Anda di halaman 1dari 30

Endocrine

&
Metabolic Disorder
Layout
01 Sistem Endocrine

02 HYPOTHYROIDISM

03 PHENYLKETONURIA

04 Diabetes Melitus
Sistem Endokrin

Sistem yang bekerja dengan


perantara zat kimia (hormon)
yang dihasilkan kelenjar
endokrin

Hasil sekresi dari kelenjar adalah


HORMONE yang dialirkan
melalui aliran darah di sel dan
peran dalam pengendalian organ tubuh dengan cara
aktivitas organ tubuh permukaan sel kelenjar
menempel pada dinding stenoid
dan dari itu akan meregulasi
pengaruh khusus
Hormone

Hormon memiliki efek


regulatorik spesifik terhadap
aktivitas organ tertentu
hormon adalah
penghantar/transmitter kimiawi
yang dilepas oleh sel-sel khusus
kedalam jaringan darah dan
dibawa oleh sel tanggap
ketempat kegiatan metabolisme
Struktur Kmiawi Hormon

Asam lemak: hormon Hormon metabolik:


Derivat asam amino
prostaglandin: biosentese dari glukokoticoid, glukagon,
epinefrin dan norepinefrin
asam lemak arachidonic dan katekolamin
hasil modifikasi asam
dihomogamalionik
aminotripsin

Hormon trofik: hormon


Peptida: dari adenohipofisi, Development hormone: dari perangsang pertumbuhan
tiroid, paratiroid, dan kelenjar gonad pada ovarium dan proses
pankreas spermatogenesis

Hormon pengatur sistem


kardiovaskularL epinefrin Hormon pengatur metabolisme
Steroid: dari mosetelium yang memproduksi kelenjar air dan mineral: kalsitonin
testis, ovarika, dan korteks adrenal bagian medula untuk disekresi oleh kelenjar tirod
supra ren kontraksi otot jantung mengatur metabolisme Ca dan
fosfor
3 Komponen Sistem Endokrin

Kelenjar yang
menghasilkan zat Sel atau organ yang respon
perantara kimiawi yang terhadap hormon terkait
masuk ke aliran darah

Zat perantara kimiawi yaitu


Hormon
5 Fungsi Sistem Endokrin

menstimulasi urutan
mendeferensiasi
pertumbuhan dan mengkoordinasi
sistem produksi CNS
tumbuh kembangnya sistem produksi
dalam tumbuh
masa kanak-kanak wanita dan pria
kembang janin
dan dewasa

mempertahankan
menginisiasi respon
optimalitas
korektif dan adaptif
lingkungan internal
saat emerjensi
sepanjang hidup
Hipotalamus merupakan pusat integrasi utama
sistem endokrin dan saraf otonomik

Berfungsi mengontrol fungsi organ endokrin


melalui jalur saraf dan hormonal
Hypothyroidism

Hormon tiroid berfungsi untuk mengatur


metabolisme tubuh, kerja jantung,
perkembangan susunan syaraf pusat (otak)
dan produksi panas tubuh.
Hipotiroid Kongenital
DAMPAK
Hipotiroid kongenital adalah  Menghambat pertumbuhan
gangguan fungsi kelenjar tiroid yang anak
memengaruhi bayi sejak lahir.  Mengganggu sistem
Gangguan tersebut memengaruhi pernapasan
produksi hormon tiroksin, yang sangat  Defisit kognitif
dibutuhkan untuk pertumbuhan,  Retardasi Mental
perkembangan otak dan metabolisme
tubuh.
(tidak cukupnya produksi hormon
tiroid) PENYEBAB
 kelenjar tiroid yang tidak ada
atau kurang berkembang
 gangguan kelenjar hipofisis
(pituitary)
 ibu mengonsumsi obat tertentu
atau mengalami kekurangan
yodium saat hamil
 terbentuknya antibodi dari tubuh
ibu yang menghalangi fungsi
tiroid bayi dalam kandungan.
www.free-powerpoint-templates-design.com
Gejala-gejala dari hipotiroid
kongenital

1. Jaundice (kulit dan mata


kekuningan) berkepanjangan,
waktu tidur yang lama serta
aktivitas yang menurun, sulit
makan, kulit kering, dan
sembelit (susah buang air
besar). Bayi juga mungkin
tampak lesu dan mudah
tersedak.
2. Hernia umbilikalis,
makroglossia, perut
membuncit, serta kulit yang
dingin dan berbintik.
Skrining Hipotiroid Kongenital
• Prosedur skrining

Skrining HK paling baik dilakukan saat bayi berumur 48-72 jam atau
sebelum bayi pulang. Sedikit darah bayi diteteskan di atas kertas saring
khusus, dikeringkan kemudian bercak darah dikirim ke laboratorium
Kelainan genetika langka
yang sudah ada sejak
lahir

Terjadi karena adanya


mutasi genetik pada
kromosom 12

Belum diketahui pasti


penyebab adanya mutasi
genetik
Tubuh tidak dapat mengurai
ASAM AMINO FENILALANIN

Enzim Fenilalanin
Hindroksilase (PAH) bertugas
memproses fenilalanin
menjadi tirosin

Tirosin adalah asam amino


yang menciptakan
neurotransmiter, seperti
epinephrine, norepinephrine,
dan dopamine.
Akibat

Asam amino fenilalanin


akan menumpuk dalam
darah dan otak

Tidak ada cukup tirosin


untuk membentuk sel-
sel baru
Gejala Fisik

Fenilalanin  Melanin Gejala Psikis


Warna kulit, mata, dan
rambut berubah
menjadi terang
Kelainan pada ukuran
Tirosin  Neurotransmiter
kepala, yaitu
Gangguan saraf, seperti tremor dan
microcephaly
kejang-kejang
Pertumbuhan lambat
Kerusakan pada otak yang ditandai Pengobatan
dengan gangguan intelektual, tingkah
laku, dan emosional
Depresi, gangguan kecemasan, fobia,
dan percaya diri rendah
Bertujuan untuk mengendalikan kadar
fenilalanin dalam tubuh agar tidak
menimbulkan gejala dan komplikasi
Menerapkan pola makan yang rendah
protein
Mengonsumsi suplemen asam amino
Insuline Dependent Diabetes
Milletus
Diabetes Miletus Kelompok penyakit metabolik dengan
karakteristik hiperglikemia yang terjadi
karena kelainan sekresi insulin, kinerja
insulin, atau keduanya.

Disertai dengan gangguan metabolisme


karbohidrat, lipid dan protein sebagai akibat
insufisiensi fungsi insulin.
Insufisiensi insulin disebabkan akibat
gangguan produksi insulin oleh sel-sel beta
langerhans kelenjar pankreas

Pankreas Insulin

Insulin Glukosa Glukagon

Bila tubuh
mengahasilkan sedikit Diabetes
insulin
Penyebab Diabetes
Melitus
Diabetes Melitus Tipe I
Pengobatan DM tipe I
hanya dapat dilakukan
dengan pemberian insulin
secara terus menerus

Diabetes yang bergantung pada


insulin dimana tubuh
kekurangan hormon insulin, hal
ini biasa disebut dengan istilah Hilangnya sel beta
Insuline Dependen Diabetes penghasil insuline pada
Milletus (IDDM) langerhans pankreas

DM ini banyak
ditemukan pada balita,
anak-anak, dan remaja
Diabetes Melitus Tipe II

Hormon insulin di dalam tubuh yang tidak dapat bekerja


dengan semestinya, ini biasa disebut dengan istilah Non-
Insuline Dependen Diabetes Milletus (NIDDM)

Hal ini disebabkan karena produksi yang abnormal pada


hormon insulin, resistensi terhadap hormon insulin, atau
berkurangnya respon sensifitas sel dan jaringan tubuh
terhadap insulin yang ditandai dengan berkurangnya
insulin dalam darah.
Faktor Risiko Diabetes Melitus
DM gestasional : diabetes karena dampak
kehamilan Masyarakat dengan rentang usia > 45 tahun
Berat badan lebih
tipe lain: efek genetik fungsi insulin, efek Hipertensi (140/90 mmHg)
genetik kerja insulin, infeksi, obat kimiawi, Ibu dengan riwayat melahirkan >4000gr
efek imunologi, dan sindrom genetik terkait Ada riwayat diabetes sewaktu hamil
DM Ada riwayat keturunan DM
Kolesterol HDL > 35 mg/dl
Kurang aktivitas fisik

Tanda & Gejala Klinis


Gambaran Laboratorium
Gejala Khas:
Gula darah sewaktu > 200 mg/dl
a. banyak kencing (polluria)
gula darah puasa (tidak memasukkan
b. Banyak makan (polipaghia)
kalori dalam waktu 10 jam terakhir) >
c. Banyak minum (polidipsia)
126 mg/dl
Glukosa plasma > 180 mg/dl
Gejala Lain:
a. Lemah fisik, karena sel tidak bekerja maksimal
b. Kulit mengering
c. Penderita terlihat lebih kurus
Thank You

Anda mungkin juga menyukai