Anda di halaman 1dari 102

PEMBINAAN KADER KESEHATAN REMAJA ( KKR)

UPTD PUSKESMAS WARUROYOM


25&26 OKTOBER 2019

ELVI HARYATI S.Kep.Ners


 UKS ( usaha kesehatan sekolah ) adalah
upaya terpadu lintas program dan lintas
sektor dalam rangka meningkatkan derajat
kesehatan, membentuk prilaku hidup bersih
dan sehat anak usia sekolah yang berada di
lingkungan sekolah.
 KKR ( KADER KESEHATAN REMAJA )
Remaja yang di pilih oleh pihak sekolah
untuk melaksanakan upaya pelayanan
kesehatan terhadap diri sendiri,
teman,keluarga serta masyarakat
 Yang termasuk KKR adalah 
 - konselor sebaya
 - dokter kecil
 - peer educator
 - anggota SBH
 - Anggota PMR
 - Anggota Karang Taruna
 - Kader Posyandu Remaja
 - Remaja masjid

Rakor TP-UKS Tingkat Prov.Jabar.Tahun 2008


PENDIDIKA
N
KESEHATAN

TRIAS
UKS
PEMBINAAN
LINGKUNGAN PELAYANAN
SEKOLAH KESEHATAN
SEHAT
 1. PENJARINGAN
 2. PEMERIKSAAN BERKALA
 3. BIAS DT / TD DAN CAMPAK
 4. PEMBINAAN PMR / SBH / KRR
 5. PENYULUHAN / PENDIDIKAN KESEHATAN
KIE
Kesehatan Reproduksi
Remaja
8
 Pd remaja ( 10 – 19 tahun) terjadi pertumbuhan &
perkembangan yg pesat: fisik, psikologis, intelektual,
dg sifat khasnya yaitu:
 rs. keingintahuan yg besar
 suka petualangan & tantangan
 cenderung berani menanggung risiko atas
perbuatannya tanpa didahului pertimbangan
yg matang.
 Semakin maraknya remaja merokok, penyalahgunaan
NAPZA, sex pranikah, KTD, HIV/AIDS, IMS, tawuran,
pengangguran.

9
TUJUAN PROGRAM KESEHATAN REMAJA

Mempersiapkan remaja sehat menuju


kehidupan dewasa

10
11
Perempuan :
 Mulai 10,5 tahun
 Tanda awal pubertas ----> perkemb payudara.
 Pertumb rambut pubis, rambut ketiak
 Menstruasi ---> 11-14 thn
 Secret vagina ----> 10-13 thn
 Badan mulai tumbuh ---> 12-13 th
 Pematangan seksual penuh ---> 16 th

12
Laki-laki :
 Mulai 12,5 tahun, lebih lambat 2 thn
dibanding anak perempuan
- Penis & testis mulai membesar : 11-12 th
- Ejakulasi 13-14 thn ---> mimpi basah
- Rambut ketiak, badan, kumis, jenggot,
jambang ---> 13-15 th
- Kelenjar apokrin ketiak ---> produksi
keringat – bau badan dewasa
- Suara parau ---> 14-15 th

13
Pria Wanita
- Tampak dari luar: * Tampak dari luar:
 otot menguat; tumbuh jakun; - tumbuh payudara;
 tumbuh bulu-bulu di ketiak, – puting payudara menonjol
muka (kumis, janggut), dan keluar;
di sekitar kemaluan;
– bentuk tubuh berlekuk
 kulit dan rambut berminyak; (berbentuk);
 suara menjadi besar (berat); – tumbuh bulu-bulu di
 penis dan buah zakar ketiak dan sekitar
membesar kemaluan
- Tidak tampak dari luar : * Tidak tampak dari
mimpi basah luar:menstruasi (datang
bulan/ haid)

14
 Psikis sosial :

Ke arah lawan jenis


Berorganisasi
Membentuk ‘gang’
 Emosi :
Labil
Mudah marah
Menangis

 Kecerdasan :
Rasa ingin tahu
Ingin mencoba ( eksploratif)
Berpetualang (adventurous)

15
 Remaja Awal
(10 – 14 tahun)

 Remaja Pertengahan
(15 – 16)

 Remaja Akhir
(17 – 19 tahun)

16
 Pemilihan Pekerjaan
 Sekolah
 Keuangan
 Persiapan keluarga
 Mengisi waktu luang
 Agama
 Mitos
 Kehidupan sosial
 Politik

17
 Perubahan pribadi
 Emosi
 Seks
 Jerawat
 Kesehatan

18
KESEHATAN REPRODUKSI
REMAJA

19
1. Pria
Penis / Batang kemaluan
Scrotum  kantung kulit yang melindungi testis
Testis (pelir) berjumlah dua buah untuk
memproduksi sperma setiap hari
Vas deferen (saluran sperma)  saluran
mengeluarkan sperma
Kelenjar prostat  kelenjar yang menghasilkan
cairan yang berisi zat makanan untuk menghidupi
sperma

20
21
2. Wanita
Bagian Luar
Labia Mayora (bibir besar)
Labia Minora (bibir kecil)
Klitoris / klentit  banyak
mengandung serabut saraf
sehingga mudah terangsang
Lubang Vagina

22
23
 ANAK LAKI2 : ( fungsi organ reproduksi pria):
EREKSI, EJAKULASI, MIMPI BASAH,
MASTURBASI/ONANI.
 ANAK PEREMPUAN : MENSTRUASI
 KEPERAWANAN
 KONDISI YANG MENYEBABKAN KEHAMILAN
 TANDA-TANDA KEHAMILAN
 PERAWATAN KEHAMILAN & PASKA PERSALINAN
 PENCEGAHAN KEHAMILAN

24
 KONDISI FISIK SEMPURNA:
 Perempuan : 20-35 Tahun
 Laki-laki : mencapai usia 25 tahun
 KESIAPAN JIWA
 Pasangan merasa siap menjadi orang tua dan akan
bertanggung jawab mengasuh & mendidik anaknya.
 SOSIAL EKONOMI

25
 Tidak ada kelainan anatomis & fisiologis
(Perempuan: rongga pinggul normal,
hormon2 reproduksi normal, gizi baik,
Laki2: mampu ereksi, Testis normal,
kelenjar endokrin normal, Dst)
 Kesehatan jiwa baik
 Kondisi masa kehamilan sampai proses
kelahiran aman.

26
 NORMA PERKAWINAN
 PERSIAPAN GIZI PRA NIKAH
IMUNISASI TETANUS TOXOID (TT)
 KEJIWAAN (proses adaptasi paska nikah,
kedewasaan dlm perkawinan)
 KEBERSIHAN & KESEHATAN DIRI

27
 SEKS PRA NIKAH
 PENYIMPANGAN PERILAKU SEKSUAL
(homoseksual, pedofilia, dsb)
 KEKERASAN SEKSUAL (perkosaan, pencabulan,
dll)
 KEHAMILAN YANG TIDAK DIHARAPKAN (KTD)

28
 Meningkatkan keimanan & ketakwaan.
 Waktu luang untuk kegiatan positif
 Hindari perbuatan2 yang menimbulkan
dorongan seksual (meraba-raba
pasangannya, nonton video porno)
 Informasi tentang manfaat & penggunaan
alat kontrasepsi
 Keterangan tentang kegagalan alat
kontrasepsi

29
 Giziseimbang adalah
susunan makanan sehari-
hari yang mengandung
zat-zat gizi dalam jenis
dan jumlah Yang sesuai
dengan kebutuhan tubuh
dengan memperhatikan
prinsip keanekaragaman
makanan, aktifitas,
kebersihan, dan berat
badan ideal
 Masa remaja merupakan masa
transisi/peralihan dari
anak-anak ke masa dewasa.
 Masa remaja adalah masa yang
sangat khususdalam kehidupan manusia, ,
karena pada masa initerjadi proses
kematangan organ reproduksi /pubertas
 Masa remaja awal : 10-13 tahun
 Masa remaja tengah : 14-16 tahun

 Masa remaja akhir : 17-19 tahun


1. PertambahanpesatBB danTB
 BB remajaputribertambah16 gr/hr* BB
remajaputrabertambah18 gr/hr
 TB padaremajaputrimeningkatusia11 th
 TB padaremajaputrameningkatusia14 th
2. Peningkatan massatubuh( tulang, otot,
lemak)
 ANEMIA
Masalah anemia pada remaja perlu
perhatian khusus, terutama pada remaja
perempuan karena akan Menjadi calon ibu
(periode Window of Oppurtunity)
Tindakan: suplemenzatbesi.

Akibat:5L (letih, lemah,lesu,lunglai, lalai)


 POLA MAKAN YANG SALAH
Sering terjadi pada remajalaki-laki,
umumnya mempunyai nafsu makan lebih besar
sehingga sering mencari makanan tambahan
(jajan diluar waktu makan). Konsumsi
makanan yang padat energi berlebihan -
> manis dan berlemak yang berakibat
OBESITAS.
 TERGANGGUNYA KEBIASAAN MAKAN
Menjaga penampilan fisik (body image)
mengurangi porsi makan (tidak bergizi
seimbang). Penurunan berat badan
yang terlalu cepat dapat membahayakan
kesehatan. Body image yang baik =
tercapainya BB yang ideal (keserasian TB
dengan BB berdasarkan IMT).
Hamil usia dini akan membahayakan kesehatan
janin. Akibat:
1.Masalah kesehatan reproduksi
2.Psikologi (takut, kecewa , menyesal)
3.Sosial dan ekonomi dalam keluarga
4.Keguguran
5.Persalinan prematur, BBLR, Kelainan bawaan
6. Mudah terjadi infeksi
7. Anemia kehamilan
8. Keracunan kehamilan
9. Kematian ibu yang tinggi
 Energi
1. Aktifitas
2. Metabolisme tubuh
3. Putri 13-18 th = 40-50 kkal/kgBB/hari
4. Putra 13-18 th = 55-60 kkal/kgBB/hari
 Karbohidrat dan lemak
1. Lemak = 30% dari kebutuhan kalori
2. KH = 55% dari kenutuhan kalori
 Protein
1. Tumbuh kembang (grow support )
2. Putri = 50 gr/hari
3. Putra = 60 gr/hari
 Vitamin dan Mineral
Vit A, C dan berbagai VitB khususnya
pada perempuan agar terhindar dari anemia
1. Variasi Makanan
2. Pola hidup bersih dan sehat
Menghindari rokok, narkoba dan
minuman beralkohol
3. Aktifitas Fisik
4. Pemantauan Berat Badan Ideal
1. Berat Badan Ideal 2. IndeksMasaTubuh(I
(BBI) = MT)
(TB-100) –(10% x(TB-100))
IMT = BB (kg)
Contoh:
TB (m2)
TB =150cm Contoh:
=(150-100) – (10% x (150- BB = 60 kg
100)) TB = 150 cm = 1,5 m
= 50 – 5
IMT = 60/ (1,5)2= 26,7
= 45 Kg kg/m2
Waktu Menu Bahan Berat Penukar Energi
makanan (gram) (P) (Kkal)
Siang Nasi Nasi 200 2
Sambal Hati Sapi 35 1
Hati ½
merah
Tempe
Goreng
Tepung
Cah
Kangkung
Tauco
Jus
Pepaya
dan
Nanas
Waktu Menu Bahan Berat Penukar(P) Energi
Makanan (gram) (Kkal)
Siang Nasi Nasi 200 2
Sambal Hati Sapi 35 1
goreng ati Minyak 2.5 1/2

Tempe Tempe 50 1
goreng Minyak 2.5 ½
tepung
Cah Kangkung 100 1
kangkung Minyak
tauco 2.5 ½
Jus pepaya Pepaya 90 ¾
dan nanas Nanas 120 1
-

Gula 13 1
463
Selingan Buah Mangga 135 1½
Siang Potong

156
PHBS di Sekolah adalah upaya
untuk memperdayakan siswa,
guru dan masyarakat lingkungan
sekolah agar tahu, mau, dan
mampu mempraktikan PHBS dan
berperan aktif dalam
mewujudkan sekolah
sehat.(Depkes RI,2007).
 a. Meningkatkan pengetahuan tentang PHBS bagi
setiap siswa, guru, dan masyarakat lingkungan
sekolah.
 b. Meningkatkan peran serta aktif setiap siswa, guru
dan masyarakat lingkungan sekolah untuk ber –
PHBS di sekolah.
 c. Memandirikan setiap siswa, guru dan masyarakat
lingkungan sekolah ber-PHBS.
Manfaat bagi siswa :
a. Meningkatkan kesehatan dan
tidak mudah sakit
b. Meningkatkan semangat
belajar
c. Meningkatkan produktifitas
belajar
d. Menurunkan angka absensi
karena sakit
 Manfaat bagi warga sekolah :
 a. Meningkatnya semangat belajar siswa
berdampak positif terhadap pencapaian
target dan tujuan.
 b. Menurunnya biaya kesehatan yang harus
dikeluarkan oleh oreangtua
 c. Meningkatnya citra sekolah yang positif
Manfaat bagi Sekolah :
a. Adanya bimbingan teknis
pelaksanaan PHBS di Sekolah
b. Adanya dukungan buku
pedoman dan media promosi
PHBS di Sekolah
 1. Memelihara rambut agar bersih dan rapih
 Mencuci rambut secara teratur dan
menyisirnya sehingga terlihat rapi. Rambut
yang bersih adalah rambut yang tidak kusam,
tidak berbau dan tidak berkutu.
 2. Memakai Pakaian Bersih dan Rapih
 Memakai baju yang tidak ada kotorannya,
tidak berbau, dan rapi.
 3. Memelihara kuku agar selalu pendek dan
bersih, dengan memotong kuku sebatas ujung
jari tangan secara teratur.
 4. Memakai sepatu bersih dan rapih, memakai
sepatu yang tidak ada kotoran menempel pada
sepatu, rapi misalnya ditalikan bagi sepatu yang
bertali.
 5. Berolahraga teratur dan terukur, melakukan
olahraga / aktifitas fisik secara teratur minimal
3x seminggu.Olahraga teratur dapat memelihara
kesehatan fisik dan mental serta meningkatkan
kebugaran tubuh sehingga tetap sehat dan tidak
mudah sakit.
 6. Tidak merokok di sekolah
 Anak sekolah, guru, masyarakat sekolah tidak
merokok dilingkungan sekolah.
 7. Tidak Menggunakan NAPZA
 Anak sekolah / guru/ masyarakat sekolah tidak
menggunakan NAPZA (Narkotika Psikotropika Zat
Adiktif), karena membahayakan kesehatan fisik
maupun psikis.
 8. Memberantas jentik nyamuk
 Dengan cara membersihkan tempat penampungan
air, pot bunga, bak mandi, vas bunga, dan barang –
barang bekas. Karena jentik nyamuk bisa
menyebabkan menjadi nyamuk demam berdarah,
cikungunya, malaria dan kaki gajah.
 9. Menggunakan Jamban yang bersih dan sehat,
ketika buang air kecil maupun besar dapat menjaga
lingkungan sekitar agar tidak bau, selalu bersih dan
sehat.
 10. Menggunakan air bersih
 11. Mencuci tangan denagn air mengalir dan
memakai sabun.
 12. Membuang Sampah ke tempat sampah yang
terpilah antara sampah organik (sampai yang dapat
membusuk) dan sampah an organik (sampah yang
tidak dapat terurai atau membusuk).
 13. Mengkonsumsi jajanan sehat dari kantin sekolah
 14. Menimbang Berat Badan dan Tinggi Badan
setiap bulan.
Infeksi menular seksual atau penyakit menular
seksual adalah infeksi yang menular melalui
hubungan intim. Penyakit ini dapat ditandai
dengan ruam atau lepuhan dan rasa nyeri di area
kelamin. Ada banyak jenis penyakit menular
seksual, di antaranya chlamydia, gonore, sifilis,
trikomoniasis, dan HIV.
Sesuai namanya, penyakit menular seksual menyebar
melalui hubungan intim, baik secara vaginal, anal,
maupun oral. Tidak hanya hubungan intim, penularan
juga dapat terjadi melalui transfusi darah dan berbagi
jarum suntik dengan penderita. Infeksi juga dapat
ditularkan dari ibu hamil ke janin, baik selama
kehamilan atau saat persalinan.
 Penyakit menular seksual tidak selalu
menimbulkan gejala atau bisa hanya
menyebabkan gejala ringan. Oleh karena itu,
tidak heran beberapa orang baru mengetahui
dirinya menderita penyakit menular seksual
setelah muncul komplikasi atau ketika
pasangannya terdiagnosis menderita penyakit
menular seksual.
 Gejala yang dapat muncul akibat penyakit
menular seksual akan berbeda-beda
tergantung jenis penyakitnya, namun
umumnya berupa:
Selain beberapa gejala di atas, wanita juga bisa
merasakan gejala lain, yaitu perdarahan di luar masa
menstruasi dan muncul bau tidak sedap dari vagina.
Sementara pada pria, gejala lain penyakit menular
seksual yang dapat dialami adalah nyeri atau
pembengkakan pada testis.

Kapan Harus ke Dokter


Segeralah berkonsultasi dengan dokter bila Anda
mengalami keluhan pada organ intim atau gejala-
gejala di atas. Anda juga perlu memeriksakan diri ke
dokter jika pasangan Anda diketahui menderita
penyakit menular seksual, atau bila Anda melakukan
hubungan seksual yang berisiko, misalnya tanpa
kondom dan sering bergonta-ganti pasangan.
Macam-Macam Penyakit Menular Seksual
Penyakit menular seksual dapat disebabkan oleh infeksi
bakteri, virus, jamur, dan parasit. Berikut ini adalah
macam-macam penyakit menular seksual:
1. Sifilis
Sifilis disebabkan oleh bakteri Treponema
pallidum. Penyakit yang juga dikenal dengan sebutan
“raja singa” ini menimbulkan luka pada alat kelamin atau
mulut. Melalui luka inilah penularan akan terjadi.
2. Gonore
Gonore, yang dikenal juga dengan kencing nanah,
disebabkan oleh bakteri Neisseria gonorrhoeae. Penyakit
ini menyebabkan keluarnya cairan dari penis atau vagina
dan rasa nyeri ketika buang air kecil.
Bakteri penyebab gonore juga dapat menimbulkan
infeksi di bagian tubuh lain, jika terjadi kontak dengan
sperma atau cairan vagina.

3. Human pap Bakteri penyebab gonore juga dapat


menimbulkan infeksi di bagian tubuh lain, jika terjadi
kontak dengan sperma atau cairan vagina.
illomavirus (HPV)
Infeksi menular seksual ini disebabkan oleh virus
dengan nama yang sama, yaitu HPV. Virus HPV
dapat menyebabkan kutil kelamin hingga kanker
serviks pada perempuan. Penularan HPV terjadi
melalui kontak langsung atau melakukan hubungan
seksual dengan penderita.
4. Infeksi HIV
Infeksi HIV disebabkan oleh human immunodeficiency
virus yang menyerang sistem kekebalan tubuh.
Penyebaran virus ini dapat terjadi melalui hubungan
seks tanpa kondom, berbagi penggunaan alat suntik,
transfusi darah, atau saat persalinan.
5. Chlamydia
Penyakit infeksi menular seksual ini disebabkan oleh
bakteri Chlamydia trachomatis. Pada
wanita, chlamydia menyerang leher rahim. Sedangkan
pada pria, menyerang saluran keluar urine di penis.
Penularan dapat terjadi dari luka pada area kelamin.
6. Trikomoniasis
Penyakt menular seksual ini disebabkan oleh
parasit Trichomonas
vaginalis. Penyakit trikomoniasis bisa menimbulkan
keputihan pada wanita atau malah tidak menimbulkan
gejala, sehingga sering kali seseorang secara tidak
sadar menularkan penyakit ini ke pasangan
seksualnya.
7. Hepatitis B dan hepatitis C
Penyakit ini disebabkan oleh virus hepatitis, dan dapat
mengakibatkan gangguan hati kronis hingga kanker
hati. Virus ini ditemukan dalam darah atau cairan tubuh
penderita. Selain melalui hubungan seksual, virus ini
bisa menular melalui jarum suntik yang dipakai
bersama dan transplantasi organ.
8. Tinea cruris
Infeksi menular seksual yang disebabkan oleh jamur ini
menyerang kulit di sekitar alat kelamin, paha bagian
dalam, dan bokong. Tinea cruris ditandai dengan ruam
merah yang terasa gatal pada kulit yang terinfeksi.
Penularannya adalah melalui kontak langsung dengan
penderita atau menyentuh benda yang telah terinfeksi.
9. Herpes genital
Herpes genital disebabkan oleh infeksi virus. Virus ini
bersifat tidak aktif atau bersembunyi di dalam tubuh
tanpa menyebabkan gejala. Penyebarannya terjadi
melalui kontak langsung dengan pasangan yang telah
terinfeksi.
10. Candidiasis
Penyakit ini disebabkan oleh
jamur Candida. Candidiasis ditandai dengan ruam atau
lepuhan yang muncul pada kulit, terutama area lipatan
kulit. Sama seperti infeksi menular seksual lainnya,
penularan penyakit ini dapat terjadi melalui hubungan
seksual dengan penderita.
Tes Penyakit Menular Seksual
Jika mengalami gejala penyakit menular seksual,
dokter akan menanyakan perihal hubungan intim dan
penyakit yang pernah diderita. Kemudian, penderita
akan menjalani beberapa tes untuk mendeteksi
keberadaan virus atau bakteri penyebab penyakit
menular seksual.
Tes yang akan dijalani adalah tes darah dan tes
urine. Tes ini dilakukan untuk mendeteksi virus atau
bakteri penyebab penyakit menular seksual. Dokter
juga akan melakukan tes usap untuk mengambil
sampel cairan tubuh di sekitar area kelamin.
Sampel ini kemudian akan diperiksa di
laboratorium.

Pengobatan Penyakit Menular Seksual


Pengobatan terhadap penyakit menular seksual
disesuaikan dengan penyebab infeksi, melalui
pemberian obat-obatan berikut ini:
Antibiotik
Antibiotik digunakan untuk mengobati berbagai
penyakit menular seksual yang disebabkan oleh
infeksi bakteri, seperti gonore, chlamydia, dan sifilis.
Antibiotik harus tetap dikonsumsi, walaupun gejala
yang dirasakan telah membaik. Hal ini dilakukan
untuk mencegah infeksi kembali terjadi.
Dokter juga akan menganjurkan pasien untuk tidak
berhubungan intim hingga masa pengobatan
berakhir dan gejala menghilang. Jenis antibiotik
yang diberikan antara
lain penisilin, doxycycline, amoxicillin,
dan erythromycin.
Selain membunuh bakteri, antibiotik
seperti metronidazole dapat membunuh parasit
pada penyakit trikomoniasis. Obat ini tersedia
dalam bentuk tablet yang diminum maupun sediaan
yang dimasukkan ke dalam vagina.

Antivirus
Pengobatan dengan obat antivirus hanya bertujuan
untuk meredakan gejala dan mengurangi risiko
penyebaran. Jenis obat antivirus yang digunakan
untuk menangani herpes genital
adalah acyclovir, famciclovir, dan valacyclovir.
Sementara untuk hepatitis, obat yang diberikan
meliputi entecavir, interferon, dan lamivudine.
Antijamur

Untuk penyakit menular seksual yang disebabkan


oleh jamur, seperti candidiasis, dokter akan
memberikan krim antijamur yang dioleskan ke vagina,
seperti nystatin dan clotrimazole. Obat antijamur
dalam bentuk tablet juga dapat diresepkan oleh
dokter, seperti fluconazole dan miconazole.
Penyakit menular seksual juga dapat menyebabkan
komplikasi pada kehamilan. Beberapa penyakit
menular seksual, seperti gonore, chlamydia, HIV, dan
sifilis dapat menular dari ibu hamil ke janinnya
selama kehamilan atau saat persalinan. Kondisi ini
dapat memicu keguguran dan gangguan kesehatan
atau cacat lahir pada bayi.

Mencegah Penyakit Menular Seksual

Langkah utama pencegahan penyakit menular


seksual adalah menerapkan perilaku seks yang
aman, yaitu menggunakan kondom dan tidak
bergonta-ganti pasangan seksual.
Penderita penyakit menular seksual sebaiknya tidak
melakukan hubungan seks hingga penyakit
dinyatakan sembuh oleh dokter. Hal ini dilakukan
untuk mencegah penularan penyakit kepada
pasangan.
Pertolongan Pertama pada
Kecelakaan (P3K)
 Memberikan pertolongan pertama pada
korban kecelakaan dengan cepat dan tepat
sebelum dibawa ke tempat rujukan (RS,
puskesmas, atau dokter praktek).
1. Menjaga kelangsungan hidup korban
2. Mencegah cedera bertambah parah
3. Menunjang upaya penyembuhan
1. Penolong mengamankan diri sendiri dahulu
sebelum bertindak
2. Amankan korban dari gangguan sehingga
bebas dari bahaya
3. Tandai tempat kejadian sehingga orang lain
tahu ada kecelakaan
4. Usahakan menghubungi ambulans, RS, atau
puskesmas terdekat
5. Lakukan tindakan yang paling tepat
terhadap korban
 Tindakan paling awal adalah menilai keadaan
jalan napas
 Bila ada gangguan bernapas, segera bebaskan
jalan napas atau jika perlu lakukan
pemberian napas buatan pada kasus henti
napas
Pertolongan pemberian pernapasan buatan
1. Sabun/alkohol 6. Pembalut segitiga
untuk cuci tangan 7. Kassa steril
2. Bahan untuk 8. Gunting
membersihkan luka 9. Plester
(betadine, Na Cl)
10. Sarung tangan
3. Obat pengurang
sekali pakai
rasa sakit
(parasetamol) 11. Tensimeter
4. Obat perangsang 12. Stetoskop
kesadaran (alkohol, 13. Senter
minyak kayu putih)
5. Pembalut gulung
1. Periksa kesadaran
2. Periksa pernapasan
3. Periksa tekanan darah
4. Cari tanda dan sumber perdarahan jika ada
5. Pada kasus jatuh, periksa luka dan pastikan
ada/tidaknya patah tulang
6. Tanyakan keluhan subyektif pada korban :
nyeri, kaku, kebas, dsb
1. Cedera jaringan lunak /luka
2. Perdarahan
3. Mimisan
4. Pingsan
5. Patah tulang
6. Terkilir
7. Cedera yang sering pada olahraga
 Merupakan cedera yang melibatkan jaringan
kulit, otot, saraf, atau pembuluh darah
akibat suatu trauma/ruda paksa.
 Luka dapat terbuka atau tertutup.
 Luka terbuka  lecet, luka sayat /iris, luka
tusuk, avulsi, amputasi
 Luka tertutup  memar
 Tindakanpada luka memar /lecet yang
bengkak :
 Istirahatkan
 Kompres dengan es
 Lakukan kompresi
 Tinggikan agar bengkak berkurang
 Jika tidak membaik  rujuk
1. Identifikasi lokasi luka, jika banyak
tentukan prioritas
2. Bersihkan luka dan daerah sekitarnya
3. Kontrol perdarahan jika ada
4. Tutup luka dan balut
5. Jika luka berat segera bawa korban ke RS
/puskesmas
JANGAN LUPA PAKAI SARUNG TANGAN

KONTROL PERDARAHAN
 Terjadi karena berkurangnya aliran oksigen
ke otak
 Pemicu : emosi yang hebat, berada dalam
ruangan yang kurang oksigen dengan banyak
orang, lapar, lelah, atau aktifitas berat.
 Perasaan linglung
 Pandangan berkunang-kunang
 Keringat dingin
 Lemas
 Menguap
 Denyut nadi melambat
 Respons berkurang
1. Baringkan dengan kaki lebih tinggi
2. Longgarkan pakaian
3. Usahakan ada cukup udara untuk dihirup
4. Periksa cedera lainnya
5. Beri selimut
6. Setelah sadar, beri larutan gula
7. Periksa nadi, napas  jika tidak membaik,
siapkan transportasi ke tempat rujukan
 Jangan mencoba mengangkat atau
memindahkan tubuh korban jika belum mahir
 Pada korban dengan patah tulang belakang
maka memindahkan korban harus dalam
posisi berbaring pada alas keras
 Untuk patah tulang rahang maka angkat
rahang bawah hingga gigi atas bertemu gigi
bawah, fiksasi kemudian rujuk
 Untuk patah tulang tangan atau kaki,
pakailah tumpukan kardus atau kayu untuk
menyangga kemudian balut sebelum dirujuk
 Ada 2 jenis prinsip penanganan pertama :
 Terbuka
 balut tekan luka, jangan melakukan terlalu
banyak eksploitasi terhadap luka
 fiksasi fraktur
 Tertutup
 imobilisasi dengan fiksasi
Perhatikan kondisi kedua kaki tidak simetris  terjadi perputaran pada
kaki kanan dari pangkal paha; tampak kaki kanan memendek =
PATAH TULANG PADA REGIO PAHA KANAN
 Letakkan bagian tubuh yang terkilir lebih tinggi
dari yang lain untuk mencegah pembengkakan
kemudian dirujuk
 KOMPRESI
 Khusus untuk lutut, harus cepat dirujuk
Terkilir pada mata kaki
Ditandai bengkak pada mata
kaki disusul memar di sekitar
lokasi terkilir
Fiksasi luka dislokasi dengan pembalut
segitiga
Fiksasi luka dislokasi pada regio siku
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai