Anda di halaman 1dari 11

Case-control study

Definisi
Penelitian case-control adalah penelitian analitik observasional yang
banyak digunakan terutama pada bidang epidemiologi. Desain ini
terutama digunakan untuk mengetahui penyebab penyakit dengan
menginvestigasi hubungan antara faktor risiko (risk factor) dengan
kejadian penyakit (accurance of disease). Desain ini relatif simpel,
menggunakan pendekatan backward looking (retrospective)
berdasarkan histories of cases and controls (WHO 2001 dalam Swarjana
2012).
Contoh Penerapan Case-control
apakah merokok menyebabkan penyakit jantung koroner (PJK)
- Variabel Independen : merokok
Variabel Dependen : PJK
- Sampel terdiri dari Kelompok Kasus dan Kelompok Kontrol
- Kelompok Kasus adalah penderita penyakit jantung koroner
- Kelompok Kontrol adalah orang-orang yang memiliki karakteristik
yang sama dengan kelompok kasus, seperti usia, jenis kelamin, tempat
tinggal dan lain-lain, tetapi tidak menderita penyakit jantung koroner.
Ruang Lingkup
Dalam penelitian case-control, investigator bekerja ke belakang
(retrospective) menelusuri penyebab-penyebab yang dapat
menimbulkan suatu penyakit di masyarakat. Studi case-control
membandingkan antara kelompok studi, yaitu orang-orang yang
menderita penyakit dan kelompok kontrol, yaitu orang-orang yang tidak
menderita penyakit tetapi memiliki karakteristik yang sama dengan
orang-orang yang menderita penyakit atau kelompok studi (Swarjana
2012).
Case-control study design (Gordins 2009 dalam
Swarjana 2012)
Gambar di atas menunjukkan bahwa peneliti memulai penelitiannya
dengan memilih dua kelompok (cases and controls). Cases berarti
kelompok yang menderita penyakit tertentu sedangkan controls adalah
kelompok tanpa penyakit tertentu (dalam kondisi sehat). Selanjutnya
kedua kelompok ditelusuri atau ditanyakan riwayatnya ke belakang
(backward) apakah terdapat paparan atau faktor risiko. Langkah
selanjutnya adalah menghitung Odds Ratio (OR) untuk mengetahui
asosiasi antara expose dan disease (Swarjana 2012).
Keterangan :
a = kasus dengan positive exposed
b = control dengan positive exposed
c = kasus dengan negative exposed
d = control dengan negative exposed

Rumus OR :
ad
OR =
bc
Pertanyaan yang muncul kemudian adalah bagaimanakah
interpretasi hasil OR? Berikut penjelasannya (Swarjana 2012) :

1. Jika hasil dari OR = 1 berarti tidak ada hubungan antara expose dengan
disease.
2. Jika hasil OR >1 berarti terdapat hubungan antara expose dengan
disease.
3. Jika hasil OR <1 berarti protective effect.
Kelebihan dari studi case-control
adalah sebagai berikut (Lapau 2012) :
• Cocok untuk penyakit yang jarang terjadi atau dengan masa laten
yang panjang.
• Cepat dilakukan.
• Relatif tidak mahal.
• Tidak memerlukan banyak subyek penelitian.
• Subyek dapat diambil dari catatan medis.
• Dapat dilakukan utuk mengetahui efek dari multifaktor.
Kerugian dari studi case-control
adalah (Lapau 2012) :
• Hanya tergantung pada catatan kasus dan daya ingat untuk exposure
(sesuatu yang mengekspos).
• Susah menilai validitas dari informasi.
• Susah memilih kelompok kontrol.
• Sulit menentukan adanya antecedent (faktor yang terjadinya
mendahului masalah).
DAFTAR PUSTAKA
Chandra B. 2009. Ilmu Kedokteran Pencegahan & Komunitas. Jakarta :
Penerbit Buku Kedokteran EGC.
Lapau B. 2012. Metode Penelitian Kesehatan : Metode Ilmiah Penulisan
Skripsi, Tesis dan Disertasi. Jakarta : Yayasan Pustaka Obor Indonesia.
Swarjana K. 2012. Metode Penelitian Kesehatan. Yogyakarta : Penerbit
ANDI.

Anda mungkin juga menyukai