Palu
Palu yang digunakan dalam pembentukan secara manual ini terdiri dari berbagai jenis
dan bentuk kepala palu. Ditinjau dari jenis palu yang digunakan terdiri dari bahan kepala
palu yang bervariasi, diantaranya: Baja, Karet, Plastik, Kayu, Mallet, Timbel (timah hitam)
Landasan
Landasan yang digunakan pada proses pembentukan pelat secara manual ini dibedakan
berdasarkan fungsinya. Landasan ini terdiri dari landasan tetap dan landasan tidak tetap.
Landasan tetap inibiasanya mempunyai bentuk yang lebih besar dan memiliki berat yang
lebih dibandingkan dengan landasan tidak tetap. Landasan tetap ini memiliki bentuk
umum tanpa variasi yang lebih.
Teknik Pemukulan
Pemukulan pelat di atas landasan dengan berbagai jenis palu mempunyai
teknik-teknik tersendiri. Teknik pemukulan ini biasanya sangat sulit dilakukan
dengan pekerja yang tidak terbiasa dengan kerja pembentukan ini. Teknik
pemukulan ini dapat dipelajari dari kebiasaan atau pengalaman yang dilakukan
secara terus menerus. Pemukulan dengan palu untuk proses pembentukan ini
harus dilakukan dengan teknik dan prosedur yang benar. Apabila proses
pemukulan ini tidak dilakukan mengikuti teknik dan prosedur yang benar maka
akan menghasilkan pemukulan yang menyebabkan pelat menjadi rusak atau
cacat. Teknik memegang palu harus dilakukan secara benar yakni memegang
palu harus berada di ujung tangkai palu. Jika dipengang berada diujung tangkai
palu maka akan menghasilkan gaya pemukulan yang maksimal
Teknik-teknik pemukulan dapat dikategorikan sebagai
• Pemukulan Peregangan
• Pemukulan Pengkerutan
• Pemukulan Perataan
• Pemukulan Keseimbangan
• Pemukulan Pembentukan
Proses Tekuk/Lipat
Secara mekanika proses penekukan ini terdiri dari dua komponengaya yakni: tarik dan
tekan (lihat gambar). Pada gambar memperlihatkan plat yang mengalami proses
pembengkokan ini terjadi peregangan, netral, dan pengkerutan. Daerah peregangan
terlihat pada sisi luar pembengkokan, dimana daerah ini terjadi deformasi plastis atau
perobahan bentuk. Peregangan ini menyebabkan pelat mengalami pertambahan
panjang. Daerah netral merupakan daerah yang tidak mengalami perobahan. Artinya
pada daerah netral ini pelat tidak mengalami pertambahan panjang atau perpendekkan.
Daerah sisi bagian dalam pembengkokan merupakan daerah yang mengalami
penekanan, dimana daerah ini mengalami pengkerutan dan penambahan ketebalan, hal
ini disebabkan karena daerah ini mengalami perobahan panjang yakni perpendekan.atau
menjadi pendek akibat gaya tekan yang dialami oleh pelat. Proses ini dilakukan dengan
menjepit pelat diantara landasan dan sepatu penjepit selanjutnya bilah penekuk diputar
ke arah atas menekan bagian pelat yang akan mengalami penekukan
Pengerolan
• Definisi
Pengerolan merupakan proses pembentukan yang dilakukan dengan menjepit
pelat diantara dua rol. Rol tekan dan rol utama berputar berlawanan arah
sehingga dapat menggerakan pelat. Pelat bergerak linear melewati rol
pembentuk. Posisi rol pembentuk berada di bawah garis gerakkan pelat,
sehingga pelat tertekan dan mengalami pembengkokan. Akibat penekanan dari
rol pembentuk dengan putaran rol penjepit ini maka terjadilah proses
pengerolan. Pada saat pelat bergerak melewati rol pembentuk dengan kondisi
pembenkokan yang sama maka akan menhasilkan radius pengerolan yang
merata.
Proses Pengerolan
• Proses
Proses pengerolan dapat terjadi apabila besarnya sudut kontak antara
rol penjepit dengan pelat yang akan dirol melebihi gaya penekan yang
yang ditimbulkan dari penurunan rol pembentuk. Besarnya penjepitan
ini dapat mendorong pelat sekaligus pelat dapat melewati rol
pembentuk. Proses pengerolan ini dapat dilihat seperti pada gambar.
Kesalahan dalam pengerolan
Posisi Rol Pembentuk
tidakSejajar
Penekanan Rol
Pembentuk Berlebih
Penekanan Rol
Pembentuk Kurang