Anda di halaman 1dari 21

Analisa Sektoral (Industri)

& Fundamental
PT.INDOFOOD SUKSES MAKMUR Tbk
Kelompok 3 :
1. Mega Kartika B.231.17.0049
2. Winnarni B.231.17.0050
3. Rita Wahyuningsih B.231.17.0053
4. Fatimatuz Zahro B.231.17.0069
5. Lena Rahma Mustika B.231.17.0070
Analisa Sektoral (Industri)
• Analisa Sektoral (Industri) adalah suatu studi tentang sektor industri yang
menganalisa keadaan kompetitif dari suatu sektor industri dalam
hubungannya dengan yang lain serta mengidentifikasi perusahaan-
perusahan yang mempunyai potensi pada suatu sektor industri tertentu.
Analisa Sektoral (Industri)
Siklus hidup suatu industri dapat dibagi atas 4 (empat) tahap, yaitu :
• Initial Development Stage (Tahap Awal)
• Rapid Expansion Stage (Tahap Ekspansi)
• Mature Growht Stage (Tahap Pendewasaan Pertumbuhan)
• Stabilization Stage (tahap Stabilisasi)
Analisis Sektoral (Industri)
• Analisis potensi laba berdasarkan kondisi industri,
• Setiap industri memiliki profitabilitas yang berbeda tergantung dari
keunggulan yang dimilikinya,
• Kompetisi industri dengan industri lainnya akan mempengaruhi
profitabiltas industri,
• Kompetisi dalam industri akan mempengaruhi profitabilitas masing-
masing perusahaan dalam industri,
• Struktur pasar dalam suatu industri menentukan apakah perusahaan
dalam industri tersebut dapat memperoleh laba yang abnormal,
• Kondisi perekonomian mempengaruhi profitabilitas industri dan
perusahaan,
Analisa Sektor Consumer Goods Industry
Sektor Consumer Goods Karakteritik Sektor Consumer
Industry Goods Industry
• Saham perusahaan yang masuk ke • Termasuk saham yang tahan
dalam Sektor Consumer Goods banting di segala macam kondisi
Industry termasuk saham ekonomi,
perusahaan yang sangat tahan
banting terhadap segala macam • Semakin banyak jumlah penduduk
kondisi ekonomi, entah itu negara Indonesia maka semakin besar
dalam kondisi ekonomi yang baik peluang keuntungan yang akan
ataupun sedang dalam kondisi krisis didapat,
sekalipun, karena masyarakat pasti
akan tetap membutuhkan produk- • Untuk industri rokok, meskipun
produk yang dihasilkan oleh lini banyak sekali larangan merokok,
usaha ini (seperti : beras, sabun, namun masih saja banyak orang
obat-obatan, dan lain sebagainnya).
yang merokok.
Analisa Fundamental
• Analisa fundamental adalah suatu analisa yang mempelajari hal-hal yang
berhubungan dengan kondisi keuangan suatu bisnis dengan tujuan untuk
mengetahui sifat-sifat dasar dan karakteristik operasional dari perusahaan
publik.
• Analisa fundamental minimal mencakup analisa:
1. Analisa Ekonomi
2. Analisa Industri/Sektor
3. Analisa Perusahaan (Rasio Keuangan)
Analisa Rasio Keuangan Perusahaan
• Rasio Keuangan atau Financial Ratio merupakan alat analisis
keuangan perusahaan untuk menilai kinerja suatu perusahaan
berdasarkan perbandingan data keuangan yang terdapat pada pos
laporan keuangan (neraca, laporan laba/rugi, laporan aliran kas).

Tujuan Analisis Ratio :


• Menstandarkan informasi keuangan untuk
tujuan perbandingan
• Evaluasi hasil usaha dan risiko usaha
• Membandingkan kinerja sekarang dengan
tahun sebelumnya
• Membandingkan kinerja perusahaan dgn
perusahaan lain atau standard industri
Laporan Laba Rugi
Digunakan untuk
mengetahui apakah
perusahaan mengalami
keuntungan atau kerugian
dalam menjalankan
usahanya selama periode
tertentu
Neraca
Digunakan untuk
mengetahui jumlah
asset, hutang dan
modal perusahaan
dalam periode tertentu
Neraca
Digunakan untuk
mengetahui jumlah
asset, hutang dan
modal perusahaan
dalam periode tertentu
Neraca
Digunakan untuk
mengetahui jumlah
asset, hutang dan
modal perusahaan
dalam periode tertentu
Analisa Rasio Keuangan Perusahaan
Rasio Likuiditas berfokus pada hubungan antara aktiva lancar
dengan utang lancar.
Current Assets
Current Ratio = X 100%
Current Liabilities

( Cash + Sort Term Investment + Account Receivable )


Quick Ratio =
Current Liabilities
Cash
Cash Ratio =
Current Liabilites
Likuiditas bertujuan untuk mengukur
kemampuan perusahaan dalam memenuhi
kewajiban jangka pendeknya dan merupakan
salah satu faktor yang dapat mendorong
terjadinya perubahan harga saham.
Analisa Rasio Keuangan Perusahaan
2018 2017 2016
Current Ratio
Rumus = ( Current Assets / Current Liabilities )
Perhitungan 33.272.618 32.948.131 29.469.623
=
31.204.102 21.637.763 19.219.441
= 1,0663 1,5227 1,5333

Quick or Acid Test Ratio


( Cash + Sort Term Investment + Account Receivable ) / Current
Rumus = Liabilities
Perhitungan = 8.809.253 13.689.998 13.362.236
4.258.499 3.941.053 3.729.640
1.143.472 1.098.680 887.206
951.589 1.430.300 216.638
219.116 + 382.852 + 371.033 +
15.381.929 20.542.883 18.566.753
31.204.102 21.637.763 19.219.441
= 0,4929 0,9494 0,9660

Cash Ratio
Rumus = ( Cash / Current Liabilites )
Perhitungan = 8.809.253 13.689.998 13.362.236
31.204.102 21.637.763 19.219.441
= 0,2823 0,6327 0,6952
Analisa Rasio Keuangan Perusahaan
Rasio Solvabilitas adalah kemampuan perusahaan untuk memenuhi
kewajiban jangka panjangnya, biasa disebut juga rasio leverage:

Total Debts
Debt To Equity Ratio =
Total Equity

2018 2017 2016

Debt To Equity Ratio

Rumus = ( Total Debts / Total Shareholders' Equity )

Perhitungan 46.620.996 41.298.111 38.364.372


=
Struktur Modal merupakan
49.916.800 : 47.102.766 : 44.335.263 :
perbandingan antara utang jangka
=
panjang maupun utang jangka 0,9340 0,8768 0,8653
pendek dengan modal sendiri, yang
terdiri dari modal pemegang saham.
Analisa Rasio Keuangan Perusahaan
Rasio Profitabilitas merupakan ukuran utama kinerja dan kesuksesan sebuah
perusahaan secara keseluruhan. Rasio ini mengukur kemampuan perusahaan
menghasilkan laba
Net Income After Tax
Return On Assets ( ROA )= X 100%
Average Total Assets

Net Income After Tax


Return On Equity ( ROE ) = X 100%
Average Total Equity

Kinerja Keuangan merupakan suatu


gambaran tentang kondisi keuangan suatu
perusahaan yang dianalisis dengan alat-alat
analisis keuangan, sehingga dapat diketahui
mengenai baik buruknya keadaan keuangan
suatu perusahaan yang mencerminkan prestasi
kerja dalam periode tertentu.
Analisa Rasio Keuangan Perusahaan
2018 2017

Return On Assets ( ROA )

Rumus = ( Net Income After Tax / Average Total Assets ) x 100%

Perhitungan 4.961.851 5.097.264


=
92.469.337 87.050.256
=
5.37% 5.86%

Return On Equity ( ROE )

=
Rumus ( Net Income After Tax - Diveded Saham Preferen ) X 100%

Average Total Equity

Perhitungan 4.961.851 5.097.264


=
48.509.783 45.719.015

= 10,22% 11,15%
ANALISIS RASIO LIKUIDITAS RASIO 2018 2017 2016
CURRENT RASIO(RASIO 1,0663 1,5227 1,5333
LANCAR)
QUICK RASIO(RASIO CEPAT) 0,4929 0,9494 0,9660
CASH RASIO(RASIO KAS) 0,2823 0,6327 0,6952

CR pada tahun 2017 sebesar 1,5227 dan pada tahun 2018 mengalami penurunan menjadi
1,0663 hal ini disebabkan karena adanya kenaikan aktiva lancar dari 32.948.131 menjadi
33.272.618 dan diikuti adanya kenaikan hutang lancar dari 21.637.763 menjadi 31.204.102

QR pada tahun 2017 sebesar 0,9494 dan pada tahun 2018 mengalami penurunan menjadi 0,4929 hal ini
disebabkan karena adanya kenaikan aktiva lancar dari 32.948.131 menjadi 33.272.618, persediaan dari
9.792.768 menjadi 11.644.156 dan hutang lancar dari 21.637.763 menjadi 31.204.102

Cash rasio pada tahun 2017 sebesar 0,6327 dan pada tahun 2018 mengalami penurunan menjadi
0,2823 hal ini disebabkan karena adanya penurunan kas dan setara kas dari 13.689.998 menjadi
8.809.253 dan hutang lancar dari 21.637.763 menjadi 31.204.102

Jadi, untuk tahun 2018 tidak dianjurkan menanamkan saham di PT Indofood Semakin tinggi nilai rasio
Sukses Makmur dikarenakan dinilai kurang efektif dalam memenuhi utang
jangka pendeknya.
likuiditas itu berarti semakin
baik kemampuan
perusahaan memenuhi
kewajiban jangka pendek
perusahaan tersebut.
RESULT
RASIO 2018 2017 2016
DEBT TO EQUITY RATIO 0,9340 0,8768 0,8653

Berdasarkan hasil rasio tersebut dapat di ambil kesimpulan bahwa pada tahun 2018 PT Indofood Sukses
Makmur mengalami kenaikan.
• Pada analisis DER PT Indofood Sukses Makmur dari tahun 2016, 2017, 2018 mengalami kenaikan
dalam struktur modalnya pada tahun 2016 ke 2017 menjadi 0,8768 dan pada tahun 2017 ke 2018
mengalami kenaikan menjadi 0,9340, yang mana perusahaan tidak efektif dalam memenuhi kewajiban
jangka pendek maupun jangka panjang.
Jadi, untuk tahun 2018 tidak dianjurkan menanamkan saham di PT Indofood Sukses Makmur dikarenakan
dinilai tidak efektif dalam memenuhi kewajiban jangka pendek maupun jangka panjang.
RESULT
RASIO 2018 2017
RETURN ON ASSETS (ROA) 5.37% 5.86%

RETURN ON EQUITY (ROE) 10.23% 11.15%

Berdasarkan hasil rasio tersebut dapat di ambil kesimpulan bahwa pada tahun 2018 PT Indofood Sukses
Makmur mengalami penurunan.

Dari perhitungan ROA, dapat disimpulkan bahwa ROA pada tahun 2017 sebesar 5.86% kemudian pada
tahun 2018 mengalami penurunan menjadi 5.37% hal ini disebabkan karena adanya penurunan laba bersih
setelah pajak dari 5.097.264 (2017) menjadi 4.961.851(2018) dan diikuti oleh kenaikan asset, pada tahun
2017 sebesar 88.400.877 dan pada tahun 2018 menjadi 96.537.796.

Dari perhitungan ROE, dapat disimpulkan bahwa pada tahun 2017 sebesar 11.15% menjadi 10.23% hal ini
disebabkan karena adanya penurunan laba bersih setelah pajak dari 5.097.264 (2017) menjadi
4.961.851(2018) dan diikuti oleh kenaikan modal saham dari 47.102.766(2017) menjadi 49.916.800.

Jadi untuk tahun 2018 tidak dianjurkan menanamkan saham di PT Indofood Sukses Makmur dikarenakan
kurang efektif dalam memanfaatkan aktiva dan ekuitas yang dimilikinya.
Tips Berinvestasi Saham
• Jangan berinvestasi tanpa mengenal pasar modal dan alternatif instrumen
investasi yang ada
• Berinvestasi untuk jangka panjang, bukan untuk 1-2 bulan.
• Gunakan uang yang “menganggur”
• Untuk anda yang memiliki keterbatasan waktu, gunakan fitur Investasi
berkala
• Pahami dan bekali diri anda dengan analisa fundamental dan teknikal
• Jangan pernah membeli saham berdasarkan rumour
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai