Tugas 1 - Keuangan Islam
Tugas 1 - Keuangan Islam
Tugas 1 - Keuangan Islam
Islamic Finance
Mudharabah
Mudharabah adalah akad kerjasama suatu usaha antara dua pihak. Pihak pertama
menyediakan seluruh modal (disebut sebagai shahibul maal / LKS), dan pihak
kedua bertindak selaku pengelola (disebut sebagai ‘amil / mudharib / nasabah).
Dengan ketentuan keuntungan usaha dibagi di antara para pihak sesuai
kesepakatan yang dituangkan dalam kontrak kerjasama.
Hadis Riwayat Thabrani dari Ibnu Abbas – Diceritakan bahwa Abbas bin Abdul Muthallib saat menyerahkan harta sebagai
mudharabah. Beliau memberikan syarat kepada pengelola harta tersebut agar tidak mengarungi lautan dan tidak menuruni lembah,
dan juga tidak membeli hewan ternak. Jika persyaratan tersebut dilanggar oleh pengelola, maka mudharib sebagai pengelola harus
menanggung resikonya. Saat persyaratan itu didengar Rasulullah, beliau membenarkannya.
Hadist Riwayat Ibnu Majah dari Shuhaib – Terdapat tiga hal yang mengandung keberkahan. Yaitu jual beli (yang dilakukan) tidak
secara tunai, muqaradhah (mudharabah), dan mencampur gandum dengan jewawut untuk kebutuhan rumah tangga, bukan untuk
dijual.
Ijma’ – Beberapa sahabat pernah menyerahkan harta anak yatim kepada orang lain atau mudharib sebagai mudharabah dan tak
ada seorang pun mengingkari mereka. Sehingga hal ini disimpulkan sebagai sebuah ijma’.
maal (pemilik dana) dan pihak yang pandai mengelola bisnis tapi tidak memiliki
Objek akad – ada 3 unsur objek akad yang harus terpenuhi, yaitu kerja
Shighah – adalah ucapan atau perbuatan ijab dan qabul antar para pihak yang
Modal harus tunai bukan berupa hutang kepada pihak pengelola, dan harus
Mudharabah
Mutlaqah Muqayadah
1.Bebas Terbatas
2.Tanpa Syarat Bersyarat
3.Tidak Terikat Terikat
Jenis : Mudharabah Mutlaqah
Mudharabah Mutlagah adalah jenis kerjasama antara pemilik modal dan pengelola
usaha, tanpa ada batasan ketentuan usaha dari pemilik modal, sehingga disebut juga
sebagai akad mudharabah tidak terikat.
Sesuai dengan sifatnya yang tanpa batasan, maka pengelola usaha diberikan
kebebasan menentukan jenis dan cara usaha yang akan dilakukan untuk
memperoleh keuntungan.
Namun tidak seluruh dana unu dapat digunakan oleh bank, karena bank harus
menyisihkan 5% dan dana tersebut sebagai simpanan wajib di BI.
Katakan bank juga ikut melakukan investasi di sekitar perdagangan sebsar Rp 145
Milyard sehingga jumlah dana nasabah investor dan dana bank untuk investasi
sebesar Rp 1000 Milyard.
Katakanlah disepakati nisbah bagi hasil antara bank dan nasabah investor sebesar
35:65 pada akhir bulan, investasi yang dibiayai menghasilkan pendapatan sebesar
16 milyard. Bagi hasil dihitung sbb:
Bagi Hasil Dihitung Sbb:
Jumlah seluruh dana nasabah
Investor A 900.000.000.000
Jenis kerjasama ini adalah kebalikan dari mudharabah mutlagah, karena pada
jenis akad mudharabah ini, shahibul maal (pemilik dana) menentukan usaha
yang akan dilakukan oleh pengelola. Sehingga pengelola terikat dengan
batasan yang diberikan oleh pemilik dana.
Contoh mudharabah muqayadah adalah jika sebuah perusahaan ingin
memberikan bantuan produktif kepada warga binaan, namun membutuhkan
peran lembaga keuangan sebagai penyalur dan pengelola. Maka perusahaan
tersebut dapat melakukan perjanjian mudharabah muqayadah dengan pihak
lembaga keuangan syariah.
Pada prakteknya, pelaksanaan akad mudharabah muqayadah oleh LKS dapat
dilakukan dengan dua cara berbeda, yaitu dengan pola channeling dan
executing.
Mudharabah Muqayadah off balance
sheet
Berikut adalah jenis mudharabah muqayadah
Mudharabah Muqayadah off balance sheet – merupakan praktek akad
mudharabah dengan skema channeling. Sebab, penyaluran dana langsung
dari shahibul maal kepada nasabah, sehingga tidak ada catatan pembiayaan
nasabah oleh bank. Pada jenis mudharabah ini bank menerima komisi dan bank
melakukan pencatatan pada rekening administrasi, bukan pada neraca
keuangan bank. Sehingga akad ini disebut mudharabah muqayadah off balance
sheet.