Anda di halaman 1dari 28

KARBOHIDRAT

Oleh:
Rafsanjany
KARBOHIDRAT
 Istilah karbohidrat timbul dari konsepsi
yang salah mengenai struktur gula
 Rumus empiris gula = CH2O
 Rumus molekul Cx(H2O)y
 Rumus molekul glukosa C6H12O6
diartikan sebagai → C6(H2O)6 → gula
adalah hidrat dari karbon → karbohidrat
 Th.1880, ditemukan rumus struktur karbohidrat
→ disadari bahwa hidrat dari karbon adalah
keliru.
 Asam asetat C2H4O2, asam laktat C3H6O3 →
bukan karbohidrat
 Karbohidrat adalah polihidroksi aldehid atau
polihidroksi keton atau turunan-turunan
keduanya.
 Meskipun tidak menggambarkan nama yang
tepat sampai saat ini masih digunakan.
Klasifikasi Karbohidrat
GLUKOSA

Karbohidrat
FRUKTOSA
Sederhana

GALAKTOSA
Karbo
Pereduksi: maltosa, laktosa, dll
hidrat Disakarida Non pereduksi: sakarosa,
Oligosakarida threhalosa
Trisakarida, mis: robinosa, mannotriosa,
Karbohidrat
melezitosa, ramminosa, gentiosa, raffinosa, dll
Majemuk
Tetrasakarida, mis: skorodosa, stachiosa, dll

Tidak mengandung N, mis: selulosa,


Polisakarida glikogen, amilum, dekstrin, inulin

Mengandung N, mis: heparin,


chitin, pektin, dll
Definisi Karbohidrat
• Senyawa organik terdiri dari unsur karbon (C),
hidrogen (H), dan oksigen (O) dengan rumus umum
Cn(H2O)n
• Karbohidrat banyak ditemukan pada tanaman (pati
dan selulosa), pada hewan (glikogen dan kitin)
Fungsi Karbohidrat

• Sebagai sumber energi dalam tubuh mahluk


hidup (misalnya glukosa)
• Sebagai cadangan makanan (pati) bagi
tumbuhan dan (glikogen) bagi hewan
• Sebagai penyusun tumbuhan (selulosa), (kitin)
pada hewan dan jamur
Karbohidrat Pada Tanaman
 Pati bentuk utama penyimpanan KH yang
digunakan sebagai sumber energi
n CO2 + n H2O (CH2O)n + n O2

 Selulosa komponen utama pada struktur


tanaman, yaitu :
- kayu (50%)
- daun kering (20%)
- kapas (90%)
Karbohidrat Lain

 Dua macam karbohidrat : D-ribosa dan


2-deoksiribosa adalah merupakan penyusun
kerangka inti molekul genetik DNA dan RNA.
 Karbohidrat juga merupakan bagian penting dalam
koenzim, antibiotika, tulang rawan, kulit kerang dan
dinding sel bakteri.
Penggolongan Karbohidrat
Karbohidat (Cn(H2O)n

Monosakarida Disakarida Polisakarida

Hexosa (C-6) • Sukrosa • Selulosa


• D-Glukosa • Laktosa • Starch
• D-Galaktosa • Maltosa • Kitin
• D-Mannosa • Selobiosa • Glikogen
• D-Fruktosa • Rafinosa

Pentosa (C-5)
• Xylose
• Arabinose
• Ribose
Monosakarida
 Monosakarida adalah karbohidrat yang tak dapat dihidrolisis menjadi
senyawa yang lebih sederhana.
 Dalam larutan air, hanya sekitar 0,02 % glukosa berada dalam bentuk
aldehid rantai terbuka atau berbentuk struktur Fischer, sisanya berada
dalam bentuk hemiasetal siklik berbentuk struktur Haworth.
 Struktur lain monosakarida dapat berbentuk konformasi.
Monosakarida Berdasarkan Gugus Fungsi
 Jika didasarkan pada gugus fungsinya, maka
monosakarida secara keseluruhan dibagi atas dua
golongan besar, yaitu aldosa jika mengandung
gugus aldehid dan ketosa jika mengandung gugus
keton.
Polihidroksi Aldehid & Polihidroksi Keton
Struktur α dan β - Glukosa
Struktur D dan L-Glukosa
Monosakarida Berdasarkan Jumlah
Atom Karbon

 Berdasarkan jumlah atom karbon, monosakarida digolongkan ke dalam


tri–, tetra–, penta–, dan heksa–. Contohnya adalah triosa, suatu
monosakarida dengan tiga atom karbon. Semua monosakarida lain
dianggap sebagai turunan dari triosa, khususnya D–gliseraldehida.
 Beberapa monosakarida ditunjukkan berdasarkan jumlah atom karbon,
seperti berikut ini.
a. Treosa dan eritrosa merupakan suatu tetrosa.
b. Ribosa, arabinosa, xilosa, dan liksosa merupakan suatu pentosa.
c. Glukosa, manosa, galaktosa, dan fruktosa merupakan suatu heksosa.
Reaksi Monosakarida

1. Oksidasi D-Glukosa menjadi asam aldonat dan


asam aldarat dengan pereaksi Fehling, Tollens
dan Benedict.
2. Reduksi D-Glukosa menjadi Glusitol
menggunakan pereaksi H2 dan katalis atau
hidrida logam.
3. Esterifikasi : Gugus hidroksil pada glukosa
dapat diesterifikasi jika direaksikan dengan
asam karboksilat.
4. Glukosidasi : Bentuk hemiasetal dan hemiketal
dapat bereaksi lanjut dengan alkohol
membentuk asetal dan ketal.
Disakarida
 Disakarida terdiri atas dua monosakarida yang dihubungkan oleh suatu
ikatan glikosidik, ikatan kovalen yang terbentuk antara dua monosakarida
melalui reaksi dehidrasi, misalnya maltosa merupakan suatu disakarida
yang dibentuk melalui penyatuan dua molekul glukosa.
Maltosa
 Maltosa adalah suatu disakarida dan merupakan hasil dari hidrolisis parsial
tepung (amilum). Maltosa tersusun dari molekul α-D-glukosa dan β-D-glukosa.
 Amilum terdiri dari 2 fraksi (dapat dipisah kan dengan air panas)
1. Amilosa
a) Larut dengan air panas
b) Mempunyai struktur rantai lurus
2. Amilopektin
a) Tidak larut dengan air panas
b) Mempunyai struktur rantai bercabang
 Peranan perbandingan amilosa dan amilopektin terlihat pada serelia;
Contohnya beras, semakin kecil kandungan amilosa atau semakin tinggi
kandungan amilopektinnya, semakin lekat nasi tersebut. Pulut sedikit sekali
amilosanya (1-2%), beras mengandung amilosa > 2% Berdasarkan kandungan
amilosanya, beras (nasi) dapat dibagi menjadi 4 golongan:
a) Amilosa tinggi 25-33%
b) Amilosa menengah 20-25%
c) Amilosa rendah 9-20%
d) Amilosa sangat rendah < 9%
Sukrosa
 Sukrosa terdapat dalam gula tebu dan gula bit. Dalam kehidupan
sehari-hari sukrosa dikenal dengan gula pasir. Sukrosa tersusun oleh
molekul glukosa dan fruktosa yang dihubungkan oleh ikatan 1,2 –α.

Struktur Sukrosa
Laktosa
 Laktosa adalah komponen utama yang terdapat pada air susu ibu dan
susu sapi. Laktosa tersusun dari molekul β-D-galaktosa dan α-D-glukosa
yang dihubungkan oleh ikatan 1,4'-β.

Struktur Sukrosa
Polisakarida
 Polisakarida adalah karbohidrat yang molekul-molekulnya mengandung
banyak satuan monosakarida yang dipersatukan dengan ikatan
glikosida, mempunyai massa molekul tinggi dan tidak larut dalam air
atau hanya membentuk emulsi saja
 Polisakarida dibedakan menjadi dua jenis, yaitu polisakarida simpanan
dan polisakarida struktural. Polisakarida simpanan berfungsi sebagai
materi cadangan yang ketika dibutuhkan akan dihidrolisis untuk
memenuhi permintaan gula bagi sel. Sedangkan polisakarida struktural
berfungsi sebagai materi penyusun dari suatu sel atau
keseluruhan organisme.
Polisakarida

Pati Selulosa Glikogen Kitin

amilosa amilopektin selubiosa amilopektin glukosamin

maltosa isomaltosa glukosa glukosa


Struktural

glukosa glukosa

Simpanan
Polisakarida Simpanan
a. Pati
Pati adalah polisakarida simpanan dalam tumbuhan. Monomer-
monomer glukosa penyusunnya dihubungkan dengan ikatan α 1-4.
Bentuk pati yang paling sederhana adalah amilosa, yang hanya memiliki
rantai lurus. Sedangkan bentuk pati yang lebih kompleks
adalah amilopektin yang merupakan polimer bercabang dengan
ikatan α 1-6 pada titik percabangan
b. Glikogen
Glikogen adalah polisakarida simpanan dalam tubuh hewan.Struktur
glikogen mirip dengan amilopektin, namun memiliki lebih banyak
percabangan. Manusia dan vertebrata lainnya menyimpan glikogen
pada sel hati dan sel otot. Glikogen dalam sel akan dihidrolisis bila
terjadi peningkatan permintaan gula dalam tubuh. Hanya
saja, energi yang dihasilkan tidak seberapa sehingga tidak dapat
diandalkan sebagai sumber energi dalam jangka lama.
Polisakarida Struktural
a. Selulosa
Selulosa adalah komponen utama penyusun dinding sel tumbuhan.
Selulosa adalah senyawa paling berlimpah di bumi, yaitu diproduksi
hampir 100 miliar ton per tahun.Ikatan glikosidik selulosa berbeda
dengan pati yaitu monomer selulosa seluruhnya terdapat dalam
konfigurasi beta.
b. Kitin
Kitin adalah karbohidrapenyusun eksoskeletonartropoda (serangga, laba-
laba, krustase). Kitin terdiri atas monomer glukosa dengan cabang yang
mengandung nitrogen. Kitin murni menyerupai kulit, namun akan
mengeras ketika dilapisi dengan kalsium karbonat. Kitin juga ditemukan
pada dinding sel cendawan. Kitin telah digunakan untuk membuat benang
operasi yang kuat dan fleksibel dan akan terurai setelah luka atau sayatan
sembuh.
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai