PRINSIP AKSI OBAT

PRINCIPLE OF DRUG ACTION

 Farmakodinamika
Organisme
obat hidup
Farmakokinetika

PHARMACODYNAMIC PHARMACOKINETIC

the branch of the branch of

pharmacology
concerned with the
action of drugs on
the physiology or
pathology of the
body
pharmacology
concerned with the
way drugs are taken
into, move around, and
are eliminated from,
the body
Perubahan kondisi yang mengakibatkan
timbulnya efek (respon)

AKSI/KERJA OBAT
 Prodrug adalah suatu senyawa farmakologi (obat) yang
diberikan dalam bentuk tidak aktif . (an inactive
pharmacological substance)

 Pada saat diberikan, produk dimetabolisme secara in vivo

menjadi metabolit aktif, melalui proses bioaktivasi
 When administration, prodrug will be metabolized by invivo to be
an active metabolit through bioactivation process

CONTOH OBAT : CLOPIDOGREL

 Clopidogrel is a prodrug which must be converted to its active
form in the liver. It then acts on a receptor protein (P2RY12) found
on the cell surface of platelets.
 Perubahan fungsi,struktur
atau proses sebagai akibat
aksi/kerja obat

Yang Diinginkan
(Efek Utama)
Desired effect (main effect)
EFEK OBAT
A CHANGE OF FUNCTION,STRUCTURE
OR PROCESS AS A RESULT OF DRUG
Yang Tidak Diinginkan
EFFECT
(Efek Samping)
Undesired effect (side effect)
MEKANISME AKSI OBAT
MECHANISM OF DRUG ACTION
 Bagaimana obat bekerja hingga timbul efek ???
 How drug affect your body ?

NON SPESIFIK
SPESIFIK
Tidak diperantarai oleh interaksi obat-reseptor
(target obat spesifik), didasarkan pada sifat
fisika maupun kimia sederhana obat
Action not via drug-receptor interaction but based on
physical or chemical drug characteristics

MEKANISME NON SPESIFIK

Ex fisika : kaolin & karbon aktif bekerja dgn mekanisme adsorpsi sebagai
pengobatan pada penyakit diare, osmosis (mannitol  diuresis osmosis),
barrier fisik (sukralfat), surfaktan (sabun)

Ex kimia : antasida bersifat basa bekerja dengan menetralisasi

kelebihan asam lambung (aktivitas asam basa), pembentukan khelat
???
 diperantarai oleh interaksi obat-reseptor
(target obat spesifik)

Via drug-receptor interaction

(specific drug target)

SPESIFIK
Target aksi spesifik obat a.l: enzim, kanal ion, transporter
(molekul pembawa), reseptor
Eg: enzyme, ion channel, transporter and receptor
 Kebanyakan target aksi terletak pada
membran sel (reseptor membran)
ekstraseluler
 (mostly at cell membrane  exracellular)
 Beberapa target aksi obat terdapat pada
daerah intraseluler reseptor intraseluler,
enzim, nucleus ( some at intracellular like
intracellular receptor, enzyme and nuclei)

BERBAGAI TEMPAT AKSI OBAT

SOME LOCATIONS OF DRUG TARGET
 Enzim mrp protein yg berfungsi sbg katalis dlm
berbagaiproses kimia maupun biokimia dalam tubuh
 Aksi obat pada enzim diperantarai 2 mekanisme,yaitu:
1. Molekul obat sebagai substrat analog yg bekerja sbg
inhibitor kompetitif bagi enzim (drug molecule as an
analog substrate acting as an competitive inhibitor)
2. Molekul obat sebagai substrat yang salah/palsu (false
substrate)

ENZIM SEBAGAI TARGET AKSI OBAT

Sebagian besar obat yg beraksi pada enzim
bersifat sebagai inhibitor enzim, sehingga
substrat tdk bisa berikatan dgn sisi aktif enzim,
akibatnya enzim tdk bisa mengkatalisis
reaksinya (The majority of drugs which act on
enzymes act as inhibitors so substrate cant bind
to the active site of enzyme. Therefore enzyme
cant catalize its reaction)
Inhibisienzim ada yg bersifat reversibel dan
ireversibel (reversible and irreversible enzyme
inhibitors)
  Terbagi : inhibitor kompetitif, inhibitor non kompetitif,
inhibitor inkompetitif dan inhibitor campuran
 Inhibitor
kompetitif : senyawa yg mirip dgn substrat &
memiliki tempat ikatan yg sama dgn substrat terhadap
enzim, shg tdk bisa berikatan dgn enzim pada saat yg
sama
 Competitive inhibitors : is usually caused by substances
tat are structurally related to the substrate and thus
combine at the same binding site as the substrates, the
bindings are exclusive to each other forming either and
enzyme-substrate (ES) or an EI but a EIS scheme

INHIBITOR ENZIM BERSIFAT REVERSIBEL

 ENZIM

SUBSTRAT INHIBITOR SUBSTRAT

PRODUK
??

INHIBITOR KOMPETITIF
 Menghambat kerja enzim dengan menempati sisi aktif enzim sehingga substrat tidak dapat
masuk ( A substance, similar in structure to an enzyme's substrate, that binds to the active
site and inhibits (prevents) a reaction so substrate cant bind to that active site)
 Inhibitor ini bersaing dengan substrat untuk berikatan dengan sisi aktif enzim (this inhibitor
competes with the substrate to bind with the active site of enzyme)
 Penghambatan ini bersifat reversibel dan dapat dihilangkan dgn menambah konsentrasi
substrat (this is an reversible inhibition and can be omitted by increasing drug
concentration)
 As a result, the the inhibitor binds to the active site and remains their, preventing further
reactions.
 The enzyme may react with the inhibitor and release the products as it would usually do to
its substrate, thus the inhibitor and substrate compete for the active site.

 Cth : neostigmine, organofosfat menghambat enzim kolinesterase

 Aspirin dan NSAID  hambat enzim siklooksigenase

INHIBITOR KOMPETITIF
 Inhibitor non kompetitif : senyawa yg bisa berikatan dgn enzim
shg bisa mengurangi aktivitas enzim, tetapi memiliki tempat
ikatan yg berbeda dgn substrat
 Non competitive inhibitors do not compete for the active site with substrate but does
not allow substrate to bind at the active site.

 Biasanya berupa senyawa kimia yang tidak mirip dengan

substrat dan berikatan pada sisi selain sisi aktif enzim.
 Ikatan ini menyebabkan perubahan bentuk enzim sehingga
sisi aktif enzim tidak sesuai lagi dgn substratnya.
 this binding causes a conformation change of enzyme so so the active site of enzyme is not fit
with the substrate

 Cth : antibiotic penisilin menghambat kerja enzim penyusun

dinding sel bakteri.
INHIBITOR NON KOMPETITIF
 in the figure : the enzyme
activity is low at low
concentration of substrate but
as the substrate amount
increases its activity cannot
reach the normal level unlike
the competitive inhibitor.
ains inactive.
  Inkompetitif Inhibitor : senyawa yg hanya mengikat
kompleks enzim-substrat (only binds complex of
enzyme-substrate)
 Inhibitor tidak dapat berikatan dgn enzim bebas,
namun hanya dapat dengan kompleks ES dan
terbentuk kompleks EIS yg kemudian menjadi tdk aktif
 This inhibitor cant bind with the free enzyme but only
with the complex of ES resulting inactive
 Sangat jarang terjadi
 This is a very rare class of inhibition. An uncompetitive inhibitor binds to the
enzyme and enhances the binding of substrate

INHIBITOR ENZIM BERSIFAT REVERSIBEL

 Inhibitor campuran : inhibitor yg dapat mengikat enzim pada saat yg
sama dgn substrat, tetapi pada tempat ikatan yg berbeda

 Mirip dgn inhibitor non-kompetitif, kecuali kompleks EIS memiliki

aktivitas enzimatik residual

INHIBITOR CAMPURAN
  Umumnya mengikat enzim secara kovalen shg
inhibisinya tdk bisa balik kembali
 Ex: mustard nitrogen, aldehid,haloalkana,fenilsulfonat

INHIBITOR ENZIM BERSIFAT IREVERSIBEL

  Obat dapat berperan sbg substrat palsu bagi enzim shg
menghasilkan produk yg salah & tdk berfungsi
 Drug can be as a false substrate for enzyme which results a false product

 Bentuknya sangat mirip dengan substrat

 ex:obat-obat antikanker

ANTIMETABOLIT
OBAT-OBAT YG BEKERJA SBG INHIBITOR ENZIM
Nama Obat (drug Target Enzim (enzyme Indikasi Penggunaan
name) target) (indication)
Inhibitor Kompetitiif

Lovastatin,pravastin, HMG-CoA reduktase Menurunkan kolesterol

ACEI Angiotensin converting Menurunkan tekanan

enzyme darah
metotreksat Dihidrofolat reduktase Sitostatika,

Inhibitor
nonkompetitif
etoposide Topoisomerase II Antikanker

takrin asetilkolinesterase alzheimer

OBAT-OBAT YG BEKERJA SBG INHIBITOR ENZIM

Nama Obat (drug Target Enzim (enzyme Indikasi Penggunaan

name) target) (indication)
Inhibitor InKompetitiif
Finasterid,epristerid Steroid 5α-reduktase BPH
camptothecin Topoisomerase I Anti kanker
 KANAL ION(ion channel)

ION-ION TIDAK DAPAT BERDIFUSI MELEWATI LAPISAN HIDROFOBIK DARI

LIPID BILAYER
(THESE IONS CANT DIFUSE THROUGH THE HYDROPHOBIC LAYER FROM BILAYER LIPID)
 CONT………

KANAL ION MENYEDIAKAN SUATU LINGKUNGAN POLAR UNTUK

MEMBANTU PROSES DIFUSI ION KE DALAM MEMBRAN
(ION CHANNEL GIVES A POLAR ENVIRONMENT TO HELP ION
DIFUSED TO THE MEMBRANE INSIDE)
CONT……

MERUPAKAN SALAH SATU TARGET AKSI OBAT YG PENTING DALAM

PENEMUAN OBAT BARU.
CONT……

Kanal ion merupakan

suatu protein membran yg
terdapat pd lapisan lipid
membran sel.
Tersusun dr beberapa sub
unit protein yg membentuk
porus.
Bersifat selektif terhadap
ion tertentu
CONT……

Cation Permeable Anion Permeable

Na+ Cl -
K+
Ca++
Na+, Ca++, K+

Umumnya spesifik terhadp ion tertentu, hanya dpt dilewati atau

mempunyai afinitas thd ion tertentu,
Ex : kanal ion K+ , Kanal ion Na+
 CONT……

Pembukaan dan
penutupan
kanal ion
dapat diatur oleh suatu senyawa
kimia (ligan)
The opening and the closing of
ion channel are regulated by a
chemical substance (ligand)
 Pengeblok kanal (channel block)
 Mengeblok secara fisik
SIFAT KERJA KANAL ION
 Penurunan eksitabilitas sel
 Cth : fenitoin mengeblok kanal Na

 Pembuka kanal (channel opener)

 Pembukaan kanal
 Cth : benzodiazepine dan barbiturate
(membua kanal ion Cl dan meningkatkan
respon GABA)
 Penurunan eksitabilitas sel (decrease of cell
excitability )
 JENIS-JENIS KANAL ION
1. Kanal ion
teraktivasi voltase
2. Kanal ion
teraktivasi ligan
3. Kanal ion
teraktivasi
molekul intrasel
atau signal
4. Kanal ion
teraktivasi oleh
kekuatan mekanik
5. Kanal ion terkait
protein G
TRANSPORTERS

Secondary transporters
 Uniport Symport Antiport
CLASSES
OF A A B A

CARRIER
PROTEINS
B

Uniport (facilitated diffusion) carriers mediate

transport of a single solute.
An example is the GLUT1 glucose carrier.
The ionophore valinomycin is also a uniport
carrier.
 Uniport Symport Antiport
Symport (cotransport) carriers
bind two dissimilar solutes A A B A
(substrates) & transport them
together across a membrane.
Transport of the two solutes is
obligatorily coupled. B

A gradient of one substrate, usually an ion, may drive

uphill (against the gradient) transport of a co-substrate.
It is sometimes referred to as secondary active transport.
E.g:  glucose-Na+ symport, in plasma membranes
of some epithelial cells
 Furosemide, symport Na+ /K + / 2Cl –
 thiazide diuretics, symport Na+ /Cl –
 Uniport Symport Antiport
Antiport (exchange diffusion) carriers
A
exchange one solute for another A B A
across a membrane.
 Usually antiporters exhibit "ping
pong" kinetics.
B

Only exchange is catalyzed, not net transport.

The carrier protein cannot undergo the
conformational transition in the absence of bound
substrate.
 Suatu makromolekul yg secara spesifik
dan langsung berikatan dgn agonis/ligan
(obat,hormon,neurotransmitter) untuk
memicu signaling kimia antara dan
dalam sel sehingga menimbulkan efek
Are typically glycoproteins located in cell membranes that
specifically recognize and bind to ligands. These are smaller
molecules (including drugs) that are capable of 'ligating'
themselves to the receptor protein

RESEPTOR SEBAGAI TARGET OBAT

FUNGSI RESEPTOR

 Mengenali & mengikat suatu ligan dengan spesifitas

tinggi
 Meneruskan signal tsb ke dalam sel melalui 3 cara,yaitu:

a. Melalui perubahan permeabilitas membran

b. Pembentukan second messenger
c. Mempengaruhi transkripsi gen
LIGAN ??

 Molekul spesifik (obat) yg dapat mengikat reseptor

 Afinitas : kemampuan ligan utk mengikat reseptor

 Afinitas
besar berarti semakin mudah berikatan dengan
reseptor
 Efikasi
: perubahan/efek maksimal yg dapat dihasilkan
oleh suatu obat
AGONIS & ANTAGONIS
Agonis : ligan/obat yg dapat berikatan dgn
reseptor dan menghasilkan efek
Agonisme : agonisme langsung & tidak langsung

Antagonis : ligan yg dapat berikatan dengan

reseptor tapi tdk menghasilkan efek
ANTAGONIS

Suatusenyawa yg dapat menurunkan aksi suatu

agonis atau ligan dalam menghasilkan efek

Berdasarkan mekanisme terhadap makromolekul reseptor

agonis:
 Antagonisme tanpa melibatkan makromolekul reseptor
agonis
 Antagonisme melibatkan makromolekul reseptor agonis
 LOKASI RESEPTOR
 Di dalam membran = reseptor membran
 Ex : reseptor kolinergik, reseptor adrenergik
Polaritas ligan
pada reseptor
membran >
 di dalam sel = reseptor intraseluler intraseluler
 Ex : reseptor hormon steroid, tiroksin