Anda di halaman 1dari 14

Rizki siti fitria

C2
 Pengertian Suhu adalah besaran yang
menyatakan derajat panas dingin suatu
benda dan alat yang di gunakan untuk
mengukur suhu adalah thermometer.
 Sistem pengaturan suhu tubuh ada 3 bagian
yaitu
- reseptor yang terdapat pada kulit dan
bagian tubuh lainnya
- integrator di dalam hipotalamus
- dan efektor sistem yang mengatur produksi
panas dengan kehilangan panas.
 yaitu
berperan
sebagai sensor suhu
yang peka yaitu di
daerah preoptik
hipotalamus anterior.
 Umur
 Jeniskelamin
 Emosi
 Aktivitas fisik
 Lingkungan
 Radiasi
Mekanisme kehilangan panas tubuh dalam
bentuk gelombang panas inframerah
 Konveksi
perpindahan panas melalui aliran udara
 Konduksi
perpindahan panas akibat langsung
paparan kulit dengan benda-benda yang
ada di sekitar tubuh
 Evaporasi
penguapan air dari kulit
 Basal
metabolic rate (BMR)
BMR merupakan pemanfaatan energy di
dalam tubuh guna memelihara aktivitas
pokok seperti bernafas.

 Aktivitas
otot
Aktivitas otot, termasuk menggigil, dapat
memproduksi panas tubuh sebanyak lima
kali.
 BMR adalah pengeluaran energy minimal
yang dibutuhkan oleh tubuh untuk bertahan
hidup
- BMR normal untuk pria muda adalah sekitar
60kcal/jam, sedangkan wanita muda sekitar
53kcal/jam.2
 Rumus
v=(p/273)x273/(273+t)xVu
 Metabolisme dapat ditinjau dari dua segi antara lain
metabolisme materi atau intermedier dan metabolisme
energi
 katabolisme
pemecahan nutrisi yang masuk ke tubuh
 Anabolisme
yang dapat membebaskan energy untuk
kemudian disimpan.
 Usiadan jenis kelamin
 Jumlah lean muscle mass
 Tingkat aktivitas
 Hormon
 Genetic
 Aklimatisasi adalah adaptasi proses fisiologis
terhadap berbagai keadaan lingkungan yang terjadi
secara alamiah. Apabila ditinjau dari segi suhu,
aklimatisasi dapat dibagi dua yaitu terhadap kondisi
panas dan dingin.
 Hormon pertumbuhan
dapat menyebabkan peningkatan kecepatan metabolisme
sebesar 15-20%. Akibatnya, produksi panas tubuh juga
meningkat.
 Hormon tiroid
Fungsi tiroksin adalah meningkatkan aktivitas hamper
semua reaksi kimia dalam tubuh sehingga peningkatan
kadar tiroksin dapat mempengaruhi laju metabolism
menjadi 50-100% di atas normal.
 Hormon kelamin
dapat meningkatkan kecepatan metabolisme basal kira-kira
10-15% kecepatan normal, menyebabkan peningkatan
produksi panas
 42,2oC (108oF): terjadi kerusakan sistem saraf pusat,
perlu penurunan suhu dengan segera.
 41,1oC (106oF): sering terjadi kejang pada anak-
anak; tanda serius pada kelesuan karena hawa panas
 40oC (104o F): insiden infeksi yang penting (penyakit
kandung empedu, pneumonia, meningitis, dsb)
 38,3o C(101o F): di perlukan untuk menyingkirkan
adanya infeksi bacterial yang penting.
 36,8o C(98,3o F): suhu tubuh normal
 35o C(95o F): hipotermia yang penting. penekanan
sistem saraf pusat
 34,4o C(94o F): hipotermia berat, perlu intervensi
dengan segera.
 Suhutubuh di pengaruhi oleh peran
hipotalamus anterior dan posterior yang
berfungsi untuk mengatur pembuangan
panas dan memicu penyimpanan panas,
dan pengaruh Lingkungan yang suhunya
panas dapat menyebabkan peningkatan
suhu tubuh.

Anda mungkin juga menyukai