SKENARIO MINGGU IV
SKENARIO 4: BULLYING DI SEKOLAH
Aditia (10 tahun) putra tunggal dibawa ibunya ke dokter karena sering
menangis pulang sekolah diejek gendut oleh teman-temannya. Sejak lebih kurang satu
bulan yang lalu Aditia juga sering ngompol malam hari. Dari keterangan ibunya
Aditia belum bisa mandiri seperti mandi dan makan yang masih dibantu. Dirumah
sifatnya “egois”, sering memaksakan kehendak. Bila tidak dipenuhi, dia akan menangis,
sedangkan di sekolah banyak diam, tidak banyak teman, tidak berani maju kedepan
kelas serta sering di “bully”oleh temannya. Sejak kecil Aditia diasuh oleh nenek dan
pengasuh, kedua orang tua sibuk bekerja sampai sore.
Dari pemeriksaan terlihat seorang anak laki-laki yang lebih besar dari ukuran
usianya (overweight), sukar melakukan kontak mata, sifat infantile, dalam menjawab
pertanyaan selalu minta dukungan ibu, afek hipotim, terlihat banyak ansietas. Dokter
mengatakan pertumbuhan mental anak ibu tidak sesuai dengan usianya, mengalami
regresi. Ibu Aditia menanyakan apakah anak saya menderita sakit jiwa berat? Bisakah
disembuhkan dokter?
Pasien lain yang diperiksa selanjutnya terlihat sangat bersedih. Ia mengaku
tidak bisa tidur, tidak mau makan setelah mengetahui anak laki-lakinya meninggal
akibat intoksikasi putaw. Ketika sedang merasa sedih ia pun merasa mendengar suara
bisikan yang menyuruhnya mengakhiri hidup
Bagaimana saudara menjelaskan konflik kejiwaan yang dialami Aditia, keluarganya,
dan pasien yang sangat bersedih itu?
TERMINOLOGI
Egois : Sikap mementingkan diri sendiri diatas
kepentingan orang lain tanpa batas .
Infantil : Sifat kekanak-kanakan yang terjadi karena
terdapat hambatan pada kepribadian dan perkembangan emosi.
Bully : Tindakan yang menggunakan
kekerasan,ancaman,atau paksaan untuk mengintimidasi seseorang
Afek Hipotim : Afek adalah ekspresi eksternal dari
isi emosional saat itu (kesedihan dan kemurungan) dapat dilihat
melalui ekpresi wajah
Ansietas : Gangguan kecemasan berupa
kecemasan,ketakutan yang tidak jelas, ditandai dengan rasa khawatir
disertai gejala somatik
Regresi : Bentuk mekanisme pertahanan diri dengan
mundur dari perkembangan yang lebih tinggi ke rendah. Tingkah
laku yang tidak sesuai dengan tingkat usianya.
Intoksikasi Putaw : Penggunaan heroin melebihi dosisnya.
IDENTIFIKASI DAN ANALISIS
MASALAH
Mengapa Aditia 10th sering ngompol malam hari?
Enuresis nocturnal – normalnya usia 4 – 5 tahun, ada primer dan
sekunder
Saraf yang mensarafi kandung kemih belum mensarafi secara
sempurna
Penyebab Enuresis nocturna
Gangguan psikologi anak : Perasaan tertekan (kurang perhatian
ortu karena ortu sibuk bekerja)
Gangguan organik : ISK
Toilet training yang terlalu keras : mengalami gangguan
Toilet training : Usia 1 – 3 th disuruh untuk melatih menahan rasa
untuk buang air kecil sampai ke toilet
IDENTIFIKASI DAN ANALISIS MASALAH
Adakah hubungan Aditia yang sering diejek temannya dengan
kejadian sering mengompol?
Ada hubungannya
Gangguan depresi / gangguan psikologi sehingga efek
terhadap si anak menjadi sering mengompol
IDENTIFIKASI DAN ANALISIS MASALAH
Mengapa Aditia belum bisa mandiri seperti mandi dan makan
yang masih dibantu?
Konflik yang dialami bila berlebihan dan berat derajatnya,
maka perkembangan kepribadian individu tidak akan optimal
karena ada hambatan akibat tertahannya sebagian energi
psikis sehingga terjadi pengurangan jumlah energi untuk fase
perkembangan berikutnya sehingga bila ada stressor berat ->
regresi
IDENTIFIKASI DAN ANALISIS MASALAH
Mengapa Aditia belum bisa mandiri,egois dan memaksakan
kehendaknya serta menangis bila keinginannya tidak dipenuhi?
Terjadi ketidakseimbangan antara id,ego,superego
Superego : Komponen kepribadian yang menentukan mana
yang baik dan benar, hal-hal yang baik yang ditanamkan oleh
ortu, terbentuk pada usia 3 – 5 thn atau 6 thn.
Id : Keinginan dari dalam diri
IDENTIFIKASI DAN ANALISIS MASALAH
Mengapa sikap Aditia banyak diam disekolah? Dan bagaimana
hubungan antara Aditia yang sering dibully dengan dia yang
tidak berani maju kedepan saat sekolah?
Gangguan pada fase kepribadian (latent period dimana pada
fase ini anak mulai terbentuk skills sosial, penghargaan, pede,
dan hubungan dengan orang lain.
IDENTIFIKASI DAN ANALISIS MASALAH
Apakah ada hubungan Aditia yang diasuh oleh neneknya dengan
keadaannya yang sekarang?
Usia 10 th usia sekolah : butuh peran asuhan ortu → perubahan
suasana lingkungan di rumah dengan sekolah → kondisi yg tidak
dijumpai dirumah → perlu peran ortu untuk mekanisme defensif
Perlunya peran ortu untuk perkembangan kepribadian anak usia
sekolah (6-12 tahun)
Perbedaan pola asuh nenek dengan yang diharapkan orangtua ->
terkait dengan kasih sayang ortu
IDENTIFIKASI DAN ANALISIS MASALAH
Bagaimana interpretasi dari hasil pemeriksaan Aditia?
Overweight : WHO → laki laki : 56.434 kg
Sifat infantile : kekanak-kanakan
Sukar kontak mata : rasa percaya dirinya berkurang
Afek hipotim : afek→ gambaran emosional sekarang/sesaat,
Hipotim → kemunduran/afek menyempit (suasana emosinya
terbatas/ekspresinya kurang)
Ansietas : Gangguan kecemasan karena ketidakmampuan untuk
mengatasi masalah dan tidak adanya rasa aman, bisa karena
genetik, gangguan neurotransmitter, atau dari lingkungan
sosialnya sendiri.
IDENTIFIKASI DAN ANALISIS MASALAH
Mengapa dokter menyatakan Aditia mengalami regresi mental ?
Mekanisme defensif yang patologis akibat kurangnya peran orang
tua
Tanda-tanda :
1. Afek hipotim → gangguan ekpresi karena overweight dan
diejek/bully
2. Ansietas
3. Sifat infantile
Adanya mental disorder sehingga muncul gejala negatif berupa
regresi karena trauma yang dialami akibat tidak tercapainya
kebutuhan yang dia inginkan.
IDENTIFIKASI DAN ANALISIS MASALAH
Apakah gangguan jiwa yang dialami Aditia dan apakah dapat
disembuhkan?
Kemungkianan gangguan yang dihadapi Aditia :
Retardasi mental → pertumbuhan mental yang terhambat tidak sesuai
dengan umurnya dan ditandai dengan kebiasaannya sering ngompol di
malam hari dan terjadi penurunan dalam perilaku adaptif
Gangguan kepribadian → dependent personality disorder dimana
terjadi gangguan di fase anal (1 – 3th) dan fase latent period (6th –
pubertas)
Terganggunya mekanisme defensif
Bisa disembuhkan → dibantu psikiatri, dukungan orang tua, dan teman
yang dapat dipercaya untuk menceritakan keluh kesahnya
IDENTIFIKASI DAN ANALISIS MASALAH
Bagaimana hubungan anaknya yang meninggal karena intoksikasi
putaw dengan kondisi pasien yang tidak bisa tidur?
Insomnia → stres mendalam akibat kematian anaknya (orang
yang disayangi)
IDENTIFIKASI DAN ANALISIS MASALAH
Mengapa pasien tersebut tidak bisa tidur,tidak mau makan,
setelah mengetahui anaknya meninggal?
Gangguan depresi berat dengan gejala psikotik
mengakibatkan penurunan kadar serotonin dan dopamin
sehingga menyebabkan tidak mau makan dan bersedih.
Disertai adanya halusinasi auditorik (bisikan supaya pasien
mengakhiri hidupnya)
IDENTIFIKASI DAN ANALISIS MASALAH
Mengapa dia bisa mendengar suara bisikan yang menyuruhnya
untuk mengakhiri hidup?
Halusinasi auditori → terganggunya persepsi sensori
seseorang, dimana tidak terdapat stimulus , individu merasa
ada yg menstimulus yang sebetulnya tidak ada, pada keadaan
ini pasien ini merasa ada suara-suara bising, mendengung
atau bahkan berupa kata-kata yang dianggapnya berasal dari
orang-orang yang dikasihinya,
SKEMA
LEARNING OBJECTIVE
Mahasiswa mampu menjelaskan gangguan mental organik
Mahasiswa mampu menjelaskan gangguan psikotik
Mahasiswa mampu menjelaskan gangguan skizoafektif
Mahasiswa mampu menjelaskan gangguan ansietas Mahasiswa
mampu menjelaskan gangguan psikotik akibat NAPZA
Mahasiswa mampu menjelaskan psikoterapi
Mahasiswa mampu menjelaskan mekanisme defensif
DELIRIUM
Delirium, suatu kondisi akut penurunan perhatian dan disfungsi kognitif,
merupakan sindrom klinis yang umum, mengancam hidup, dan dapat
dicegah.
Golongan I
Hanya untuk pengembangan ilmu pengetahuan
Ketergantungan kuat
Golongan II
Bisa Untuk therapi, tetapi pilihan terakhir
Ketergantungan sedang
Golongan IV
Untuk terapi
Ketergantungan ringan
3. Golongan Halusinogen.
Adalah jenis NAPZA yang dapat menimbulkan efek halusinasi
yang bersifat merubah perasaan, pikiran dan seringkali menci
ptakan daya pandang yang berbeda sehingga seluruh persaa
n dapat terganggu. Contoh: Kanabis ( ganja ) dan LSD.
Di Aceh, ganja termasuk napza yang sering disalahgunakan,
selain karena tumbuhnya subur juga kandungan kanabisnya y
ang sangat tinggi. Hampir diatas 50% pasien di Rumah sakit ji
wa Aceh punya riwayat penggunaan ganja.
PENYALAHGUNAAN NAPZA
PENCEGAHAN SEKUNDER
Mengobati tidak lagi memakai
PENCEGAHAN TERSIER
Rehabilitasi
PSIKOTERAPI
Menurut Lewis R. Wolberg (1977)
Psikoterapi adalah perawatan dengan menggunakan alat-alat
psikologik terhadap permasalahan yang berasal dari kehidupan
emosional dimana seorang ahli secara sengaja menciptakan
hubungan profesional dengan pasien, yang bertujuan :
(1) Menghilangkan, mengubah atau menurunkan gejala-gejala
yang ada.
(2) memperantarai perbaikan pola tingkah laku yang terganggu,
dan
(3) meningkatkan pertumbuhan serta mengembangkan
kepribadian yang positif.
Karakteristik umum dari semua
psikoterapi
Berdasarkan hubungan interpersonal
Menggunakan komunikasi verbal antara dua orang atau lebih
sebagai elemen penyembuhan
Keahlian khusus pada bagian dari terapis dalam menggunakan
komunikasi dan hubungan dalam cara penyembuhan
Berdasarkan struktur rasional atau konsep yang digunakan untuk
mengerti problem pasien
Penggunaan prosedur dalam hubungan yang rasional
Hubungan terstruktur
Harapan perbaikan
TUJUAN DAN TEKNIK PSIKOTERAPI
Tujuan psikoterapi :
Perawatan akut (intervensi klinis dan stabilisasi)
Rehabilitasi (memperbaiki gangguan perilaku berat)
Pemeliharaan ( pencegahan keadaan memburuk jangka panjang)
Restrukturisasi (meningkatkan perubahan yang terus menerus pada
pasien)
Tehnik psikoterapi:
-Eksplorasi psikoanalisa, terapi berorientasi psikodinamik
-Direktif terapi kognitif, desensitisasi, terapi realitas, biofeedback, rasional
emotif.
-Eksperiensial terapi eksistensi, terapi seni, psikodrama, terapi berpusat
klien.
-Supportif sugestif, ventilasi, penjaminan (reassurance), advis, pujian.
PSIKOTERAPI EKSPLORASI
Tujuan :
1. Mengurangi kekakuan gaya defensif
2. Memperbaiki kemampuan mengintegrasikan pengertian
intelektual dengan wawasan emosional
3. Mengunkapkan dan melalui pengalaman traumatik masa lalu
yang menyakitkan
Peran terapis :
1. Penyusun kembali, menginterpretasikan
2. Merekonstruksi (menghubungkan data klinis yang berkaitan
dengan perkembangan awal
Psikoterapi direktif/arahan
Tujuan :
1. Perubahan perilaku maladaptif
2. Meningkatkan dan mengajarkan perilaku yang adaptif.
Peran terapis
Sebagai konsultan, guru, penasehat.
Tehnik :
1. Konfrontasi, meyakinkan kembali, saran, desensitisasi
2. Paparan sistematik, pembanjiran, pemodelan, pelatihan
relaksasi
Psikoterapi eksperensial
Tujuan :
1. Meningkatkan kesadaran akan pengalaman dalam
2. Memperbaiki kemampuan mengekspresikan emosi
3. Meningkatkan perasaan dapat dimengerti oleh orang lain
Peran terapis :
sebagai teman, non otoriter
Tehnik :
empati, merasakan pengalaman dengan pasien, konfrontasi,
Psikoterapi supportif
Tujuan :
1. Meningkatkan kesadaran realitas
2. Membantu mengembangkan ketrampilan penyesuaian dan
perilaku adaptif realitas
3. Memberikan dorongan dan asuhan
Peran terapis :
sebagai wali, guru yang mendukung
Tehnik :
1. Pernyataan penuh hormat, pujian, meyakinkan kembali.
2. Fungsi peminjaman ego, pendidikan
MEKANISME DEFENSIF
Menurut Sigmund Freud, mekanisme pertahanan ego
bersumber dari alam bawah sadar yang digunakan ego untuk
mengurangi konflik antara dunia internal dengan realitas
eksternal.
Proses tidak sadar yang melindungi individu dari kecemasan
pemutarbalikkan kenyataan.
Mekanisme Pertahanan yang Matur
Sublimasi = efisiensi & kreatif ego, mengarahkan dorongan dalam diri ke bentuk
diterima masyarakat
Kompensasi
Supresi
Humor
Ascentisisme
Antisipasi : rencana masa depan
Altruisme : pelayanan yang bersifar berlebih-lebihan yang bersifat membangun
Supresi
Humor
Ascentisisme
Antisipasi : rencana masa depan
Altruisme : pelayanan yang bersifar berlebih-lebihan yang bersifat membangun
Mekanisme Pertahanan yang Imatur
Represi : Seorang terancam fikiran & memorinya dalam alam sadar menekan ke
alam tak sadar.
Proyeksi : Ego menolak mengakui dorongan instink yg tidak dapat diterima
menyatakan bahwa berasal dari orang lain
Introyeksi : Internalisasi semua kekeliruan dibawa ke dalam diri sendiri
Pembentukan reaksi
Undoing
Rasionalisasi : substitusi untuk alasan baik
Isolasi
Intektualisasi
Displacesment
Denial : penyangkalan ego menolak yang sebenarnya betul
Regresi : ego mundur
Blocking
Fantasi
Acting out
Konversi