Kepala : mesocephal
Kulit : turgor kulit cukup
Mata : konjungtiva palpebra pucat (-/-), sklera ikterik (-/-)
Hidung : discharge (-), nafas cuping hidung (-)
Mulut : bibir pucat (-), bibir sianosis (-), pursed lip breathing (-)
Telinga : disharge (-)
Tenggorok : Faring hiperemis (-), Tonsil T1/T1
Leher : JVP R+2, pembesaran nnll (-),deviasi trakhea (-)
Objektif
Abdomen:
Inspeksi : datar, venektasi (-)
Auskultasi: bising usus (+) normal
Perkusi : timpani
Palpasi : supel, nyeri tekan (-)
Irama = Sinus
Laju QRS = 120x/menit
Regularitas = Reguler
Interval PR = Normal
STEMI ANTEROSEPTAL
Aksis = Normal
Segmen ST = Elevasi V1, V2, V3, V4
PLAN
TATALAKSANA IGD
O2 NRM 8 lpm
IVFD Asering 20 tpm
ISDN 5 mg sublingual
Aspilet 4 tab (80 mg x 4 = 320 mg)
Clopidogrel 4 tab (75 mg x 4 = 300 mg)
Inj. Morfin 2mg
Motivasi rujuk untuk Trombolisis/PCI – pasien menolak.
ACUTE CORONARY SYNDROME
Spektrum ACS
Peningkatan
Usia lipid serum
Tdk dapat
diubah Jenis Hipertensi
kelamin
Merokok
RPK
Konsumsi
Mayor alkohol
Diabetes
Melitus
Dapat
Diubah
Aktivitas fisik
kurang Diet tinggi
lemak jenuh,
Stress kolesterol dan
Minor psikologik kalori
Tipe
kepribadian
Pemeriksaan Fisik
1. EKG
2. X ray thoraks
3. Pemeriksaan enzim jantung
Penegakan Diagnostik
(Assessment)
Diagnosis Klinis Diagnosis ditegakkan berdasarkan anamnesis,
pemeriksaan fisik, dan penunjang.
Diagnosis Banding:
Gastroesofageal Refluks Disease (GERD), Gastritis akut, Nyeri
muskuloskeletal, Pleuritis, Herpes di dada, Trauma, Psikosomatik
Komplikasi Sindrom koroner akut
Infark Miokard
Infark miokard (IM) adalah sebuah keadaan dimana terjadi progresi
nekrosis otot jantung yang disebabkan oleh ketidakseimbangan
antara suplai oksigen dan kebutuhan miokardium.
Umumnya disebabkan ruptur plak dan trombus dalam pembuluh
darah koroner dan mengakibatkan hambatan suplai darah ke
miokardium.
Pemeriksaan Penunjang
EKG:
1. Pada ST Elevation Myocardial infarct (STEMI), terdapat elevasi segmen ST diikuti
dengan perubahan sampai inversi gelombang T, kemudian muncul peningkatan
gelombang Q minimal di dua sadapan.
2. Pada Non ST Elevation Myocardial infarct (NSTEMI), EKG yg ditemukan dpt
berupa depresi segmen ST dan inversi gelombang T,atau EKG yang normal.
CKMB = Mulai meningkat 3jam setelah infark
dan mencapai puncak 12-24jam. Menghilang
dalam darah 48-72jam post infark.