Anda di halaman 1dari 28

Pengaturan Dosis

Ganda
Nurlely, M.Sc (Pharm)., Apt

PS Farmasi FMIPA UNLAM


2019
Tujuan
 Untukmempertahankan kadar obat
pada rentang terapi dalam jangka waktu
tertentu  memperpanjang waktu
terapetik

 Cth
: antibiotik, obat epilepsi, obat DM,
obat hipertensi dll
Faktor yang harus
diperhatikan
 Interval wktu pemberian (τ)
 Jumlah pemberian (n)
 MEC
 Dosis yang direncanakan
 Rute pemberian
 Profil farmakokinetik dosis tunggal dan
parameternya
 Kemungkinan terjadinya akumulasi
 Patofisiologi pasien
Kekurangan dosis ganda (iv/ev)
dibandingkan dengan infus dan
sed. Lepas terkendali
 Cp pada dosis ganda tidak sekonstan
infus
 Adanya palung2  kurang efektif
 Adanya akumulasi  frek kurang tepat
 Untuk mencapai kadar tunak perlu waktu
cukup lama (meskipun dengan loading
dose)
Parameter utama dalam dosis
ganda
 Ukuran dosis obat  jml obat yang
diberikan setiap interval waktu (Do)
 Berkaitan dengan Vd dan K (atau Clt) 
Cl<<  Do ??

 Frekuensi
pemberian obat / jrk waktu
antar dosis (τ)
 K <  t ½ >  τ makin makin panjang
Hal-hal yang harus diperhatikan
pada perhitungan dosis ganda
 Prinsip superposisi

 Tetap harus ada monitoring saat steady


state
Prinsip superposisi
 Pemberian dosis obat sebelumnya dianggap
tidak mempengaruhi farmakokinetik dari dosis
selanjutnya
 Obat dieliminasi melalui kinetika orde 1
 Farmakokinetik obat yang didapat setelah
pemberian suatu dosis tunggal  tidak
berubah pada pemakaian obat dosis ganda
(tidak digunakan jika ada perubahan
patofisiologi pasien, penjenuhan sistem
pembawa obat, induksi dan inhibisi enzim)
Monitoring saat steady state
 Misal : pengamatan saat 4,32 x t ½
eliminasi (mencapai 95 % ss)
 Monitoring terhadap ES dan efek terapi
 Iv : keamanan : Cp˜max  sesaat setelah
pemberian dosis ; efektifitas: Cp˜min 
sesaat sebelum pemberian dosis
 Ev : keamanan : Cp˜max  diambil pada
tiap terapi (tmax ss) ; efektifitas: Cp˜min 
sesaat sebelum pemberian dosis
Monitoring saat steady state
 Monitoring
yang baik : monitor Cp˜max,
Cp˜min dan R (faktor akumulasi)

 Jika
pasien menunjukkan tanda ES
ataupun efek terapi  periksa Cp max
atau Cp min meskipun belum mencapai
ss  utk mengetahui Cp
Dosis ganda IV
Τ = 6 jam
 Dosis tiap interval sama
 Pemberian iv  Do = Cp0
 Berlaku farmakokineika non linear
 Dmax = Do = dosis pemeliharaan
Cara penentuan parameter
farmakokinetik
 Sebelum steady state
 Dosis (D)

D max (n) ?? D min (n) ??


 Konsentrasi (Cp)
Cp min (n)

Cp max (n) ??
T = selisih wkt pemberian ke-n dan turun pada wktu t
Cara penentuan parameter
farmakokinetik
 saat steady state
 Waktu yang diperlukan untuk mencapai
keadaan ss  tidak dipengaruhi oleh dosis
dan τ, tetapi dipengaruhi t ½  secara tdk
langsung dipengaruhi oleh Cl
 Dosis hanya mempengaruhi kadar obat
dlm plasma saat SS
 Kadar obat dalam plasma saat ss  min
mencapai 90% dari dosis obat
 Kadar ss untuk tiap pasien  individual
Cara penentuan parameter
farmakokinetik
 saat steady state
 𝑒 −𝑛𝐾τ = 0 (𝑛 ≫)
Untuk mengetahui Cp pada
setiap waktu
 sebelum steady state
 Liat persamaan 13.20 Shargel edisi 5

 Saat / setelah steady state


Contoh soal
 Diket Do = 500 mg ; τ = 6 jam ; t ½ = 12 jam Vd = 20
l
 Tentukan :
 Cp saat t = 36 jam sblm pemberian dosis
berikutnya
 Cp saat t=36 jam stlh pemberian dosis berikutnya
 Cp setelah 50 jam pemberian (stlh dosis berikut)
 Jml obat dalam tubuh sesaat setelah pemberian
jam ke-30
 Jml obat dlm tubuh sblm pemberian jam ke-30
 Jml obat dlm tubuh stlh pemberian obat pd jam
ke-32
Parameter Farkin
 Cp min ss (Cp˜min)
 Cp max ss (Cp˜max)
 Cpav ss (Cp˜ss)
 Faktor akumulasi ( R )
 t steady state (t˜)
Cp min ss (Cp˜min)
 Kadar obat dalam plasma min pd saat
steady state
 Cuplikan diambil sesaat sebelum dosis
berikutnya
 Fx : sebagai indikator untuk mengetahui
apakah obat masih efektif (dlm batas terapi)
 Cp˜min direncanakan pada MEC  tetap
efektif sampai pemberian dosis berikutnya
Cp max ss (Cp˜max)
 Cuplikan diambil sesaat setelah dosis
berikutnya (iv) atau saat tmax (ev)
 Harus di bawah MTC
 Fungsi : untuk mengetahui batas
keamanan obat
Cpav ss (Cp˜ av)
 Perhitunganlebih mudah  sehingga
dipakai untuk patokan MEC pada
keadaan sito di RS  harus dimonitor
Faktor Akumulasi
1
𝐷𝑎𝑣 1.44 𝑡
2
 =
𝐷0 τ

 R dipengaruhi oleh :
 Interval waktu pemberian dosis (τ)
 T ½ eliminasi (termasuk Cl dan K)
 Akumulasi terjadi jika :
 Τ<t½
 Cp max 1 (Cp max awal) < Cp˜min
 Usaha supaya akumulasi tidak terjadi :
 Τ dibuat = atau mendekati t ½ eliminasi
 Dosis kecil dan pemberian sefrekuen mungkin (seperti infus)
 Sebaiknya Cp˜min tidak berbeda jauh atau = Cp min awal
pemberian
Lama pemberian obat (nτ)
 Nτ = 3,32 x t ½ log (1-fss)

 Fss=fraksi untuk mencapai keadaan ss


(0,9 atau 0,95 atau 0,99)

 Lama
untuk mencapai ss = lamanya
pemberian (nτ)
Fraksi obat yang tertinggal
dalam tubuh

 Do = Dmax – Dmin
Dosis muatan (loading dose)
 Merupakan
dosis awal yang diberikan untuk
menpercepat tercapainya keadaan ss

 Untuk mempercepat ss  dgn memperkecil OOA


 Menggunakan patokan Cp˜max, why ??
 Jika DL < D˜max  tdk efektif ; jika DL > D˜max 
toksik
 Dalam keadaan sito / urgent (DL = Cp˜av Vd)
Pengaturan Dosis ganda EV
 Saat steady state

 tp = waktu puncak plasma


Pengaturan Dosis Ganda EV
 Untuk mengetahui Cp pada setiap waktu
 Sebelum steady state

 Saat / setelah steady state


Pengaturan Dosis Ganda EV
 Beda tmax dan tp
 Tmax  waktu untuk mencapai puncak
pada dosis tunggal sblm ss

 Tp
tmax pada keadaan ss = waktu
untuk mencapai puncak pada dosis
ganda
Loading Dose Dosis Ganda EV

 DL= ratio dosis x Do


 Puncak dr DL diharapkan = Cp˜max 
dimana tmax untuk DL = tmax dosis
ganda ev
 Tujuan : untuk mempercepat tercapainya
MEC / keadaan tunak
Contoh soal
 Tetrasiklin HCl diresepkan oleh pasien dewasa (28
th, 78 kg) menderita gonorea. Berdasarkan
literatur, tetrasiklin 77% diabsorbsi secara oral , 65 %
terikat plasma dan Vd 0,5 L/kg dan meiliki t ½ 10,6
jam dan 58 % terekskresi tidak berubah di dalam
urine. MIC 25-30 mcg/ml
a. Hitung dosis pemeliharaan untuk pasien yang
diberikan setiap 6 jam
b. Achromycin V terdapat dengan kekuatan
sediaan 250 mg dan 500 mg kapsul. Berapa
banyak kapsul diberikan setiap 6 jam ?
c. Berapa loading dose yg diberikan ?

Anda mungkin juga menyukai