deposito berjangka, merupakan produk bank sejenis jasa tabungan yang biasa ditawarkan kepada masyarakat. Dana dalam deposito dijamin oleh pemerintah melalui Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) dengan persyaratan tertentu. Deposito merupakan produk penyimpanan uang di bank dengan sistem penyetoran yang penarikannya hanya bisa dilakukan setelah melewati waktu tertentu. • Deposito baru bisa dicairkan sesuai dengan tanggal jatuh temponya, biasanya deposito mempunyai jatuh tempo 1, 3, 6, atau 12 bulan. • Deposito juga dapat diperpanjang secara otomatis menggunakan sistem ARO (Automatic Roll Over). Deposito akan diperpanjang otomatis setelah jatuh tempo, sampai pemiliknya mencairkan depositonya. Jenis-jenis
• Deposito Berjangka, yaitu deposito yang
umum dikenal masyarakat, Deposito berjangka adalah jenis tabungan berjangka Yang penarikannya hanya dapat dilakukan pada waktu tertentu. Deposito berjangka diterbitkan bisa dengan atas nama perorangan maupun lembaga. Uang yang disimpan, hanya bisa diambil ketika jatuh tempo oleh pihak yang tertera pada bilyetnya. • Sertifikat Deposito, diterbitkan atas unjuk dalam bentuk sertifikat. Sertifikat tersebut tidak mengacu pada nama seseorang atau lembaga tertentu, sehingga dapat dipindahtangankan dan sangat mungkin untuk diperjualbelikan. • Deposito On Call, yaitu tabungan berjangka dengan waktu penyimpanan yang relatif singkat, minimal 7 hari dan paling lama hanya kurang dari 1 bulan. Deposito ini dikhususkan dalam jumlah yang besar. Manfaat
• Suku bunga deposito lebih tinggi dibandingkan
produk tabungan biasa. • Relatif aman karena dijamin LPS (Lembaga Penjamin Simpanan) • Memiliki risiko rendah • Mudah diakses • Dapat dijadikan sebagai jaminan kredit • Syarat untuk mendapatkan deposito relatif mudah Risiko
• Bunga relatif lebih kecil dibandingkan investasi
sektor rill • Uang tertahan di bank sampai jatuh tempo • Pajak bunga deposito cukup besar • Biaya administrasi pajak
• Pajak yang dikenakan pada deposito sebesar 20% bila nilai
deposito lebih dari Rp7.500.000 untuk deposito yang kurang dari Rp7.500.000 tidak dikenakan pajak. Pajak tersebut akan mengurangi nilai suku bunga yang didapatkan oleh nasabah. Pajak bunga deposito tersebut berdasarkan peraturan direktorat jenderal pajak yaitu: • PP 131 Tahun 2000 (berlaku sejak 1 Januari 2001) tentang PPh atas bunga deposito dan tabungan serta diskonto SBI • KMK-51/kmk.04/2001 (berlaku sejak 1 Januari 2001) tentang pemotongan PPh atas bunga deposito dan tabungan serta diskonto SBI • SE-01/PJ.43/2001 (berlaku sejak 1 Januari 2001) tentang PP 131 Tahun 2000. GIRO • Giro adalah simpanan pihak ketiga yang penarikan dananya dapat dilakukan sewaktu-waktu dengan syarat menerbitkan cek dan bilyet giro. • Bilyet Giro adalah suatu surat perintah untuk pemindahbukuan dari nasabah suatu bank kepada bank yang bersangkutan. Manfaat giro • Pemilik rekening giro yang akan melakukan pembayaran dalam transaksi jual beli dapat menggunakan cek atau bilyet giro. • Simpanan dalam bentuk giro dapat ditarik setiap waktu. Dengan kata lain, jika nasabah memerlukan uang dalam bentuk tunai, maka dana dapat segera dicairkan. Lain halnya dengan deposito berjangka yang hanya bisa dilakukan penarikan sesuai jangka waktu yang ditentukan. • Pemilik rekening giro tidak perlu membawa uang tunai dalam jumlah yang besar. • Proses administrasi dapat dilakukan dengan baik, karena setiap nasabah mendapatkan rekening koran setiap bulan. Jenis-jenis Rekening Giro
• Rekening atas nama suatu badan (rekening atas
nama). Contoh yang termasuk dalam kelompok ini adalah organisasi masyarakat, instansi pemerintah (lembaga negara), badan usaha seperti perseroan terbatas, yayasan, koperasi, persekutuan firma dan yayasan. • Rekening perorangan. Contoh yang termasuk dalam kelompok ini seperti adalah rekening dengan nama pribadi (perorangan) dan usaha perseorangan seperti toko, restoran, bengkel dan lain sebagainya. BANK GARANSI • Bank Garansi adalah jaminan pembayaran dari Bank yang diberikan kepada pihak penerima jaminan (bisa perorangan maupun perusahaan dan biasa disebut Beneficiary ) apabila pihak yang dijamin (biasanya nasabah bank penerbit dan disebut Applicant ) tidak dapat memenuhi kewajiban atau cidera janji (Wanprestasi) DASAR HUKUM • Dasar hukum Bank Garansi, adalah perjanjian penanggungan (borgtocht) yang diatur dalam KUH Perdata pasal 1820 s/d 1850.Untuk menjamin kelangsungan Bank Garansi, maka penanggung mempunyai “Hak istimewa “ yang diberikan undang-undang, yaitu untuk memilih salah satu pasal ; menggunakan pasal 1831 KUH Perdata atau pasal 1832 KUH Perdata. • Pasal 1831 KUH Perdata: Si penanggung tidaklah diwajibkan membayar kepada si berpiutang, selain jika si berutang lalai, sedangkan benda-benda si berutang ini harus lebih dulu disita dan dijual untuk melunasi utangnya. • pasal 1832 KUH Perdata berbunyi: Si penanggung tidak dapat menuntut supaya benda-benda si berutang lebih dulu disita dan dijual untuk melunasi utangnya. Bank Garansi ada tiga pihak yang terlibat 1. Bank sebagai pihak pemberi jaminan disebut Penjamin( Bank penerbit / Issuing Bank ) 2. Nasabah sebagai pemohon ( Applicant ) pihak yang dijamin disebut Terjamin 3. Pihak ketiga yang menerima jaminan disebut Penerima jaminan ( Beneficiary) MANFAAT DAN KEGUNAAN BANK GARANSI • Bank Garansi diterbitkan atas permintaan nasabahnya (Applicant) yang akan digunakan untuk keperluan beragam sesuai kebutuhan transaksi bisnis nasabahnya, manfaatnya secara umum adalah Sebagai sarana untuk memperlancar lalu lintas barang dan jasa, meringankan Cash Flow dll. JENIS BANK GARANSI • Bank Garansi untuk Tender (Bid Bond/Tender Bond) • Bank Garansi untuk Penerimaan Uang Muka Kerja (Advance Payment Bond) • Bank Garansi untuk Pelaksanaan Pekerjaan (Performance Bond) • Bank Garansi untuk Pemeliharaan (Retention Bond) • Bank Garansi kepada Maskapai Pelayaran (Shipping Guarantee) • Bank Garansi untuk Pita Cukai Tembakau • Bank Garansi untuk Perdagangan (Agen, Dealer) • Bank Garansi untuk Penangguhan Bea Masuk • Bank Garansi untuk Pembelian Aktiva Tetap • Bank Garansi kepada Departemen Pertambangan dan Energi • Bank Garansi untuk menjamin Pemberi Kredit • Bank Garansi untuk Pembelian/Pengadaan Bahan Baku Bank dilarang memberikan jaminan • Dalam rupiah untuk kepentingan bukan penduduk. • Dalam valuta asing baik untuk penduduk maupun bukan penduduk.