Anda di halaman 1dari 32

USMAN, S.KEP., NERS., M.

KEP
Introduction

Wound is damage to part (partial thickness) or whole (full


thikness) on the skin that can extend into the tissue under
the skin, tendons, muscles, bones or joints that occurs in a
person suffering from diabetes (Parmet, 2005; Frykberg, et al,
2006).

Hight blood sugar levels

Delayed wound healing


process
LUKA Merupakan Terputusnya Kontinuitas Jaringan

E/ :
• Trauma
• Pembedahan
• Neuropatik
• Vascular
• Penekanan
• Keganasan
KLASIFIKASI LUKA

Luka Akut : luka baru, mendadak dan penyembuhannya sesuai


waktu yg diperkirakan : Luka sayat,, luka tusuk, crush injury , luka
gores.

Luka Kronis : luka gagal sembuh pd waktu yg diperkirakan,


tidak berespon baik thd terapi dan punya tendensi untuk timbul
kembali

4
Luka akut Luka kronik

Gores DFU

sayat Decubitus

Luka tusuk Fistula

Luka cancer
operasi
Process of Wound
care

Cleansing
tap water
rainwater

debridement

Dressing
Perbedaan perawatan tradisional dan
modern pada luka
Tradisional Modern
Dressing luka : tradisional, √ Pendekatan
oleh perawat multidiscipline
 Teknik stril yang sangat √ Moist wound healing
ketat √ Advance wound dressing
 Penggunaan kassa √ Lingkungan luka basah:
 Kompres basah – kering migrasi sel epitelial,
 Masase reepitelialisasi, kontraksi
 Posisi miring ki-ka ; luka luka
dekubitus √ Wound Bed Preparation;
 Oksigen pertumbuhan jaringan
 Luka kering adalah sangat Adekuat dan kontinyu
baik debridemang
 Gunakan penghangat √ Teknik bersih dan steril
 Penggunaan ; betadine, dll
teknik perawatan luka dengan menciptakan kondisi
lembab pada luka

membantu proses epitelisasi dan penyembuhan luka,

Menggunakan balutan semi occlusive, full occlusive dan


impermeable dressing

berdasarkan pertimbangan biaya (cost),


kenyamanan (comfort), keamanan (safety) (Schulitz, et
al. 2005., Hana, 2009., Saldy, 2010).
Mencegah luka menjadi kering dan keras.
Menurunkan nyeri saat ganti balutan.
Meningkatkan laju epitelisasi.
Mencegah pembentukan jaringan parut
Dapat menurunkan kejadian infeksi.
Balutan tidak perlu diganti setiap hari (Cost
effective).
Memberikan keuntungan psikologis.
Mudah digunakan dan aman.
(Schulitz, et all. 2005., Hana, 2009., Saldy,
2010)
Menciptakan lingkungan luka untuk penyembuhan
dengan vaskularisasi adekuat, dasar luka stabil dan
meminimalkan exudat
• Haga clic para modificar el estilo de texto del
patrón T I M E
– Segundo nivel
• Tercer nivel
T – Cuarto nivel Tissue
» Quinto nivel
Inflammation and Infection

M Moisture Imbalance
Edge of wound-non advancing or
E undermined
Makalah dipresentasikan pada SEMINAR dan WORKSHOP KEPERAWATAN LUKA: Yogyakarta , 25-28 JUNI 2014
T I M E Management
Tissue Management: Debridement
Inflammation and Infection:
Bacterial Balance
Moisture Imbalance:
Moisture balance
Edge of wound-non advancing or undermined: Ephitelial
(edge) advancement
Tissue Management

Tipe Debridemang

Surgical Autolitik
Enzimatik Biologi
& (collagen)
(Modern Mekanik
dressing) (larva)
Sharp
Kind of Modern Dressing

VASELIN
SWAB

ALCARE

Hydro Gel
/Intrasit gel
Kind of Modern Dressing

Iodosorb
Powder

Transparant Film/
Opsite

MEBO
Kind of Modern Dressing

Stimulen Gel

melolin

Ribbon Gause
Case study

psedoumonas granulatio
Tendon n

biofilm

ephitel Wound Healing


Tujuan Pemilihan Balutan

❖Menyerap eksudat
❖Melindungi luka dari trauma, atau bakteri
❖Menurunkan rasa nyeri
❖Membuang jaringan mati
❖Mengkontrol bau
❖Meningkatkan re-epitelialisasi
❖ Gauze dressings
❖ Hydrocolloid dressings

❖ Hydrogel dressings

❖ Alginate dressings
❖ Hydrofiber dressings

❖ Transparent film dressings

❖ Foam dressings
❖ Other
Kasa/Gauze

❖ Bisa untuk debridemen


(mekanical debridement)

❖ Dapat menimbulkan rasa sakit


saat penggantian balutan
❖ Serat kasa bisa tertinggal pada
luka
Balutan luka berdasar konsep lembab
• Film Dressing
❖ Lapisan tipis yang dilapisi dengan lapisan akrilic yang berperekat
❖ Permeabel terhadap Oxygen & moisture-vapor, impermeabel terhadap
bakteri dan moisture
❖ Mengurangi nyeri
❖ Dapat sebagai dressing primer atau sekunder (penutup dressing primer)
❖ Tidak digunakan untuk luka yang memiliki eksudat banyak
❖ Contoh : Tegaderm, Opsite
Hidrocolloid
❖ Menyerap eksudat minimal sampai sedang

❖ Untuk luka merah, abses, atau luka yang terinfeksi


Ca Alginat
❖ Berasal dari rumput laut
❖ Berubah menjadi gel bila sudah tercampur eksudat
❖ Menyerap eksudat yang sedang

❖ Menstimulasi proses pembekuan darah bila ada perdarahan minor


❖ Contoh : Alginat M, Curasorb dll
Foam Dressing
❖ Untuk luka dengan eksudat banyak karena kemampuan serap yang tinggi
thd eksudat
❖ Tidak digunakan untuk luka yang kering
❖ Mengkontrol hipergranulasi
❖ Contoh : Mepilex, Allevyn, Polymem, Biatain
Hidrogel

❖ Indikasi : pada luka yang kering, luka dengan

slough, luka dengan eshcar

❖ Kontraindikasi : Luka yang eksudatnya banyak

❖ Contoh : Solosite, Skin Tegrity


Hidrogel

❖ Indikasi : pada luka yang kering, luka dengan

slough, luka dengan eshcar

❖ Kontraindikasi : Luka yang eksudatnya banyak

❖ Contoh : Solosite, Skin Tegrity


❖Antimikrobial yang dapat menurunkan jumlah
bakteri dengan cara pelepasan ion silver ke
luka.

❖ Efektif ketika kontak dengan cairan luka


Dressing apa yang cocok ??
Dressing apa yang cocok ??
Dressing apa yang cocok ??
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai