Anda di halaman 1dari 48

SCM adalah………

Rangkaian kendali yang berbasis peralatan mekanik


(saklar, tombol, relay, kontaktor) yang bekerja secara
berurutan yang biasa digunakan untuk
mengendalikan motor listrik.
Rangkaian kendali motor listrik mempunyai
tujuan:
 Menjalankan motor-motor listrik
 Mengasut (starting) motor-motor listrik
 Menyetop/mematikan motor-motor listrik
 Membalik arah putaran motor-motor listrik
 Melindungi motor-motor listrik
Jenis sistem kendali
Ditinjau dari pengoperasian dan komponennya;
 Sistem Manual
 Sistem Semi Otomatis
 Sistem Otomatis
1. Manual
 Operator bertanggungjawab pada semua sistem
pengoperasian dari fungsi-fungsi kendali yang ada.
Antara lain; menjalankan mesin, merubah kecepatan
mesin, merubah arah putaran, menghentikan mesin.
2. Semi Otomatis
 Menjalankan atau mematikan mesin dilakukan
oleh operator. Setelah mesin dijalankan, maka
untuk memproses selanjutnya tergantung dari
kontaktor yang mempunyai fungsi kondisi yang
telah ditetapkan sebelumnya.
 Contoh: sebuah mesin las tidak dapat
dioperasikan sebelum sistem pendinginnya
bekerja
3. Full Otomatis
 Semua fungsi dasar termasuk starting dan stoping
dari mesin dilakukan sendiri oleh rangkaian
pengendalinya.
 Contoh: pintu automatic, alarm kebakaran, mesin
pemotong automasi
1. Manual
Menggunakan jenis-jenis saklar manual:
2. Semi Otomatis
 Menggunakan relay, saklar magnit dan pengatur waktu
yang dilayani menggunakan tombol
3. Full Otomatis
 Menggunakan relay,saklar magnit yang dilayani oleh
alat sensor (Limit switch, Head Detector, Light
detector, smoke detector, promiximity sensor dan lain
lain.
Komponen rangkaian kontrol:
1. Push button / button switch
2. Select switch
3. Limit switch
4. Relay
5. Kontaktor
6. MCB
7. TOR
8. Timer
9. Lampu tanda
10. Motor 3 fasa
1. Push button / switch button
 Switch button ini digunakan untuk
pengendalian/pengaturan peralatan guna
memberikan tanda-tanda hubung putus dsb. dan
sakelar terhubung/terputus dengan cara
menekan/menarik dengan tangan.
Macam-macam Button Switch dan Simbolnya

Ditinjau dari titik kontaknya, ada 3 jenis button switch


yaitu Normally Open (NO) button switch, Normally
Close (NC) button switch, dan NO/NC button switch
NO Button Switch
 NO Button Switch sesuai dengan namanya berada
dalam posisi Open (terbuka) pada keadaan normal
(button switch tidak ditekan) dan baru akan
tersambung apabila ditekan (lihat gambar).
NC Button Switch
 NC Button Switch sesuai dengan namanya berada
dalam posisi Closed (tertutup/ tersambung) pada
keadaan normal (button switch tidak ditekan) dan
akan terputus/terbuka apabila ditekan (lihat gambar).
NO/NC Button Switch.
 NO/NC Button merupakan gabungan da NO dan NC
button switch
2. Select switch
 Switching kontak ini dilakukan melalui perputaran
pada sudut batas tertentu dari bagian push button (
bagian bergerak)
3. Limit switch
 Switch batas dan switch micro banyak digunakan
sebagai pendeteksi posisi dan objek yang diukur.
 Bagian kontaknya terdiri dan kontak c dan sebelum
bekerja keadaanya ON antara C- NC dan akan OFF
sesudah bekerja. Sedangkan antara C-NO, akan OFF
sebelum bekerja dan ON sesudah bekerja.
4. Relay
5. Kontaktor
 Magnetic Kontaktor adalah switch magnetik yang
serupa dengan rele magnet dan biasannya digunakan
untuk rangkaian kontrol yang menggunakan tegangan
dan arus yang cukup besar dibanding rele.
 Tegangan yang digunakan oleh magnit kontaktor
adalah tegangan satu phasa (220V) dan tegangan 3
phasa (380 V).
Struktur dan prinsip kerja kontaktor
 Struktur kontaktor magnet adalah mirip dengan rele
magnet type plunger seperti terlihat pada gambar
dibawah. Hal yang berbeda da rele magnet adalah
bagian kontak utama (main contact) dan kontak
tambahan (auxiliary contact) adalah untuk kapasitas
arus yang besar yang dapat men-switch rangkaian
utama supaya berdiri sendiri.
Gambar : Struktur dari magnetic kontaktor.
 Cara kerja kontaktor magnet adalah sama sebagaimana rele
magnet type plunger dan hal ini untuk menggambarkan
inti kontak gerak (mobile core) dengan gaya magnetisasi
dan kontak diam/fixed core (rangsangan kumparan
magnet kontaktor) bila arus input dialirkan ke dalam coil
(arus dialirkan dengan adanya tegangan listrik).

 Selanjutnya kontak gerak bergerak bersama dengan inti


gerak (mobile core) yang mengakibatkan kontak diam
(fixed contact) menjadi ON. Bila arus yang mengalir ke coil
di putus, gaya magnet akan hilang dan mengakibatkan inti
gerak dan kontak gerak kembali ke posisi semula akibat
pengaruh dorongan pegas dan akibatnya kontak diam
(fixed contact) menjadi OFF kembali.
Gambar : Struktur dan magnetik kontaktor
Simbol dan cara kerja
Magnetik Kontaktor
 Gambar simbol suatu kontaktor magnet juga
dinyatakan secara terpisah ke dalam kumparan dan
kontaknya. Gambar simbol kumparan sama dengan
pada rele magnet, tetapi kontak bantu diberikan
berlainan dengan kontak utamanya (kontak utama
untuk kapasitas besar, kontak bantu untuk rangkaian
kontrol).
 Gambar berikut memperlihatkan kondisi kerja kontak
dan coilnya.
 Pada kontaktor dirancang dua macam kontak yaitu:
 Kontak utama yang mempunyai fungsi
menghubungkan dan memutuskan beban. Biasanya
kontak-kontak tersebut ditandai dengan angka 1-3-5
dan 2-4-6 atau dengan huruf R-S-T dan U-V-W
 Kontak bantu yang mempunyai fungsi penunjang
rangkaian kendali. Kontak bantu itu sendiri terdiri
dari kontak NO dan kontak NC. Untuk kontak bantu
NO ditandai dengan 13-14, 23-24 dan seterusnya,
sedangkan untuk kontak bantu NC ditandai dengan
11-12, 21-22, 31-32 dan seterusnya.
6. Miniature Circuit Breaker (MCB)
 MCB adalah pengaman hubung singkat
 Prinsip kerja pemutusan dengan elektromagnetik yang
bekerja dengan memanfaatkan medan magnet yang
timbul akibat adanya arus listrik yang mengalir ke coil
sehingga coil tersebut bersifat magnet. Reaksi yang
ditimbulkan oleh coil menjadi magnet sangat cepat
bilamana terjadi hubung singkat, karena arus yang
ditimbulkan sangat besar sehingga coil dapat
mengakibatkan terbukanya kontak MCB. Dalam hal
ini menyebabkan aliran arus ke beban terputus.
7. Thermal Overload Relay (TOR)
TOR merupakan rele untuk mengamankan
rangkaian/motor terhadap gangguan beban Iebih.
Beban lebih/arus Iebih yang mengalir ke motor dapat
menyebabkan motor menjadi panas, bahkan motor
akan terbakar. Beban Iebih dapat diakibatkan
diantaranya karena :
 1) Terlalu besar beban mekanik dan kemampuan
motor.
 2) Arus start yang terlalu besar atau motor berhenti
secara mendadak.
 3) Terjadinya hubung singkat pada lilitan motor.
 4) Terputusnya salah satu phase dari motor 3 phase.
8. Relay Batas Waktu /Timer
 Timer merupakan sakelar yang bekerja berdasar
elektromagnetis dan memerlukan waktu dalam
menggerakkan titik kontaknya. Pada hakekatnya timer
sama dengan magnetic kontaktor, hanya pada timer
terdapat titik kontak delay yang bekerjanya
memerlukan waktu sesuai dengan setting waktunya.
 Prinsip kerja timer dapat dijelaskan sbb:
Pada kondisi netral atau coil tidak bertegangan maka
kondisi titik kontak NO pada posisi terbuka dan titik
kontak NC pada posisi terhubung. Jika coil diberi
tegangan listrik maka titik kontak instant langsung
bergerak (titik kontak NO akan menutup dan NC akan
membuka), sedang titik kontak delay akan
bekerja/bergerak beberapa saat kemudian sesuai
dengan setting waktunya (titik kontak NO akan
menutup dan NC akan membuka).
9. Lampu Tanda ( Indikator )
 Lampu tanda digunakan untuk perhatian bagi
operator/pekerja akan indikasi sumber tenaga, kondisi
switching da pemutus/breakerdan penghubung,
kondisi kerja peralatan peralatan lain seperti start,
stop, sedang beroperasi dsb
Diagram Pengawatan
 Diagram pengawatan adalah gambar menunjukkan
hubungan sebenarnya dan lokasi fisik dari semua
bagian komponen pada rangkaian. Diagram
pengawatan terdiri dari 2 rangkaian yaitu rangkaian
kontrol dan rangkaian daya

 Untuk menggambar diagram pengawatan digunakan


simbol-simbol komponen yang telah ditetapkan
standarnya. Antara lain:
Konversi simbol-simbol kontrol JIS – IEC
 Simbol-simbol Pada komponen yang dipakai pada
rangkaian kontrol berbeda antara standar Jepang
dengan standar Eropa. Agar tidakterjadi kebingungan
sewaktu membaca dan mendesign rangkaian kontrol,
tabel berikut mempenlihatkan konversi simbol-simbol
komponen rangkaian kontrol antara standar Jepang
(JIS) dan standar Eropa (IEC).
Rangkaian daya Rangkaian kontrol
10. Motor Listrik 3 FASA
 Motor 3 fase: Motor induksi 3 phasa mempunyai tiga
buah belitan, sehingga ujung-ujung belitannya ada 6
buah, dan ujung-ujung belitan ini dinotasikan dengan
huruf seperti gambar dibawah ini
Hubungan bintang-segitiga (Star-Delta)
 Untuk menjalankan motor 3 phasa belitan motor
dapat dihubungkan secara bintang (Y) atau segitiga
(). Untuk motor dengan daya yang kecil biasanya
hanya dihubungkan bintang, sedangkan motor yang
besar ( PK) dihubungkan bintang segitiga (hubungan
Y untuk start dan hubungan  untuk running dengan
alasan untuk memperkecil arus mula (arus start)).
Hubungan Y dan hubungan  dan belitan motor dapat
dilihat seperti gambar sbb:
Sambungan BINTANG
Sambungan SEGITIGA
Name plate motor 3 fasa
Membalik putaran motor 3 phasa
 Untuk memba!ik/merubah arah putaran motor 3
phasa dapat dilakukan dengan jalan merubah atau
menukar hubungan dan 2 phasa ( 2 phasa ditukar
hubungannya dan 1 phasa tetap ). Untuk masing
masing putaran (putaran kanan dan putaran kiri) ada
3 kemungkinan hubungan seperti pada tabel dibawah
ini.
Putar Kanan Putar Kiri
U-R U–T
V–S V–S
W–T W–R

U–T U–T
V–S W–R
W–R W–S

U–S U–T
V–T V–S
W-R W–R

Anda mungkin juga menyukai