Mulianza PKN
Mulianza PKN
Jenis-
• -kekuasaan konsitutif,yaitu kekuasaan untuk mengubah dan menetapkan UUD
• -Kekuasaan eksekutif,yaitu kekuasaan untuk menjalankan undang-undang dan
penyelenggaran pemerintahan Negara
jenis • -Kekuasaan legislatif,yaitu kekuasaan untuk membentuk undang-undang.Kekuasaan
ini dipenggang oleh DPR
1.Kekuasaan 4.Kekuasaan
konsitutif yudikatif
2.Kekuasaan 5.Kekuasaan
eksekutif eksaminatif
/inspektif
3. 6.Kekuasaan
Kekuasaan moneter
legislatif
Merupakaan pembagian kekuasaan menurut
tingkatnya,yaitu pembagiaan kekuasaan
antrara beberapa tingkatan
pemerintahan.Pembagian kekuasaan secara
vertical muncul sebagai konsekuensi dari
diterapkannya asas desentralisasi di Negara
kesatuan Republik Indonesia
a.urusan pemerintahan yang nomenklatur kementrianya secara
tegas disebutkan dalam UUD Negara Republik Indonesia Tahun
1945, meliputi urusan luar negeri, dalam negeri, dan pertahanan
b.urusan pemerintahan yang ruang linkupnya disebutkan dalam
UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945, meliputi urusan
agama, hukum , keuangan, keamanan, ham, pendidikan,
kebudayan , kesehatan dll.
c.urusan pemerintahaan dalam rangka penajaman, koordinasi,
dan sinkronisasi program pemerintah, meliputi urusan
perencanaan pembangunan nasional, aparatur Negara,
kesekretaritan Negara, badan usha milik Negara, pertahanan,
kependudukan dll
• a. Kementerian yang menangani urusan pemerintahan yang nomenklatur/
nama kementeriannya secara tegas disebutkan dalam UUD Negara Republik
Indonesia Tahun 1945 adalah sebagai berikut.
1) Kementerian Dalam Negeri
2) Kementerian Luar Negeri
3) Kementerian Pertahanan
• b. Kementerian yang mempunyai tugas penyelenggarakan urusan tertentu
dalam pemerintahan untuk membantu presiden dalam menyelenggarakan
pemerintahan negara dengan upaya pencapaian tujuan kementerian sebagai
bagian dari tujuan pembangunan nasional.
• c. Kementerian yang mempunyai tugas menyelenggarakan urusan tertentu
dalam pemerintahan untuk membantu presiden dalam menyelenggarakan
pemerintahan negara serta menjalankan fungsi perumusan dan penetapan
kebijakan di bidangnya, koordinasi dan sinkronisasi pelaksanaan kebijakan
di bidangnya, pengelolaan barang milik/kekayaan negara yang menjadi
tanggung jawabnya, dan pengawasan atas pelaksanaan tugas di bidangnya.
Selain memiliki Kementerian Negara, Republik
Indonesia juga memiliki Lembaga Pemerintah
Non-Kementerian (LPNK) yang dahulu
namanya Lembaga Pemerintah Non-
Departemen. Lembaga Pemerintah Non-
Kementerian merupakan lembaga negara yang
dibentuk untuk membantu presiden dalam
melaksanakan tugas pemerintahan tertentu.
a. Penduduk dan Bukan Penduduk. b. Warga Negara dan Bukan Warga
Penduduk adalah orang yang Negara.
bertempat tinggal atau menetap dalam Warga negara ialah orang yang
suatu negara, sedang yang bukan secara hukum merupakan anggota dari
penduduk adalah orang yang berada suatu negara, sedangkan bukan warga
di suatu wilayah suatu negara dan tidak negara disebut orang asing atau warga
bertujuan tinggal atau menetap di negara asing.
wilayah negara tersebut.
7. Komisi 3. Dewan
Yudisial Perwakilan
(KY). Rakyat
(DPR)
4. Badan
6. Pemeriksa
Mahkamah Keuangan
Konstitusi (BPK)
5.Mahkamah
Agung (MA).
1) Mewujudkan efisiensi dalam menajemen sektor publik, dengan antara lain
memperkenalkan teknik-teknik manajemen perusahaan di lingkungan administrasi
pemerintah negara, dan melakukan desentralisasi administrasi pemerintah.
2) Terwujudnya akuntabilitas publik, bahwa semua yang dilakukan oleh pemerintah harus
dapat dipertanggungjawabkan kepada masyarakat.
3) Tersedianya perangkat hukum yang memadai, yakni peraturan perundang- undangan
yang mendukung terselenggaranya sistem pemerintahan yang baik
4) Adanya sistem informasi yang menjamin akses masyarakat terhadap berbagai
kebijakan dan atau informasi yang bersumber baik dari pemerintah maupun dari elemen
swasta serta LSM
5) Adanya transparansi dalam pebuatan kebijakan dan implementasinya, sehingga hak-
hak masyarakat utuk mengetahui (rights to information) keputusan pemerintah terjamin.
a. Di Lingkungan
Sekolah
c. Di Lingkungan b. Di Lingkungan
Negara Masyarakat
1. Desentralisasi
Secara etimologis, istilah
desentralisasi berasal dari
Bahasa Belanda, yaitu de
yang berarti ‘lepas’, dan
‘centerum’ yang berarti
pusat. Desentralisasi adalah 2. Otonomi Daerah . Otonomi Daerah dalam Konteks
sesuatu hal yang terlepas Berikut adalah beberapa definisi Negara Kesatuan
dari pusat. Desentralisasi tentang otonomi daerah yang Negara Republik Indonesia
pada dasarnya adalah dikemukakan para ahli di sebagai negara kesatuan
suatu proses penyerahan antaranya adalah sebagai menganut asas desentralisasi
sebagian wewenang dan berikut. dalam penyelenggaraan
tanggung jawab dari urusan a. C. J. Franseen, mendefinisikan pemerintahan, dengan
yang semula adalah urusan otonomi daerah adalah hak untuk memberikan kesempatan dan
pemerintah pusat kepada mengatur urusan-urusan daerah keleluasaan kepada daerah untuk
badan-badan atau dan menyesuaikan peraturan- menyelenggarakan otonomi
lembaga- lembaga peraturan yag sudah dibuat daerah.
pemerintah daerah agar dengannya.
menjadi urusan rumah
tangganya sehinggga
urusan- urusan tersebut
beralih kepada daerah dan
menjadi wewenang serta
tanggung jawab pemerintah
daerah.
a. Fungsi Layanan (Servicing Function)
Fungsi pelayanan dilakukan dalam rangka memenuhi kebutuhan masyarakat
dengan cara tidak diskriminatif dan tidak memberatkan serta dengan kualitas
yang sama. Dalam pelaksanaan fungsi ini pemerintah tidak pilih kasih, melainkan
semua orang memiliki hak sama, yaitu hak untuk dilayani, dihormati, diakui, diberi
kesempatan (kepercayaan), dan sebagainya.
b. Fungsi Pengaturan (Regulating Function)
Fungsi ini memberikan penekanan bahwa pengaturan tidak hanya kepada rakyat,
tetapi juga kepada pemerintah. Artinya, dalam membuat kebijakan lebih dinamis
yang mengatur kehidupan masyarakat dan sekaligus meminimalkan intervensi
negara dalam kehidupan masyarakat. Jadi, fungsi pemerintah adalah mengatur
dan memberikan perlindungan kepada masyarakat dalam menjalankan hidupnya
sebagai warga negara.
c. Fungsi Pemberdayaan
Fungsi ini dijalankan pemerintah dalam rangka pemberdayaan masyarakat.
Masyarakat tahu, menyadari diri, dan mampu memilih alternatif yang baik untuk
mengatasi atau menyelesaikan persoalan yang dihadapinya. Pemerintah dalam
fungsi ini hanya sebagai fasilitator dan motivator untuk membantu masyarakat
menemukan jalan keluar dalam menghadapi setiap persoalan hidup.
• Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. 2016. Pendidikan
Pancasila dan Kewarganegaraan, SMA/MA/SMK/MAK Kelas X
(Edisi Revisi) Jakarta : Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.
• Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. 2016. Buku Guru
Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan, SMA/MA/SMK/MAK
Kelas X (Edisi Revisi) . Jakarta: Kementerian Pendidikan dan
Kebudayaan.
• Internet / Media masa / Blog : asminkarris.wordpress.com dan
asminkarris.blogspot.com
• Undang – Undang Dasar Negara Republik Indonesia 1945 dan
Amandemennya, Penerbit Fokus Media, Bandung
• Himpunan Perundang-Undangan Republik Indonesia Tentang Hak
Asasi Manusia, Penerbit Nuansa Aulia, Bandung, 2006
• Undang – Undang Tentang 6 Hukum, Penerbit Asa Mandiri, Jakarta,
2006