Anda di halaman 1dari 37

PERATURAN MENTERI KESEHATAN

NOMOR 31 TAHUN 2019


TENTANG
SISTEM INFORMASI PUSKESMAS
DASAR PENGATURAN
Dasar Pengaturan Utama
• UU 36/2009 Kesehatan
• UU 23/2014 Pemerintah Daerah
• PP 46/2014 SIK
PMK
PP • Perpres 72/2012 SKN
75/2014
46/2014 • KMK 50/1998 Pemberlakuan ICD 10
Puskesma
SIK
s • KMK 844/2006 Standar Kode Data
Dasar • KMK 269/2008 Rekam Medis
Pengaturan
Utama • PMK 5/2014 Panduan Praktek Klinis
RPMK SIP Dokter di Fasyankes Primer
• PMK 75/2014 Puskesmas
• PMK 92/2014 Komunikasi Data
• ...
PP 46/2014 Pasal 14

Data dan Informasi Kesehatan yang bersumber dari


Fasilitas Pelayanan Kesehatan yang diperoleh dari
rekam medik elektronik dan nonelektronik dilaksanakan
sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan.
PP 46/2014 Pasal 16

Sumber Data dan Informasi Kesehatan sebagaimana


dimaksud dalam Pasal 13 wajib memberikan dan/atau
melaporkan Data dan Informasi Kesehatan yang
berkaitan dengan kebutuhan Informasi dan Indikator
Kesehatan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 8 dan
Pasal 10 kepada pengelola Sistem Informasi Kesehatan
secara horizontal atau vertikal.
PP 46/2014 Pasal 17
Pengumpulan Data dan Informasi Kesehatan dilaksanakan melalui kegiatan:
a. pelayanan kesehatan rutin atau berkala oleh tenaga kesehatan yang
berwenang;
b. penyelenggaraan rekam medik, meliputi rekam medik elektronik dan rekam
medik nonelektronik;
c. surveilans kesehatan;
d. sensus dan survei dengan menggunakan metode dan instrumentasi yang
dapat dipertanggungjawabkan secara ilmiah;
e. penelitian dan pengembangan kesehatan;
f. pemanfaatan teknologi dan sumber lain yang sesuai perkembangan ilmu
pengetahuan dan teknologi serta dapat dipertanggungjawabkan; dan
g. cara lain sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
Sistem Informasi Kesehatan di Puskesmas
Kewajiban Penyelenggaraan Sistem Informasi di Puskesmas
Pasal 43 PMK 75/2014
(1) Setiap Puskesmas wajib melakukan kegiatan sistem informasi Puskesmas.
(2) Sistem Informasi Puskesmas sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dapat
diselenggarakan secara eletronik atau nonelektronik.

Unsur Sistem Informasi Puskesmas


Pencatatan dan Pelaporan
Ayat (3) Pasal 43 PMK 75/2014 Puskesmas dan Jaringannya  SP2TP

Survei Lapangan
Sistem Informasi
Puskesmas
Laporan Lintas Sektor Terkait

Laporan Jejaring Fasyankes di


Wilayah Kerjanya
Sistem Informasi Kesehatan di Puskesmas
SIP bagian dari SIKDA Kab/Kota
Pasal 44 PMK 75/2014
(1) Sistem Informasi Puskesmas merupakan bagian dari sistem informasi
kesehatan kabupaten/kota.

Kewajiban menyampaikan laporan


Pasal 44 PMK 75/2014
(2) Dalam menyelenggarakan sistem informasi Puskesmas, Puskesmas wajib
menyampaikan laporan kegiatan Puskesmas secara berkala kepada dinas
kesehatan kabupaten/kota.
(3) Laporan kegiatan Puskesmas sebagaimana dimaksud pada ayat (2)
merupakan sumber data dari pelaporan data kesehatan prioritas yang
diselenggarakan melalui komunikasi data.
 Sistem Informasi Puskesmas
merupakan bagian dari
sistem informasi kesehatan
kabupaten/kota
DINAS
KESEHATA
N
• Puskesmas WAJIB
KABUPATE menyampaikan laporan kegiatan
N/ KOTA
Puskesmas secara berkala ke Dinas
Kesehatan Kabupaten/Kota

• Laporan dimaksud merupakan


sumber data dari pelaporan data
kesehatan prioritas yang
diselenggarakan melalui komunikasi
data.
Permenkes 75/2014 pasal 44
PENGEMBANGAN SIP
Revisi SP2TP/SP3/SIMPUS
Berbagai
upaya
SP3 1994 review
Pusdatin kurang
Pra (Jabar dan kompre-
SP2TP Banten) hensif

SP2TP SP2TP/SIMPUS Revisi


Kepmenkes Kep Dirjen SP2TP
Binkesmas
63/1981 menuju
590/1996
SIP (sesuai
PMK
75/2014)
Mengapa direvisi?
Perkembangan
Kebutuhan Data dan
Fragmentasi Data
Perkembangan Pergeseran peran dan
kesehatan dan fungsi Puskesmas (PMK
sistem kesehatan 75 tahun 2014)

Perubahan tatanan Tidak up to Perkembangan IPTEK


pemerintahan date

REVISI
SP2TP
Peta Jalan Implementasi SP2TP revisi (SIP), 2015 -2019

1. Review SP2TP lama


2. Perumusan SP2TP
2019
revisi
3. Lokakarya
4. Pelatihan di daerah uji- 2018 Implementasi di
coba Puskesmas
5. Uji-coba
6. Perumusan NSPK 2017
Implementasi di Puskesmas
7. Finalisasi pedoman/
lampiran RPMK SIP
Implementasi di Puskesmas
2016

2015 - Penetapan Permenkes SIP


2015
- Sosialisasi dan Pelatihan
PMK SIP
PMK SIP

Batang Lampiran I
Tubuh Pencatatan

Lampiran III
Lampiran II
Pemanfaata
Pelaporan
n Data
Ps. 1 (ayat 1)
Pusat Kesehatan Masyarakat yang selanjutnya
disebut Puskesmas adalah fasilitas pelayanan
kesehatan yang menyelenggarakan upaya
kesehatan masyarakat dan upaya kesehatan
perseorangan tingkat pertama, dengan lebih
mengutamakan upaya promotif dan preventif,
untuk mencapai derajat kesehatan masyarakat
yang setinggi-tingginya di wilayah kerjanya.
Ps. 1 (ayat 2)

Sistem Informasi Puskesmas adalah suatu


tatanan yang menyediakan informasi untuk
membantu proses pengambilan keputusan
dalam melaksanakan manajemen
Puskesmas dalam mencapai sasaran
kegiatannya.
Ps. 1 (ayat 3)

Pencatatan adalah serangkaian kegiatan


untuk mendokumentasikan hasil
pengamatan, pengukuran, dan/atau
penghitungan pada setiap langkah upaya
kesehatan yang dilaksanakan Puskesmas.
Ps. 1 (ayat 4)

Pelaporan adalah penyampaian data


terpilah dari hasil pencatatan kepada
pihak terkait sesuai dengan tujuan dan
kebutuhan yang telah ditentukan
Sistem Informasi Puskesmas (SIP)
Pengaturan Sistem Informasi Puskesmas bertujuan
untuk:
• mewujudkan penyelenggaraan Sistem Informasi
Puskesmas yang terintegrasi;
• menjamin ketersediaan data dan informasi yang
berkualitas, berkesinambungan, dan mudah diakses;
• meningkatkan kualitas pembangunan kesehatan di
wilayah kerjanya melalui penguatan manajemen
Puskesmas.
Lingkup Pengaturan
Penyelenggaraan SIP
Sistem Informasi Puskesmas wajib diselenggarakan oleh
Puskesmas mencakup:
• pencatatan dan pelaporan kegiatan Puskesmas dan
jaringannya;
• survei lapangan;
• pelaporan lintas sektor terkait; dan
• pelaporan jejaring fasilitas pelayanan kesehatan di wilayah
kerjanya.
Data yang dihasilkan wajib dilakukan pembersihan, validasi, dan
pengelompokan data sesuai dengan kebutuhan untuk
mendukung manajemen Puskesmas.
Pencatatan
• Setiap pelaksana kegiatan Puskesmas dan jaringannya wajib
melakukan pencatatan dan pelaporan kegiatan dan hasil
kegiatan yang dilaksanakan.
• Pencatatan menggunakan instrumen yang meliputi:
– kartu;
– formulir; dan/atau
– register.
• Kepala Dinas Kesehatan Provinsi /Kepala Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota dapat melakukan penambahan muatan data
dalam instrumen pencatatan sesuai dengan kebutuhan
program pada masing-masing daerah.
Pelaporan
Setiap Puskesmas wajib melaporkan kegiatan dan hasil kegiatan
yang dilaksanakan kepada Kepala Dinas Kesehatan
kabupaten/kota yang disusun berdasarkan pencatatan kegiatan
dan hasil kegiatan di Puskesmas dan jaringannya, meliputi :

• Data dasar (dilakukan secara rutin setiap tahun)


– identitas Puskesmas; (hal 21-22)
– wilayah kerja Puskesmas; (hal 22 – 23)
– sumber daya Puskesmas; (hal 23 – 44)
– sasaran program. (hal 44 – 49)

• Data program (dilakukan secara rutin (mingguan, bulanan,


tahunan) dan non rutin (laporan kejadian luar biasa dan
Laporan Rutin Data Program
• Laporan mingguan terdiri atas laporan mingguan
penyakit potensi wabah.
• Laporan bulanan terdiri atas:
– laporan bulanan data upaya kesehatan masyarakat
esensial;
– laporan bulanan data upaya kesehatan masyarakat
pengembangan; dan
– laporan bulanan data upaya kesehatan perseorangan.
• Laporan tahunan terdiri atas laporan tahunan
kegiatan program.
DATA PROGRAM
1. LAPORAN BULANAN :
• PROMOSI KESEHATAN (Hal 50 – 52)
• KESEHATAN LINGKUNGAN ( Hal 53)
• GIZI, KESEHATAN IBU DAN ANAK ( 54 – 58)
• IMUNISASI ( 59 – 61)
• PENGENDALIAN PENYAKIT MENULAR (69 – 74 )
• PENGENDALIAN PENYAKIT TIDAK MENULAR (75 – 76)
• KEPERAWATAN KESEHATAN MASYARAKAT ( 77 – 78 )
• KESEHATAN KERJA DAN OLAH RAGA (79 – 80)
• PELAYANAN PUSKESMAS ( 81 – 83)
• KESAKITAN UMUM ( 84 – 113)
• KESAKITAN BERDASARKAN GEJALA, PENYEBAB PENYAKIT ATAU
KONDISI PASIEN (Hal 114 – 121)
DATA PROGRAM
1. LAPORAN BULANAN :
• KESAKITAN GIGI DAN MULUT ( Hal 122 – 125)
• KESAKITAN TERBANYAK (126)
• DATA KEMATIAN DI PUSKESMAS (126)
• PEMAKAIAN DAN LEMBAR PERMINTAAN OBAT (126)
• DATA KELAHIRAN DI PUSKESMAS (130)

2. LAPORAN MINGGUAN
• LAPORAN KLB 24 Jam (130)
• DATA PENYAKIT MENULAR POTENSI KLB (127)

3. LAPORAN TAHUNAN
• PROMOSI KESEHATAN (Hal 131- 133)
• PENGENDALIAN FILARIASIS (133 – 134)
• IMUNISASI (Hal 135 – 136)
• PROGRAM KESEHATAN ANAK (Hal 137)
DATA PROGRAM

3. LAPORAN TAHUNAN

• PROGRAM KESEHATAN LINGKUNGAN (Hal 137 – 140)


• PROGRAN PELAYANAN KESEHATAN TRADISIONAL (Hal 141)
• PELAKSANAAN K3 DI LINGKUNGAN PUSKESMAS (Hal 142)
Penyampaian Laporan
Pelaporan disampaikan secara teratur sesuai dengan
jadwal penyampaian laporan:
• laporan mingguan disampaikan paling lambat setiap
hari Selasa pada minggu berikutnya;
• laporan bulanan disampaikan paling lambat setiap
tanggal 5 pada bulan berikutnya;
• laporan tahunan disampaikan paling lambat setiap
tanggal 5 pada bulan pertama tahun berikutnya;
Umpan Balik Laporan
• Dinas Kesehatan kabupaten/kota wajib membuat dan
menginformasikan umpan balik terhadap pelaporan data
Puskesmas dan jaringannya.
• Umpan balik disampaikan paling lambat tanggal 20 pada
bulan diterimanya laporan.
• Umpan balik laporan Puskesmas berupa surat pemberitahuan
yang memuat keterangan
– absensi laporan;
– kelengkapan isi laporan;
– ketepatan waktu penyampaian laporan;
– hasil validasi isi laporan; dan/atau
– rekomendasi perbaikan laporan dalam hal ditemukan kesalahan atau
Pelaporan Lintas Sektor
• Dalam rangka pemenuhan kebutuhan data dalam
manajemen Puskesmas, dilakukan pengumpulan data
yang bersumber dari lintas sektor terkait.
• Data dari lintas sektor terkait berupa data demografi,
data terkait program Puskesmas, dan data lainnya
sesuai kebutuhan.
• Data tersebut dikelola dalam pelaporan yang
terintegrasi dengan pelaporan puskesmas dengan
mencantumkan sumber data.
Pelaporan Jejaring Puskesmas
• Fasilitas Pelayanan Kesehatan di wilayah kerja Puskesmas
wajib menyampaikan laporan data kegiatan dan hasil kegiatan
pelayanan kesehatan kepada Puskesmas setempat.
• Data kegiatan dan hasil kegiatan pelayanan kesehatan paling
sedikit terdiri atas:
– data kelahiran;
– data kematian;
– data kesakitan dan masalah kesehatan lainnya; dan
– data kunjungan pelayanan.
• Data dikelola dalam pelaporan yang terintegrasi dengan
pelaporan puskesmas mencantumkan sumber data
KEAMANAN DAN KERAHASIAAN

• Setiap pemangku kepentingan Sistem Informasi


Puskesmas harus menjamin keamanan dan
kerahasiaan informasi
• Data dan Informasi Kesehatan dapat bersifat terbuka
dan tertutup.
• Dalam hal data bersifat tertutup dapat diakses oleh
masyarakat dengan izin, Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota, Dinas Kesehatan Provinsi, dan
Kementerian.
Pengorganisasian dan SDM
• Puskesmas harus dilengkapi dengan sumber daya
manusia yang mengelola sistem informasi Puskesmas
 tim pengelola SIP yang terdiri dari:
– Koordinator (Kepala Sub Bagian Tata Usaha Puskesmas)
– Pengelola sistem (pelaksana urusan sistem informasi
Puskesmas.
– Pelaksana pencatatan dan pelaporan (pelaksana kegiatan
program Puskesmas)
• SDM memiliki kompetensi paling sedikit di bidang
statistik, komputer, dan epidemiologi.
Sarana dan Prasarana
• Sistem informasi Puskesmas) dapat dilaksanakan secara
elektronik atau secara non elektronik
• Sarana dan prasarana yang harus dilengkapi mencakup
instrumen pencatatan dan pelaporan, aplikasi sistem
informasi Puskesmas, komputer dan perangkat pendukungnya
seperti jaringan internet, jaringan lokal (LAN), dan server
• Instrumen pencatatan dan pelaporan mencakup:
– Kartu;
– Register;
– Formulir;
– Pedoman; dan
– Standar prosedur pelaksanaan.
Pendanaan
• Pendanaan Sistem Informasi Puskesmas bersumber
dari:
– anggaran Pendapatan dan Belanja Negara
– anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah
– sumber lain yang sah dan tidak mengikat
• Pendanaan mencakup:
– pendanaan pembangunan sistem informasi Puskesmas
– pendanaan operasional penyelenggaraan sistem informasi
Puskesmas
– pendanaan pemeliharaan dan pengembangan
Kelebihan SIP
• Kelebihan dari segi legal aspek berdasarkan pada
Peraturan Menteri Kesehatan tentang SIP
• Mekanisme pelaporan jelas dan ada penguatan unit
pengelola SIP
• Data set SIP merupakan
standar bagi pencatatan dan pelaporan yang berbasis
tugas dan fungsi Puskesmas
• Menyesuaikan dengan kebutuhan program dan
Puskesmas  menjadi satu-satunya pelaporan di
Puskesmas
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai