Anda di halaman 1dari 37

Layanan Tes HIV

Konsep Layanan Tes HIV


• Terkait dengan karakter penyakit HIV :
– Sifat kronis  penurunan kekebalan  rentan penyakit infeksi
– Tidak sembuh tuntas  pengobatan seumur hidup
• Karakter pengobatan
– HIV  fase akut dan kronis
– Fase akut  IO
– Fase kronis  ARV
• Menempatkan HIV sama seperti penyakit lainnya
Perlu menjawab beberapa pertanyaan :
• Bagaimana cara menemukan kasus
• Bagaimana kasus yang ditemukan dapat diobati dan ditindaklanjuti
dengan membangun jejaring kerja internal maupun eksternal
• Bagaimana membangun layanan yang dapat diakses oleh populasi
kunci dan tidak memberikan ketakutan dan stigma.
• Sistem promosi atau marketing agar masyarakat tahu jika tersedia
layanan diagnosis dan pengobatan HIV serta dapat diakses
• Dibangun secara terintegrasi dengan sistem layanan yang ada
PRINSIP Tes HIV
1. Informed Consent (persetujuan pasien)
2. Confidentiality (konfidensialitas)
3. Counseling (konseling)
4. Correct test result (hasil tes yang sahih)
5. Connect to care, prevention and treatment
services (dihubungkan dengan layanan
Pengobatan Dukungan dan Perawatan serta
pencegahan)
Penerjemahan 5 C (1)
• Penerjemahan 5 C yaitu
1. Informed Consent
• Cukup informasi singkat alasan di tes HIV
• Cukup verbal dan tidak perlu tanda tangan
• Definisi usia pada anak- mempertimbangkan banyak
anak remaja sudah tertular dan tidak mau diketahui
orang tua/keluarga – pada anak usia < 18 thn siapa
yang jadi wali jika tidak ada ortu atau jauh dari keluarga
2. Confidentiality
•Status HIV akan dibuka kepada sesama
nakes untuk kepentingan perawatan
dan pengobatan
•Pembukaan status HIV kepada
pasangan dengan atau tanpa
persetujuan dari penderita
Penjelasan tentang Konfidensialitas
Layanan tes harus konfidensial, artinya :
segala isi komunikasi antara/pasien dengan petugas
atau konselor tidak boleh dibuka kepada orang lain
tanpa persetujuan pasien.

Namun, Demi kepentingan kesehatan


klien/pasien, hasil tes dapat dibagikan :
kepada petugas yang merawat atau mengobati
pasien.
Undang Undang Praktek Kedokteran
29 tahun 2009
Permenkes 21/2013, Pasal 21
Penerjemahan 5 C – (2)
3. Counselling
– Dilakukan oleh nakes – tidak tergantung konselor
– Pasca tes HIV ditekankan pada menjelaskan arti tes
dan rencana kerja pengobatan
– Tidak perlu melakukan evaluasi detail risk
assessment dan “konseling”
4. Correct result
– Perlunya PMI dan PME

5. Connect to care
– Memastikan bahwa semua hasil tes positive wajib
mendapatkan akses pengobatan ARV
Triase
• Triase – bentuk pencarian kasus yg dilakukan
oleh unit layanan kesehatan
– Skrining R1 oleh petugas kesehatan
• Hasil reaktif perlu dirujuk ke sarana yg mampu
menegakkan diagnosis dan memberikan
pengobatan ARV
Alur Triase
Skrining dengan 1 rapid tes di
fasyankes/komunitas

A0 positif A0 neg ; sebagai


Anggap sebagai positif negatif

Rujuk Ke Fasyankes untuk


kepastian diagnosis
Pasien di sarana rawat jalan dan
Kelompok pasien yang di tes HIV rawat inap

 LSL, Waria, WPS/PPS, Penasun dan Informa


Pelanggan si pra
 Ibu hamil tes
 Pasien TB
 Pasien IMS atau dengan keluhan IMS
 Pasien hepatitis
 Pasien dengan gejala penurunan
kekebalan tubuh (gejala IO)
 Pasangan ODHA
 Di daera epidemi meluas , semua menerima verbal consent
orang yang datang ke layanan

Menerima Tes Menolak tes

Ke laboratorium Tanda tangan surat pernyataan, beri informasi manfaat tes

Hasil lab baik reaktif atau neg dikembalikan ke nakes pengirim

Positif Inkonklusif Negatif

Jelaskan makna hasil tes, jelaskan secara garis besar, apa


langkah yang akan dilakukan di klinik terpadu untuk akses
layanan ARV beserta semua paket perawatan
Di daerah dengan tingkat epidemi HIV
terkonsentrasi atau rendah pada semua:
• Pasien TB termasuk TB MDR
• Pasien Infeksi Menular Seksual (IMS)
• Pasien hepatitis B/C
• Ibu hamil
• Pasangan ODHA
• Populasi kunci HIV; WPS, LSL, Waria, Penasun
• Sirkumsisi orang dewasa
Informasi Pra tes – secara umum
• Manfaat tes HIV pada tiap kelompok yang
dites
• Kaitan TB/IMS/Hepatitis dengan HIV
• Risiko penularan HIV pada tiap kelompok juga
kepada bayi
Contoh Komunikasi untuk Tes HIV pada
kelompok Pasien TB
Sudah menjadi program pemerintah
bahwa semua pasien TB dilakukan tes
HIV. Orang dengan TB yang juga HIV
harus segera mendapatkan obat HIV
(ARV), jika tidak, dapat membahayakan
Anda. Saya akan melakukan tes HIV,
kecuali Anda menolak. Apakah ada
pertanyaan?
Jika Pasien Menolak Tes HIV
Berikut pertanyaan dan alasan yang biasa dikemukakan pasien ketika pasien
menolak tes HIV, beserta responnya:
• Pasien ragu karena Ia hanya berhubungan seks dengan suaminya saja.
Ingatkan bahwa satu-satunya cara untuk memastikannya adalah
dengan melakukan tes HIV, agar nanti tatalaksana pasien dan bayi
lebih sesuai.
• Pasien khawatir status HIVnya dapat diketahui oleh orang lain.
Jelaskan tentang prinsip konfidensialitas di dalam menangani data
pasien yang berlaku untuk semua penyakit.
• Pasien butuh persetujuan suami untuk melakukan tes.
Buat jadwal ulang untuk seluruh pemeriksaan, tawarkan untuk
membantu berbicara dengan suami pasien jika dibutuhkan.
• Pasien khawatir ada kekerasan dalam rumah tangga jika Ia melakukan tes
HIV.
Rujuk ke konselor VCT yang lebih berpengalaman.
INFORMASI HASIL
TES
Diagnosis

• Harus menggunakan 3 pemeriksaan rapid tes


• Dinyatakan positif jika
– 3 hasil rapid tes atau elisa menunjukkan hasil reaktif
– HIV RNA atau DNA menunjukkan hasil terdeteksi
• Inkonklusif ( indeterminate) adalah 2 hasil positif
dan 1 negatif
Alur tes
Tindak Lanjut
Pengulangan tes

• Tidak perlu dilakukan pada hasil negatif, KECUALI


– Populasi kunci
– Pasangan ODHA serodiskordan
– Orang dengan keluhan/gejala IMS
– Orang dengan tanda/gejala AIDS
– Ibu hamil di Papua dan Papua Barat
• Inkonklusif
– Jika menunjukkan hasil inkonklusif lagi nyatakan
negatif
• Tes pada populasi kunci setidaknya setahun sekali
Informasi yang diperlukan pada
setiap hasil tes
Informasi pasca tes
• Salah satu mata rantai dari tes HIV
• Dilakukan oleh dokter/petugas kesehatan
yang meminta tes HIV
• Berisi informasi tentang
– Makna hasil tes yang didapat
– Rencana pengobatan dan rujukan untuk hasil
tes positif
– Notifikasi pasangan
– Informasi pencegahan untuk hasil tes negatif
TINDAK LANJUT PEMERIKSAAN HIV
Tindak lanjut hasil positif :
•Rujuk ke layanan ARV

Tindak lanjut hasil negatif:


•Permintaan tes ulang pada beberapa keadaan:
• Ibu hamil trimester ke-3 di Papua dan Papua Barat
• Ibu hamil trimester ke-3 yang pasangannya HIV positif
• Ibu hamil dengan IMS
• Pajanan HIV dalam 3 bulan terakhir
•Bila tidak termasuk kelompok di atas, dianjurkan berperilaku hidup
sehat, dan beri saran pencegahan IMS dan HIV

Tindak lanjut hasil inkonklusif :


•Tes perlu diulang dengan spesimen baru minimum 2 minggu dari
pemeriksaan yang pertama
•Bila hasil tetap inkonklusif dinyatakan negatif
Penyampaian informasi hasil tes
PENYAMPAIAN HASIL
• Periksa identitas pasien
• Sampaikan dan jelaskan hasil tes HIV
• Biarkan reaksi emosional muncul ke
permukaan
• Berikan rencana tindak lanjut atau
informasi medis yang diperlukan
• Tawarkan rujukan dan rencana tindak
lanjut
Contoh komunikasi hasil tes HIV: Negatif

“Hasil tes HIV Ibu negatif. Artinya: dalam darah


tidak terdapat virus HIV”
Jaga kehamilan Ibu dengan baik, ibu bisa
meminta tes HIV lagi jika ibu merasa berisiko.”
Contoh komunikasi untuk hasil tes HIV: Inkonklusif

“Hasil tes Ibu inkonklusif, artinya hasil tes


belum dapat dipastikan dan perlu tes ulang
dua minggu lagi.”
Contoh komunikasi untuk hasil tes HIV: Positif

“Hasil tes HIV Ibu positif, artinya ada virus HIV di dalam tubuh.
(diam sejenak, perhatikan suasana perasaan Ibu. Jika menangis,
berikan tissue, beri waktu, dan lanjutkan jika sudah tenang).
Saya perlu merujuk ibu ke puskesmas/klinik/RS...untuk
mendapatkan pengobatan antiretroviral atau disingkat ARV. ARV
sangat penting agar ibu dapat tetap sehat, dan bayi ibu tidak
tertular HIV. Nanti perlu juga direncanakan mengenai persalinan
Ibu, serta rencana pemberian ASI/susu formula untuk bayi,
tujuannya untuk mengurangi risiko bayi tertular.
Ibu akan Saya hubungkan dengan ....(nama kader/petugas LSM
pendamping), yang bisa membantu Ibu ke tempat rujukan, dan jika
ibu memerlukan hal lain, seperti teman untuk berbagi rasa, dll.
Bawalah surat rujukan ini, berikan kepada petugas di klinik tersebut
dan dalam surat ini saya menginformasikan bahwa Ibu telah
menjalani tes HIV dan memerlukan tindakan perawatan dan
pengobatan lebih lanjut.
C.RUJUKAN KE LAYANAN ARV
• Rujuk semua pasien dengan hasil positif
pastikan bahwa pasien sampai ke layanan untuk
pengkajian awal dan rencana perawatan dan
pengobatan selanjutnya termasuk pengobatan
ARV.
• Diskusikan tempat rujukan dengan pasien,
kesediaan pasien untuk dirujuk ke layanan
tersebut. Bila belum terjadi kesepakatan, coba
cari alternatif tempat lain dengan melihat buku
direktori layanan ARV yang terbaru.
• Kesepakatan antara fasyankes dan media
komunikasi antar teman sejawat di layanan
TRIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai