Anda di halaman 1dari 19

Hakikat Filsafat

Fuad farid
dan Abdul
Hamid Phlio Sophia FILSAFAT
Mutawalli

Suriasumatri membedakan antara pengetahuan


(ilmu) dengan filsafat yaitu pengetahuan dimulai
dari rasa ingin tahu, kepastian dimulai dari ragu –
ragu, dan filsafat dimulai dari keduanya.
Mendasar
Tidak begitu saja
percaya bahwa ilmu
Menyeluruh itu benar Spekulatif
Mempertanyakan Selalu ingin
hakikat keberadaan mencari jawaban
dan kebenaran
Karakteristik
Utama
Berpikir
Filsafat
Unsur – Unsur Filsafat
Kegiatan Intelektual (pemikiran)
Mencari makna yang hakiki (interprestasi)
Segala fakta dan gejala (objek)
Dengan cara refleksi, metodis, dan sistematis (metode)
Untuk kebahagiaan manusia (tujuan)
Perbedaan filsafat dan ilmu
No Aspek Filsafat Ilmu

1 Ontologis Segala sesuatu yang bersifat Segala sesuatu yang bersifat


fisik dan nonfisik, baik yang fisik dan yang dapat di rekam
dapat di rekam melalui indra melalui indra.
maupun yang tidak

2 Epistemologis Pendekatan yang bersifat Pendekatan ilmiah,


reflektif atau rasional- menggunakan pendekatan
dedukatif dedukatif dan indukatif secara
saling melengkapi.
3. Aksiologis Sangat abstrak bermanfaat Sangat konkret, langsung dapat
tetapi tidaksecara langsung dimanfaaatkan bagi
bagi umat manusia. kepentingan umat manusia.
Bahasa sansekerta “a (tidak)
gam (pergi) Agama berarti
Agus M. Harjana bersifat kekal, tetap, tidak
pergi, tidak berubah.”

Bentuk ketetapan ilahi


Hakikat Fuad Farid dan mengarahkan yg berakal untuk
Abdul Hamid kebaikan dunia dan kebahagiaan
Agama Mutawalli akhirat dengan pilihan sendiri
terhadap ketetapan tersebut.

Hubungan manusia dengan


suatu kekuasaan yang lain.
Abdulkadir Perintah, larangan serta
Muhammad petunjuk untuk kebaikan
dunia akhirat.
Unsur - Unsur Hakikat Agama
Rumusan agama berdasarkan unsur – unsur penting :
1. Hubungan manusia dengan sesuatu yang tak terbatas, yang
transdental tuhan yang maha esa.
2. Berisi pedoman tingkah laku.
3. Untuk kebahagian hidup manusia di dunia dan hidup kekal di akhirat.
Dalam pengertian agama terdapat unsur – unsur utama :
1. Ada kitab suci.
2. Kitab suci ditulis berdasarkan wahyu.
3. Ada lembaga yg membina, menuntun, dan mentafsirkan kitab suci
bagi kepentingan umatnya.
4. Berisi ajaran dan pedoman Agama.
Hakikat Etika
Etika sebagai praktis sama
dengan moral atau
moralitas yang berarti adat Etika sebagai ilmu atau tata
isti adat, kebiasaan, nilai- susila adalah
nilai, dan norma-norma pemikiran/penilaian moral.
yang berlaku dalam
kelompok atau masyarakat.

Etika dari bahasa Yunani ethos (tunggal): tempat


tinggal, kebiasaan, adat, watak, perasaan, sikap dan
cara bepikir. Bentuk jamaknya yaitu ta etha berarti adat
istiadat. Etika pengertiannya sama dengan moral. Moral
berasal dari kata Latin: mos (tunggal) dan mores
(jamak) artinya adat istiadat, kebiasaan.
Hakikat Nilai
Kualitas suatu hal yang menjadikan hal itu dapat disukai, diinginkan,
Doni Koesoema A. berguna, dan dihargai sehingga dapat menjadi semacam objek bagi
kepentingan tertentu.
Fuad Farid Ismail dan Standar atau ukuan (norma) yang kita gunakan untuk mengukur
Abdul Hamid segala sesuatu. Jenis nilai yaitu nilai materialistis, nilai ideal, dan
Mutawalli nilai sosiologis.
Tiga sistem nilai dasar yang emlandasi semua manisfestasi suatu
Sorokin dalam Capra kebudayaan yaitu nilai indriawi, ideasional, dan idealistis.

Ada empat gugus nilai yang mandiri dan jelas berbeda antara satu dengan lainnya,
yaitu: (1) gugus nilai-nilai sekitar yang enak dan tidak enak, (2) gugus nilai-nilai vital
Max Scheller sekitar yang luhur dan yang hina, (3) gugus nilai-nilai rohani, dan (4) gugus nilai-nilai
tertinggi sekitar yang kudus dan yang profaneyang dihayati manusia dalam pengalaman
religius.
Hubungan Agama, Etika, Dan Nilai

Semua agama melalui kitab suci masing-


masing mengajarkan tentang tiga hal pokok
1. Hakikat tuhan
2. Etika atau tata susila dan
3. Ritual cara beribadah
Persamaan dan perbedaan Hukum , Etika, dan Etiket
Perbedaan Hukum, Etika, dan Etiket
Hukum Etika Etiket

Sumber Hukum Golongan


Negara, pemerintahan Masyarakat
masyarakat
Sifat Pengaturan Ada yang
Persamaan Tertulis berupa undang-
lisan(berupa adat
Hukum, undang,peraturan
kebiasaan) dan yang lisan
Etika, dan pemerintah, dan
tertulis berupa kode
Etiket yaitu sebagainya
etik
sama-sama Objek yang diatur Bersifat lahiriah Bersifat rohaniah, bersifat lahiriah,
mengetur (misalnya hukum misalnya : prilaku misalnya tata cara
perilaku warisan, hukum agraria, etis ( bersikap jujur berpakaian (untuk
manusia hukum tata negara)dan dan tidak menipu pesta, sekolah dll)
rohaniah (misalnya juga bertanggung tata cara menerima
hukum pidana) jawab) dan prilaku tamu, tata cara
tidak etis (korupsi, berbicara dengan
mencuri, dan orang tua dan
berzina) sebagainya.
Paradigma Manusia Utuh
Totalitas kejiwaan seseorang yang
menampilkan sisi yang didapat dari
Soedarsono keturunan, pendidikan, pengalaman
hidup dan lingkungannya.

Kemampuan untuk memenuhi


Cloud tuntutan kenyataan.

Karakter
Culture untuk sebuah kesuksesan yang
Ezra langgeng dan tahan uji.

Kempetensi yang harus dimiliki oleh


seseorang yang berkaitan dengan
Lilik Agung kinerja terbaik agar mampu
menghadapi tantangan realita
Chopra menyebutkan ada 10 karakter sel yang harus dijadikan
sebagai karakter umat manusia.
Ada maksud yang lebih tinggi
Kesatuan (keutuhan)
Kesadaran
Penerimaan
Kreatifitas
Keberadaan
Efisiensi
Pembentukan ikatan
Memberi
Kepribadian
Etika dan Karakter
3 Golongan Etika Karakter Utama
1. Teo Etika
9. Takwa (pasrah diri)
Saling ketergantungan
8. Iklas (tulus)
Masalah aku denga 7. Tawakal (tahan uji)
Tuhan
2. Sosio Etika
6. Silaturahmi (tali kasih)
Ketergantungan
5. Amanah (integritas)
Masalah aku dengan 4. Husnuzan (baik sangka)
orang lain
3. Psiko Etika
3. Tawaduk (berilmu)
Kemandirian 2. Syukur
Masalah aku dengan aku 1. Sabar
Hubungan Kecerdasan, Karakter Sel, dan Etika
Empat kecerdasan
covery Sepuluh sifat karakter sel chopra Etika nafis

PQ  Efisiensi (setiap sel menerima energi untuk Psiko Etika


mempertahahnkan hidup)
IQ  Kesadaran(kemampuanberadaptasi) Psiko Etika
 Keabadian(meneruskan penetahuan dan
talenta kepada sel-sel generasi berikutnya)
EQ  Penerimaan (menerima kehadiran dan Sosio Etika
ketergantungan dengan sel-sel lain)
 Memberi (membantu integrasi sel-sel
lainya)
 Pembentukan ikatan
SQ  Maksud yang lebih tinggi Teo Etika
 Kesatuan
 Kreatifitas
 Keberadaan
Karakter dan Paradigma Pribadi Utuh
Covery telah mengingatkan bahwa untuk membangun manusia
berkarakter, di perlukan pengembangan kompetensi secara utuh
dan seimbang terhadap empat kemampuan manusia yaitu :
tubuh(PQ), intelektual (IQ), hati (EQ), dan jiwa (SQ). Sementara
cloud (2007) mengatakan bahwa kunci pembangunan karakter
adalah integritas. Pemahaman atas integritas tidak sekedar berarti
jujur atau mempunyai prinsip moral, tetapi terkandungng juga
pengertian : utuh dan tidak terbagi, menyatu, berkonsentrasi
kukuh, serta mempunyai konsistensi.
Karakter Dan Proses Transformasi Kesadaran Spirirtual
Belum banyak ilmu pengetahuan dan teknologi yang mampu mengkaji ranah
spiritual melalui pendekatan rasional / ilmiah. Ilmu psikologi mencoba
memasuki ranah kejiwaan, namun dalam perkembanganya ilmu ini justru
membatasi kajianya hanya pada lapisan pikiran (mental/emotional) dan
tidak ada upaya untuk masuk lebih dalam ke ranah roh (kesadaran
spritual/transdental). Sementara ajaran agama yang seharusnya dapat di
jadikan panduan dan pengembangan /olahan batin, dalam perjalananya
sering kali pengajaranya lebih bersifat indoktrinasi, sekedar menjalankan
praktik berbagai ritual, serta kurang mengedepankan pendekatan melalui
proses nalar, pengalaman, dan pengalaman langsung melalui refleksi diri.
Akibatnya, ajaran agama yang mulia itu tidak mampu memberikan
pencerahan kepada umatnya.
Pikiran, Meditiasi, dan Gelombang otak
Empat golongan
Ciri-ciri
gelombang otak

Kognitif, analisis, logika, otak kiri, konsentrasi, prasangka, pikiran sadar


Beta (14-100 Hz)
aktif, cemas, was-was, khawatir dll

Khusyuk, relaksasi, moditatif, focus-alaretness, akses naluri bawah


Alpha (8-13,9 Hz)
sadar, ikhlas nyaman, tenang, dll
Sangat khusyuk, deep mediation , mimpi, intuisi, nurani bawah sadar,
Theta (4-7,9 Hz)
ikhlas, kreatif dll
Tidur lelap, nurani bawah sadar kolektif, tidak ada pikiran dan
Delta (0,1-3,9 Hz)
perasaan, celluler regneratiaon, hgh.
Model Pembangunan Manusia Utuh
Dua model tentang
hakikat keberadaan
manusia yaitu :
Menjelaskan suatu
model hakikat manusia
yang di landasi dengan
paradigma tidak utuh
(paradigma
materialisme) sehingga
menimbulkan berbagai
permasalahan yang
memunculkan
ketidakbahagian
Model yang di
kembangkan untuk
kembali pada
paradigma tentang
manusia secara
seutuhnya. Karakter
positif hanya dapat di
kembangkan melalui
pengembangan
hakikat manusia
secara utuh

Anda mungkin juga menyukai