Anda di halaman 1dari 31

Nama Kelompok :

1. Apriliana Wahyu Ningsih (P1337420218128)


2. Septina Isna Ifanda (P1337420218)
Tingkat 2C
Morbili

•Etiologi: Paramyxovirus (RNA), jenis Morbilli virus

•Campak= Morbili= Rubeola

•Mudah mati jika kena panas dan cahaya.

•Ada 3 jenis virus campak yang ada di Indonesia G2, G3


dan D9, imunitas hanya terhadap salah satu jenis virus
Epidemiologi
 Timbul terutama pada masa anak2 dan kekebalan s
eumur hidup
 Bayi dari ibu yang pernah menderita campak akan
mendapat kekebalan pasif antara 3-9 bulan, bila ib
u tidak pernah menderita campak, maka bayi akan
dapat terinfeksi
 Bila perempuan terinfeksi morbili saat hamil 1-2, m
k 50% kemungkinan abortus. Pada trimester 2/3 m
k kemungkinan melahirkan bayi dg kel. Congenital,
BBLR atau lahir mati.
Cara dan Masa Penularan

 Penularan melalui droplet (percikan ludah) dan tra


nsmisi melalui udara terutama melalui batuk, bersi
n dan sekresi hidung yang akan tetap aktif dan me
nular sampai lebih dari 2 jam baik di udara ataupu
n di permukaaan.

 Masa Penularan 4 hari sebelum – 4 hari sesudah ra


sh (bercak kemerahan), puncak penularan 1-3 hari
pertama sakit.
Perjalanan Klinis Campak
Masa Inkubasi prodromal rash
(7–18 hr sebelum rash) (± 4 hr) (± 4–8 hr)

-18-17-16-15-14-13-12-11-10 -9 -8 -7 -6 -5 -4 -3 -2 -1 0 +1 +2 +3 +4 +5 +6 +7 +8

Periode sangat menular

- 18 -4 0 +4
18 hr sebelum rash a 4 hr sebelum rash Tgl mulai timbul ra 4 hr setelah rash adala
dalah kemungkinan t adalah kemungkina sh h kemungkinan akhir
gl paling awal tertula n menularkan menularkan
r
 Masa Inkubasi:
 7-18 hari, rata-rata 10 hari

 Ada 3 stadium:
 Prodromal/kataral:
 Erupsi
 Konvalesensi
1. Prodromal
 Panas, batuk, fotofobia, konjungtivitis, bercak koplik
, secara klinis mirip Influenza (1-3 hr)
2. Stadium Erupsi
 Koriza dan batuk bertambah, suhu meningkat, tim
bul kemerahan di belakang telinga, tengkuk, pada
hari ketiga kemerahan mencapai anggota bawah. R
asa gatal dan muka bengkak, perdarahan di kulit, m
ulut, hidung dan sal. Cerna (black measles)
 Pembesaran kel. Getah bening.
 Diare dan muntah
3. Stadium Konvalesensi
 Erupsi berkurang meninggalkan bercak hiperpigme
ntasi
 Patognomonik untuk campak
 Suhu turun-normal
Course of disease
measles
dengue mononucleosis

other viral exanth


rubella ems
Ruam merah + de
mam
scarlet fever Kawasaki

roseola
meningococcemia
infantum
toxoplasmosis
Definisi Klinis Morbili
Batuk atau
Demam/
+ Maculopapular
+ Pilek/beringus atau
Panas Rash Conjunctivitis (mata mer
ah)
Definisi Kasus Morbili
(Tahap Reduksi Campak)

 Suspek campak:
 Demam + Rash + salah satu dari Batuk, Pilek/Beri
ngus atau Conjunctivitis
 Konfirm Lab:
 Suspek
campak dengan IgM antibody [+], tidak se
dang mendapat imunisasi (4–8 weeks ago)
Pemeriksaan Laboratorium

 Pemeriksaan Serologi
 Tujuan :
 Utk. Memdeteksi adanya antibodi spesifik dari virus c
ampak, yaitu IgM + yang terbentuk optimal dalam wa
ktu 4-28 hari setelah rash.
 Pemeriksaan Isolasi
 Untuk mengetahui tipe virus campak, (genotipe atau
molekular) dengan memeriksa urin pada hari 1-5 set
elah rash.
Respon Antibodi
terhadap infeksi virus morbili

10 Virus
Excretion IgG
Relative levels
8
of antibodies
6

2
IgM
0
-21 -14 -7 0 7 14 21 28 35 42
Days after rash onset
Exposure
Rash
Onset
Tatalaksana Kasus
 Simptomatis bila tidak ada komplikasi (antipiretik)
 Memberikan vitamin A 1 dosis (sesuai usia) pada saat d
itemukan, 1 dosis pada hari kedua
 Bila ada manifestasi mata, beri dosis ke 3 2 minggu km
d.
 Sampaikan kepada orang tua untuk pengobatan selanju
tnya jika kondisi penderita secara umum memburuk
 Pengobatan malnutrisi dan diare dengan cairan cukup d
an makanan yang bergizi
 Bila ada komplikasi: spt. Pengobatan pneumonia dan ot
itis beri antibiotik
 “Isolasi kasus” untuk kasus yang dirawat.
Vitamin A untuk Tatalaksana Kasus Mor
bili

Umur Pada saat di diag Hari berikutnya*


nosis
6 – 11 Bln 100 000 IU 100 000 IU

12 Bln 200 000 IU 200 000 IU

• Jika penderita mempunyai penyakit mata, berikan dosis ketiga 2 – 4 minggu setelah dosi
s kedua
• Utk bayi berusia 0-6 bln (yg masih ASI) tidak perlu diberikan vitamin A , kecuali bayi tsb
tdk minum ASI,diberikan dosis 50.000 IU, hari berikutnya 50.000 IU
Komplikasi
 Terjadi karena daya tahan tubuh yang menurun.
 OMA
 BP : baik oleh karena virus morbili atau oleh bakteri
 Komplikasi neurologis: hemiplegia, paraplegia, afasia, g
angguan mental, nuritis optika dan ensefalitis
 SSPE (Sub acute sclerosing Panencephalitis) 1/100.000
 Imm. Measles encephalopathy
Komplikasi Berat
Morbili
Komplikasi Berat
Morbili
Jaringan parut pad
a korneabuta

Encephalitis

Pneumonia &
diarrhea
Faktor Risiko
Komplikasi Morbili

• Usia

• Malnutrisi

• Populasi Padat

• Defisiensi Immunitas

• Defisiensi Vitamin A
Konsep Dasar :
• Program imunisasi akan efektif atau bisa me
mberikan dampak penurunan penyakit apabil
a cakupan tinggi dan merata di semua desa d
an mutu pelayanan terjaga.

• Indikator keberhasilan program imunisasi dis


ebut UCI (universal child immunization).
Herd Immunity ? Scenario 1
Kebal/Imun Rentan Penderita Sudah Divaksin tapi SAKIT

Kekebalan Populasi Rendah

- Kemungkinan penderita kontak dengan yang rentan sangat tinggi


- Penyakit menyebar dengan cepat. Transmisi terus terjadi.
- KLB sering terjadi
Herd Immunity ? Scenario 2
Kebal/Imun Rentan Penderita

Kekebalan Populasi Tinggi


Kekebalan Populasi yang Tinggi (95%) kemungkinan penderita kontak d
engan yang rentan adalah kecil.
Penyebaran penyakit terbatas. KLB jarang terjadi. Populasi disini memp
unyai Herd immunity
KEMATIAN CAMPAK
 Adl kematian dari seorang penderita campak (klinis
/laboratorium/epidemiologi) yg terjadi dlm 30 hr s
etelah timbul rash, bukan disebabkan oleh hal-hal l
ain seperti: trauma, atau peny. kronik yg tdk berhu
bungan dgn komplikasi campak
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai