1. Mencegah rembesan
1.Thickening
Merupakan proses pemisahan antara padatan dengan cairan yang mendasarkan atas kecepatan mengendap partikel
atau mineral tersebut dalam suatu pulp sehingga solid factor yang dicapai sama dengan satu (% solid = 50%)
2. Filtrasi
Merupakan proses pemisahan antara padatan dengan cairan jalan
menyaring (dengan filter) sehingga didapat solid factor sama dengan empat (% solid = 100%).
3. Drying
Adalah proses penghilangan air dari padatan dengan jalan pemanasan,
sehingga padatan itu betul-betul bebas dari cairan atau kering (% solid = 100%)
Faktor-Faktor Penentu dalam Pemilihan Dewatering
1. Sifat tanah
2. Air tanah
7. Rencana pekerjaan
Metode dewatering :
1. Metode Open Pumping
Pada metode dewatering ini air tanah dibiarkan mengalir ke dalam lubang galian, kemudian
dipompa keluar melalui sumur/ selokan penampung di dasar galian.
Metode Open Pumping
1. Steel Sheet Pile 2. Concrete diaphragm wall 3. Secant piles 4. Slurry Trenches
Kemb Steel Sheet Pile
ali • Tetapkan jenis profil steel sheet pile yang akan digunakan, karena steel sheet pile tersebut juga berfungsi
sebagai struktur penahan tanah.
• Tetapkan model profil yang terletak pada belokan
• Bila diperlukan, steel sheet pile dapat disambung lebih dulu sebelum dipancang
• Steel Sheet Pile dipancang pada tempatnya untuk tahap 1 cukup pada kedalaman agar steel sheet pile dapat berdiri
sendiri dengan stabil.
• Steel sheet pile berikutnya dipancang dengan mengikuti alur sambungan dengan steel sheet pile yang telah dipancang
lebih dulu, dengan kedalaman yang sama.
• Pemancangan tahap berikutnya adalah memancang steel sheet pile satu per satu sampai kedalaman yang dikehendaki.
• Bila pemancangan telah selesai sesuai dengan kedalaman yang dikehendaki yaitu sampai pada lapisan impermeable,
barulah pekerjaan galian dapat dimulai. Bila diperlukan steel sheet pile dapat diperkuat dengan strutting yang dipasang
bersamaan mengikuti pekerjaan galian.
• Bila diinginkan daerah galian bebas dari struktur penahan, maka dapat digunakan sistem angkur.
• Bila pada kaki steel sheet pile terdapat lapisan impermeable (clay) yang ketebalannya tidak cukup kuat menahan
tekanan air, agar tidak terjadi peristiwa quick sand, di luar dinding steel sheet pile dipasang pressure relief well (Sumur
pelepasan tekanan).
• Bila lapisan impervious letaknya sangat dalam, untuk memperkecil hydraulic gradient (untuk mengurangi tinggi tekanan
air) pemancangan steel sheet piledapat diperdalam. Dengan demikian dapat dihindari terjadinya peristiwa quick sand.
Concrete diaphragm wall
Diaphragm Wall ini dibuat dari beton yang dicor di dalam tanah membentuk dinding yang dapat berfungsi sebagai cut off
dewatering dan sebagai struktur penahan tanah. Pada proses penggalian tanah (basement).
Metode pelaksanaan diaphragm wall secara garis besar dapat dijelaskan sebagai berikut :
Dibuat guide wall dari beton sepanjang diaphragm wall sebagai pedoman penggalian dan sekaligus difungsikan sebagai lantai
kerja (beton bertulang).
GUIDE WALL
Kemba
li
1. Parit digali sesuai lebar dan kedalaman desain dengan menggunakan backhoes, clamp
shell atau dragline. Kedalaman galian harus dapat diyakinkan bahwa sudah memotong
atau mencapai lapisan kedap air.
2. Tanah bekas galian yang sudah dibersihkan dari akar-akar dan lain-lain, dicampur dengan
slurry pada permukaan sepanjang parit menggunakan bulldozer atau loader.
3. Penimbunan kembali lubang parit dengan material yang sudah dicampur slurry tersebut,
dilakukan dalam dua tahap.
4. Penimbunan tahap pertama menggunakan clamp shell dengan cara meletakkan material
campuran ke dasar parit, agar tidak terjadi segregasi sampai membentuk lereng timbunan
setinggi permukaan.
5. Penimbunan tahap ke dua, menggunakan bulldozzer dengan cara mendorong material
campuran ke dalam lubang parit melalui lereng yang telah terbentuk pada penimbunan
tahap pertama.
6. Setelah penimbunan kembali selesai, bagian atasnya ditutup dengan tanggul tanah yang
dipadatkan.
Efek Samping Pekerjaan Dewatering
Dampak lain dari pekerjaan dewatering, selain dari yang disebutkan di atas (diluar proyek
konstruksi). Adalah sebagai berikut:
1. Dapat menyebabkan intrusi air laut (air asin) atau air yang tercemar.
2. Struktur sipil yang menggunakan bahan kayu yang berada di bawah muka air dapat rusak.
3. Merusak ekologi dari wetlands
4. Pohon-pohon dan tumbuh-tumbuahan di daerah sekitar pekerjaan dewatering dapat
terganggu.
Jadi sebelum kita melaksanakan pekerjaan dewatering maka terlebih dahulu dibuat
perencanaan yang matang disertai dengan studi terhadap AMDAL (Analisa mengenai dampak
lingkungan hidup) dan hal-hal lain yang dapat mengakibatkan dampak negatif yang tidak
diinginkan.
TERIMA KASIH