Anda di halaman 1dari 31

ACS STEMI

DR FAIZ ALAM RASYID


Subjektif

 Keluhan Utama : Nyeri dada


 Riwayat Penyakit Sekarang :
Pasien datang ke IGD RSUD Muntilan dengan keluhan nyeri dada sejak
± 3 jam sebelum masuk rumah sakit. Nyeri dirasakan dominan pada sisi
kiri, menjalar ke bahu dan rahang kiri, kualitas seperti tertindih beban
berat. Nyeri dada tidak hilang dengan istirahat. Pasien baru pertama
kali mengalami keluhan semacam ini. Sebelum ke RS pasien belum
mengonsumsi obat apapun.
Nyeri kepala (-), sesak nafas (+), berdebar-debar (-), keringat dingin
(+), demam (-), kaki bengkak (-), mual (-), muntah (-), tidur dengan
bantal tinggi (-), terbangun malam hari karena sesak (-), terbangun
malam hari karena kencing (-), BAB dan BAK dalam batas normal.
Subjektif

Riwayat Penyakit Dahulu :


 Riwayat Hipertensi (+) tidak minum obat rutin
 Riwayat Dyslipidemia (+) tidak minum obat rutin

Riwayat Penyakit Keluarga


 Riwayat Penyakit jantung (-)
 Riwayat darah tinggi (-)
Subjektif

Riwayat Sosial Ekonomi


 Pasien pensiunan PNS dan tinggal dengan suaminya. Biaya
pengobatan menggunakan BPJS.
Objektif
Pemeriksaan Fisik dilakukan 13 Juni 2018 pukul 03.30 WIB di IGD
 Keadaan umum : tampak kesakitan
 Kesadaran : CM, GCS E4M6V5 = 15
Tanda Vital:
 TD : 153/102mmHg
 RR : 24x/menit,
 Sp O2 86% --> 98% dengan NRM 8 lpm
 N : 115x/menit, regular, isi tegangan cukup
 S : 37,5 oC (axilla)
Objektif

 Kepala : mesocephal
 Kulit : turgor kulit cukup
 Mata : konjungtiva palpebra pucat (-/-), sklera ikterik (-/-)
 Hidung : discharge (-), nafas cuping hidung (-)
 Mulut : bibir pucat (-), bibir sianosis (-), pursed lip breathing (-)
 Telinga : disharge (-)
 Tenggorok : Faring hiperemis (-), Tonsil T1/T1
 Leher : JVP R+2, pembesaran nnll (-),deviasi trakhea (-)
Objektif

 Dada : simetris, sela iga tidak melebar, retraksi suprasternal (-),


retraksi epigastrial (-), retraksi intercostal (-)
 Jantung :
 Inspeksi : iktus kordis tak tampak
 Palpasi : iktus kordis teraba di SIC V 2 cm lateral LMCS, tidak kuat
angkat, tidak melebar, pulsasi parasternal (-), pulsasi epigastrial (-),
sternal lift (-), thrill (-)
 Perkusi : Batas atas : SIC II LPS sinistra
 Batas kanan : LPS dextra
 Batas kiri : SIC V 2 cm lateral LMCS
 Auskultasi : PR 115 x /menit, reguler
 Bunyi jantung I-II reguler, bising(-), gallop(-)
Objektif
 Pulmo :
 Inspeksi : simetris saat statis dinamis
 Palpasi : stem fremitus kanan = kiri
 Perkusi : sonor seluruh lapangan paru
 Auskultasi : SD Vesikuler (+/+)
 Wheezing (-/-)
 Ronkhi (-/-)

 Abdomen:
 Inspeksi : datar, venektasi (-)
 Auskultasi: bising usus (+) normal
 Perkusi : timpani
 Palpasi : supel, nyeri tekan (-)

 Ekstremitas SUPor INFor


 Edema -/- -/-
 Akral dingin -/- -/-
 Sianosis -/- -/-
Pemeriksaan Laboratorium
HASIL SATUAN NILAI NORMAL
(20/05/2018)
HEMATOLOGI
Hemoglobin 13.1 g/dl 11.5-13.5
Hematokrit 48.3 % 34-40
Eritrosit 4.8 106 /L 3.9-5.9
Leukosit 11.09 103 /L 5.5-15.5
Trombosit 524 103/L 150-450
MCH 28 Fl 26-34
MCV 82 Pg 80-100
MCHC 34 g/dL 32-36
RDW 15.3 % 11,5 - 14,5
MPV 6.03 fL 7,2 - 11,1
DIFF COUNT
Netrofil 89.5 % 50-70
Limfosit 3.6 % 25-40
Monosit 6.3 % 2-8
Eosinofil 0.1 % 2-4
Basofil 0.5 % 0-1
KIMIA KLINIK
CKMB 48 U/L 0-24
Natrium 140.5 mmol/L 135 –148
Kalium 3,87 mmol/L 3,5 –5,3
Chlorida 111,9 mmol/L 98 –106
EKG

Irama = Sinus
Laju QRS = 120x/menit
Regularitas = Reguler
Interval PR = Normal
STEMI ANTEROSEPTAL
Aksis = Normal
Segmen ST = Elevasi V1, V2, V3, V4
PLAN

TATALAKSANA IGD
 O2 NRM 8 lpm
 IVFD Asering 20 tpm
 ISDN 5 mg sublingual
 Aspilet 4 tab (80 mg x 4 = 320 mg)
 Clopidogrel 4 tab (75 mg x 4 = 300 mg)
 Inj. Morfin 2mg
Motivasi rujuk untuk Trombolisis/PCI – pasien menolak.
ACUTE CORONARY SYNDROME
Spektrum ACS

UAP NSTEMI STEMI


Patologi Koroner Partial occlusive Partial occlusive Complete
thrombus thrombus occlusive thrombus
Nekrosis Miokard No Yes Yes
Anamnesis
Nyeri dada khas
Letak : di daerah sternum atau di bawah sternum, atau dada sebelah kiri
dan kadang-kadang menjalar ke lengan kiri, dapat menjalar ke punggung,
rahang, dan leher.

Kualitas nyeri : seperti tertekan benda berat, kadang-kadang hanya


mengeluh perasaan tidak enak di dada.

Hubungan dengan aktivitas : biasanya timbul pada saat melakukan


aktivitas yang membutuhkan peningkatan suplai oksigen.
 Lama serangan : 1-5 menit, kadang-kadang perasaan tidak
enak di dada masih terasa setelah nyeri hilang. Bila nyeri dada
berlangsung lebih dari 20 menit, mungkin pasien mengalami
sindrom koroner akut dan bukan angina pektoris biasa. Pada
angina pektoris dapat timbul keluhan lain seperti sesak napas,
perasaan lelah, kadang-kadang nyeri dada disertai keringat
dingin.
 Penyerta : keringat dingin, mual, muntah, sesak dan pucat.
Faktor Resiko

Peningkatan
Usia lipid serum

Tdk dapat
diubah Jenis Hipertensi
kelamin

Merokok
RPK

Konsumsi
Mayor alkohol

Diabetes
Melitus
Dapat
Diubah
Aktivitas fisik
kurang Diet tinggi
lemak jenuh,
Stress kolesterol dan
Minor psikologik kalori

Tipe
kepribadian
Pemeriksaan Fisik

 Sewaktu terjadi serangan angina dapat tidak menunjukkan


kelainan. Walau jarang pada auskultasi dapat terdengar derap
atrial atau ventrikel dan murmur sistolik di daerah apeks. Frekuensi
denyut jantung dapat menurun, menetap atau meningkat pada
waktu serangan angina.
 Dapat ditemukan pembesaran jantung.
Pemeriksaan Penunjang

1. EKG
2. X ray thoraks
3. Pemeriksaan enzim jantung
Penegakan Diagnostik
(Assessment)
 Diagnosis Klinis Diagnosis ditegakkan berdasarkan anamnesis,
pemeriksaan fisik, dan penunjang.
Diagnosis Banding:
 Gastroesofageal Refluks Disease (GERD), Gastritis akut, Nyeri
muskuloskeletal, Pleuritis, Herpes di dada, Trauma, Psikosomatik
Komplikasi Sindrom koroner akut
Infark Miokard
 Infark miokard (IM) adalah sebuah keadaan dimana terjadi progresi
nekrosis otot jantung yang disebabkan oleh ketidakseimbangan
antara suplai oksigen dan kebutuhan miokardium.
 Umumnya disebabkan ruptur plak dan trombus dalam pembuluh
darah koroner dan mengakibatkan hambatan suplai darah ke
miokardium.
Pemeriksaan Penunjang
EKG:
 1. Pada ST Elevation Myocardial infarct (STEMI), terdapat elevasi segmen ST diikuti
dengan perubahan sampai inversi gelombang T, kemudian muncul peningkatan
gelombang Q minimal di dua sadapan.
 2. Pada Non ST Elevation Myocardial infarct (NSTEMI), EKG yg ditemukan dpt
berupa depresi segmen ST dan inversi gelombang T,atau EKG yang normal.
CKMB = Mulai meningkat 3jam setelah infark
dan mencapai puncak 12-24jam. Menghilang
dalam darah 48-72jam post infark.

Troponin = Enzim ini mulai meningkat pada


jam ke 3-12. puncak pada jam ke 12-24 serta
masih tetap tinggi sampai hari ke 8-12. Onset
gejala penting untuk diketahu mengingat
berhubungan dengan munculnya enzim
jantung diatas.
TATA LAKSANA
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai