Anda di halaman 1dari 27

NEUROFIBROMATOSIS

Definisi

Neurofibroma terdiri dari kata “neuro” berarti saraf


dan “fibroma” adalah tumor yang terjadi pada
jaringan ikat (fibrosa). Tumor ini pertama kali
ditemukan pada tahun 1882 seorang profesor dari
Jerman bernama Friedrich Daniel von
Recklinghausen. Neurofibroma sendiri dapat
didefinisikan sebagai tumor yang berasal dari
jaringan ikat selubung saraf tepi.
Neurofibromatosis adalah suatu kelainan genetik pada
sistem saraf yang berpengaruh pada pertumbuhan dan
perkembangan jaringan saraf , dimana neurofibroma
muncul pada kulit dan bagian tubuh lainnya.
Neurofibroma adalah benjolan seperti daging yang
lembut, yang berasal dari jaringan saraf. Neurofibroma
merupakan pertumbuhan dari sel Schwann (penghasil
selubung saraf atau mielin) dan sel lainnya yang
mengelilingi dan menyokong saraf-saraf tepi (saraf
perifer, saraf yang berada diluar otak dan medula
spinalis).
Epidemiologi

Kebanyakan genetik
mempengaruhi semua ras, semua kelompok etnis dan jenis
kelamin masing-masing dengan probabilitas yang sama.
NFM (Neurofibromatosis) tipe 1 (Reclkingshausen Von)
memiliki insiden 1:3000.
NFM tipe II "Sindrom MISME" memiliki insiden 1:40.000.
Schwannomatosis memiliki insiden 1:40.000. Pertumbuhan
ini biasanya mulai muncul setelah masa pubertas dan bisa
dirasakan dibawah kulit sebagai benjolan kecil.
Etiologi

Neurofibromatosis disebabkan oleh mutasi genetik, yaitu


perubahan permanen pada sekuens DNA. Sebagai
akibatnya, pertumbuhan jaringan saraf tidak terkontrol
dengan baik.
Pada NF1 mutasi genetik terjadi pada kromosom 17-
17q11.2. Kromosom 17 mengkode pembentukan
neurofibromin, suatu gen supresor tumor yang berfungsi
menghambat onkoprotein p21
Pada NF2 mutasi terjadi pada kromosom 22-22q12.2.
Kromosom 22 mengatur produksi merlin/schannomin
yaitu protein yang juga berfungsi sebagai penekan tumor.
Patofisiologi

Terjadi mutasi pada gen NF1 menyebabkan produksi


neurofibromin yang nonfungsional, sehingga terjadi
kelebihan bentuk aktif RAS-GTP -> mencetuskan
pertumbuhan sel berlebihan, menyebabkan
deregulasi dan tumorigenesis -> timbul
neurofibroma
Klasifikasi

1. Neurofibromatosis tipe 1 (penyakit von Recklinghausen)


disebabkan oleh mutasi kromosom 17q11.2. Jenis
neurofibromatosis ini lebih sering ditemukan.

2. Neurofibromatosis tipe 2 ( Sindrom MISME )


NF 2 disebabkan oleh mutasi kromosom 22q12.2 . Jenis
neurofibromatosis yang lebih jarang adalah
neurofibromatosis jenis 2, dimana terjadi pertumbuhan
tumor di telinga bagian dalam (neuroma akustik) yang
dapat menyebabkan tuli dan vertigo pada penderita.
3. Schwannomatosis
Mutasi genetiknya belum dapat diindetifikasi.
Manifestasi Klinis

1. Manifestasi Kutaneus
- Café au lait spot (tidak ditemukan saat lahir namun
tampak jelas pada usia 1 tahun yakni berupa lesi
pigmentasi pada kulit dengan batas tegas.)
- freckling (ditemukan pada hampir 80% pasien di
bawah usia 6tahun dan pada 90% pasien di atas
usia 30 tahun, ditemukan di daerah aksila dan
inguinal, berukuran <5 mm)
Café au lait spot
Freckling pada
regio aksila
Secara klinis, neurofibroma kutaneus bersifat
asimptomatik, lunak, berwarna cokelat, berukuran dari
beberapa milimeter hingga sentimeter. Jenis
subkutaneus memiliki konsistensi keras, nyeri tekan,
ukuran sekitar 3-4cm.

b. Manifestasi Sistemik dan Skeletal


Manifestasi sistemik pada NF1 jarang terjadi antara lain
gangguan kardiovaskular dengan hipertensi,
peningkatan insidensi pheochromocytoma dan koartasi
aorta, defisit neurokognitif, leukimia, dan limfoma.
Kelainan sistem skeletal yang ditemukan antara lain
skoliosis pada 10-15% kasus, penipisan tulang
panjang, pseudoarthrosis tibia, dan hilangnya tulang
sphneoid pada 1-6% kasus. Erosi atau demineralisasi
tulang disebabkan olehtekanan dari neurofibroma
fleksiform.
Skoliosis pada Foto X-ray
Displasia tulang fibia dan tibia
c. Manifestasi Okular dan Adneksa
Neurofibroma fleksiform palpebra biasanya
monolateral, sering mengenai kelopak mata bagian
atas, dan biasanya muncul setelah usia 2 tahun.
Cenderung tumbuh -> ptosis asimetris ->
deformitas batas kelopak mata.

Neurofibroma fleksiform palpebra cenderung


mengalami relaps, dan komplikasi tindakan operatif
menyebabkan perdarahan.
Neurofibroma fleksiform palpebra
Neurofibroma Konjungtiva

neurofibroma konjungtiva
dan dikarakteristikkan
dengan hipertrofi saraf kornea
intrastroma yang disebur
“lignes grise”
Perbandingan Jenis-jenis Neurofibromatosis
Manifestasi Klinis Neurofibromatosis tipe I dan II
Diagnosis

Berdasarkan anamnesia, Pemeriksaan Fisik, dan


Pemeriksaan Penunjang
Kriteria diagnostik menurut National Institute of
Health, didiagnosa Neurofibromatosis tipe 1 apabila
memenuhi 2 atau lebih kriteria sbb :
Terdapat 6 atau lebih makula café au lait berukuran diameter
>5mm pada individu prepubertal, dan diameter >15mm pada
individu postpubertal
Terdapat 2 atau lebih neurofibroma tipe apa saja, atau satu
neurofibroma fleksiform
Frecklingregio aksila atau inguinal
Glioma nervus optikus
Terdapat 2 atau lebih nodul Lisch (iris hamartoma)
Lesi tulang seperti displasia sphenoid atau penipisan korteks
tulang panjang dengan atau tanpa pseudoarthrosis
Keluarga 1 generasi (orang tua, saudara atau keturunan) yang
mengalami NF1 yang sesuai dengan kriteria diatas
Tatalaksana
Prognosis

Prognosis NF1 bervariasi, bergantung pada


keparahan penyakit dan keterlibatan organ, serta
ada tidaknya keganasan. Hanya 10% kasus yang
berkembang menjadi keganasan. Namun demikian,
NF1 dapat memiliki prognosis yang buruk apabila
telah terjadi komplikasi neurofibroma yang
mengenai organ-organ dalam.

Anda mungkin juga menyukai