Anda di halaman 1dari 36

PROGRAM PERCEPATAN

AKUNTANSI KEUANGAN PEMERINTAH


(PPAKP)

MANJEMEN PIUTANG

OLEH
MHD.SYAHMAN SITOMPUL

Jakarta, 8 April 2008


MATERI BAHASAN
 PERISTIWA YANG MENIMBULKAN
PIUTANG;
 PENGAKUAN;
 PENGUKURAN;
 PENYAJIAN DAN PENGUNGKAPAN;
 PENGHAPUSTAGIHAN PIUTANG.

11/09/19 2
PERISTIWA YANG MENIMBULKAN PIUTANG
 Pungutan Pendapatan Negara/Daerah
 Piutang Pajak;
 Piutang Pendapatan Negara/Daerah Selain
Pajak
 Perikatan;
 Pemberian Pinjaman;
 Jual Beli;
 Kemitraan;
 Pemberian Fasilitas/Jasa.
 Transfer Antar Pemerintahan;
 Kerugian Negara/Daerah.

11/09/19 3
PIUTANG BERDASARKAN PUNGUTAN
PENDAPATAN NEGARA/DAERAH

1. Piutang pajak;
 Piutang Pajak Pemerintah Pusat;
 Piutang Pajak Daerah Pemerintah Propinsi;
 Piutang Pajak Daerah Pemerintah Kapubaten/Kota.

2. Piutang PNBP;
 Penerimaan SDA;
 Pendapatan Bagian Laba BUMN;
 Pendapatan PNBP Lainnya.

3. Piutang Retribusi;
4. Piutang Pendapatan Asli Daerah Lainnya.

11/09/19 4
PIUTANG BERDASARKAN PERIKATAN

1. Pemberian Pinjaman;
2. Penjualan;
3. Kemitraan;
4. Pemberian Fasilitas/Jasa.

11/09/19 5
PIUTANG TRANSFER ANTAR PEMERINTAHAN

1. PIUTANG DANA BAGI HASIL;


2. PIUTANG DANA ALOKASI UMUM;
3. PIUTANG DANA ALOKASI KHUSUS;
4. PIUTANG DANA OTONOMI KHUSUS;
5. PIUTANG TRANSFER LAINNYA;
6. PIUTANG BAGI HASIL DARI PROPINSI;
7. PIUTANG TRANSFER ANTAR DAERAH;
8. PIUTANG KELEBIHAN TRANSFER;

11/09/19 6
PENGAKUAN PIUTANG BERDASARKAN
PUNGUTAN PENDAPATAN NEGARA
1. Telah memenuhi persyaratan untuk diakui
sebagai pendapatan, yang harus didukung
dengan Surat Ketetapan;
2. Belum dilunasi sampai dengan tanggal jatuh
tempo;
3. Telah diterbitkan surat penagihan dan telah
dilaksanakan penagihan;
4. Sampai dengan akhir tahun anggaran belum
dilunasi dan telah diterbitkan surat ketetapan
pajak kurang bayar;
5. Mempunyai limit waktu pelunasan tidak lebih
dari 12 (dua belas bulan).

11/09/19 7
PENGAKUAN PIUTANG BERDASARKAN
PERIKATAN
1. Harus didukung dengan naskah
perjanjian yang menyatakan hak dan
kewajiban secara jelas;
2. Telah diterbitkan surat penagihan dan
telah dilaksanakan penagihan;
3. Belum dilunasi sampai dengan akhir
periode pelaporan;

11/09/19 8
PENGAKUAN PIUTANG TRANSFER ANTAR
PEMERINTAHAN
1. PIUTANG DANA BAGI HASIL;
1) Nilai definitif jumlah yang menjadi bagian daerah
ditetapkan menjelang berakhirnya tahun anggaran.
2) Piutang DBH dihitung berdasarkan hasil realisasi pajak
dan hasil SDA yang menjadi bagian daerah yang belum
ditransfer.
3) Pemda ybs. membukukan yang belum ditransfer
sebagai piutang

2. PIUTANG DANA ALOKASI UMUM;


1) UU no. 33 tahun 2004 tentang Dana Perimbangan
Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Pemerintahan
Daerah, jumlah keseluruhan DAU sekurang-kurangnya
26 % dari Pendapatan Dalam Negeri Neto yang
ditetapkan dalam APBN.
2) Akhir TA jumlah yang belum ditransfer, dicatat sebagai
piutang oleh Pemda yang bersangkutan kepada
pemerintah pusat
11/09/19 9
PENGAKUAN PIUTANG TRANSFER ANTAR
PEMERINTAHAN
3. PIUTANG DANA ALOKASI KHUSUS;
1) Klaim pemda yang telah mengirim pembayaran
dan sesuai jadwal ke pemerintah pusat dan
belum melakukan transfer;
2) Jumlah piutang yang diakui oleh Pemda adalah
sebesar jumlah klaim yang belum ditransfer oleh
pemerintah pusat.
4. PIUTANG DANA OTONOMI KHUSUS;
1) Klaim pemda yang telah mengirim pembayaran
dan sesuai jadwal ke pemerintah pusat dan
belum melakukan transfer;
2) Jumlah piutang yang diakui oleh Pemda adalah
sebesar jumlah klaim yang belum ditransfer oleh
pemerintah pusat.
11/09/19 10
PENGAKUAN PIUTANG TRANSFER ANTAR
PEMERINTAHAN
5. PIUTANG TRANSFER LAINNYA;
1) Pemerintah dapat mengeluarkan kebijakan transfer berupa
tambahan Infrastruktur khusus untuk daerah tertentu;
2) Tambahan Infrastruktur dilaksanakan secara bertahap dengan
tahap terakhir akan dilakukan sebelum tahun anggaran
berakhir.
3) Piutang diakui bila daerah telah mengajukan klaim dalam
bentuk laporan serta hingga tanggal pelaporan belum ada
pencairan oleh pusat.
6. PIUTANG BAGI HASIL DARI PROPINSI;
1) Piutang Bagi Hasil dari propinsi dihitung berdasarkan hasil
realisasi pajak dan hasil SDA yang menjadi bagian daerah
yang belum ditransfer.
2) Nilai definitif jumlah yang menjadi bagian kabupaten/kota
ditetapkan menjelang berakhirnya tahun anggaran.
3) Alokasi definitif telah ditetapkan, tetapi masih ada bagian
daerah yang belum ditransfer hingga akhir tahun anggaran,
maka jumlah yang belum ditransfer tersebut dicatat sebagai
piutang.

11/09/19 11
PENGAKUAN PIUTANG TRANSFER ANTAR
PEMERINTAHAN

7. PIUTANG TRANSFER ANTAR DAERAH;


1) Piutang transfer antar daerah dihitung berdasarkan hasil
realisasi pendapatan yang bersangkutan yang menjadi
bagian daerah penerima yang belum ditransfer;
2) Nilai definitif jumlah yang menjadi bagian daerah penerima
belum ditransfer seluruhnya hingga akhir periode LK,
disajikan sebagai piutang transfer antar daerah.
8. PIUTANG KELEBIHAN TRANSFER
1) Kelebihan transfer atas hasil pemeriksaan oleh pemeriksa
indipenden, diketahui setelah dilakukan pemeriksaan.
2) Kelebihan transfer juga dapat diketahui karena hasil
verifikasi pada saat disusun laporan keuangan atau sesudah
laporan keuangan diterbitkan.
3) Kelebihan transfer terjadi; (1) diketahui segera setelah
transfer dilakukan, karena kelebihan transfer DAU, (2)
Segera terdideteksi terjadinya kesalahan karena adanya
klaim oleh pemerintah daerah.

11/09/19 12
PENGAKUAN PIUTANG TP/TGR
1. Peristiwa hak tagih berkaitan dengan TP/TGR,
harus didukung bukti Surat Keterangan
Tanggung Jawab Mutlak (SKTM);
2. Penyelesaian atas TP/TGR dilakukan dengan
cara damai (di luar pengadilan);
3. SKTM merupakan pengakuan kerugian menjadi
tanggung jawab seseorang dan bersedia
mengganti kerugian tersebut.
4. Apabila penyelesaian TP/TGR dilaksanakan
melalui jalur pengadilan, pengakuan piutang
baru dilakukan setelah ada surat ketetapan
yang diterbitkan oleh instansi yang berwenang.

11/09/19 13
PENGUKURAN
1. PIUTANG BERDASARKAN PUNGUTAN
PENDAPATAN NEGARA/DAERAH
1) Disajikan sebesar nilai yang belum dilunasi sampai
dengan tanggal pelaporan dari setiap tagihan yang
ditetapkan berdasarkan surat ketetapan kurang
bayar yang diterbitkan;
2) Disajikan sebesar nilai yang belum dilunasi sampai
dengan tanggal pelaporan dari setiap tagihan yang
telah ditetapkan terutang oleh majelis hakim
mahkamah pertimbangan pajak;
3) Disajikan sebesar nilai yang belum dilunasi sampai
dengan tanggal pelaporan dari setiap tagihan yang
masih proses banding atas keberatan dan belum
ditetapkan oleh majelis hakim mahkamah
pertimbangan pajak;
4) Mempunyai limit waktu pelunasan tidak lebih dari 12
(dua belas bulan).

11/09/19 14
PENGUKURAN
2. PIUTANG BERDASARKAN PERIKATAN
1) Pemberian pinjaman
a. Piutang pemberian pinjaman dinilai dengan jumlah yang
dikeluarkan dari kas negara/daerah dan atau apabila
berupa barang/jasa harus dinilai dengan nilai wajar pada
tanggal pelaporan atas barang/jasa tersebut.
b. Apabila dalam naskah perjanjian pinjaman diatur
mengenai kewajiban bunga, denda, commitment fee dan
atau biaya-biaya pinjaman lainnya, maka pada akhir
periode pelaporan harus diakui adanya bunga, denda,
commitment dan atau biaya lainnya pada periode
berjalan yang terutang (belum dibayar) pada akhir
periode pelaporan.
2) Penjualan
a. Piutang dari penjualan diakui sebesar nilai sesuai
dengan nilai menurut naskah perjanjian penjualan yang
terutang (belum dibayar) pada akhir periode pelaporan;
b. Apabila dalam perjanjian dipersyaratkan adanya
potongan pembayaran, maka nilai piutang harus dicatat
sebesar nilai bersihnya.

11/09/19 15
PENGUKURAN
2. PIUTANG BERDASARKAN PERIKATAN
3) Kemitraan
Piutang yang timbul diakui berdasarkan
ketentuan-ketentuan yang dipersyaratkan
dalam naskah perjanjian kemitraan.
4) Pemberian fasilitas/jasa
Piutang yang timbul diakui berdasarkan
fasilitas atau jasa yang telah diberikan oleh
pemerintah pada akhir periode pelaporan,
dikurangi dengan pembayaran atau uang
muka yang telah diterima.

11/09/19 16
PENGUKURAN
3. PIUTANG TRANSFER ANTAR PEMERINTAHAN
1) DBH disajikan sebesar nilai yang belum diterima sampai
dengan tanggal pelaporan dari setiap tagihan yang ditetapkan
berdasarkan ketentuan transfer yang berlaku;
2) DAU (Propinsi dan Kabupaten/Kota), dalam hal estimasi
pendapatan yang ditargetkan dalam APBN melebihi 26,5% dari
realisasi penerimaan dalam negeri;
3) DAK dalam hal beban pendampingan telah dilaksanakan dan
pelaksanaan kegiatan telah memenuhi persyaratan yang
ditetapkan;
4. PIUTANG KARENA TUNTUTAN GANTI RUGI
1) Disajikan sebagai aset lancar sebesar nilai yang jatuh tempo
dalam tahun berjalan dan yang akan ditagih dalam 12 (dua
belas) bulan ke depan berdasarkan surat ketentuan
penyelesaian yang telah ditetapkan;
2) Disajikan sebagai aset lainnya terhadap nilai yang akan dilunasi
di atas 12 (dua belas) bulan berikutnya.

11/09/19 17
PENYAJIAN DAN PENGUNGKAPAN;

11/09/19 18
PENYAJIAN DAN PENGUNGKAPAN;

11/09/19 19
PENYAJIAN DAN PENGUNGKAPAN;

11/09/19 20
PENYAJIAN DAN PENGUNGKAPAN
3.Pengungkapan
1) PIUTANG BERDASARKAN PUNGUTAN PENDAPATAN
NEGARA/DAERAH;
a. Kebijakan akuntansi yang digunakan dalam penilaian,
pengakuan dan pengukuran piutang;
b. Rincian jenis-jenis, saldo menurut umur untuk mengetahui
tingkat kolektibilitasnya;
c. Penjelasan atas penyelesaian piutang, masih di Kementerian
Negara/Lembaga/Pemda atau sudah diserahkan
penagihannya kepada PUPN;
d. Jaminan atau sita jaminan jika ada.

2) PIUTANG BERDASARKAN PERIKATAN;


a. Kebijakan akuntansi yang digunakan dalam penilaian,
pengakuan dan pengukuran seluruh jenis piutang;
b. Rincian jenis-jenis, saldo menurut umur untuk mengetahui
tingkat kolektibilitasnya;
c. Penjelasan atas penyelesaian piutang, masih di kementerian
negara/lembaga atau sudah diserahkan penagihannya
kepada PUPN;

11/09/19 21
PENYAJIAN DAN PENGUNGKAPAN
3. Pengungkapan

3) PIUTANG TRANSFER ANTAR PEMERINTAHAN;


a. Kebijakan akuntansi yang digunakan dalam penilaian, pengakuan
dan pengukuran piutang;
b. Rincian jenis-jenis, saldo menurut umur untuk mengetahui tingkat
kolektibilitasnya;
c. Penjelasan atas penyelesaian piutang, masih di kementerian
negara/lembaga atau sudah diserahkan pengurusannya kepada
PUPN;

4) PIUTANG KARENA TUNTUTAN GANTI RUGI.


a. Kebijakan akuntansi yang digunakan dalam penilaian, pengakuan
dan pengukuran tagihan TGR;
b. Rincian jenis-jenis, saldo menurut umur untuk mengetahui tingkat
kolektibilitasnya;
c. Penjelasan atas penyelesaian piutang, masih di kementerian
negara/lembaga atau sudah diserahkan penagihannya ke KPKNL;
d. Dalam hal terdapat barang/uang yang disita oleh Negara/daerah
sebagai jaminan maka hal ini wajib diungkapkan.

11/09/19 22
PENGHAPUSTAGIHAN PIUTANG.
1. Penyisihan Piutang
1) Perhitungan Penyisihan Piutang
2) Pencatatan Penyisihan Piutang
3) Penyajian Penyisihan
4) Pengungkapan CALK
2. Penghapustagihan Piutang
Kriteria Penghapustagihan Piutang
3. Penghapusbukuan Piutang(write-off)
1) Kriteria Penghapusbukuan Piutang
2) Akuntansi Penghapusbukuan Piutang
3) Pengungkapan Penghapusbukuan
4. Pemberhentian Pengakuan
5. Recovery Piutang yang Telah Dihapusbuku

11/09/19 23
PENGHAPUSTAGIHAN PIUTANG.

11/09/19 24
PENGHAPUSTAGIHAN PIUTANG.

11/09/19 25
PENGHAPUSTAGIHAN PIUTANG.
4) Pengungkapan CALK
a. Kebijakan akuntansi yang digunakan
dalam penilaian, pengakuan dan
pengukuran piutang;
b. Rincian per jenis saldonya menurut
umur untuk mengetahui tingkat
kolektibilitasnya;
c. Penjelasan atas penyelesaian piutang,
masih di kementerian negara/lembaga
atau sudah diserahkan pengurusannya
kepada PUPN;
11/09/19 26
KRITERIA PENGHAPUSTAGIHAN PIUTANG.
1. Penghapustagihan karena mengingat jasa-jasa
pihak yang berhutang kepada negara, untuk
menolong pihak berhutang dari keterpurukan lebih
dalam. Misalnya kredit UKM yang tidak mampu
membayar.
2. Penghapustagihan sebagai suatu sikap
menyejukkan, membuat citra penagih menjadi lebih
baik, memperoleh dukungan moril lebih luas
menghadapi tugas masa depan.
3. Penghapustagihan sebagai sikap berhenti menagih,
menggambarkan situasi tak mungkin tertagih
melihat kondisi pihak tertagih.
4. Penghapustagihan untuk restrukturisasi
penyehatan hutang, misalnya penghapusan denda,
tunggakan bunga dikapitalisasi menjadi pokok
kredit baru, ditambah reskeduling dan penurunan
tarif bunga kredit.
11/09/19 27
KRITERIA PENGHAPUSTAGIHAN PIUTANG.

5. Penghapustagihan setelah semua ancangan dan cara lain


gagal atau tidak mungkin diterapkan. Misalnya kredit macet
dikonversi menjadi saham/ekuitas/penyertaan, dijual (anjak
piutang), jaminan dilikuidasi/dilelang.

5. Penghapustagihan sesuai hukum perdata umumnya, hukum


kepailitan, hukum industri (misalnya industri keuangan dunia,
industri perbankan), hukum pasar modal, hukum pajak,
melakukan benchmarking kebijakan/peraturan write off di
negara lain dan lain-lain.

5. Penghapustagihan secara hukum sulit (atau tidak mungkin)


dibatalkan, apabila telah diputuskan dan diberlakukan, kecuali
cacat hukum. Penghapusbukuan (writedown maupun write
off) masuk esktrakomptabel dengan beberapa sebab
(misalnya kesalahan administrasi), kondisi (misalnya debitur
menunjukkan gejala mulai mencicil teratur) dan alasan
(misalnya dialihkan kepada pihak lain dengan haircut)
mungkin masuk kembali menjadi rekening aktif intrakomtabel.

11/09/19 28
KRITERIA PENGHAPUSBUKUAN PIUTANG.
1. Penghapusbukuan harus memberi manfaat, yang lebih besar
daripada kerugian penghapusbukuan.
1) Memberi gambaran obyektif tentang kemampuan keuangan
entitas akuntansi dan entitas pelapor.
2) Memberi gambaran ekuitas lebih obyektif, tentang penurunan
ekuitas.
3) Mengurangi beban administrasi/akuntansi, untuk mencatat hal-
hal yang tak mungkin terealisasi tagihannya.
2. Perlu kajian yang mendalam tentang dampak hukum dari
penghapusbukuan pada neraca pemerintah, apabila perlu,
sebelum difinalisasi dan diajukan kepada pengambil
keputusan penghapusbukuan.
3. Penghapusbukuan berdasarkan keputusan formal otoritas
tertinggi yang berwenang menyatakan hapus tagih perdata
dan atau hapus buku (write off). Pengambil keputusan
penghapusbukuan melakukan keputusan reaktif (tidak
berinsiatif), berdasar suatu sistem nominasi untuk dihapus-
bukukan atas usulan berjenjang yang bertugas melakukan
analisis dan usulan penghapusbukuan tersebut.

11/09/19 29
PENGHENTIAN PENGAKUAN PIUTANG.
1. Pemberhentian pengakuan atas piutang dilakukan
berdasarkan sifat dan bentuk yang ditempuh dalam
penyelesaian piutang dimaksud.
2. Secara umum penghentian pengakuan piutang dengan cara
membayar tunai atau melaksanakan sesuatu sehingga tagihan
tersebut selesai/lunas.
3. Pemberhentian pengakuan piutang selain pelunasan juga
dikenal dengan dua cara yaitu; Penghapustagihan (write-off)
dan Penghapusbukuan (write down).
4. Hapus tagih piutang negara harus dirancang sebagai prosedur
yang taat-hukum, selaras dengan semangat pembangunan
perbendaharaan yang sehat, diaplikasikan dengan penuh
ketelitian berbasis Good Corporate Gavernance (GCG),
khususnya dengan dokumen penghapusan yang formal,
transparan & akuntabel, dan harus berdampak positif bagi
bangsa.
11/09/19 30
PENGHENTIAN PENGAKUAN PIUTANG.
4. Hapus tagih (perdata) dan hapus buku (akuntansi) untuk
piutang adalah dua hal yang harus diperlakukan secara
terpisah oleh pemerintah.
5. Penghapusbukuan piutang adalah kebijakan intern
manajemen merupakan proses dan keputusan akuntansi
yang berlaku agar nilai piutang dapat dipertahanakan sesuai
dengan net realizble valuenya.
6. Bila dihapusbukukan, berarti pengalihan dari intrakomptabel
menjadi ekstrakomptabel, biasanya diserahkan kepada
satuan tugas penagihan khusus yang melakukan penagihan;
7. Laporan off balance sheet tentang piutang yang
dihapusbukukan dibuat tersendiri, namun secara yuridis-
formil belum dihapus, dan atau belum diberitahukan kepada
pihak berhutang tentang pembebasan kewajiban membayar,
masih terus ditagih secara intensif.

11/09/19 31
RECOVERY PIUTANG.

11/09/19 32
RECOVERY PIUTANG.

11/09/19 33
RECOVERY PIUTANG.

11/09/19 34
RECOVERY PIUTANG.

11/09/19 35
11/09/19 36

Anda mungkin juga menyukai