Anda di halaman 1dari 20

FILSAFAT ILMU

PENGETAHUAN

DR. MAWARDI, MKM


DOSEN KESMAS
UNIVERSITAS FOR DE KOCK BUKIT TINGGI
Pengertian Filsafat: Arti, Ciri-Ciri,
Tujuan, dan Cabang Filsafat
Pengertian Filsafat Adalah
1. suatu ilmu pengetahuan yang menggunakan logika, metode, dan
sistem untuk mengkaji masalah umum dan mendasar mengenai
berbagai persoalan, seperti; pengetahuan, akal, pikiran, eksistensi,
dan bahasa.
2. suatu kebijaksanaan hidup (filosofia) untuk memberikan suatu
pandangan hidup secara menyeluruh berdasarkan refleksi
terhadap pengalaman hidup dan pengalaman ilmiah. dalam
filsafat tidak terdapat eksperimen atau percobaan, tapi
mengemukakan masalah secara persis, mencari solusi, serta
memberikan argumentasi atas solusi tersebut
3. Secara etimologi, istilah ‘filsafat’ berasal dari bahasa Yunani, yaitu
philosophia dan philoshophos. Philo artinya cinta, sedangkan shopia
atau shopos artinya kebijaksanaan, pengetahuan, dan hikmah.

Pengertian Filsafat Menurut Para Ahli


a. Menurut Aristoteles, pengertian filsafat adalah ilmu pengetahuan
yang meliputi kebenaran yang berisi ilmu metafisika, retorika, logika,
etika, ekonomi, politik dan estetika (filsafat keindahan).
b. Menurut Plato, arti filsafat adalah suatu ilmu yang mencoba untuk
mencapai pengetahuan tentang kebenaran yang sebenarnya.
c. Menurut Johann Gotlich Fickte, pengertian filsafat adalah dasar dari
segala ilmu yang membicarakan seluruh bidang dan seluruh jenis ilmu
untuk mencari kebenaran dari seluruh kenyataan.
Ciri-Ciri Filsafat

1. Bersifat Universal
 Pemikiran filsafat cenderung bersifat universal (umum) dan tidak
bersangkutan dengan objek-objek khusus. Misalnya pemikiran
tentang manusia, keadilan, kebebasan, dan lain-lain.

2. Tidak Faktual
 Dalam hal ini, tidak faktual adalah sesuatu yang spekulatif dengan
membuat berbagai dugaan yang masuk akal tentang suatu hal,
namun tanpa bukti karena telah melampaui batas dari fakta-fakta
ilmiah.
3. Berhubungan dengan Nilai
 Menurut C. J. Ducasse, pengertian filsafat adalah upaya manusia
untuk mencari pengetahuan, berupa fakta-fakta yang disebut
dengan penilaian. Dalam hal ini penilaian yang dimaksud adalah
sesuatu yang baik dan buruk, susila dan asusila, dimana akhirnya
filsafat menjadi suatu usaha untuk mempertahankan nilai-nilai.

4. Berhubungan dengan Arti


 Mengacu pada poin 3, sesuatu yang memiliki nilai tentunya memiliki
arti. Itulah sebabnya para filsuf menciptakan berbagai kalimat yang
logis dan bahasa yang tepat (ilmiah), agar ide-idenya sarat
dengan arti.
5. Implikatif
 Pemikiran filsafat selalu terdapat implikasi (akibat), sehingga
diharapkan akan dapat melahirkan pemikiran baru yang dinamis
dan menyuburkan intelektual.
Cabang-Cabang Filsafat

1. Epistemologi
 Epistemologi adalah cabang filsafat yang membahas tentang
pengetahuan. Misalnya; asal mula, validitas, metodologi, bentuk
atau struktur, yang secara bersama-sama membentuk
pengetahuan manusia (Ensiklopedia Indonesia).

2. Metafisika
 Metafisika adalah cabang filsafat yang berkaitan dengan proses
analitis atas hakikat fundamental mengenai keberadaan dan
realitas yang menyertainya. Kajian mengenai metafisika umumnya
berporos pada pertanyaan mendasar mengenai keberadaan dan
sifat-sifat yang meliputi realitas yang dikaji (Wikipedia).
3. Logika
 Logika (logike episteme) adalah cabang filsafat yang mempelajari tentang
kecakapan dalam berpikir secara teratur, lurus, dan tepat (Wikipedia).

4. Etika
 Etika adalah cabang filsafaat yang mempelajari tentang norma atau aturan
yang digunakan sebagai pedoman berperilaku di dalam masyarakat terkait
dengan sifat baik dan buruk.

5. Estetika
 Estetika adalah cabang filsafat yang mempelajari dan membahas tentang
keindahan, bagaimana keindahan dapat terbentuk, dan bagaimana
keindahan tersebut dapat disadari dan dirasakan oleh manusia.
Tujuan Filsafat

 Agar manusia menjadi lebih terdidik dan memiliki pengetahuan,


serta mampu menilai hal-hal di sekitarnya secara objektif.
 Agar manusia menjadi lebih bijaksana dalam menjalani
kehidupannya.
 Agar manusia memiliki pandangan yang luas dan terhindar dari
sifat egosentrisme.
 Agar manusia dapat berpikir sendiri, memiliki pendapat sendiri,
mandiri secara rohani, dan dapat bersikap kritis.
 Agar manusia dapat mendalami unsur-unsur pokok ilmu sehingga
dapat memahami sumber, hakikat, dan tujuan ilmu.
Tujuan Filsafat lanjutan

 Agar manusia dapat mendalami unsur-unsur pokok ilmu sehingga


dapat memahami sumber, hakikat, dan tujuan ilmu.
 Agar manusia memahami sejarah pertumbuhan, perkembangan,
dan kemajuan ilmu pengetahuan di berbagai bidang.
 Agar tenaga pengajar dan siswa memiliki pedoman dalam
mendalami suatu ilmu pengetahuan, khususnya untuk
membedakan persoalan ilmiah dan non-ilmiah.
 Agar para ilmuwan terdorong untuk mendalami dan
mengembangkan ilmu pengetahuan.
Kesimpulan

 filsafat tidak pernah dapat menampilkan pengertian yang


sempurna karena setiap orang selalu berbeda cara dan gaya
dalam mendefinisikan suatu masalah. Definisi dan pengertian tidak
akan menyesatkan selama kita memandangnya sebagai cara
pengenalan awal atau sementara untuk mencapai kesempurnaan
lebih lanjut.
 filsafat merupakan ilmu yang mempelajari dengan sungguh-
sungguh hakekat kebenaran segala sesuatu. Dengan bantuan
filsafat, manusia berusaha menangkap makna, hakekat, hikmah
dari setiap pemikiran, realitas dan kejadian.
 Filsafat mengantarkan manusia untuk lebih jernih, mendasar dan
bijaksana dalam berfikir, bersikap, berkata, berbuat dan mengambil
kesimpula
Filsafat Ilmu
 Filsafat ilmu adalah cabang filsafat yang mempelajari dan menjawab berbagai
pertanyaan terkait hakikat ilmu, dan penerapan berbagai metode filsafat dalam
upaya mencari akar persoalan dan menemukan asas realitas yang dipersoalkan
oleh bidang ilmu tersebut untuk mendapatkan kejelasan.

 Ilmu dianggap sebagai hafalan saja, bukan sebagai pengetahuan yang


mendeskripsikan, menjelaskan, memprediksikan gejala alam untuk
kesejahteraan dan kenyamanan hidup. Kini ilmu telah tercerabut dari nilai luhur
ilmu, yaitu untuk menyejahterakan umat manusia. Bahkan tidak mustahil terjadi,
ilmu dan teknologi menjadi bencana bagi kehidupan manusia, seperti
pemanasan global dan dehumanisasi.

 Ilmu dan teknologi telah kehilangan rohnya yang fundamental, karena ilmu
telah mengurangi bahkan menghilangkan peran manusia, dan bahkan tanpa
disadari manusia telah menjadi budak ilmu dan teknologi
 Oleh karena itu, filsafat ilmu mencoba mengembalikan roh dan nilai
luhur dari ilmu, agar ilmu tidak menjadi bumerang bagi kehidupan
manusia. Filsafat ilmu akan mempertegas bahwa ilmu dan teknologi
adalah instrumen dalam mencapai kesejahteraan bukan tujuan.

 Dalam filsafat ilmu, ilmu akan dijelaskan secara filosofis dan


akademis sehingga ilmu dan teknologi tidak tercerabut dari nilai
agama, kemanusiaan dan lingkungan. Dengan demikian filsafat
ilmu akan memberikan nilai dan orientasi yang jelas bagi setiap
ilmu.
Ilmu antropologi
 Adalah ilmu yang mempelajari tentang manusia dan
lingkungannya.
 Untuk mempelajari tentang manusia dan lingkungannya, maka
dalam kajian antropologi di bahas mengena asas-asas dan ruang
lingkup antopologi. Asas-asas dalam pengertian antropologi
merupakan bagian-bagian dalam antropologi
 Ruang lingkup antropologi adalah ilmu antropologi yang
membahas keadaan sekitar manusia, diantaranya kebudayaan,
kehidupan masa lalu dan masa sekarang.
Ilmu-ilmu bagian dari antropologi

Ada lima bagian ilmu dari antropologi yaitu :

1. Paleo Antropologi adalah ilmu bagian yang meneliti asal usul


manusia dengan mempergunakan sisa-sisa tubuh yang telah
membatu di dalam tanah yang diteliti dengan berbagai metode
penggalian
2. Antropologi fisik adalah bagian dari ilmu antropologi yang
mencoba mencapai suatu pengertian tentang sejarah terjadinya
manusia dipandang dari segi tubuhnya.
3. Etnolinguistik adalah suatu ilmu bagian yang meneliti daftar kata-
kata, pelukisan tentang ciri dan tata bahasa dari berbagai suku
bangsa yang tersebar di dunia.
4. Prehistori adalah ilmu yang mempelajari sejarah perkembangan
dan penyebaran semua kebudayaan manusia di bumi sebelum
manusia mengenal huruf.
5. Etnologi adalah ilmu bagian yang mencoba mencapai
pengertian mengenai asas-asas manusia, dengan mempelajari
kebudayaan manusia dari berbagai suku bangsa sekarang ini.
Hubungan antara antropologi
sosial dan budaya
Antropologi memiliki pengalaman yang lama dalam hal menghadapi
keragaman yang besar antara beribu-ribu kebudayaan masyarakat
kecil yang tersebar di seluruh muka bumi sedangkan sosiologi lebih
banyak berpengalaman dalam hal meneliti gejala masyarakat
perkotaan yang kompleks dan kurang memperhatikan sifat beragam
hidup masyarakat dan kebudayaan manusia

Yaitu antara manusia dengan budaya tidak dapat dipisahkan. Ketika


manusia di dalam lingkungan sosialnya, maka akan tercipta suatu
budaya yang mereka lakukan. Karena budaya lahir dari sebuah
interaksi antara manusia dengan manusia lainnya.
Manusia dan Keindahan

Manusia pada umumnya menyukai sesuatu yang indah, baik terhadap


keindahan alam maupun keindahan seni. Keindahan alam adalah
keharmonisan yang menakjubkan dari hukum-hukum alam yang
dibukakan untuk mereka yang mempunyai kemampuan untuk
menerimanya
Mengenal Estetika
 Estetika adalah cabang ilmu yang membahas masalah keindahan..
 filsafat estetika akan selalu berkaitan dengan baik dan buruk, indah
dan jelek.. Secara etimologi, estetika diambil dari bahasa Yunani,
aisthetike yang berarti segala sesuatu yang dapat dicerna oleh indra.
Estetika membahas refleksi kritis yang dirasakan oleh indera dan
memberi penilaian terhadap sesuatu, indah atau tidak indah, beauty
or ugly. Estetika disebut juga dengan istilah filsafat keindahan.
Emmanuel Kant meninjau keindahan dari 2 segi, pertama dari segi arti
yang subyektif dan kedua dari segi arti yang obyektif. a. Subyektif:
Keindahan adalah sesuatu yang tanpa direnungkan dan
Metode Ilmiah dari Antropologi

1. Pengumpulan Fakta
 Pada umumnya,metode pengumpulan fakta-fakta ilmu
pengetahuan dapat digolongkan ke dalam tiga golongan dan
masing-masing mempunyai perbedaan pokok yaitu penelitian di
lapangan, penelitian di laboratorium,penelitian dalam
perpustakaan.
2. Penentuan ciri-ciri umum
 Pada tahap ini, terdapat metode pengumpulan fakta antara lain
mengobservasi, mencatat, mengolah dan melukiskan fakta-fakta
yang terjadi dalam suatu masyarakat. Dalam ilmu-ilmu alam,
penemuan ciri-ciri umum dan sistem dalam fakta-fakta akan
dilakukan dengan mencari perumusan –perumusan yang
menyatakan berbagai macam hubungan antara fakta-fakta tadi.
Metode Ilmiah dari Antropologi
lanjutan
3. Verifikasi
 Terdapat beberapa metode yang digunakan untuk melakukan
verifikasi yang terdiri dari cara-cara yang digunakan untuk menguji
kaidah-kaidah yang telah dirumuskan atau memperkuatpengertian
yang telah dicapai.

Anda mungkin juga menyukai