Spektrofotometer
Ultraviolet-Visibel
Eviomitta Rizki Amanda, S.Si., M.Sc.
Metode Analisis
a=ε.b.C
Keterangan:
a : absorbansi yg terbaca
ε : tetpan
b: tetapan
c : konsentrasi
ANALISIS SPEKTROFOTOMETRI UV – VIS
* UV : λ 180 – 380 nm
* Visibel ( tampak ) : λ 380 – 780 nm
SPEKTROFOTOMETRI UV - VIS
Analsis senyawa :
1. Kualitatif :
- struktur molekul
- hanya ikt rangkap
- pelengkap (bagian dari hasil analisis instrumentasi kimia
yang lain : IR, NMR dan MS)
2. Kuantitatif : kadar zat ( terutama )
KEUNGGULAN METODE SPEKTROFOTOMETRI UV - VIS
En n
л
Ggs. auksokrom Ggs Kromofor
C-C -NH2
C=C
λ nm
INTERAKSI REM DENGAN LARUTAN BERWARNA
Larutan CuSO4
Warna yang diserap adalah warna
komplementer dari warna yang diteruskan
DAERAH WARNA DAN WARNA KOMPLEMENTERNYA
• Dua zat yang mempunyai struktur molekul beda, tapi mempunyai struktur
elektronik yang sama , akan memberikan spektrum yang sama pula
KETENTUAN PENGUKURAN :
1. Pemilihan Pelarut
2. Daerah Pengukuran
- Pd panj gel tertentu
3. Kisaran konsentrasi
- memenuhi ketent Hk. Lambert-Beer
1. Pemilihan Pelarut
a) Syarat normatif
(1) dapat melarutkan analit
dengan sempurna
(2) mudah didapat
(3) murah upayakan :AKUADES
(4) tidak beracun
Abs. maks
Abs
λ maks
Panj.Gel (λ )
Kesalahan pengukuran : jika tidak pd panj gel maks
∆λ1
∆λ2
3. Kisaran konsentrasi : Hukum Lambert – Beer
k1b
I I o .e
(2) Hk. Beer
k2c
I = Io . e
KISARAN KONS PENGUKURAN (DAERAH PENGUKURAN)
A Daerah kesalahan
pengukuran
DAERAH PENGUKURAN
C
Hukum Lambert - Beer
Transmitans
I I x 100
T= %T =
Io Io
I 1
log (bag) =A
log T = log
Io T
Absorbansi A = ε.b.c.
Nilai ε Tergantung pd : jenis pelarut dan λ
Kadar ( C ) kecil, tapi mempunyai absorbansi ( A ) besar
pengukuran pada
λ maks
Dari : A = ε . b. C dengan b =1 cm ; C = 2 M
A2 0,4
3. Ditentukan panjang gelombang maksimum (dari lart. standar); kecuali ada referensi dr
penelitian terdahulu
Ast Cst
= C sp = ……
Asp Csp
2. Melalui Grafik HK. Lambert – Beer
(1) Disiapkan beberapa (min 3) konsent. Lart standar
(2) Dilakukan pengukuran blangko
(3) (Bila perlu) ditentukaan panj. gel maks (dr salah satu lart.
Standar)
(4) Diukur abs semua lart standar
(5) Dibuat grafik ant abs (A) terhadap konsentrasi (C) dr lart
standar
(6) Diukur abs lart sampel
(7) Abs sampel “diplotkan” ke dalam grafik ; ditarik garis lurus
dr`A ke simbu C, diperoleh harga C sampel
Contoh
Kons Lart St ( C ) : 1 , 2, 3, 4, dan 5 M
Abs (A) : 0,2 ; 0,38 ; 0, 55 ; 0, 75 ; dan 0,95
Abs sampel : 0, 70
Gbr Grafik A vs C
0,95
0,75
0,70
0,55
A
0,38
0,2
0 1 2 3 3,70 4 5
C (M)
ANALISIS DUA KOMPONEN
λ1 λ2
λ
Dasar perhitungan :
absorbansi yang terukur adalah absorbansi total dari
masing-masing komponen
Langkah-langkah Menentukan CP dan CQ
4. Lart sampel (yang mengandung campuran P dan Q ) diukur A-nya ; pd λ1 ; diperoleh A1 , dan
diukur A-nya pd λ2 ; diperoleh A2
5. SelesaIkan kedua persamaan, diperoleh CP dan CQ
KESALAHAN PENGUKURAN
2. Peristiwa kimia
- konsentrasi analit terlalu pekat / encer
- pengaruh suasana/pelarut yang menyebb analit
ter : disosiasi / asosiasi / reaksi tertentu
rekorder