Aspek Legal

Anda mungkin juga menyukai

Anda di halaman 1dari 27

ASPEK PERLINDUNGAN HUKUM

BAGI BIDAN DI KOMUNITAS

Erna Amin
A. Standar Pelayanan Kebidanan
Pelayanan Kebidanan adalah suatu bentuk pelayanan
profesional yang merupakan bagian integral dari
sistem pelayanan kesehatan yang diberikan oleh bidan
secara mandiri, kolaborasi, dan/atau rujukan.

Standar Pelayanan Kebidanan adalah pedoman yang


diikuti oleh bidan dalam melakukan pelayanan kebidanan.
Ruang Lingkup Standar Pelayanan
Kebidanan
Terdiri dari 24 Standar yang dikelompokkan sebagai berikut :
• Standar Pelayanan Umum (2 Standar)
• Standar Pelayanan Antenatal (6 Standar)
• Standar Pertolongan Persalinan (4 Standar)
• Standar Pelayanan Nifas (3 Standar)
• Standar Penanganan Kegawatdaruratan Obstetri Neonatal (9 Standar)
Standar Pelayanan Umum Standar Pelayanan Antenatal
• Standar 3 : Identifikasi ibu hamil
 Standar 1 : Persiapan untuk • Standar 4 : Pemeriksaan dan pemantauan
kehidupan antenatal
keluarga sehat • Standar 5 : Palpasi abdominal
 Standar 2 : Pencatatan dan • Standar 6 : Pengelolaan anemia pd
pelaporan kehamilan

• Standar 7 : Pengelolaan dini hipertensi pd


kehamilan
• Standar 8 : Persiapan persalinan
Standar Pertolongan Persalinan Standar Pelayanan Nifas
Standar 13 : Perawatan BBL
Standar 9 : Asuhan persalinan kala I
Standar 10 : Persalinan kala II yg Standar 14 : Penanganan 2 jam
aman
pertama
Standar 11 : Penatalaksanaan aktif setelah persalinan
persalinan kala III Standar 15 : Pelayanan bagi
Standar 12 : Penanganan kala II dg ibu dan bayi pada
gawat janin masa nifas
Standar Penanganan Kegawatdaruratan Obstetri
Neonatal
• Standar 16 : Penanganan • Standar 18 : Penanganan kegawatan
perdarahan dalam pada partus macet/lama
kehamilan Trimester III • Standar 19 : Persalinan dgn
• Standar 17 : Penanganan penggunaan vakum ekstraksi
kegawatan pada • Standar 20 : Penanganan retensio
eklampsia plasenta
• Standar 21 : Penanganan perdarahan
post partum primer
• Standar 22 : Penanganan perdarahan post
partum sekunder
• Standar 23 : Penanganan sepsis
puerperalis
• Standar 24 : Penanganan asfiksia
neonatorum
Kode Etik Bidan
Bidan adalah seorang perempuan yang telah menyelesaikan program
pendidikan Kebidanan baik di dalam negeri maupun di luar negeri yang
diakui secara sah oleh Pemerintah Pusat dan telah memenuhi persyaratan
untuk melakukan praktik Kebidanan.

Kode etik profesi merupakan suatu penyataan komprehensif dari profesi yang
memberikan tuntunan bagi anggotanya untuk melaksanakan praktik dalam
bidang profesinya baik yang berhubungan dengan klien atau pasien, keluarga,
masyarakat, teman sejawat, profesi dan diri sendirinya
Tujuan Kode Etik
1. Untuk menjunjung tinggi martabat dan citra profesi.
2. Untuk menjaga dan memelihara kesejahteraan para
anggota
3. Untuk meningkatkan pengabdian para anggota
profesi
4. Untuk meningkatkan mutu profesi
Dimensi Kode Etik
1. Anggota profesi dan klien atau pasien.
2. Anggota profesi dan sistem kesehatan.
3. Anggota profesi dan profesi kesehatan.
4. Anggota profesi dan sesama anggota profesi.
Prinsip Kode Etik
1. Menghargai otonomi.
2. Melakukan tindakan yang benar.
3. Mencegah tindakan yang dapat merugikan.
4. Berlakukan manusia dengan adil.
5. Menjelaskan dengan benar.
6. Menepati janji yang telah disepakati.
7. Menjaga perasaan.
Bab I. Kewajiban Bidan terhadap Klien dan Masyarakat (6
Butir)
1. Setiap bidan senantiasa menjunjung tinggi, menghayati dan mengamalkan
sumpah jabatannya dalam melaksanakan tugas pengabdiannya.
2. Setiap bidan dalam menjalankan tugas profesinya menjunjung tinggi harkat dan
martabat kemanusiaan yang utuh dan memelihara citra bidan.
3. Setiap bidan dalam menjalankan tugasnya, senantiasa berpedoman pada peran,
tugas dan tanggung jawabnya sesuai dengan kebutuhan klien, keluarga dan
masyarakat.
4. Setiap bidan dalam menjalankan tugasnya, mendahulukan kepentingan klien,
menghormati hak klien dan menghormati nilai-nilai yang berlaku di masyarakat.
5. Setiap bidan dalam menjalankan tugasnya, senantiasa mendahulukan
kepentingan klien, keluarga dan masyarakat dengan identitas yang sama sesuai
dengan kebutuhan berdasarkan kemampuan yang dimilikinya
6. Setiap bidan senantiasa menciptakan suasana yang serasi dalam hubungan
pelaksanaan tugasnya, dengan mendorong partisipasi masyarakat untuk
meningkatkan derajat kesehatannya secara optimal.
Bab II Kewajiban Bidan terhadap
Tugasnya (3 Butir)
1. Setiap bidan senantiasa memberi pelayanan paripurna terhadap klien,
keluarga dan masyarakat sesuai dengan kemampuan profesi yang dimilikinya
berdasarkan pada kebutuhan klien, keluarga dan masyarakat.
2. Setiap bidan berhak memberi pertolongan dan mempunyai kewenangan
dalam mengambil keputusan dalam tugasnya, termasuk keputusan
mengadakan konsultasi dan atau rujukan.
3. Setiap bidan harus menjamin kerahasiaan keterangan yang dapat dan atau
dipercayakan kepadanya, kecuali jika diminta oleh pengadilan atau
diperlukan sehubungan dengan kepentingan klien.
Bab 3 Kewajiban Bidan terhadap
Sejawat dan Tenaga Kesehatan
Lainnya
1. Setiap bidan harus (2hubungan
menjalin Butir)dengan teman
sejawatnya untuk menciptakan suasana kerja yang serasi.
2. Setiap bidan dalam menjalankan tugasnya harus saling
menghormati baik terhadap sejawatnya maupun tenaga
kesehatan lainnya.
Bab IV Kewajiban Bidan terhadap
Profesinya (3 Butir)
1. Setiap bidan harus menjaga nama baik dan menjunjung tinggi citra
profesinya dengan menampilkan kepribadian yang tinggi dan memberi
pelayanan yang bermutu kepada masyarakat.
2. Setiap bidan harus senantiasa mengembangkan diri dan meningkatkan
kemampuan profesinya sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan
dan teknologi.
3. Setiap bidan senantiasa berperan serta dalam kegiatan penelitian dan
kegiatan sejenisnya yang dapat meningkatkan mutu dan citra profesinya.
Bab V. Kewajiban bidan terhadap
diri sendiri (3 Butir)
1. Setiap bidan harus memelihara kesehatannya agar dapat melaksanakan
tugas profesinya dengan baik.
2. Setiap bidan harus berusaha terus-menerus untuk meningkatkan
pengetahuan dan keterampilan sesuai dengan perkembangan ilmu
pengetahuan dan teknologi.
3. Setiap bidan wajib memelihara kepribadian dan penampilan diri.
Bab VI. Kewajiban Bidan Terhadap Pemerintah, Nusa, Bangsa
dan Tanah Air (2 Butir)

1. Setiap bidan dalam menjalankan tugasnya, senantiasa melaksanakan


ketentuan-ketentuan pemerintah dalam bidang kesehatan, khususnya dalam
pelayanan KIA/KB dan kesehatan keluarga serta masyarakat
2. Setiap bidan melalui profesinya berpartisipasi dan menyumbangkan
pemikirannya kepada pemerintah untuk meningkatkan mutu jangkauan
pelayanan kesehatan, terutama pelayanan KIA/KB dan kesehatan keluarga.

Bab VII. Penutup


Setiap bidan dalam melaksanakan tugasnya sehari-hari senantiasa menghayati
dan mengamalkan Kode Etik Bidan Indonesia.
Bab II Kewajiban Bidan terhadap
Tugasnya (3 Butir)
1. Setiap bidan senantiasa memberi pelayanan paripurna terhadap klien,
keluarga dan masyarakat sesuai dengan kemampuan profesi yang dimilikinya
berdasarkan pada kebutuhan klien, keluarga dan masyarakat.
2. Setiap bidan berhak memberi pertolongan dan mempunyai kewenangan
dalam mengambil keputusan dalam tugasnya, termasuk keputusan
mengadakan konsultasi dan atau rujukan.
3. Setiap bidan harus menjamin kerahasiaan keterangan yang dapat dan atau
dipercayakan kepadanya, kecuali jika diminta oleh pengadilan atau
diperlukan sehubungan dengan kepentingan klien.
Bab II Kewajiban Bidan terhadap
Tugasnya (3 Butir)
1. Setiap bidan senantiasa memberi pelayanan paripurna terhadap klien,
keluarga dan masyarakat sesuai dengan kemampuan profesi yang dimilikinya
berdasarkan pada kebutuhan klien, keluarga dan masyarakat.
2. Setiap bidan berhak memberi pertolongan dan mempunyai kewenangan
dalam mengambil keputusan dalam tugasnya, termasuk keputusan
mengadakan konsultasi dan atau rujukan.
3. Setiap bidan harus menjamin kerahasiaan keterangan yang dapat dan atau
dipercayakan kepadanya, kecuali jika diminta oleh pengadilan atau
diperlukan sehubungan dengan kepentingan klien.
Registrasi Praktik Bidan
Registrasi adalah pencatatan resmi terhadap Bidan yang
telah memiliki Sertifikat Kompetensi atau Sertifikat
Profesi dan telah mempunyai kualifikasi tertentu lain
serta mempunyai pengakuan secara hukum untuk
menjalankan praktik Kebidanan.

Anda mungkin juga menyukai