, Apt
• Merupakan senyawa hidrokarbon alifatik
jenuh, yaitu hidrokarbon dengan rantai
terbuka dan semua ikatan hidrokarbonnya
merupakan ikatannya tunggal.
• Rumus = CnH2n+2
• Gugus alkil adalah alkana yang telah
kehilangan satu atom H.
Contoh:
CH3-CH2-CH2-CH3 n-butana
CH3-CH2-CH2-CH2-CH3 n-pentana
1. Rantai terpanjang merupakan rantai utama.
2. Rantai utama diberi nomor mulai dari ujung rantai yang
memiliki substituen.
3. Urutan penulisan nama : nomor cabang, nama cabang,
nama alkana rantai utama.
4. Jika terdapat gugus metil pada atom C nomor 2, nama
alkana diberi awalan iso.
CH3
Sifat fisis :
1. Alkana merupakan senyawa nonpolar.
2. Bentuk alkana rantai lurus pada suhu kamar
berbeda-beda.
3. Semakin banyak jumlah atom karbon,
semakin tinggi titik didihnya.
4. Adanya rantai cabang pada senyawa alkana
menurunkan titik didihnya.
5. Larut dalam pelarut nonpolar (CCl4) atau
sedikit polar (dietil eter atau benzena) dan
tidak larut dalam air.
6. Alkana lebih ringan dari air.
Sifat kimia
1. Alkana dan sikloalkana tidak reaktif, cukup
stabil apabila dibandingkan dengan senyawa
organik lainnya. Oleh karena kurang reaktif,
alkana kadang disebut paraffin (berasal dari
bahasa Latin: parum affins, yang artinya
"afinitas kecil sekali").
2. Alkana dapat bereaksi dengan halogen, salah
satu atom H diganti oleh halogen. Reaksi
dengan halogen tersebut dinamakan reaksi
halogenasi dan menghasilkan alkil halida.
Contoh: CH4 + Cl 2 → CH3 Cl + HCl
3. Alkana dapat dibakar sempurna
menghasilkan CO2 dan H2O.
Contoh: CH4 + 2O2 → CO2 + 2H2O
1. Metana, digunakan sebagai bahan bakar untuk
memasak dan bahan baku pembuatan zat kimia
seperti H2 dan NH3.
2. Etana, digunakan sebagai bahan bakar untuk
memasak dan sebagai refrigerant dalam sistem
pendinginan dua tahap untuk suhu rendah.
3. Propana, digunakan sebagai komponen utama
gas elpiji untuk memasak dan bahan baku
senyawa organik.
4. Butana, digunakan sebagai bahan bakar
kendaraan dan bahan baku karet sintetis
5. Oktana, digunakan sebagai komponen utama
bahan kendaraan bermotor , yakni bensin.
Alkena merupakan senyawa hidrokarbon
tidak jenuh dengan ikatan rangkap dua
(–C=C–).
Alkena paling sederhana yaitu etena, C2H4.
2) Adisi H2
Reaksi adisi merupakan reaksi pemutusan ikatan rangkap.
Pada adisi alkena, ikatan rangkap berubah menjadi ikatan
tunggal.
Atom H dari asam halida akan terikat pada atom karbon dari
alkena tidak simetris yang memiliki atom H paling banyak.
Contoh:
C2H2 = etuna.
C3H4 = propuna.
• Penamaan alkuna rantai lurus dengan C ≥
4 diawali dengan menuliskan nomor
atom C yang memiliki ikatan rangkap
tiga diikuti dengan nama alkuna sesuai
dengan jumlah atom C.
• Penomoran atom C dimulai dari ujung
rantai yang paling dekat dengan ikatan
rangkap tiga.
Contoh:
2. Rantai Cabang
Aturan penamaan:
a) Tentukan rantai utamanya. Rantai utama ini
merupakan rantai karbon terpanjang yang
mengandung ikatan rangkap tiga.
b) Beri nomor pada setiap atom C yang berada
pada rantai utama.
c) Jika terdapat lebih dari satu cabang
yang sama, maka dalam
penulisannya diawali dengan di-
(untuk 2 cabang yang sama), tri-
(untuk 3 cabang yang sama), tetra-
(untuk 4 cabang yang sama), dan
seterusnya.
d) Jika terdapat lebih dari satu cabang
yang berbeda, maka dalam
penulisannya harus disusun
berdasarkan urutan abjad huruf
pertama dari nama cabang tersebut
1. Isomer Posisi
2. Isomer Rantai
Sifat fisik
a. Merupakan senyawa nonpolar. Akibatnya,
alkuna tidak mudah larut dalam air.
b. Pada suhu kamar:
• Alkuna dengan C2 - C4 berwujud gas.
• Alkuna dengan C5 - C15 berwujud cair.
• Alkuna dengan C16 dan seterusnya berwujud padat.
c. Pada alkuna rantai lurus, semakin panjang
rantai C nya, maka akan semakin tinggi
titik didihnya.
d. Pada alkuna rantai bercabang, semakin
banyak cabangnya, maka akan semakin
rendah titik didihnya.
Sifat Kimia
a. Oksidasi