Anda di halaman 1dari 49

BAB I

PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN


PADA TUMBUHAN DAN HEWAN

Nama Kelompok :
Dwi Putri (07)
Maulidyana (11)
Nurma’rifah (17)

SMA NEGERI 4 MAROS


TAHUN AJARAN 2018/2019
PETA KONSEP Pertumbuhan dan
Perkembangan

pada
dipengaruhi
Faktor Tumbuhan Hewan

meliputi terdiri dari

Faktor Faktor Perkecambah Pertumbuh


Internal Eksternal Pertumbuh Pertumbuh
an an
an an Primer
dibedakan Pertumbuh Sekunder
menjadi an Primer Sekunder
meliputi
Pembungaa
n melalui
tahap
Perkecambah Perkecambah
Hormo an an
Faktor Tahap
Genetik n Epigeal Hipogeal Tahap
Pascaembr
Embrio
io
antara lain terdiri dari terdiri dari

meliputi 1. Pembelahan 1. Metamorfosi


2. Gastrula s
3. Organogenesi 2. Regenerasi
s
Nutris
Suhu Aerasi Pembelaha Pembentang
i Pematangan
Cahay
n an
Kelembapa
a n
PENGERTIAN PERTUMBUHAN DAN
PERKEMBANGAN
Apa itu
Pertumbuhan?

Pertumbuhan adalah Proses pertambahan


A. PERTUMBUHAN biomassa atau ukuran yang sifatnya tetap
dan irreversible (tidak dapat balik).

Apa itu
Perkembangan?

B. PERKEMBANGAN Perkembangan adalah proses menuju


tercapainya kedewasaan atau tingkat yang
lebih sempurna.
TAHAP - TAHAP PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN
PADA TUMBUHAN

PERKECAMBAHAN

PERTUMBUHAN
PRIMER

PERTUMBUHAN
SEKUNDER

PEMBUNGAAN
PERKECAMBAHAN

Perkecambahan adalah munculnya plantula (tanaman kecil) dari dalam biji


yang merupakan hasil pertumbuhan.

PROSES
PERKECAMBAHAN
1. Masuknya air kedalam biji melalui proses imbibisi.
2. Aktifnya enzim - enzim untuk proses metabolisme, membongkar
cadangan makanan dalam kotiledon.
3. Hasil pembongkaran berupa sumber energi sebagai bahan
penyusun komponen sel dan pertumbuhan embrio.
4. Embrio tumbuh dan berkembang.
TIPE – TIPE
PERKECAMBAHAN

Berdasarkan posisi
kotiledonnya

Hipogeal Epigeal

Pada perkecambahan hipogeal, kotiledon Pada perkecambahan epigeal, kotiledon


berada dibawah tanah. Hal itu terjadi terdapat diatas permukaan tanah. Hal
karena adanya pembentangan ruas itu terjadi karena adanya
batang diatas daun lembaga (epikotil) pembentangan ruas batang dibawah
sehingga daun lembaga terangkat keatas daun lembaga dan kotiledon terangkat
tanah tetapi kotiledonnya tetap berada keatas tanah.
didalam tanah.
PERTUMBUHAN
PRIMER

Pertumbuhan primer merupakan pertumbuhan dasar yang dapat


terjadi akibat adanya aktivitas pembelahan sel pada jaringan
meristem primer.
1. Daerah Pembelahan Sel (Daerah Divisi)
Terdapat dibagian ujung yang sel-selnya
aktif membelah dan sifatnya tetap
meristem.

2. Daerah Pembentangan (Daerah


Elongasi)
Daerah pertumbuhan pada ujung Terletak dibelakang daerah pembelahan
batang dan akar dapat dibedakan yang merupakan daerah dimana setiap sel
menjadi 3, yaitu : memiliki aktivitas untuk membesar dan
memanjang.

3. Daerah Pematangan Sel (Daerah


Maturasi)
terdapat dibelakang daerah pembentangan
yang sel-selnya berkembang menjadi
struktur dan fungsi khusus.
PERTUMBUHAN
SEKUNDER

Pertumbuhan Sekunder merupakan pertumbuhan yang terjadi akibat


adanya aktivitas jaringan maristem sekunder yang terdapat pada
tumbuhan.

Dalam pertumbuhan sekunder terdapat dua macam maristem lateral


yang terlibat, yaitu :

1. Kambium vaskuler
Kambium vaskuler, terletak diantara xilem dan floem. Menyebabkan
pembelahan sel ke arah dalam membentuk xilem sekunder dan ke arah
luar membentuk floem sekunder. Pembelahan sel – sel kambium
vaskuler menghasilkan pertambahan diameter batang.
Tahap – tahap pada
tahun pertama
pertumbuhan
sekunder batang
dan akar tanaman
dikotil
Jika mengamati penampang melintang batang pohon yang ditebang, kita akan
mendapatkan bentuk lingkaran-lingkaran pada batang pohon yang disebut
lingkaran tahun.

2. Kambium gabus
Kambium gabus, atau felogen terletak dibawah epidermis
dekat kolenkim. Jaringan ini bersifat tidak tembus air dan
udara.
PEMBUNGAAN

Pembungaan adalah proses yang sangat kompleks yang meliputi banyak


tahapan perkembangan dan semuanya harus berhasil dilangsungkan
untuk memperoleh hasil akhir yaitu biji.
TAHAP – TAHAP DALAM PROSES
PEMBUNGAAN

Tahap Induksi Bunga Tahap Inisiasi Tahap Perkembangan


(Evokasi) Bunga Kuncup Bunga Menuju
Tahap ini merupakan Tahap ini terjadi Bunga Mekar
tahap ketika jaringan perubahan morfologis Tahap ini terjadi diferensiasi
meristem vegetatif dari tunas vegetatif bagian-bagian bunga untuk
untuk mulai berubah menjadi bentuk penyempurnaan serta
menjadi jaringan kuncup reproduktif. pematangan organ-organ
meristem reproduktif. reproduksi .

Tahap Perkembangan
Buah Muda Menuju
Kemasukan Buah dan
Tahap Penyerbukan
Biji Tahap Bunga
dan Pembuahan
Tahap ini diawali Mekar (Anthesis)
Tahap ini memberikan
pembesaran bakal buah Tahap ini terjadi
hasil terbentuknya
(ovarium) yang diikuti pemekaran bunga.
buah muda.
perkembangan endoserm
(cadangan makanan) dan
akan terjadi perkembanagn
embrio.
FAKTOR – FAKTOR YANG MEMPENGARUHI
PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN PADA
TUMBUHAN

Faktor Internal

Faktor Eksternal
FAKTOR
INTERNAL

Faktor Internal yang dapat memengaruhi pertumbuhan dan perkembangan


tumbuhan, yaitu faktor genetik. Faktor genetik yang mengendalikan hormon
untuk proses pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan.

Auksin

Giberelin
Faktor Internal meliputi hormon –
hormon pertumbuhan yang terdiri dari : Sitokinin

Asam Absisat
(Abscisic/ABA)

Etilen
AUKSIN

Hormon ini dihasilkan oleh tanaman pada daerah meristem, seperti


pucuk batang dan ujung akar.

Auksin dan dominasi


apikal

PERANAN
AUKSIN

1. Berperan dalam pembelahan dan pemanjangan sel

2. Mencegah rontoknya bunga, buah, serta daun


GIBERELIN

Hormon ini menyebabkan tanaman berbunga sebelum waktunya, memacu


aktivitas kambium, mengakibatkan tanaman tumbuh tinggi, dan
menghasilkan buah tanpa biji.

Giberelin memiliki pengaruh


dramatis pada pertumbuhan
batang. Tanaman (A) tumbuh
normal, dan tanaman (B) tumbuh
pesat

PERANAN
GIBERELIN

1. Merangsang pertumbuhan batang dan daun.

2. Menghilangkan sifat kerdil tanaman.


SITOKININ

Hormon ini ditemukan hampir pada semua jaringan meristem.

Penuaan (senescence)
terjadi pada daun sebelah
kiri yang tidak diberi
sitokinin. Daun disebelah
kanan diberi sitokinin.

PERANAN
SITOKININ

1. Merangsang pemanjangan titik tumbuh.

2. Merangsang pembentukan akar cabang.


ASAM ABSISAT
(Abscisic/ABA)

Hormon ini dihasilkan oleh daun, ujung akar, dan batang serta
diedarkan oleh jaringan pengangkut.

Kekurangan ABA dapat


mencegah dormansi biji
pada jagung. Beberapa biji
jagung berkecambah secara
prematur membentuk
koleoptil (tanda panah).

PERANAN ASAM
ABSISAT

1. Merangsang pembusukan buah.

2. Mengurangi kecepatan pembelahan dan pemanjangan sel.


ETILEN

Hormon Etilen merupakan satu-satunya hormon tumbuhan yang berbentuk


gas, tidak berwarna, dan berbau seperti eter.

Suatu demonstrasi penggunaan


buah tomat matang sebagai
sumber etilen untung
mematangkan buah tomat
mentah.

Wadah Buah tomat Buah tomat


Plastik mentah matang
PERANAN
ETILEN

1. Mempercepat pemasakan buah.

2. Mempertebal pertumbuhan batang.


FAKTOR
EKSTERNAL

Faktor eksternal yang berpengaruh terhadap pertumbuhan dan perkembangan


tumbuhan, yaitu :

1. Nutrisi 4. Kelembapan

2. Cahaya 5. Aerasi

3. Suhu
Nutrisi

Nutrisi diperlukan tumbuhan sebagai sumber energi. Jika tumbuhan kekurangan


nutrisi maka pertumbuhannya akan terhambat (defisiensi).

Unsur Makro (Makronutrisi)


Yaitu unsur yang diperlukan tumbuhan dalam
jumlah banyak. Contoh makronutrisi yaitu
karbon, hidrogen, oksigen, nitrogen, silfur,
fosfor, potasium (kalium), dan magnesium.
Ada dua macam nutrisi yang
dibutuhkan oleh tumbuhan,
yaitu :
Unsur Mikro (Mikronutrisi)
Yaitu unsur yang diperlukan tumbuhan dalam
jumlah sedikit. Contoh mikronutrisi yaitu
besi, tembaga, seng, mangan, kobalt, natrium,
boron, klor, dan molibdenum.
Gejala yang timbul akibat defisiensi unsur hara

1. Defisiensi Nitrogen

Menyebabkan tumbuhan tumbuh


jelek dan berwarna hijau muda.

2. Defisiensi Potasium (kalium)

Menyebabkan tumbuhan memiliki tunas


yang kecil dan ujung-ujung daun
mudahnya mati.
3. Defisiensi Fosfor

Menyebabkan tumbuhan tumbuh


jelek dengan daun berwarna hijau
kebiruan.

4. Defisiensi Magnesium

Akan menunjukkan gejala klorosis


(daun tidak berwarna hijau karena
kekurangan klorofil).
Menyebabkan daun muda mengalami
5. Defisiensi Besi klorisis parah, tetapi tulang daun
utamanya tetap hijau seperti biasa. .

Menyebabkan tumbuhan tumbuh


6. Defisiensi Seng jelek dengan daun berwarna hijau
kebiruan.
Cahaya

Cahaya diperlukan oleh semua makhluk hidup.

Tumbuhan memerlukan cahaya matahari untuk fotosintesis dan


pertumbuhan.

Dalam keadaan, auksin merangsang pemanjangan sel sehingga


tumbuhan akan tumbuh lebih cepat.

Cahaya dibutuhkan tumbuhan dalam intesitas sedang karena


jika intesitas cahaya terlalu tinggi, klorofil akan rusak.
Suhu

Semua organisme memerlukan suhu tertentu untuk


bertahan hidup.

Suhu berpengaruh terhadap kerja enzim dan fisiologi


organisme.

Bila suhu terlalu tinggi, enzim akan rusak.

Bila suhu terlalu rendah enzim menjadi tidak aktif


Kelembapan

Pada tumbuhan, kelembapan udara mempengaruhi proses


penguapan air

Jika kelembapan udara rendah, maka penguapan air


meningkatkan sehingga penyerapan air dan garam – garam
mineral oleh akar semakin banyak. Keadaan ini akan memacu
pertumbuhan.

Kelembapan tanah mempengaruhi kandungan zat organik


didalam tanah.

Jika kelembapan tanah tinggi, maka kandungan air dan bahan


organik dalam tanah semakin banyak.
Aerasi

Aerasi sangat berkaitan dngan kandungan oksigen didalam


tanah.

Oksigen dalam tanah diperlukan akar untuk melakukan


respirasi. Respirasi sangat bermanfaat dalam perkembangan
sel-sel akar.

Jika aerasi tidak baik, respirasi akar akan terganggu sehingga


mengganggu pertumbuhan akar dan penyerapan nutrisi.
Kegiatan Praktikum Pertumbuhan dan Perkembangan
Tumbuhan
Tujuan :
Untuk mengetahui pengaruh yang diberikan cahaya matahari terhadap Pertumbuhan Kacang Hijau

Alat dan Bahan


• Alat :
1. 4 buah galas : 2 gelas ditempat terang dan 2 gelas ditempat gelap
2. Penggaris
3. Alat Tulis
• Bahan :
1. 16 buah kacang hijau (4 biji tiap gelas)
2. Kapas
3. Air

Cara kerja :
1. Siapkan alat dan bahan yang diperlukan
2. Rendam kacang hijau ± 3 jam untuk mengetahui mana biji kacang yang layak kita gunakan umtuk
dijadikan objek eksperimen
3. Masukan gumpalan kapas yang telah diberi air (tidak boleh terlalu basah dan juga tidak boleh
terlalu kering)
4. Setelah kacang direndam, masukan kacang ke dalam gelas yang telah berisi kapas (kacang di simpan
di atas kapas)
5. Simpan kacang dalam jarak yang tidak terlalu rapat dengan kacang lain agar pertumbuhannya
lancar (tidak saling berdesakan)
6. Simpan 2 gelas pada tempat terang (halaman rumah) dan 2 gelas pada tempat gelap (bawah tempat
tidur)
7. Jika kapas mengering, segera basahi kapas tersebut, sampai kapas menjadi lembab
8. Amati lalu catat dan dokumentasikan hasil pengamatansetiap harinya.
Hasil pengamatan

1. Tabel Pertumbuhan Batang Kacang Hijau

Data Hasil Pengamatan Pertumbuhan Kacang Hijau di Tempat Gelap

Pertumbuhan Batang Kacang Hijau (cm)


Hari Ke- Rata – rata (cm)
I II III IV
1 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00
2 0,25 0,25 0,25 0,25 0,25
3 1,00 1,00 1,00 1,00 1,00
4 2,00 2,00 2,00 1,50 1,88
5 3,00 3,00 2,25 2,00 2,57
6 5,00 5,00 5,00 3,50 4,72
7 9,5 9,5 9,00 7,00 8,75
Data Hasil Pengamatan Pertumbuhan Kacang Hijau di Tempat Terang

Pertumbuhan Batang Kacang Hijau (cm)


Hari Ke- Rata – rata (cm)
I II III IV
1 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00
2 0,25 0,25 - - 0,25
3 1,00 0,50 - - 0,75
4 1,25 - - - 1,25
5 4,00 - - - 4,00
6 5,00 - - - 5,00
7 - - - - -
2. Tabel Perkembangan Batang Kacang Hijau

Tempat Gelap

Hari
Perkembangan
Ke-
1 Pada sekitar biji kacang, kapas menjadi warna hijau pudar dan ukurang
biji kacang membesar. Tetapi, belum muncul kecambah.
2 Kecambah mulai tumbuh dari setiap kacang. Kacang terlihat segar dan
sehat.
3 Akar tumbuh mengarah ke bawah dan kacang mengarah keatas.
4 Kulit kacang mengelupas sekitar ¼ bagian.
5 Kecambah atau batang kacang berwarna putih dengan bentuk tidak
beraturang (tidak tegak lurus) dan berukuran tipis.
6 1 dari 3 kacang mempunyai batang kacang yang sedikit berwarna
merah pudar.
7 Daun mulai tumbuh dengan warna hijau muda.
Tempat Terang

Hari
Perkembangan
Ke-
1 Pada sekitar biji kacang, kapas menjadi warna hijau pudar dan
ukurang biji kacang membesar. Tetapi, belum muncul kecambah.
2 Hanya 2 dari 4 kacang yang sudah terlihat tumbuh kecambah. Akar
tumbuh mengarah kebawah dan kacang mengarah keatas.
3 1 dari 2 kacang yang telah tumbuh menjadi kering dan tidak ada
pertumbuhan. 1 kacang lagu tumbuh dan kulit kacang mulai
mengelupas.
4 Hanya 1 kacang yang bertahan yang bertahan, dan terus tumbuh
dengan keadaan batang berwarna putih, tegak lurus, dan kokoh.
5 Semua kulit terkelupas dari kacang dan mlai terlihat daun berwarna
hijau tua
6 Batang semakin panjang, dan daun semakin lebar.
7 Kacang layu karena kapas kering oleh sinar matahari.
Analisa Data

Pertumbuhan Kacang Hijau di Tempat Gelap

Dari data di atas dapat dilihat bahwa rata-rata panjang batang kecambah di tempat
dengan intensitas cahaya rendah adalah 6,49 cm. Pada tempat yang gelap, kacang hijau tidak
mendapatkan cahaya matahari sama sekali, akibatnya hormon auksin yang terdapat pada biji
kacang menjadi sangat aktif dan bekerja secara optimal. Hal itu menyebabkan pertumbuhan
kacang hijau menjadi sangat cepat namun kurang merata. Sehingga batangnya lemah.
Pertumbuhan kecambah pada tempat gelap paling cepat diantara tempat-tempat lain.
Pertumbuhan kacang hijau ditempat gelap cenderung bengkok tetapi batangnya sangat kuat
dan warnanya hijau, karena mendapatkan cahaya yang cukup untuk fotosintesis.

Pertumbuhan Kacang Hijau di Tempat Terang

Pada tempat yang terang, kacang hijau mendapat cahaya dengan intensitas yang sangat
besar, akibatnya pertumbuhan kacang hijau akan lambat, karena sebagian besar hormon
auksin terurai oleh sinar matahari. Dari data diperoleh rata-rata panjang batang kecambah
2,75 cm. Statistik ini paling rendah dari semua data yang ada,yang berarti pertumbuhan
kecambah kacang hijau di tempat terang adalah yang paling lambat. Tiga objek tidak tumbuh,
hal ini mungkin disebabkan oleh biji yang rusak atau mungkin juga hormon auksin yang tidak
bekerja sama sekali akibat kelebihan cahaya.
Pembahasan

Berdasarkan pengamatan yang dilakukan telah menunjukkan bahwa terdapat


perbedaan tumbuhan dan perkembangan ditempat yang terkena cahaya (terang) dan yang
tidak terkena cahaya (gelap). Hal ini menunjukkan bahwa cahaya mempengaruhi
pertumbuhan dan perkembangan kacang hijau.

Apabila ditanam ditempat gelap, maka tanaman kecambah akan tumbuh lebih
panjang daripada normalnya. Peristiwa itu terjadi karena pengaruh fitohormon, terutama
hormon auksin. Hormon auksin sangat peka terhadap cahaya matahari. Bila terkena cahaya
matahari, hormon ini akan terurai dan rusak. Pada keadaan gelap, hormon auksin tidak
terurai sehingga akan terus memacu pemanjangan batang. Akibatnya, batang tanaman akan
lebih panjang jika ditanam ditempat yang gelap, tetapi dengan kondisi fisik tanaman yang
kurang sehat, akar yang banyak dan lebat, batang terlihat kurus tidak sehat, warna batang
dan daun pucat serta kekurangan klorofil sehingga daun berwarna kuning.

Jika ditanam di tempat terang, maka kecambah akan tumbuh lebih pendek daripada
ditempat gelap. Peristiwa itu juga terjadi karena pengaruh fitohormon, terutama pada
hormon auksin. Hormon ini akan terurai dan rusak sehingga laju pertambahan tinggi
tanaman tidak terlalu cepat. Akibatnya, batang tanaman akan lebih pendek, tetapi dengan
kondisi fisik tanaman yang sehat, subur, batang terlihat gemuk, daun terlihat segar
berwarna hijau serta memiliki cukup klorofil.
Kesimpulan

Dari hasil penelitian pengaruh faktor cahaya terhadap pertumbuhan dan


perkembangan biji kacang hijau, dapat disimpulkan bahwa cahaya dapat mempengaruhi
proses pertumbuhan dan perkembangan tanaman. Proses pertumbuhan dan
perkembangan tumbuhan membutuhkan cahaya. Namun, banyak sedikitnya cahaya yang
dibutuhkan tiap tumbuhan berbeda-beda, begitu pula dengan tumbuhan kacang hijau.

Dari penelitian yang telah dilakukan terhadap pertumbuhan dan perkecambahan biji
kacang hijau, dan biji kacang hijau yang diletakan ditempat gelap dan terang akan
mempunyai perbedaan. Biji kacang hijau yang terkena cahaya matahari secara langsung
(terang) pertumbuhannya lebih lambat, daunnya lebar danr tebal, berwarna hijau, batang
tegak dan kokoh. Sedangkan, biji kacang hijau yang tidak terkena cahaya matahari (gelap)
pertumbuhannya lebih cepat tinggi (etiolasi),daunnya tipis, berwarna pucat,dan batang
melengkung tidak kokoh. Hal ini terjadi karena cahaya memperlambat atau menghambat
kerja hormon auksin dalam pertumbuhan meninggi. Sehingga dapat disimpulkan bahwa
hipotesis yang telah dibuat sebelumnya telah benar.
PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN PADA
HEWAN

Pertumbuhan Primer

Pertumbuhan primer pada hewan


merupakan pertumbuhan awal yaitu
pertumbuhan sel zigot membentuk janin.
Pertumbuhan hewan dapat
dibedakan menjadi dua,
yaitu :

Pertumbuhan Sekunder

Pertumbuhan sekunder merupakan


pertumbuhan dari penyempurnaan
bentuk organ yang sudah ada misalnya
tinggi badan, dan sebagainya.
Berdasarkan fasenya, pertumbuhan dan perkembangan pada
hewan dapat dibagi menjadi dua fase, yaitu :

Fase Embrionik Fase Pascaembrionik


Fase Embrionik

Fase embrionik adalah fase pertumbuhan dan perkembangan hewan yang dimulai
dari zigot sampai terbentuknya embrio sebelum lahir dan menetas.

Pembelahan
Zigot merupakan hasil pertemuan
ovum dengan sperma yang terjadi
saat proses pembuahan atau Gastrula
fertilisasi. Zigot mengalami
pertumbuhan dan perkembangan
melalui beberapa tahap : Organogenesis
Pembelahan

Tahap pembelahan merupakan tahapan yang paling awal sejak zigot


terbentuk. Pada tahapan pembelahan terdapat dua fase, yaitu :

Fase Morula
Fase Blastula
Fase morula orula adalah suatu
Fase Blastula adalah bentukan
bentukan sel seperti bola (bulat)
lanjutan dari morula yang terus
akibat pembelahan sel terus
mengalami pembelahan.
menerus.
Gastrula

Gastula adalah bentukan lanjutan dari blastula yang pelekukan tubuhnya sudah
semakin nyata dan mempunyai lapisan dinding tubuh embrio serta rongga tubuh.
Organogenesis

Organogenesis merupakan proses pembentukan berbagai organ tubuh yang


berkembang dari tiga lapisan saat proses gastrulasi.

Organ yang terbentuk dari ketiga lapisan ini adalah :

1. Lapisan ektodrem, berkembang menjadi rambut, kulit, sistem saraf, dan indera.
2. Lapisan mesoderm, berkembang menjadi otot, rangka, alat reproduksi, alat
peredaran darah, dan alat ekskresi.
3. Lapisan endoderm, berkembang menjadi alat pencernaan dan alat pernapasan.
Fase
Pascaembrionik

Fase pascaembrionik merupakan fase pertumbuhan dan perkembangan hewan


setelah fase embrionik yaitu mulai setelah hewan menetas atau terlahir ke dunia.

Selama pertumbuhan dan Metamorfosis


perkembangan hewan
ada beberapa hewan
invertebrata mengalami
dua hal, yaitu :
Regenerasi
Metamorfosis

Metamorfis adalah perubahan bentuk tubuh secara bertahap dari telur hingga
dewasa.

Metamorfosis
Sempurna
Berdasarkan prosesnya,
metamorfosis dibedakan
menjadi dua, yaitu :

Metamorfosis Tidak
Sempurna
Metamorfosis
Sempurna
Metamorfosis sempurna adalah metamorfosis yang ditandai dengan adanya
fase kepompong atau pupa.

Contoh Metamorfosis
Sempurna

Kupu - kupu

Telur

Kepompong

Larva
Metamorfosis Kupu -
kupu
Metamorfosis Tidak
Sempurna
Metamorfosis tidak sempurna adalah metamorfosis bentuk serangga baru
menetas dengan tidak jauh berbeda.

Contoh Metamorfosis Tidak


Sempurna

Nimfa

Telur
Dewasa

Metamorfosis Belalang
Regenerasi

Regenerasi adalah proses perbaikan tubuh luka atau rusak. Proses ini ditentukan oleh sel – sel
batang dalam tubuh hewan yang belum mengalami diferensisasi.

Regenerasi meliputi tiga cara, yaitu :


1. Pertama, lewat mekanisme yang melibatkan dediferensiasi struktur dewasa untuk
membentuk masa sel yang terdiferensisasi yang kemudian direspesifikasi.
2. Kedua, regenerasi Mofolaksis. Regenerasi ini terjadi lewat pemulaan kembali jaringan yang
masih ada, yang tidak disertai dengan perbanyak sel.
3. Ketiga, regenerasi Intermediet. Pada generasi ini, sel-sel membelah tetapi mempertahankan
fungsi sel yang telah terdiferensiasi.

Contoh
Regenerasi

Regenerasi pada Cacing


Regenerasi pada Cicak
Tanah
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai