KELOMPOK 4
SAFRIANI AULIA RAHMATILLAH
BERLIANA DARA SAFITRI
SALSABILLA LATANSA NAZARUDDIN
SALWA SALSABILA RACHMAN
NUR RIZKA ALFIRA HUSNA
HARIS MAULANA
AULIA AYU SARJANI
RAIHAN PUTRI KAHAR
JANNATUN FARADISA
MIFTAHUL JANNAH
GIAN SALSABILA SINTA
FAJRIANA RIZKI The Power of PowerPoint | thepopp.com 2
Add a full screen image
1
DEFINISI FRAKTUR
DENTOALVEOLAR
definisi
alveolar.
traumatology 2011;27:46-54.
Fraktur dentoalveolar dapat berdiri sendiri atau terjadi
Balaji SM. Textbook of oral and maxillofacial surgery. 2nd ed., New
2FAKTOR
PREDISPOSISI
FAKTOR PREDISPOSISI TERJADINYA FRAKTUR DENTOALVEOLAR
3
ETIOLOGI
Etiologi Dentoalveolar injuries
4
KLASIFIKASI
FRAKTUR
DENTOALVEOLAR
Insert an image
Kelas 1
01 Fraktur mahkota sederhana yang hanya melibatkan
jaringan email.
Kelas 2
02 Fraktur mahkota yang lebih luas yang telah
melibatkan jaringan dentin tetapi belum melibatkan pulpa.
Kelas 3
03 Fraktur mahkota gigi yang melibatkan jaringan dentin
dan menyebabkan terbukanya pulpa.
Kelas 4
04
Trauma pada gigi yang menyebabkan gigi menjadi
non vital dengan atau tanpa kehilangan struktur
SUMBER :Contemporary Oral and Maxillofacial mahkota
Surgery 5th edition, Hupp, Ellis II, Tucker 12
LANJUTAN...
Kelas 5
Enamel infraction
01 jenis fraktur tidak sempurna dan hanya berupa
retakan tanpa hilangnya substansi gigi.
Fraktur email
02 hilangnya substansi gigi berupa email saja.
Fraktur email-dentin
03 hilangnya substansi gigi terbatas pada email dan
dentin tanpa melibatkan pulpa gigi.
Pecah dinding soket alveolar Fraktur dinding soket alveolar Fraktur prosesus alveolar Fraktur mandibula
mandibula atau maksila mandibula atau maksila mandibula atau maksila atau maksila
hancur dan fraktur yang terbatas fraktur prosesus dapat atau tidak
tertekannya soket pada fasial atau alveolar yang dapat melibatkan soket
alveolar, ditemukan lingual/palatal melibatkan soket alveolar.
pada cedera intrusif dinding soket. gigi.
dan lateral luksasi.
5
PEMERIKSAAN
KLINIS
Anamnesa
24
Pertanyaan yang diajukan oleh dokter gigi
Dimana cedera itu
Siapa pasiennya? terjadi?
01 02 03
Nama, usia, alamat, Penting karena Perawatan apa yang telah
telepon pasien, dan data kemungkinan dan derajat diberikan sejak cedera
demografis terkait lainnya bakteri atau bahan kimia (jika ada)?
harus termasuk dalam kontaminasi harus
jawabannya. dipastikan.
Digunakan untuk melihat tengkorak tulang Digunakan untuk melihat Jaringan lunak
wajah akibat trauma penyakit dan kelainan nasofaringeal sinus paranasal dan palatum
keras
Insert an image
Digunakan untuk melihat keadaan penyakit
trauma, kelainan pertumbuhan
Insert an image
1. Proyeksi tengkorak AP dengan angulasi pusat 2. Proyeksi tengkorak AP dengan angulasi pusat
sinar 0 ͦ ( Petrous pyramids filling orbits view) sinar 25º cephalad
a. Posisi
a. Posisi →Tempatkan pasien dalam posisi berdiri atau supinasi,
dalam proyeksi anteroposterior→ Pesawat midsagittal dan OML Tempatkan pasien dalam posisi supinasi. Sesuaikan kepala
(orbito meatal line) tegak lurus terhadap kaset dalam proyeksi anteroposterior dengan disokong oksipital.
b. Central Ray→ Arahkan sinar tegak lurus dengan nasion (nasofrontal b. Central Ray
suture line) Sinar vertikal diarahkan ke nasion pada sudut 25 derajat
terhadap cephal (terhadap OML) 37
LANJUTAN...
a. Posisi:
Tempatkan pasien baik pada posisi terlentang, duduk atau berdiri dalam proyeksi anteroposterior. Sesuaikan kepala pasien
sehingga bidang mid-sagittal dan OML tegak lurus terhadap bidang kaset
b. Central Ray
Sinar masuk sekitar 6 cm diatas glabella dan melewati mid area dari EAM (external acoustic meatus) menuju foramen
magnum pada sudut 25-35 derajat ke OML 38
Submentovertex
39
a) Posisi Pasien
Atur pasien dalam keadaan erect
(berdiri), jika memungkinkan untuk
menampakkan batas ketinggian cairan.
b) Posisi Objek:
(1) MSP tegak lurus kaset
(2) Tengadahkan Dagu,
hyperextensikan leher jika
memungkinkan hingga IOML paralel
kaset. Puncak kepala menempel pada
kaset.
c) Sinar pusat :
(1) Arah sinar tegak lurus IOML e) Pernafasan
(2) Titik bidik jatuh di pertengahan
Pasien tahan nafas selama eksposi
sudut mandibular
berlangsung
(3) Minimum SID 100 cm
f) Kriteria radiograf : Tampak sinus
d) Kolimasi
sphenoid, ethmoid, maksillaris dan fossa
Pada semua rongga sinus nasal
Proyeksi waters
Keuntungan proyeksi waters adalah mengetahui keadaan sinusitis
Kerugian proyeksi waters adalah pemeriksaan ini termasuk pemeriksaan
yang kurang nyaman
karena pasien harus membuka mulutnya dan sedikit mendongak keatas, karena ketidak
nyamanan ini lah pasien cenderung merubah posisi dari posisi awal yang sudah diatur
oleh radiografer. hal ini dapat mengurangi kualitas
hasil gambaran.dengan menaruh kedua tangan pada wall bucky maka kenyamanan pasie
n akan meningkat dan dapat mengurangi adanya perbahan posisi dari apa yang telah
radiograferatur.
Proyeksi revense towne
Teknik
Pasien menghadap film dengan ujung dahi dan ujung hidung menyentuh dahi ( forehead-nose
position )
Ukuran film 24 x 30 cm
Tubehead diarahkan ke atas dari bawah occipital dengan arah sinar sentral membentuk sudut 30
derajat terhadap horizontal
Radiografi
M
periapikal B
I
N
A
occlusal S
I
7
PENATALAKSANAA
N FRAKTUR
DENTOALVEOLAR
Tujuan Penatalaksanaan
50
Trauma pada Gigi Sulung
Bila fraktur meluas sampai jauh ke Bila garis fraktur tidak terlalu jauh
apikal, atau bila gigi terbelah ke apikal dan pulpa tidak terbuka,
secara vertikal, umumnya cukup ditambal dengan restorasi
ekstraksi harus dilakukan komposit
Fiksasi intermaksilar kadang- Reduksi terbuka jarang Pasien diberi obat tetes
Pada ekstraksi gigi
kadang diperlukan bila dilakukan untuk hidung ephedrine 0,5
fragmen fraktur sangat besar,
yang menyebabkan
fraktur alveolar, komunikasi oro antral, persen untuk membantu
atau bila prosedur splinting kecuali bila merupakan
harus dilakukan drainase antral, dan
tidak menghasilkan bagian dari perawatan
imobilisasi yang adekuat, penutupan segera antibiotik untuk
fraktur rahang mencegah timbulnya
dengan memperhatikan dengan flap bukal
oklusi yang benar. fistula oro-antral.