Anda di halaman 1dari 8

KERACUNAN ZAT

KIMIA
1.
2.
3.
4.
5.
Latar Belakang

Racun adalah bahan kimia yang dalam jumlah kecil menimbulkan keracunan pada manusia atau
makshluk hidup lainnya. Keracunan adalah salah satu masalah kesehatan yang semakin meningkat baik di
Negara maju maupun Negara berkembang. Angka yang pasti dari kejadian keracunan di Indonesia belum
diketahui secara pasti, meskipun banyak dilaporkan kejadian keracunan di beberapa rumah sakit, tetapi
angka tersebut tidak menggambarkan kejadian yang sebenarnya di masyarakat. Dari data statistic diketahui
bahwa penyebab keracunan yang banyak terjadi di Indonesia adalah akibat paparan pestisida, obat-obatan,
hidrokarbon, bahan kimia korosif, alcohol dan beberapa racun alamiah termasuk bisa ular, tetradotoksin,
asam jengkolat dan beberapa tanaman beracun lainnya.
Penanganan keracunan perlu dirujuk ke rumah sakit karena untuk mengantisipasi komplikasi
yang memburuk dari keracunan terutama pernapasan dan sirkulasi. Penanganan keracunan pra-hospital
juga sangat dianjurkan bagi setiap orang melalui penyuluhan atau perencanaan pemulangan pasien.
Penanganan dan perawatan dengan pasien keracunan dilakukan oleh dokter, perawat.
Definisi

Racun adalah bahan yang jika tertelan, terhirup, terserap kedalam kulit atau tersuntikkan bisa
menyebabkan penyakit, kerucakan dan kematian. Keracunan adalah salah satu kasus darurat yang paling
sering terjadi pada setiap orang.
Keracunan bahan kimia ialah masuknya bahan kimia kedalam tubuh yang dapat berakibat
eracunan akut atau keracunan kronik. Keracunan akut sebagai akibat penyerapan B3 dalam jumlah yang
besar dan dalam waktu yang singkat dan dapat pula berakibat fatal seperti keracunan gas CO, dan HCN.
Keracunan kronik adalah penyerapan B3 dalam jumlah sedikit tetapi berlangsung dalam waktu yang lama,
sehingga akibatnya baru dirasakan setelah beberpa bulan atau beberapa tahun sampai puluhan tahun.
Kemudian bahan kia tersebut seperti uap Pb, benzena dapat mengakibatkan leukemia. Pada umumnya
zat-zat toksik tersebut masuk lewat pernafasan dan kemudian beredar keseluruh tubuh atau menuju ke
organ-organ tubuh tertentu sehingga dapat langsung menganggu fungsinya seperti hati, ginjal, paru-paru
dan lainnya.
Zat yang dapat Seseorang dapat mengalami
menimbulkan keracunan dengan cara
keracunan

1. Tertelan melalui mulut,


1. Padat, misalnya obat-obatan, keracunan makanan,
makanan minuman
2. Gas, misalnya CO 2. Terhisap melalui hidung,
3. Cair, misalnya alcohol, bensin, misalnya keracunan gas CO
minyak tanah, zat kimia 3. Terserap melalui kulit/mata,
misalnya keracunan zat kimia
Etiologi Tanda & Gejala

1. Bahan kimia umum (Chemical toxicants) yang


terdiri dari berbagai golongan seperti pestisida 1. Merasa ingin muntah, dimana
(organoklorin, organofosfat, karbamat), golongan muntah tanpa sebab yang jelas.
gas (nitrogen, metana, karbon monoksida, klor), 2. Luka bakar di bibir atau mulut.
golongan logam (timbal, fosfor, air raksa, arsen), 3. Susah untuk dibangunkan.
golongan bahan organic (akrilamida, anilin, 4. Mengalami kesulitan bernapas.
benzene toluene, vinil klorida fenol) dan alcohol. 5. Mengalami sakit perut.
2. Racun yang dihasilkan oleh makhluk hidup 6. Mengalami serangan sakit yang
(Biological toxicants) misalnya : sengatan serangga, mendadak.
gigitan ular berbisa, anjing, dll.
3. Racun yang dihasilkan oleh jenis bakteri
(Bacterial toxicants) misalnya : Bacillus cereus,
Compilobacter jejuni, Clostridium botulinum,
Eschericia coli, dll.
4. Racun yang dihasilkan oleh tumbuh-tumbuhan
(Botanical toxicants) misalnya : jamur amnita, jamur
psilosibin, oleander, kecubung, dll.
Pathway
Macam-macam
Penatalaksanaan
keracunan

1. Keracunan Hidrokarbon 1. Mencegah / menghentikan penyerapan racun


a. Racun melalui mulut (ditelan / tertelan)
2. Keracunan Makanan
3. Keracunan Obat – Obatan  Encerkan racun yang ada di lambung dengan : air, susu
4. Keracunan Bahan Kimia dan norit.
5. Keracunan Intektisida  Kosongkan lambung (efektif bila racun tertelan
sebelum 4 jam) dengan cara dimuntahkan dan bilas
lambung.
b. Racun melalui melalui kulit atau mata
 Pakaian yang terkena racun dilepas.
 Cuci / bilas bagian yang terkena dengan air dan sabun atau
zat penetralisir (asam cuka / bicnat encer).
 Hati-hati : penolong jangan sampai terkontaminasi.
Lanjutan

2. Mengeluarkan racun yang telah diserap


c. Racun melalui inhalasi  Diuretic : lasix, mannitol
 Pindahkan penderita ke tempat aman dengan  Dialisa
udara yang segar.  Transfusi exchange
 Pernafasan buatan penting untuk mengeluarkan 3. Pengobatan simptomatis / mengatasi gejala
udara beracun yang terhisap, jangan  Gangguan sistem pernafasan dan sirkulasi : RJP.
menggunakan metode mouth to mouth.  Gangguan sistem susunan saraf pusat:
d. Racun melalui suntikan • Kejang : beri diazepam atau fenobarbital
 Pasang torniquet proximal tempat suntikan, • Odem otak : beri manitol atau dexametason.
jaga agar denyut arteri bagian distal masih
teraba dan lepas tiap 15 menit selama 1 menit.
 Beri epinefrin 1/1000 dosis : 0,3-0,4 mg
subkutan/im.
 Beri kompres dingin di tempat suntikan.

Anda mungkin juga menyukai