidaknya KLB
utk bln ybs,
 dibandingkan bln sebelumnya atau
periode yg sama thn sebelumnya
 Sebagai bahan/data utk membuat
grafik maks-min peny.
Form bulanan Penyakit ….. …,
Puskesmas ……, Tahun …….
N Desa Jan Feb Mar Apr Mei Dst..
o
1
2
3
4
5
Jumlah
GRAFIK MIN - MAX KASUS DB
DI KABUPATEN GROBOGAN TAHUN 2000- 2004

120

100

80

60

40

20

0
JAN PEB MAR APR MEI JUN JUL AGS SEP OKT NOP DES

MINIMAL 12 16 7 3 6 2 1 8 2 7 3 11

MAKSIMAL 108 68 36 25 12 14 13 17 49 57 103 105

MEDIAN 39 29 13 13 8 8 7 11 22 25 52 58

MEAN 46 32 18 13 9 8 6 12 23 30 49 51

TH 2005 2 10 9 18 16 8 4 24 27 17 53 116
Wabah dan KLB Penyakit
Menular
 UU. No. 4, 1984, Bab I, Pasal 1 :
Wabah Penyakit Menular adalah
kejadian berjangkitnya suatu penyakit
menular dalam masyarakat yang
jumlah penderitanya meningkat secara
nyata melebihi dari pada keadaan
yang lazim pada waktu dan daerah
tertentu serta dapat menimbulkan
malapetaka
Wabah dan KLB Penyakit Menular

 PP 40, 1991, Bab I, pasal 1 (7) : KLB


adalah timbulnya atau meningkatnya
kejadian kesakitan /kematian yang
bermakna secara epidemiologis pada
suatu daerah dalam kurun waktu
tertentu, dan merupakan keadaan yang
dapat menjurus pada terjadinya wabah
Jenis-jenis Penyakit Yang Dapat Menimbulkan KLB
Penyakit Menular Berpotensi KLB
 Kolera  Tifus perut
 Pes  Meningitis
 Demam kuning  Ensefalitis
 Demam bolak balik  Antraks
 DBD  Leptospirosis
 Tifus bercak wabah  SARS
 Polio dan AFP  Legionellosis
 Difteri  Chikungunya
 Pertusis  Tetanus neonatorum
 Rabies  Frambosia
 Malaria  Campak
 Influensa termasuk Flu  Penyakit menular baru
burung
 Hepatitis
Kriteria kerja KLB
 KLB :timbulnya atau meningkatnya
kejadian kesakitan/kematian yang
bermakna secara epidemiologis pada suatu
daerah dlm kurun waktu tertentu, dan
merupakan keadaan yang dapat menjurus
pada terjadinya wabah. (PP 40, 1991, Bab
I, pasal 1 (7))

 Peningkatan kesakitan/kematian penyakit


menular atau berpotensi terjadi
peningkatan kesakitan/kematian karena
adanya kondisi atau faktor risiko yang
mendukung peningkatan kesakitan/
kematian penyakit tersebut.
Kriteria kerja KLB…….
 Satu kasus tunggal dari suatu penyakit
menular yang lama tidak ditemukan, atau
adanya penyakit baru yang belum diketahui
sebelumnya di suatu daerah memerlukan
laporan yg secepatnya disertai penyelidikan
epidemiologi (penjelasan UU no.4 1984, dlm
lembaran negara)

 Apabila ditemukan penderita kedua dari jenis


penyakit yang sama dan diperkirakan penyakit
ini dapat menimbulkan malapetaka, maka
keadaan ini cukup merupakan indikasi
(pertanda) untuk menetapkan daerah tersebut
sebagai daerah KLB/wabah. (penjelasan UU
no.4 1984, dlm lembaran negara)
NormalKLBWabah
Penanggulangan Wabah Wabah
KLB
Penanggulangan penyakit
Seperlunya menular

??? Normal

12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31

Kondisi Rentan Kasus


NormalKLBWabah

KLB Wabah
penyakit
menular

Normal

12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31

Kondisi Rentan Kasus


NormalKLBWabah

KLB Wabah
penyakit
menular

Normal

12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31

Kondisi Rentan Kasus


Jenis Penyakit Wabah – Beban Anggaran

Jenis Penanggulangan
Penyakit Seperlunya  anggaran
Wabah

1. Frekuensi Penanggulangan
2. Jumlah Penderita/cacat/mati
pd keadaan Normal, KLB dan
Wabah  anggaran
Wabah
3. Jumlah Kondisi Rentan
Keadaan Normal, KLB dan
Wabah
Jenis Penyakit
4. Risiko Program dan Sektor
Bukan Wabah
5. Perhatian Publik
:
UU. No. 4, 1984, Bab V, Pasal 5, 1
Upaya Penanggulangan Wabah
 Penyelidikan epidemiologis
 Pemeriksaan, pengobatan, perawatan, dan
isolasi penderita, termasuk tindakan
karantina;
 Pencegahan dan pengebalan
 Pemusnahan penyebab penyakit
 Penanganan jenazah akibat wabah
 Penyuluhan kepada masyarakat
 Upaya penanggulangan lainnya
PENYELIDIKAN
EPIDEMIOLOGI
Penyelidikan epidemiologi
 Melakukan penyelidikan untuk mengenal
sifat-sifat penyebabnya serta faktor yang
dapat mempengaruhi timbulnya KLB/wabah

 Dengan adanya penyelidikan epidemiologi,


KLB/wabah dapat ditanggulangi dalam
waktu secepatnya, meluasnya KLB dapat
dicegah, dan jumlah korban dapat ditekan
serendah-rendahnya
Penyelidikan epidemiologi……
 Pada pelaksanaan penyelidikan KLB,
langkah-langkah tersebut tidak harus
dikerjakan secara berurutan, kadang-
kadang beberapa langkah dapat
dikerjakan secara serentak.
Pemastian diagnose dan penetapan
KLB merupakan langkah awal yang
harus dikerjakan (Mausner and
Kramer, 1985; Vaughan and Marrow,
1989).
Penyelidikan epidemiologi……
 langkah-langkah Penyelidikan KLB
1. Persiapan penelitian lapangan
2. Menetapkan apakah kejadian tersebut
suatu KLB
3. Memastikan Diagnose Etiologis
4. Mengidentifikasikan dan menghitung kasus
atau paparan
5. Mendeskripsikan kasus berdasarkan
orang, waktu, dan tempat
6. Membuat cara penanggulangan sementara
dengan segera (jika diperlukan)
7. Mengidentifikasi sumber dan cara
penyebaran
8. Mengidentikasi keadaan penyebab KLB
Penyelidikan epidemiologi……
 langkah-langkah Penyelidikan KLB
9. Merencanakan penelitian lain yang
sistematis
10. Menetapkan saran cara pencegahan atau
penanggulangan
11. Menetapkan sistim penemuan kasus baru
atau kasus dengan komplikasi
12. Melaporkan hasil penyelidikan kepada
Instansi kesehatan setempat dan kepada
sistim pelayanan kesehatan yang lebih
tinggi
(Sumber : CDC, 1979; Barker, 1979; Greg,
1985; Mausner and Kramer, 1985; Kelsey
et al., 1986; Goodman et al., 1990.)
Mekanisme penyelidikan epidemiologi
 Melalui unit BP/KIA/Gilut, bila
ditemukan suspek peny.
menular berpotensi KLB/wabah
 Anamnese pada
Pasien/keluarga pasien, apakah
di sekitarnya ada orang dengan
gejala yang sama
 Petugas BP/KIA/Gilut
melaporkan ke pet.
P2M/Pimp.Pusk
Mekanisme penyelidikan epidemiologi
 Lakukan konfirmasi ke lapangan
(pada bidan, kader, pamong)
apakah terdapat kasus lainnya.
 Persiapan penyelidikan
epidemiologi & penanggulangan
KLB (obat, peralatan utk
pengambilan sampel pemeriksaan,
kuesioner penyelidikan KLB, dll)
Kegiatan penyelidikan
epidemiologi

 Identifikasi kasus (konfirmasi klinis


dan laboratorium bila
memungkinkan)
 Pengobatan dan perawatan kasus,
serta dirujuk bila memerlukan
rujukan
 Lakukan pencarian kasus lainnya,
dari rumah ke rumah (bidan
bersama kader dan pamong)
Kegiatan penyelidikan epidemiologi

 Lakukan pengumpulan informasi yang


meliputi :
 Identifikasi diagnosa secara klinis & lab.
 Mendapatkan sumber infeksi & sumber
penularan
 Faktor risiko
 Observasi lingkungan
Analisis hasil penyelidikan epidemiologi…

 Informasi dikumpulkan dan divalidasi


 Pemastian Dx kasus
 Analisa sederhana menurut :
 Distribusi menurut variabel
epidemiologi
 Distribusi kasus menurut faktor risiko
 Sumber infeksi dan sumber penularan
(kasus awal yang merupakan sumber
infeksi dan menularkan pada
kelompok sekitarnya)
Analisis hasil penyelidikan epidemiologi…

 Simpulkan hasil penyelidikan


epidemiologi untuk penanggulangan
secara komprehensif

 Umpan balikan hasil penyelidikan


epidemiologi kepada pengambil
keputusan (Prov/Kab/Pusk) untuk RTL
penanggulangan KLB

 Follow up seberapa jauh


penanggulangan sudah dilaksanakan
Hasil akhir penyelidikan epidemiologi

Memastikan diagnosis penyakit :


• Diagnosis penyakit (confirm cases)
• Terapi yang tepat dan adekuat

Menetapkan KLB :
• Adanya peningkatan kasus/kematian yang
bermakna secara epidemiologi
• Meresahkan masyarakat

Menentukan sumber dan cara penularan :


• Mengidentifikasi sumber reservoir dan sumber infeksi
• Menganalisis cara penularan
Hasil akhir penyelidikan epidemiologi

Mengetahui keadaan penyebab KLB :


• Penelitian faktor risiko KLB
• Evaluasi sistem surveilans
• Evaluasi program penanggulangan penyakit
yang sudah dilakukan

Rekomendasi :
• Pemutusan rantai penularan
• Menghilangkan/memberantas sumber penularan
• Tindakan cara pengendalian dan pencegahan KLB
PROPOSAL KLB
Penyusunan proposal
Penanggulangan KLB

 Setiap penyelidikan KLB selalu


mempunyai tujuan utama yang
sama yaitu mencegah meluasnya
(penanggulangan) dan terulangnya
KLB di masa yang akan datang
(pengendalian), dengan tujuan
khusus :
 Diagnose kasus-kasus yang
terjadi dan mengidentifikasi
penyebab penyakit
 Memastikan keadaan tersebut
merupakan KLB
Penyusunan proposal
Penanggulangan KLB

 Mengidentifikasikan sumber dan


cara penularan
 Mengidentifikasi keadaan yang
menyebabkan KLB
 Mengidentifikasikan populasi
yang rentan atau daerah yang
berisiko akan terjadi KLB (CDC,
1981; Bres, 1986).
Proposal Penanggulangan KLB …
 Hasil penyelidikan epidemiologi KLB
 Merupakan informasi awal yg didapat
kadang-kadang blm lengkap, shg
diperlukan pemantapan informasi utk
melengkapi informasi awal, yg dilakukan
dgn kontak person setempat (PKD, Desa
Siaga).
 Informasi awal yg digunakan sebagai
arahan utk membuat rencana kerja
(plan of action), yg meliputi :
1. Gambaran besarnya masalah penyakit
yang sedang berjangkit
Proposal Penanggulangan KLB …
2. Identifikasi penyebab
penularan/penyebaran penyakit
(Indentifikasi faktor risiko)
3. Gambaran pelaksanaan program
kesehatan di daerah (desa/pusk)
tersebut dan permasalahannya.
 Umpan balik hasil penyelidikan
epidemiologi dan rencana tindak lanjut
(RTL) yang harus dilakukan (Puskesmas
dan masyarakat)
Proposal Penanggulangan KLB …

 Out line proposal penanggulangan


KLB
A. Pendahuluan
B. Tujuan Penanggulangan KLB
C. Rencana Kegiatan penanggulangan
D. Pengorganisasian
E. Pembiayaan
Proposal Penanggulangan KLB …
A. Pendahuluan
 Dasar :
 Adanya informasi/laporan
peningkatan kasus (lap.masy, hasil
analisis SKD-KLB, dll)
 Apa yang akan dilakukan
Proposal Penanggulangan KLB …
B. Tujuan penanggulangan KLB
 Tujuan umum : menghentikan atau
membatasi penyebarluasan peny. di
wilayah yg sedang terjangkit
 Tujuan khusus : diuraikan (sesuai
dengan kemampuan Kab/Kota)
terkait dengan kegiatan
penanggulangan yg akan dikerjakan
Proposal Penanggulangan KLB …
C. Rencana kegiatan penanggulangan :
1. Tempat/sasaran :
 Desa yg akan ditanggulangi
 Jml Pop.at risk, high risk
2. Kegiatan penanggulangan :
a) Pengobatan/perawatan penderita
b) Penyelidikan lapangan (penyel.epid)
c) Pencegahan penyebaran penyakit (mis.):
 Imunisasi
 Kaporitsasi sumur – isolasi pdrt
 Pemeliharaan kesehatan lingk.
 Perbaikan lingkungan (PSN, pembuatan
jamban, dll)
Proposal Penanggulangan KLB …

d) Pengawasan tindakan pencegahan (oleh


instansi terkait atau masy.)
 Kunjungan pemantauan terpadu, dll.
e) Pertemuan dgn
masy./sosialisasi/penyuluhan :
 Sarasehan,
 Musyawarah masyarakat desa, dll
Proposal Penanggulangan KLB …
D. Pengorganisasian
 Tenaga/Tim TGC (Dinkes Kab/Kota, Pusk,
Desa)
 Bahan dan alat yg diperlukan
 Waktu/jadual kegiatan penanggulangan
 dll

E. Pembiayaan
 Uraikan kebutuhan biaya utk
penanggulangan
 Sumber biaya (counter budget ?)  P2KT ?

Anda mungkin juga menyukai