DESKRIPTIF
kris/studiepid/ppt 1
DISAIN PENELITIAN EPIDEMIOLOGI
Introduksi
Epidemiologi adalah ilmu yang mempelajari :
•Distribusi
•Frekwensi suatu penyakit/masalah kesehatan di populasi
•Diterminan
kris/studiepid/ppt 2
Disain Dasar pada Studi
Epidemiologi
Epidemiologi Deskriptif
– Menjelaskan distribusi masalah kesehatan
terutama berdasarkan faktor orang,
tempat dan waktu
Epidemiologi Analitik
– studi mengenai determinants dari
masalah kesehatan
kris/studiepid/ppt 3
Siklus Studi Epidemiologi:
3.Studi Analitik
Test Hipotesa
kris/studiepid/ppt 4
Perkembangan Alamiah pemikiran
Epidemiologi
kris/studiepid/ppt 5
Perkembangan Alamiah pemikiran
Epidemiologi
kris/studiepid/ppt 9
Studi deskriptif
A. Studi yang menggambarkan karakter umum
sebaran suatu penyakit, misalnya berhubungan
dengan:
(i) Orang (siapa)
(ii) Tempat (di mana)
(iii) Waktu (Bila mana)
kris/studiepid/ppt 10
Tujuan Studi Deskriptif
Untuk dapat menggambarkan distribusi penyakit
berdasarkan karakteristik populasi
Untuk evaluasi trend masalah kesehatan dan
membandingkan antara daerah
Untuk dapat memperhitungkan besarnya masalah
kesehatan sebagai basis perencanaan dan
evaluasi program
Untuk identifikasi masalah kesehatan yg nantinya
dilanjutkan dengan penelitian analitik untuk uji
hipotesa
kris/studiepid/ppt 11
Studi Deskriptif
kris/studiepid/ppt 12
Case Report
Case Report:
– Mempelajari kasus (satu pasien) secara
mendalam yg dilakukan oleh satu atau
beberapa dokter.
kris/studiepid/ppt 13
Laporan Kasus
Contoh :
Laporan kasus pada tahun 1961 tentang
wanita berusia 40 tahun yang dalam
premenopause menderita emboli paru 5
minggu setelah menggunakan pil kontrasepsi
kris/studiepid/ppt 14
Penelitian Epidemiologi Deskriptif :
kris/studiepid/ppt 15
• tujuan :
• diperoleh informasi tentang distribusi frekwensi penyakit
/masalah kesehatan yang diteliti
• diperoleh informasi tentang kelompok yang berisiko tinggi
terhadap penyakit
• dapat dipakai untuk membangun/memformulasikan hipotesis baru
• kelemahan :
• gambaran distribusi, frekwensi penyakit yang diperoleh
tidak dapat mewakili populasi
• hanya berdasarkan kasus-kasus yang dilaporkan saja
• kelebihan :
• sebagai langkah awal untuk mempelajari suatu penyakit
• sebagai jembatan antara penelitian klinis dan penelitian epidemilogi
• dapat digunakan untuk sebagai dasar penelitian lebih lanjut :
• dengan melihat kelompok yang berisiko tinggi
kris/studiepid/ppt 16
• dengan membuktikan hipotesis yang dibangun
contoh dari suatu studi laporan kasus
kris/studiepid/ppt 17
• kebiasaan mengkonsumsi “drugs” :
• menggunakan jarum suntik 8 orang, cara lain 2 orang
bukan pengguna
kris/studiepid/ppt 18
• dari gambaran demografisnya
• 90% pria
• 80% dewasa muda
• 60% pemusik
kris/studiepid/ppt 19
• dari analisis sederhana diatas didapat informasi kelompok orang
yang berisiko antara lain :
• pria
• dewasa muda
• pemusik
• pecandu narkoba
• homoseksual
kris/studiepid/ppt 20
Untuk mendapatkan informasi yang dapat
menggambarkan distribusi, frekwensi penyakit yang
mewakili populasi diperlukan penelitian epidemiologi
deskriptif lain, dimana sampel penelitian mewakili
populasi yang diteliti disain studi epidemiologi yang
sesuai dipakai untuk itu adalah disain studi potong
lintang.
kris/studiepid/ppt 21
Case Reports
• Careful and detailed report by one or
more clinicians of the profile of a single
patient
Case Series:
– tahap lanjut dari case report yg
menggambarkan bbrp pasien dengan
satu penyakit tertentu berdasarkan pada,
misal: umur, jenis kelamin, status
perkawinan, gambaran klinis, dll. Misal:
identifikasi kasus AIDS pada laki2
homosexual.
kris/studiepid/ppt 24
Laporan seri kasus
Adalah laporan tentang pengalaman menarik dari
sekelompok orang (group) dengan diagnosis yang sama
yang berisi detail laporan atau profil dari patient (kasus).
Laporan ini juga bias berupa kumpulan laporan kasus
yang terjadi dalam waktu yang singkat.
kris/studiepid/ppt 25
Studi Epidemiologi Serial Kasus
kris/studiepid/ppt 26
• kumpulan laporan kasus kemudian dianalisis secara sederhana yakni
dengan melihat
• distribusi/ frekwensi penyakit
• berdasarkan “ Orang, Tempat, Waktu”
•tujuan :
• diperoleh informasi tentang distribusi frekwensi penyakit
/masalah kesehatan yang diteliti
• diperoleh informasi tentang kelompok yang berisiko tinggi
terhadap penyakit
• dapat dipakai untuk membangun/memformulasikan hipotesis baru
kris/studiepid/ppt 27
•kelemahan :
• gambaran distribusi, frekwensi penyakit yang diperoleh
tidak dapat mewakili populasi
• hanya berdasarkan kasus-kasus yang dilaporkan saja
• kelebihan :
• sebagai langkah awal untuk mempelajari gambaran epidemiologi
suatu penyakit
• sebagai jembatan antara penelitian klinis dan penelitian epidemilogi
• dapat digunakan sebagai dasar untuk penelitian epidemiologi
lebih lanjut :
• dengan melihat kelompok yang diduga berisiko tinggi
• dengan membuktikan hipotesis yang dibangun
kris/studiepid/ppt 28
Latihan :
Kota X mempunyai 8 RS. Seorang dokter disalah satu RS melakukan penelitian terhadap kasus
kasus diabetes mellitus (DM), selama 1 tahun penelitiannya terkumpul data sebagai berikut :
kris/studiepid/ppt 29
Tugas :
kris/studiepid/ppt 30
Case Series (individual data)
• Description of clinical/epidemiologic
characteristics of a number of
patients with a given disease
Strengths:
Limitations:
kris/studiepid/ppt 34
Studi Korelasi
kris/studiepid/ppt 35
• ukuran agregat “environment”, merupakan ukuran yang
mewakili karakteristik fisik dari suatu lingkungan hidup
misalnya :
• nilai cakupan rumah sehat pada suatu area
• nilai intensitas polusi pada suatu area
• nilai kepadatan jentik pada suatu area
kris/studiepid/ppt 36
Ecological Study Example 1
Cigarette Smoking & Lung Cancer Mortality
40
/100 000 women
NZ
30 USA
Can
Den
Swe
20
Nor UK
Net
10 Jam PR Ice
Fin FDP
DDP
Jap Rom Pol Hun
0
Nig Col
0
00
00
00
00
00
00
00
00
.0
.0
0.
0.
0.
0.
0.
5.
0.
0.
20
70
10
11
14
15
18
18
20
28
per capita consumption
kris/studiepid/ppt
-grams 41
Incidence ISPA per 100 000 di Jawa Barat
1993 - 1997
60
55
Incidence
50
45
40
35
30
Tahun
kris/studiepid/ppt 42
Secular trends
Perubahan frekuensi penyakit dalam jangka
waktu panjang
kris/studiepid/ppt 43
Secular trends
Perubahan artefact:
– Numerator
Perubahan teknik diagnosis yg menyebabkan meningkatnya
laporan penyakit
Perubahan dalam klasifikasi penyakit
– Denominator
Kesalahan pada saat mengenumerasi populasi (Penghitungan
populasi yg beresiko bertambah akurat)
Perubahan sejati:
– Perubahan struktur umur populasi
– Perubahan survivorship
– Perubahan incidence penyakit (karena faktor lingkungan,
pekerjaan, dll)
kris/studiepid/ppt 44
Ecologic Studies
• Measures that represent characteristics of
entire populations are used to describe
disease and to postulate causal
associations.
kris/studiepid/ppt 50
• contoh : suatu studi ekologi ingin melihat korelasi antara cakupan
imunisasi campak dengan insidens campak
• unit pengamatan puskesmas
• populasi studi; 10 puskesmas
• cakupan imunisasi campak dianggap sebagai (exposure
/ independent variable)
• insidens campak dianggap sebagai (outcome
/dependent variable)
kris/studiepid/ppt 51
•data :
ID PKM X (%) Y(%) X2 Y2 XY
1 50 60 502 602 50 x 60
2 55 70
3 60 35
4 65 30
5 70 25
6 75 20
7 80 25
8 85 20
9 90 15
10 95 10
n xy - ( x )(xy)
r = ------------------------------------------------
n x2 - (x )2 n y2 - (y )2
kris/studiepid/ppt 52
persamaan garis linier : y = a + bx
b2 [ x2 - ( x )2/n]
r2 = ---------------------------------------- r = r2
y2 - (y)2/n
kris/studiepid/ppt 53
a = intercept merupakan titik dimana garis memotong sumbu y
jika nilai a negatif, garis memotong sumbu y dibawah sumbu x
jika nilai a positif, garis memotong sumbu y diatas sumbu x
b = slope angka dimana nilai y berubah untuk setiap unit perubahan pada x
jika nilai b negatif menunjukkan arah garis dari bagian atas sudut kiri
kebagian bawah sudut kanan
jika nilai b positif menunjukkan arah garis dari bagian bawah sudut kiri
ke bagian atas sudut kanan
dalam persamaan regressi disebut dengan koefisien regressi,
memprediksi perubahan y untuk setiap unit perubahan pada x
kris/studiepid/ppt 54
r = koefisien korelasi
kris/studiepid/ppt 55
sebagai contoh nilai r = - 0.95
• ada hubungan linier yang kuat antara variabel x dan y
• jika x meningkat y menurun atau sebaliknya
y y
• •
• •• •• • •
• •• •• • •
•
• • ••
•••••• • •• •
•
•
x
x
r = positif dan mendekati 1 r = negatif dan mendekati 1
kris/studiepid/ppt 56
• •
•
• •
•
• •
• • • •
r = positif dan mendekati nol
•
• •
•
kris/studiepid/ppt 57
Uji statistik : untuk melihat apakah nilai “r” yang didapat merupakan ukuran
yang cukup bermakna secara statistik untuk mengindikasikan bahwa
di populasi kedua variabel x dan y berkorelasi
• hipotesis : H0 : r = 0
HA : r 0
• r = koefisien korelasi di populasi
• uji statistik jika r = 0
n-2
t=r ------------ dengan derajat kebebasan = n-2
1 - r2
kris/studiepid/ppt 58
• jika dipakai = 0.05, dan hasil kalkulasi uji statistik
mempunyai nilai p < 0.05 maka H0 ditolak,
kris/studiepid/ppt 59
• contoh 2 : jika variabel terikat dan variabel bebas diukur
dengan skala kategorikal
• data :
kris/studiepid/ppt 60
Tabel distribusi cakupan imunisasi campak dan insidens campak
Cakupan rendah 25 10 35
Cakupan tinggi 15 35 50
kris/studiepid/ppt 61
Dari 35 puskesmas yang mempunyai cakupan imunisasi rendah,
25 puskesmas mempunyai insiden campak yang tinggi :
• insidens dari insidens campak tinggi pada pkm cakupan rendah = 25/35
• odds insidens|cakupan rendah = 25/10
kris/studiepid/ppt 62
Uji statistik :
• uji homogenitas proprorsi binomial
• uji independensi
k ( O - E )2
2 = ---------------
i=1 E
2 : Khi kuadrat
O : Observed value / nilai yang diamati
E : Expected value / nilai yang diharapkan
H0 : angka kepadatan jentik dengan insidens DHF, independen
(tak berhubungan)
Ha : angka kepadatan jentik dengan insidens DHF, tak independen
(berhubungan)
: 0.05 dengan derajat kebebasan = (c-1)((r-1) c= kolom r=baris
jika 2 memberikan nilai P lebih besar dari maka H0 ditolak
kris/studiepid/ppt 63
tabel kontingensi “ Observed”
insidens DHF
jika ada nilai sel “E” kurang dari 5, uji yang dipakai Fisher Exact Test
kris/studiepid/ppt 64
tabel kontingensi “ Expected”
insidens DHF
rendah a” b”
angka kepadatan jentik
tinggi c” d”
total
kris/studiepid/ppt 65
Contoh menghitung nilai “expected”
Insidens penyakit
tinggi rendah total
kris/studiepid/ppt 67
k ( O - E )2
2 = ---------------
i=1 E
kris/studiepid/ppt 68
nilai 2d.f..1- = 3.84
kita menolak H0 karena nilai nilai 2 = 15.75 > 3.84 dimana nilai p < 0.05
artinya ada hubungan secara statistik antara variabel
cakupan imunisasi campak dengan insiden campak
kris/studiepid/ppt 69
• kelemahan studi korelasi :
• tidak dapat melihat hubungan ditingkat individu.
• ada ecologic fallacy, yakni bias dalam menginterpretasikan,
hubungan tingkat agregat
disamakan dengan hubungan tingkat individu,
kris/studiepid/ppt 70
Studi Cross-sectional
Tujuan:
– mempelajari angka kejadian suatu
penyakit/masalah kesehatan
– mempelajari hubungan antara suatu faktor
risiko dengan angka kejadian suatu
penyakit
Unit analisa: individual
Faktor risiko/exposure dan status
penyakit/masalah kesehatan dukur
pada saat yang sama
kris/studiepid/ppt 71
Defined Population
60
50
40
Mencampur
30
Diare
20
10
0
Sei Lulur Murung Keraton Banjar Baru Malintang
kris/studiepid/ppt 73
Disain Studi Potong-Lintang (cross-sectional study)
kris/studiepid/ppt 74
• analisis yang dilakukan dapat bersifat:
• deskriptif :
• distribusi frekwensi kejadian penyakit/ masalah kesehatan
berdasarkan “orang - tempat - waktu”
• distribusi frekwensi variabel “exposure” dan “outcome”
(angka prevalens)
kris/studiepid/ppt 75
• jika variabel “exposure” dan variabel “outcome” diukur sebagai
data kategorikal
• hubungannya secara statistik dapat diuji dengan
uji kuadrat, atau regressi logistik
• kekuatan hubungan dilihat dengan menghitung RR
atau OR
kris/studiepid/ppt 76
• jika variabel “exposure” diukur sebagai data kategorikal
dan variabel “outcome” diukur sebagai data kontinyu
• hubungannya secara statistik dapat diuji dengan uji t
(jika hanya2 kelompok “exposure”) dan tes Anova
(bila lebih dari 2 kelompok)
• kekuatan hubungan dilihat dengan membandingkan
masing-masing nilai mean pada masing-masing kelompok
kris/studiepid/ppt 77
Contoh :
kris/studiepid/ppt 78
• analisis analitik :
• buat diagram scatter untuk melihat hubungan secara kasar
• analisis korelasi linear dan analisis regrresi
• alpha ditentukan 0,05
• untuk melihat hubungan E dan D lihat koefisien korelasi “r”
• untuk melihat bagaimana E memprediksian D lihat
koeffisien regressi b
kris/studiepid/ppt 79
Data
1 10 150
2 30 300
3 20 250
4 15 150
5 45 450
6 35 400
7 50 425
8 15 200
9 40 350
10 55 475
kris/studiepid/ppt 80
persamaan garis linier : y = a + bx
b2 [ x2 - ( x )2/n]
r2 = ---------------------------------------- r = r2
y2 - (y)2/n
kris/studiepid/ppt 81
Uji statsitik: t statistik
n-2
t=r ------------ dengan derajat kebebasan = n-2
1 - r2
kris/studiepid/ppt 82
Contoh 2
• dalam suatu penelitian dengan disain potong lintang
• ingin melihat hubungan antara merokok dan bronchitis kronis.
• D = bronchitis kronis (data kategorikal)
• E = merokok (data kategorikal)
• pengukuran D dan E dilakukan secara simultan
• populasi merupakan pegawai di pabrik A
• sampel 1000 orang yang diambil secara random dari populasi
• analisis analitik :
• analisis khi kuadrat dengan tabel kontingensi
• alpha ditentukan 0,05
• untuk melihat hubungan E dan D hitung OR atau PR
kris/studiepid/ppt 83
Tabel kontingensi 2x2 untuk data diatas
“Outcome”
D+ D- total
kris/studiepid/ppt 84
Populasi • sampel dipilih secara random (acak)
• sampel representatif untuk populasi
sampel
kris/studiepid/ppt 85
Distribusi frekwensi berdasarkan variabel “outcome” pada sampel
•“outcome” positif D (disease) +
•“outcome”negatif D (disease) -
misal sampel terdiri dari 1000 orang
•“outcome” positif D (disease) + = 300 orang = 30 %
•“outcome”negatif D (disease) - = 700 orang = 70%
D+ 30%
D- 70%
kris/studiepid/ppt 86
Mendistribusikan variabel “disease” pada variabel “exposure”
200 D+ 100 D+
dari 400(E+) dari 600 (E-)
200 D - 500 D -
E+ 200 D+ 200 D -
E- 100 D+ 500 D -
kris/studiepid/ppt 87
Odds D+E + (kelompok orang terpapar) = 200/200
Odds D+E - (kelompok tidaterpapar) = 100/500
“Outcome”
D+ D- total
kris/studiepid/ppt 88
Mendistribusikan variabel “exposure” pada variabel “disease”
200 E+ 200 E+
dari 300 (D+) dari 700 (D-)
100 E - 500 E -
kris/studiepid/ppt 89
Odds E+D + (kelompok orang sakit) = 200/100
Odds E+D - (kelompok tidak sakit) = 200/500
kris/studiepid/ppt 90
Cross-Sectional Studies
• Snapshot of the health status of
populations at a certain point in time
Exposed a b
Not
Exposed c d
a / (a + b)
Prevalence Ratio (PR) = ------------
c / (c + d)
Cross-Sectional Studies
CHD No CHD
Cholesterol
Normal/
Low 50 450
Strengths:
• May identify groups of persons at
high or low risk of disease
kris/studiepid/ppt 98